PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • te psl. 16 hlm. 67-70
  • Orang Yang Telah Mati Empat Hari

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Orang Yang Telah Mati Empat Hari
  • Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Bahan Terkait
  • Apa yang Akan Terjadi Sewaktu Kita Mati?
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Yesus Menghidupkan Lazarus
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • Mengapa Yesus Tidak Bergegas
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Apa yang Terjadi pada Waktu Kematian?
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
Lihat Lebih Banyak
Mendengar kepada Guru yang Agung
te psl. 16 hlm. 67-70

Pasal 16

Orang Yang Telah Mati Empat Hari

BUKANKAH menyenangkan sekali untuk hidup? Apakah engkau menikmati kehidupan?⁠— Saya menikmati hidup. Jika kita hidup kita bisa menikmati banyak hal yang menarik.

Tetapi apakah engkau mengetahui bahwa tidak ada orang yang pernah hidup se-lama2nya?⁠— Segera atau tidak lama lagi semua orang akhirnya akan mati. Apakah engkau kenal seseorang yang telah meninggal?⁠—

Pada suatu waktu seorang sahabat Yesus yang baik meninggal. Sahabat ini tinggal di Betania, suatu kota kecil tidak jauh dari Yerusalem. Namanya adalah Lazarus, dan ia mempunyai dua saudara perempuan yang bernama Marta dan Maria.

Pada suatu hari Lazarus sakit keras. Pada waktu itu Yesus sedang berada jauh sekali dari tempat itu. Maka Maria dan Marta mengabarkan kepadanya bahwa saudara mereka sedang sakit. Mengapa mereka melakukan ini. Sebab mereka tahu bahwa Yesus sanggup menyembuhkan saudara mereka itu. Yesus bukanlah seorang dokter, tetapi ia memiliki kuasa dari Allah, sehingga ia dapat menyembuhkan segala macam penyakit.

Tapi sebelum Yesus datang, Lazarus menjadi begitu sakit sehingga meninggal. Yesus mengatakan kepada murid2nya bahwa ia akan membangunkannya. Murid2 tidak mengerti apa yang Yesus maksudkan. Maka, dengan terus terang Yesus mengatakan bahwa memang Lazarus telah mati. Kematian itu seperti tidur yang nyenyak sekali, begitu nyenyaknya sehingga seseorang bahkan tidak bermimpi lagi.

Sekarang Yesus pergi mengunjungi Marta dan Maria. Ada juga banyak sahabat2 keluarga itu di sana. Mereka datang untuk menghibur Marta dan Maria atas kehilangan saudara mereka itu.

Waktu Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi keluar mendapatkannya. Segera Maria juga keluar mendapatkannya. Ia sangat sedih dan menangis dan jatuh di kaki Yesus. Teman2 yang lain yang mengikuti Maria juga menangis. Ketika Yesus melihat semua orang menangis, ia menjadi sedih dan mulai menangis juga.

Guru yang Agung bertanya di manakah mereka membaringkan Lazarus. Maka orang2 membawa Yesus ke gua di mana Lazarus dikubur. Kemudian Yesus berkata kepada orang2 di sana: ’Singkirkan batu itu dari depan gua itu.’ Apakah mereka harus melakukannya?⁠—

Marta merasa bahwa itu tidak benar. Ia berkata: ’Tuhan, sekarang ia sudah berbau busuk, sebab ia telah mati empat hari.’ Dan memang betul mayat berbau busuk setelah beberapa hari.

Tetapi Yesus berkata kepadanya: ”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Yesus bermaksud bahwa Marta akan melihat sesuatu yang akan memberikan kemuliaan kepada Allah. Apakah yang akan dilakukan oleh Yesus?

Setelah batu itu disingkirkan, Yesus berdoa dengan suara keras kepada Yehuwa. Lalu Yesus berkata dengan suara keras: ”Lazarus, marilah ke luar!” Apakah ia akan keluar? Dapatkah dia?⁠—

Nah, dapatkah engkau membangunkan seseorang yang sedang tidur?⁠— Ya, jika engkau memanggilnya dengan suara yang keras, orang yang tidur itu akan bangun. Tetapi apakah engkau dapat membangunkan seseorang yang tidur dalam kematian?⁠— Tidak. Tidak soal betapa keras engkau memanggilnya, orang yang mati itu tidak akan mendengar. Tidak ada yang saya atau engkau dapat lakukan untuk membangunkan orang yang mati.

Tetapi Yesus lain. Ia memiliki kuasa istimewa dari Allah. Maka, ketika Yesus memanggil Lazarus, suatu perkara yang luar biasa terjadi. Orang itu yang telah mati selama empat hari keluar dari gua itu! Ia telah dihidupkan kembali! Ia dapat bernapas dan ber-jalan2 dan berbicara lagi! Ya, Yesus membangkitkan Lazarus setelah ia mati selama empat hari! Bukankah itu menakjubkan sekali?⁠— —Yohanes 11:1-44.

Tapi mungkin engkau bertanya, Di manakah Lazarus selama keempat hari ia mati? Apakah Lazarus pergi ke surga ketika ia mati? Apakah ia tinggal di sana dengan Allah serta malaikat2 yang suci?⁠—

Pikirlah sekarang: Jika seandainya Lazarus sudah di surga selama keempat hari itu, bukankah ia akan menceritakan sesuatu mengenai surga?⁠— Dan jika ia pernah berada di surga, apakah Yesus akan membawa dia kembali dari tempat yang sangat bagus itu?⁠— Alkitab tidak mengatakan bahwa Lazarus berada di surga.

Ingatlah, Yesus berkata bahwa Lazarus sedang tidur. Bagaimanakah keadaannya jika engkau tertidur?⁠—

Jika engkau sedang tidur nyenyak sekali, engkau tidak tahu apa yang terjadi di sekelilingmu, bukan? — Dan ketika engkau bangun, engkau tidak mengetahui sudah berapa lama engkau tidur, sampai engkau melihat kepada sebuah jam.

Seperti itulah orang yang mati. Mereka tidak mengetahui apa2 yang terjadi. Mereka tidak merasakan apa2. Dan mereka tidak dapat berbuat apa2.

Tapi beberapa orang takut kepada orang mati. Mereka tidak mau pergi dekat2 dengan kuburan, sebab mereka pikir bahwa orang yang mati itu dapat mengganggu mereka. Dapatkah seseorang yang mati mengganggu orang yang hidup?⁠— Tidak, Alkitab mengatakan bahwa orang yang mati tidak dapat berbuat apa2 sama sekali.

Pernahkah engkau mendengar seseorang mengatakan bahwa pada suatu hari tertentu orang yang mati itu datang lagi dalam roh mengunjungi orang yang hidup?⁠— Beberapa orang percaya begitu. Maka mereka menyajikan makanan untuk yang mati. Atau mungkin akan mengadakan suatu pesta istimewa pada hari tertentu itu. Tetapi apakah engkau rasa bahwa orang2 yang melakukan perkara2 itu betul2 percaya kepada apa yang Allah katakan mengenai orang mati?⁠—

Apakah engkau percaya dengan apa yang Allah katakan?⁠— Jika kita percaya, kita tidak akan takut terhadap yang mati, tetapi malah kita senang sebab kita hidup. Dan jika kita sungguh2 bersyukur kepada Allah untuk kehidupan kita, kita akan menunjukkannya dengan cara hidup kita se-hari2. Kita akan melakukan perkara2 yang diperkenan oleh Allah.

(Untuk menandaskan penghargaan untuk kehidupan yang ada se-hari2, sebagai kontras dengan keadaan yang mati, bacalah Pengkhotbah 9:5, 10, Yehezkiel 18:4 dan Mazmur 115:17.)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan