Menghargai Kesucian Darah: Bila Menjadi Seorang Pasien
Meskipun tidak diharapkan, bisa saja kita menjadi pasien, bahkan bisa jadi dlm situasi yg menguji iman kita berkenaan kesucian darah. (Pkh. 9:11, NW) Bila hal ini terjadi, apa yg dapat kita lakukan? (1) Bacalah dng teliti setiap formulir yg diberikan oleh rumah sakit (khususnya formulir persetujuan operasi) sebelum sdr menandatanganinya. (2) Tunjukkanlah Kartu Medis/Kartu Identitas atau Pernyataan Tertulis (bagi yg belum terbaptis) sdr yg sudah ditandatangani dng lengkap. (3) Bila dlm keadaan sadar dan kondisi sdr memungkinkan, berikan penjelasan mengenai iman sdr kpd keluarga, dokter, dokter spesialis, dan anestesiolog sdr. Brosur Darah dapat sdr gunakan untuk ini. (4) Hubungi penatua sidang sdr. (5) Bila masalahnya menjadi serius dan transfusi darah dipaksakan, berbicaralah dng para penatua untuk mempertimbangkan kemungkinan dilibatkannya PPRS. Bawalah sisipan km-IN November 1991 sbg pegangan sdr.
Menjaga kerohanian tetap baik juga merupakan kunci untuk menjadikan keputusan sdr berkenaan ’menjauhkan diri dari darah’ tetap teguh selama keadaan darurat.—Kis. 15:29.
Ref. hb-IN; g-IN 3/91 hlm. 3-8; sisipan km-IN 11/91 hlm. 3-6.
Artikel Setempat