5 mereka yang mengatakan, ’Tetaplah di tempatmu. Jangan mendekati aku, karena aku pasti akan menularkan kekudusan kepadamu.’+ Ini adalah asap di lubang hidungku,+ api yang menyala sepanjang hari.+

6 ”Perhatikan baik-baik untuk tidak mempraktekkan keadilbenaranmu+ di depan manusia dengan maksud agar diamati oleh mereka; jika demikian kamu tidak akan memperoleh upah dari Bapakmu yang di surga.

2 Melihat ini orang-orang Farisi mengatakan kepadanya,+ ”Lihat! Murid-muridmu melakukan apa yang menurut hukum tidak boleh dilakukan pada hari sabat.”+

23 ”Celaka bagimu, penulis-penulis dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! karena kamu memberikan sepersepuluh+ dari tanaman mentol dan adas dan jintan putih, tetapi kamu telah mengabaikan perkara-perkara yang lebih berbobot sehubungan dengan Hukum, yakni keadilan+ dan belas kasihan+ dan kesetiaan.+ Hal-hal itu wajib dilakukan, namun bukan untuk mengabaikan hal-hal lain itu.

9 Tetapi ia mengucapkan perumpamaan ini juga kepada beberapa orang yang percaya kepada diri sendiri bahwa mereka adil-benar+ dan menganggap orang lain tidak berarti,+

3 sebab, oleh karena tidak mengetahui keadilbenaran Allah+ tetapi berupaya menetapkan keadilbenaran mereka sendiri,+ mereka tidak menundukkan diri kepada keadilbenaran Allah.+

10 Tetapi mengapa kamu menghakimi saudaramu?+ Atau mengapa kamu juga memandang rendah saudaramu? Sebab kita semua akan berdiri di hadapan kursi penghakiman+ Allah;

23 Hal-hal itu sendiri memang tampak berhikmat, dengan bentuk ibadat yang ditetapkan sendiri dan kerendahan hati yang pura-pura, perlakuan keras terhadap tubuh;+ tetapi tidak ada nilainya dalam memerangi keinginan daging untuk memuaskan diri.+