PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • rs hlm. 287-hlm. 293
  • Pergantian Rasuli

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pergantian Rasuli
  • Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
  • Bahan Terkait
  • Patung-Patung
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
  • Gereja yang Sejati dan Dasarnya
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Apakah Paus ”Penerus Santo Petrus”?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Apakah Petrus Itu Paus Pertama?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
Lihat Lebih Banyak
Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
rs hlm. 287-hlm. 293

Pergantian Rasuli

Definisi: Doktrin bahwa ke-12 rasul mempunyai pengganti-pengganti yang menerima wewenang melalui pelantikan ilahi. Di Gereja Katolik Roma, para uskup secara kelompok dikatakan sebagai pengganti rasul-rasul, dan paus dikatakan sebagai pengganti Petrus. Mereka berkukuh bahwa paus-paus Roma muncul segera setelah menduduki jabatan dan melaksanakan tugas-tugas Petrus, yang konon diberi wewenang utama atas seluruh Gereja oleh Kristus. Bukan ajaran Alkitab.

Apakah Petrus adalah ”batu karang” yang di atasnya gereja dibangun?

Mat. 16:18, TB: ”Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Perhatikan dalam konteks [ay. 13, 20] bahwa percakapan berkisar pada identitas Yesus.)

Siapa, menurut rasul Petrus dan Paulus, ”batu karang”, ”batu penjuru” itu?

Kis. 4:8-11, TB: ”Jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ’Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, . . . bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati—bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan—yaitu kamu sendiri—, namun ia telah menjadi batu penjuru.”

1 Ptr. 2:4-8, TB: ”Datanglah kepada-Nya [Tuan Yesus Kristus], . . . Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ’Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.’ Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ’Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’”

Ef. 2:20, TB: ”Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”

Apa yang dipercayai oleh Agustinus (yang dianggap sebagai seorang santo oleh Gereja Katolik)?

”Dalam periode yang sama dari keimaman saya ini, saya juga menulis sebuah buku yang menentang surat Donatus . . . Pada suatu bagian dalam buku ini, saya mengatakan tentang Rasul Petrus: ’Di atas dia seperti di atas sebuah batu karang Gereja dibangun.’ . . . Tetapi, belakangan saya tahu bahwa saya sering menerangkan apa yang dikatakan Tuhan: ’Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gerejaku,’ bahwa ini harus dimengerti sebagai dibangun di atas Dia yang Petrus akui dengan mengatakan: ’Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang hidup,’ dengan demikian Petrus, yang dinamakan menurut batu karang ini, mewakili pribadi Gereja yang dibangun di atas batu karang ini, dan menerima ’kunci-kunci kerajaan sorga’. Karena, ’Engkau adalah Petrus’ dan bukan ’Engkau adalah batu karang’ yang dikatakan kepadanya. Tetapi ’batu karang itu adalah Kristus’, dengan mengakui hal ini sebagaimana seluruh Gereja juga mengakui, Simon disebut Petrus.”—The Fathers of the Church—Saint Augustine, the Retractations (Washington, D.C.; 1968), diterjemahkan oleh Mary I. Bogan, Buku I, hlm. 90.

Apakah rasul-rasul lain menganggap Petrus terkemuka di antara mereka?

Luk. 22:24-26, TB: ”Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid [rasul-rasul] Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka: ’Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian.’” (Jika Petrus adalah ”batu karang” itu, apakah akan ada keraguan tentang siapa di antara mereka yang ”dapat dianggap terbesar”?)

Karena Yesus Kristus, kepala sidang jemaat itu, hidup, apakah ia membutuhkan pengganti?

Ibr. 7:23-25, TB: ”Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam [di Israel], karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi, karena Ia [Yesus Kristus] tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”

Rm. 6:9, TB: ”Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi.”

Ef. 5:23, TB: ”Kristus adalah kepala jemaat.”

Apa yang dimaksud dengan ’kunci-kunci’ yang dipercayakan kepada Petrus?

Mat. 16:19, TB: ”Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Dalam Penyingkapan, Yesus menyebutkan suatu kunci simbolis yang digunakan oleh dia sendiri untuk membuka hak-hak istimewa dan kesempatan-kesempatan kepada manusia

Why. 3:7, 8, TB: ”Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. . . . Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.”

Petrus menggunakan ’kunci-kunci’ yang dipercayakan kepadanya guna membuka (bagi orang-orang Yahudi, Samaria, non-Yahudi) kesempatan untuk menerima roh Allah dengan harapan untuk masuk ke dalam Kerajaan surga

Kis. 2:14-39, TB: ”Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ’Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, . . . Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.’ Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: ’Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’ Jawab Petrus kepada mereka: ’Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.’”

Kis. 8:14-17, TB: ”Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.” (Ayat 20 menyatakan bahwa Petrus-lah yang mengambil pimpinan pada kesempatan ini.)

Kis. 10:24-48, TB: ”Pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius [orang non-Yahudi yang tidak disunat] sedang menantikan mereka . . . Lalu mulailah Petrus berbicara, . . . Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan.”

Apakah surga menunggu Petrus membuat keputusan dan kemudian mengikuti petunjuknya?

Kis. 2:4, 14, TB: ”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Maka [setelah Kristus, kepala sidang jemaat, menggerakkan mereka melalui roh kudus] bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan . . . ia berkata kepada mereka.” (Lihat ayat 33.)

Kis. 10:19, 20, TB: ”Berkatalah Roh [kepada Petrus]: ’Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka [ke rumah Kornelius orang non-Yahudi itu], . . . sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.’”

Bandingkan Matius 18:18, 19.

Apakah Petrus menjadi hakim sehubungan dengan siapa yang patut masuk ke dalam Kerajaan?

2 Tim. 4:1, TB: ”Kristus Yesus . . . akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati.”

2 Tim. 4:8, TB: ”Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan [Yesus Kristus], Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”

Apakah Petrus pernah ada di Roma?

Roma disebut dalam sembilan ayat Alkitab; tidak satu pun di antaranya menyatakan bahwa Petrus berada di sana. Satu Petrus 5:13 memperlihatkan bahwa ia ada di Babilon. Apakah ini suatu sebutan yang samar-samar tentang Roma? Ia berada di Babilon sesuai dengan tugasnya untuk mengabar kepada orang-orang Yahudi (seperti dinyatakan di Galatia 2:9), karena terdapat sejumlah besar orang-orang Yahudi di dalam dan sekitar kota kuno Babilon. Encyclopaedia Judaica (Yerusalem, 1971, Jil. 15, kol. 755), ketika membahas dihasilkannya Talmud Babilon, menyebut tentang ’akademi-akademi Yudaisme yang besar di Babilon’ selama Tarikh Masehi.

Apakah ada suatu urutan pengganti yang tidak pernah putus dari Petrus sampai paus-paus pada zaman modern?

John McKenzie, seorang Yesuit, ketika menjadi profesor teologi di Notre Dame, menulis, ”Tidak ada bukti-bukti sejarah berkenaan dengan seluruh mata rantai pengganti dalam wewenang gereja.”—The Roman Catholic Church (New York, 1969), hlm. 4.

New Catholic Encyclopedia mengakui, ” . . . langkanya dokumen-dokumen membuat banyak hal tidak jelas tentang perkembangan yang mula-mula dari keuskupan . . . ”—(1967), Jil. I, hlm. 696.

Pengakuan-pengakuan akan pelantikan ilahi tidak ada artinya jika mereka yang mengatakannya tidak taat kepada Allah dan Kristus

Mat. 7:21-23, TB: ”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Lihat juga Yeremia 7:9-15.

Apakah orang-orang yang mengaku sebagai pengganti rasul-rasul mengikuti ajaran dan perbuatan Yesus Kristus dan rasul-rasulnya?

A Catholic Dictionary menyatakan, ”Gereja Roma bersifat Rasuli, karena doktrinnya merupakan iman yang pernah dinyatakan kepada Rasul-Rasul, iman yang ia jaga dan jelaskan, tanpa menambahkan kepadanya atau mengurangi darinya.” (London, 1957, W. E. Addis dan T. Arnold, hlm. 176) Apakah fakta-faktanya selaras dengan hal itu?

Identitas Allah

”Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk memaksudkan doktrin utama agama Kristen.”—The Catholic Encyclopedia (1912), Jil. XV, hlm. 47.

”Kata Tritunggal, maupun doktrin yang jelas tentang hal itu, tidak ada dalam Perjanjian Baru . . . Doktrin itu berkembang sedikit demi sedikit selama beberapa abad dan melalui banyak pertentangan.”—The New Encyclopœdia Britannica (1976), Micropædia, Jil. X, hlm. 126.

”Menurut pengakuan dari pihak para penafsir dan teolog Alkitab, termasuk orang-orang Katolik Roma yang terus bertambah jumlahnya, seseorang hendaknya tidak berbicara tentang ajaran Tritunggal dalam Perjanjian Baru jika ia tidak terlalu menguasainya. Ada juga pengakuan yang serupa dari pihak para sejarawan dogma dan teolog sistematis bahwa jika seseorang memang berbicara tentang ajaran Tritunggal yang tidak memenuhi syarat, ia telah beralih dari zaman Kristen yang mula-mula sampai, katakanlah, seperempat bagian terakhir dari abad ke-4.”—New Catholic Encyclopedia (1967), Jil. XIV, hlm. 295.

Para pemimpin agama yang hidup selibat

Paus Paulus VI, dalam surat ensikliknya Sacerdotalis Caelibatus (”Keselibatan Para Imam”, 1967), mengesahkan keselibatan sebagai persyaratan untuk para klerus, tetapi ia mengakui bahwa ”Perjanjian Baru yang melestarikan ajaran Kristus dan Rasul-Rasul . . . tidak secara terbuka menuntut kelajangan rohaniwan-rohaniwan . . . Yesus sendiri tidak membuat hal itu sebagai prasyarat ketika Ia memilih Kedua Belas [murid], demikian juga Rasul-Rasul tidak menetapkan hal itu bagi mereka yang mengepalai masyarakat-masyarakat Kristen yang pertama.”—The Papal Encyclicals 1958-1981 (Falls Church, Va.; 1981), hlm. 204.

1 Kor. 9:5, TB: ”Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?” (”Kefas” adalah sebuah nama Aram yang diberikan kepada Petrus; lihat Yohanes 1:42. Lihat juga Markus 1:29-31, yang menyebutkan tentang ibu mertua Simon, atau Petrus.)

1 Tim. 3:2, TB: ”Karena itu penilik jemaat [”uskup”, Dy] haruslah seorang . . . suami dari satu isteri [”menikah hanya satu kali”, NAB].”

Sebelum zaman Kristen, ajaran Buddha menuntut para pendeta dan biarawannya tetap lajang. (History of Sacerdotal Celibacy in the Christian Church, London, 1932, ed. keempat, direvisi, Henry C. Lea, hlm. 6) Bahkan sebelumnya, ordo-ordo tertinggi keimaman Babilonia dituntut untuk tetap lajang, menurut The Two Babylons oleh A. Hislop.—(New York, 1943), hlm. 219.

1 Tim. 4:1-3, TB: ”Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan . . . Mereka itu melarang orang kawin.”

Terpisah dari dunia

Paus Paulus VI, ketika berbicara kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1965, mengatakan, ”Orang-orang di bumi berpaling kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai harapan terakhir bagi kerukunan dan perdamaian; Kami memberanikan diri untuk menyampaikan di sini, penghargaan mereka dan juga Kami sendiri dalam bentuk penghormatan dan pengharapan.”—The Pope’s Visit (New York, 1965), Laporan Khusus Time-Life, hlm. 26.

Yoh. 15:19, TB: ”[Yesus Kristus mengatakan,] Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”

Yak. 4:4, TB: ”Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?”

Menggunakan senjata-senjata perang

Sejarawan Katolik E. I. Watkin menulis, ”Meskipun pengakuan ini pasti menyakitkan, kami tidak dapat, demi kemajuan rohani yang palsu atau keloyalan yang tidak jujur, menyangkal atau mengabaikan fakta sejarah bahwa Uskup-Uskup secara tetap telah mendukung semua peperangan yang dilancarkan oleh pemerintah negeri mereka. Saya tidak mengetahui adanya satu peristiwa pun yang memperlihatkan suatu hirarki nasional mengutuk setiap peperangan sebagai sesuatu yang tidak adil . . . Apa pun teori resminya, dalam praktek ’negeriku selalu benar’ menjadi moto yang diikuti dalam masa perang oleh Uskup-Uskup Katolik.”—Morals and Missiles (London, 1959), diedit oleh Charles S. Thompson, hlm. 57, 58.

Mat. 26:52, TB: ”Maka kata Yesus kepadanya: ’Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.’”

1 Yoh. 3:10-12, TB: ”Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang . . . tidak berasal dari Allah, . . . tidak mengasihi saudaranya. . . . Kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.”

Mengingat hal-hal di atas, apakah orang-orang yang mengaku sebagai pengganti rasul-rasul benar-benar mengajarkan dan mempraktekkan apa yang dilakukan Kristus dan rasul-rasulnya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan