Lebih Terampil dalam Pelayanan—Mengabar Lewat Interkom

Mengapa Penting: Ada penyiar yang merasa khawatir kalau harus mengabar lewat interkom. Bagaimana cara mengatasi kekhawatiran itu, agar kita tetap bergairah melakukan pekerjaan yang baik? Ingatlah bahwa mengabar lewat interkom mungkin adalah satu-satunya cara menyampaikan kabar baik kepada sebagian orang. (Rm. 10:14) Berdasarkan pengalaman, cara mengabar ini bisa membuahkan hasil. (Lihat Buku Tahunan 2011, hlm. 65-66, dan Buku Tahunan 2000, hlm. 54, par. 3.) Perhatikan beberapa saran berikut.

Cara Melakukannya:

Siapkan presentasi singkat, dan tulislah itu supaya Saudara bisa membacakannya langsung kepada penghuni lewat interkom. Dengan begitu, Saudara akan lebih percaya diri. Pertama-tama, jelaskan tujuan kunjungan Saudara. Jika ada daftar nama, sapa penghuni dengan namanya. Akhiri dengan menawarkan untuk mengantarkan (atau meninggalkan di depan pintu) risalah atau majalah yang memberi lebih banyak keterangan.
Tetaplah bersikap positif. Tersenyumlah dan berbicaralah seperti sedang berhadapan langsung dengan penghuni.
Jangan tegang, dan gunakan bahasa percakapan. Berbicaralah dengan jelas, lancar, dan cukup keras. Hindari jeda yang tidak perlu, tapi jangan bicara terlalu cepat.
Gunakan daya pengamatan. Di gedung yang besar, ada banyak penghuni yang bisa dihubungi lewat interkom. Mungkin Saudara cukup memilih sekitar tiga penghuni untuk dihubungi, mencatat nomor apartemen yang sudah Saudara hubungi, lalu pergi. Kita bisa dicurigai kalau berdiri terlalu lama di lobi untuk menghubungi setiap penghuni.

Coba Ini Selama Satu Bulan:

Pada ibadat keluarga, buatlah sesi latihan untuk mengabar lewat interkom. Dua orang yang melakukan adegan bisa menghadap ke arah yang berbeda.