PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jt hlm. 27-31
  • Pertanyaan yang Sering Diajukan para Peminat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan yang Sering Diajukan para Peminat
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
  • Bahan Terkait
  • Pertanyaan-Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Para Peminat
    Saksi-Saksi Yehuwa pada Abad Kedua Puluh
  • Saksi-Saksi Yehuwa
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
  • ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru!”
    ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru!”
  • Ibadat yang Allah Perkenan
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
Lihat Lebih Banyak
Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
jt hlm. 27-31

Pertanyaan yang Sering Diajukan para Peminat

Jika Allah memang pengasih, mengapa Ia membiarkan kefasikan?

ALLAH memang membiarkan kefasikan berlangsung, dan jutaan orang di bumi sengaja mempraktekkannya. Misalnya, mereka mengobarkan perang, menjatuhkan bom ke atas anak-anak, menghanguskan bumi, dan menimbulkan bala kelaparan. Jutaan orang merokok lalu terkena kanker paru-paru, melakukan perzinaan lalu terkena penyakit kelamin, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan lalu terkena penyakit sirosis hati, dan sebagainya. Orang-orang seperti itu tidak sepenuhnya ingin agar semua kefasikan dihentikan. Mereka hanya ingin agar hukuman atas kefasikan ditiadakan. Jika mereka menuai apa yang mereka tabur, mereka berteriak, ”Mengapa saya?” Dan, mereka menyalahkan Allah, seperti dikatakan Amsal 19:3, ”Manusia merugikan diri sendiri oleh kebodohannya, kemudian menyalahkan Tuhan atas hal itu.” (Bahasa Indonesia Sehari-hari) Dan, kalaupun Allah menghentikan perbuatan jahat mereka, mereka akan memprotes hilangnya kebebasan mereka untuk melakukan itu!

Alasan utama Yehuwa membiarkan kejahatan berlangsung adalah untuk menjawab tantangan Setan. Setan si Iblis mengatakan bahwa Allah tidak mungkin menemukan manusia di bumi yang tetap setia kepada-Nya di bawah ujian. (Ayub 1:6-12; 2:1-10) Yehuwa membiarkan Setan hidup agar ia berkesempatan membuktikan tantangannya. (Keluaran 9:16) Setan terus mendatangkan malapetaka sekarang, berupaya memalingkan manusia dari Allah seraya ia mencoba membuktikan tantangannya. (Penyingkapan 12:12) Akan tetapi, Ayub tetap memelihara integritas. Demikian pula Yesus. Juga orang Kristen sejati sekarang.—Ayub 27:5; 31:6; Matius 4:1-11; 1 Petrus 1:6, 7.

Saya ingin sekali percaya akan firdaus di bumi tempat manusia akan hidup selama-lamanya, tetapi bukankah itu terlalu muluk?

Tidaklah demikian menurut Alkitab. Firdaus tampak terlalu muluk hanya karena manusia sudah terlalu lama dikelilingi oleh kejahatan. Yehuwa menciptakan bumi dan memerintahkan agar manusia memenuhinya dengan orang-orang adil-benar yang akan memelihara flora dan faunanya serta menjaga keindahannya, bukan untuk merusaknya. (Lihat halaman 12 dan 17.) Sebenarnya, bukanlah Firdaus yang terlalu muluk, melainkan kondisi sekaranglah yang sudah terlalu memprihatinkan. Firdaus akan menggantikan itu semua.

Bagaimana saya dapat menjawab cemoohan bahwa Alkitab hanyalah mitos dan tidak ilmiah?

Iman akan janji-janji itu tidak muncul begitu saja. ”Iman timbul karena hal-hal yang didengar.” Dengan mempelajari Firman Allah, hikmat yang terkandung di dalamnya akan menjadi nyata dan iman akan bertumbuh.—Roma 10:17; Ibrani 11:1

Arkeologi Alkitab sangat meneguhkan kesaksamaan sejarah Alkitab. Sains yang jujur selaras dengan Alkitab. Fakta-fakta berikut ini sudah tertulis di dalam Alkitab lama sebelum ditemukan oleh para pakar dunia: urutan tahap pembentukan bumi, bahwa bumi itu bulat, bahwa bumi bergantung tak berpenyangga di ruang hampa, dan bahwa burung-burung bermigrasi.—Kejadian, pasal 1; Yesaya 40:22; Ayub 26:7; Yeremia 8:7.

Keterilhaman Alkitab terbukti dari tergenapnya nubuat. Daniel telah menubuatkan jauh sebelumnya tentang bangkit dan runtuhnya kuasa-kuasa dunia, serta saat kedatangan dan kematian Mesias. (Daniel, pasal 2, 8; 9:24-27) Dewasa ini, masih ada nubuat-nubuat lain yang sedang digenapi, yang membuktikan zaman sekarang sebagai ”hari-hari terakhir”. (2 Timotius 3:1-5; Matius, pasal 24) Pengetahuan tentang perkara-perkara di kemudian hari semacam itu di luar kesanggupan manusia. (Yesaya 41:23) Untuk lebih jelasnya, lihat buku Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia? dan Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society.

Bagaimana saya dapat belajar menjawab pertanyaan berdasarkan Alkitab?

Saudara harus mempelajari Alkitab dan merenungkannya, seraya memohonkan roh Allah untuk membimbing Saudara. (Amsal 15:28; Lukas 11:9-13) ”Jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat,” kata Alkitab, ”biarlah ia terus meminta kepada Allah, karena dia memberi semua orang dengan murah hati dan tanpa mencela; dan itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Selain itu, terdapat pula alat-alat bantu pelajaran Alkitab yang dapat dirujuk. Biasanya, bantuan dari orang lain dibutuhkan, seperti ketika Filipus membantu seorang Etiopia. (Kisah 8:26-35) Saksi-Saksi Yehuwa memberikan pengajaran Alkitab cuma-cuma kepada para peminat di rumah mereka. Silakan Saudara memanfaatkan layanan ini.

Mengapa banyak orang menentang Saksi-Saksi Yehuwa dan menyarankan agar saya tidak belajar dengan Saksi-Saksi?

Pengabaran Yesus pun mendapat tentangan, dan ia mengatakan bahwa pengikut-pengikutnya juga akan ditentang. Ketika orang-orang mulai kagum akan pengajaran Yesus, para penentang agama menjawab dengan ketus, ”Kamu tidak disesatkan juga, bukan? Tidak seorang pun di antara penguasa-penguasa atau di antara orang-orang Farisi beriman kepadanya, bukan?” (Yohanes 7:46-48; 15:20) Banyak pihak yang menyarankan Saudara untuk tidak belajar dengan Saksi-Saksi sebenarnya adalah orang yang tidak terinformasi atau yang termakan prasangka. Terimalah pengajaran yang Saksi-Saksi berikan dan buktikan sendiri apakah pemahaman Alkitab Saudara bertambah atau tidak.—Matius 7:17-20.

Mengapa Saksi-Saksi mengunjungi orang-orang yang sudah punya agama sendiri?

Dalam melakukan pelayanan, mereka mengikuti teladan Yesus. Ia pergi kepada orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi mempunyai agamanya sendiri, tetapi mereka telah berpaling dari Firman Allah dalam banyak hal. (Matius 15:1-9) Semua bangsa mempunyai agama masing-masing, apakah digolongkan sebagai Kristen ataupun non-Kristen. Sungguh amat penting bagi orang-orang untuk memeluk kepercayaan yang berpaut pada Firman Allah, dan upaya Saksi-Saksi untuk membantu mereka menemukan kepercayaan semacam itu merupakan ungkapan kasih terhadap sesama.

Apakah Saksi-Saksi percaya bahwa agama mereka sajalah yang benar?

Siapa pun yang menyikapi agamanya dengan serius tentu berpandangan bahwa agamanyalah yang benar. Kalau tidak, untuk apa ia menganutnya? Umat Kristen diperingatkan, ’Pastikanlah segala sesuatu; berpegang eratlah pada apa yang baik.’ (1 Tesalonika 5:21) Seseorang harus memastikan bahwa kepercayaannya mendapat dukungan Alkitab, karena hanya ada satu agama yang benar. Efesus 4:5 menandaskan hal ini, dengan menyebutkan ”satu Tuan, satu iman, satu pembaptisan”. Yesus tidak sependapat dengan pandangan yang bersifat liberal dan modern berikut ini, bahwa ada banyak jalan, banyak agama, dan semuanya menuju keselamatan. Sebaliknya, ia mengatakan, ”Sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang menemukannya.” Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa mereka telah menemukan jalan itu. Kalau tidak, pastilah mereka akan mencari agama yang lain.—Matius 7:14.

Apakah mereka percaya bahwa hanya mereka yang akan diselamatkan?

Tidak. Jutaan orang yang pernah hidup berabad-abad yang lalu dan yang bukan Saksi-Saksi Yehuwa akan hidup kembali melalui kebangkitan dan berkesempatan untuk hidup. Banyak orang yang hidup sekarang masih berkesempatan untuk berpihak pada kebenaran dan keadilbenaran sebelum ”kesengsaraan besar”, dan mereka akan memperoleh keselamatan. Selain itu, Yesus mengatakan agar kita jangan saling menghakimi. Kita melihat penampilan luar; Allah melihat ke dalam hati. Ia melihat dengan saksama, menghakimi dengan belas kasihan. Ia telah menyerahkan hal ihwal penghakiman tersebut kepada Yesus, bukan kepada kita.—Matius 7:1-5; 24:21; 25:31.

Sumbangan macam apakah yang diharapkan dari hadirin perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa?

Sehubungan dengan sumbangan uang, rasul Paulus berkata, ”Hendaklah masing-masing melakukan sebagaimana yang telah ia putuskan dalam hatinya, tidak dengan enggan atau dengan terpaksa, karena Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.” (2 Korintus 9:7) Di Balai Kerajaan dan auditorium kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa, tidak pernah ada kolekte. Kotak-kotak sumbangan diletakkan sedemikian rupa agar setiap orang yang ingin menyumbang dapat melakukannya dengan leluasa. Tak seorang pun tahu dalam bentuk apa atau berapa yang diberikan orang lain. Ada yang dapat menyumbang lebih banyak; ada yang mungkin tidak mampu memberikan apa-apa. Yesus memperlihatkan pandangan yang benar sewaktu ia mengomentari kotak sumbangan di bait Yerusalem serta para penyumbangnya: Kerelaan serta semangat untuk memberi, itulah yang terpenting, bukan jumlah uangnya.—Lukas 21:1-4

Jika saya menjadi seorang Saksi Yehuwa, apakah saya diharapkan untuk mengabar seperti mereka?

Jika seseorang menerima banyak pengetahuan tentang bumi Firdaus di bawah Kerajaan Kristus yang telah dijanjikan itu, tentulah ia ingin membagikan pengetahuan itu kepada orang lain. Saudara pun akan berbuat demikian. Itulah hakikat kabar baik!—Kisah 5:41, 42.

Membagikan kabar baik merupakan cara penting untuk membuktikan bahwa Saudara adalah murid Yesus Kristus. Dalam Alkitab, Yesus disebut sebagai ”saksi yang setia dan benar”. Semasa di bumi, ia mengabar dan berkata, ”Kerajaan surga sudah dekat,” dan ia mengutus murid-muridnya untuk melakukan hal yang sama. (Penyingkapan 3:14; Matius 4:17; 10:7) Belakangan, Yesus memerintahkan pengikut-pengikutnya, ”Karena itu pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, . . . ajarlah mereka.” Ia juga menubuatkan bahwa sebelum tiba kesudahannya, ”kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai kesaksian bagi semua bangsa”.—Matius 24:14; 28:19, 20.

Ada banyak cara untuk memberitakan kabar baik. Percakapan dengan teman dan kenalan sering kali membuka jalan untuk melakukan hal ini. Ada yang melakukannya lewat surat atau telepon. Ada pula yang mengirimkan lektur yang memuat keterangan yang tentunya diminati seorang kenalan. Agar jangan sampai ada yang terlewatkan, Saksi-Saksi pergi dari rumah ke rumah untuk membawakan berita tersebut.

Alkitab memuat undangan yang hangat ini, ”Roh dan pengantin perempuan itu terus mengatakan, ’Marilah!’ Dan siapa pun yang mendengar, biarlah ia mengatakan, ’Marilah!’ Dan siapa pun yang haus, biarlah ia datang; dan siapa pun yang ingin, biarlah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.” (Penyingkapan 22:17) Menceritakan tentang Firdaus di bumi serta berkat-berkatnya kepada orang lain harus dilakukan dengan sukarela, timbul dari hati yang dilimpahi hasrat untuk membagikan kabar baik ini.

Kami yakin Saudara masih memiliki pertanyaan lain tentang Saksi-Saksi Yehuwa dan kepercayaan mereka. Mungkin, beberapa pertanyaan menyangkut hal-hal yang kontroversial. Kami senang menjawab pertanyaan Saudara. Mengingat keterbatasan ruang dalam brosur ini, Saudara dipersilakan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepada Saksi-Saksi setempat. Saudara dapat menjumpai mereka di perhimpunan di Balai Kerajaan, atau sewaktu mereka berkunjung ke rumah Saudara. Atau, Saudara dipersilakan mengirimkan pertanyaan-pertanyaan Saudara ke Watch Tower, menggunakan salah satu alamat yang cocok di bawah ini.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan