PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • km 1/87 hlm. 4
  • No. 095—Kotak Pertanyaan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • No. 095—Kotak Pertanyaan
  • Pelayanan Kerajaan Kita—1987
Pelayanan Kerajaan Kita—1987
km 1/87 hlm. 4

Kotak Pertanyaan

(Tercetak sebagai km No. 95)

● Bagaimana sikap orang Kristen terhadap kebiasaan di daerah2 tertentu pada waktu melayat, seperti memakai baju hitam sebagai tanda berkabung, menjaga jenazah, dsb.?

Hamba2 Allah pada jaman dulu mengungkapkan kesedihan bila seorang yg mereka kasihi meninggal. (Kej. 23:2; Ul. 34:8; Yoh. 11:33) Namun mereka dilarang utk melakukan hal2 yg menyatakan kepercayaan bahwa orang mati itu masih hidup dlm dunia roh. Umat Yehuwa tidak boleh merusak agama mereka dng meniru bangsa2 dlm perbuatan2 yg mencerminkan sikap yg salah terhadap orang mati.—Im. 19:28; Ul. 14:1; 18:10-12.

Yesus menangis ketika Lazarus meninggal dan menubuatkan bahwa para pengikutnya akan berpuasa karena sedih atas kematiannya sendiri. (Yoh. 11:35, 38; Mrk. 2:20) Tetapi ia juga mengatakan agar mereka berpuasa dng maksud hanya utk dilihat oleh Allah saja dan bukan manusia. Pernyataan mereka hendaknya keluar dari hati bukan utk pamer. (Mat. 6:16-18; bandingkan Yoel 2:12, 13.) Yesus mengatakan kepada murid2nya bahwa mereka bukan bagian dari dunia. Dan, tentu ia tidak ingin agar mereka mencari perkenan dunia ini dng bertindak bertentangan dng kebenaran.—Yoh. 15:19.

Semua ini mencegah orang2 Kristen utk meniru kebiasaan memakai baju hitam sebagai tanda berkabung. Tetapi, pada waktu berdukacita karena kemalangan, orang2 yg saleh kemungkinan akan mengenakan pakaian yg patut di depan umum, karena pada saat2 sedemikian tentu tidak pantas utk mengenakan pakaian seperti biasanya.—Pkh. 7:1-4.

Menjaga jenazah rupanya berasal dari rasa takut kepada orang mati, dan kebiasaan ini dimaksudkan utk menenangkan orang yg meninggal dan mengusir roh2 jahat. Tetapi karena Alkitab memperlihatkan bahwa orang mati ”tak tahu apa2”, kebiasaan tsb didasarkan atas kepalsuan dan tidak dapat diterapkan dlm Kekristenan sejati.—Pkh. 9:5, 10.

Tetapi adalah patut utk melayat keluarga yg ditinggalkan. Ini dapat dilakukan walaupun jenazah masih belum dibawa pergi dari rumah, meskipun seorang Kristen tidak akan ikut serta dlm tradisi menjaga jenazah yg tidak berdasarkan pandangan dan kebiasaan Alkitab. Timbang rasa dapat diperlihatkan dng tidak melayat terlalu lama, kecuali salah seorang anggota keluarga atau teman akrab. Tetapi akan sangat membina utk menawarkan bantuan dan ’menghibur mereka yg tawar hati’. (1 Tes. 5:14) Mungkin sdr dapat membantu mengurus rumah, berbelanja atau menyumbangkan makanan yg perlu disediakan. Kesedihan Kristen harus terkendali dan diimbangi oleh harapan.—Yoh. 11:24; Kis. 24:15.

Dlm segala hal yg menyangkut kemalangan, penting utk bertindak berdasarkan apa yg benar. Jadi, orang2 Kristen menghindari segala sesuatu yg bahkan sedikit saja mirip dng pemujaan nenek moyang atau kepercayaan kepada ”arwah orang mati”. Orang2 yg saleh memperlihatkan iman dlm kebangkitan dan tekad utk memuji Yehuwa dng melakukan ibadat yg tidak dicemari oleh kepalsuan dlm bentuk apapun.—Yoh 4:23, 24; Yak. 1:27. (Lihat Watchtower, 15 Maret 1980, hal. 5, 6.)

Lebih banyak keterangan dapat diperoleh dari Watchtower Publication Index pada pokok2 yg ada hubungannya dng itu. Lihat juga Awake! terbitan 22 Maret 1977, hal. 12-15 dan 22 Mei 1979, hal. 27, 8.

Artikel Setempat

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan