PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-19 hlm. 10
  • ”Siapakah yang Menyembunyikan Gulungan Laut Mati?”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Siapakah yang Menyembunyikan Gulungan Laut Mati?”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-19)
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-19)
w85_s-19 hlm. 10

Makna Warta Berita

”Siapakah yang Menyembunyikan Gulungan Laut Mati?”

Di bawah judul itu, dalam Biblical Archaeologist, Norman Golb, profesor Bidang Penelitian tentang masalah-masalah Ibrani dan Yahudi-Arab di Universitas Chicago, mulai menyingkapkan siapa sebenarnya yang telah menyembunyikan Gulungan Laut Mati. Pada waktu yang sama, beliau berusaha menyanggah sebuah teori yang sudah berumur lebih dari tiga puluh tahun. Pada musim semi tahun 1947, gulungan-gulungan Alkitab Ibrani purba dan naskah-naskah non Alkitab diketemukan dalam gua-gua sepanjang pantai barat laut Laut Mati. Penemuan itu disambut sebagai ”penemuan terbesar yang pernah dibuat dalam bidang ilmu purbakala Alkitab”. Gulungan-gulungan itu memuat naskah-naskah tertua dari buku-buku Alkitab apapun yang diketahui dan berasal dari abad kedua S.M.

Sampai sekarang, para sarjana menyatakan bahwa naskah-naskah itu berasal dari orang-orang Esenes, suatu sekte agama Yahudi. Tetapi Golb percaya bahwa penemuan-penemuan selanjutnya dari naskah-naskah Ibrani purba lain di Masada, Yerikho, dan di tempat lain di padang gurun Yudea menunjuk kepada Yerusalem sebagai tempat asal dari gulungan-gulungan itu. Bukan orang-orang Esenes, tetapi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari bala tentara Roma antara tahun 66 dan 70 M. ”membawa berkas-berkas atau kantung-kantung berisi naskah-naskah dari ibu kota ke gua-gua di padang gurun untuk disembunyikan”, Golb menegaskan.

Tidak soal bukti ilmu purbakala lebih lanjut yang mungkin akan diketemukan, gulungan-gulungan Alkitab yang diperoleh dari gua-gua tersebut menandaskan kemurnian naskah Alkitab dan kesanggupan Yehuwa untuk memelihara FirmanNya. ”Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman [Yehuwa] tetap untuk selama-lamanya,” kata 1 Petrus 1:24, 25.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan