PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g85_No14 hlm. 9-12
  • Akhir Sebuah Impian

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Akhir Sebuah Impian
  • Sedarlah!—1985 (No. 14)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Ditolak di Negeri Sendiri
  • ”Perjanjian Versailes Sudah Tidak Ada Lagi”!
  • Impian itu Menjadi Kabur dan Lenyap
  • Impian untuk Perdamaian
    Sedarlah!—1985 (No. 14)
  • Impian yang Ditolak
    Sedarlah!—1985 (No. 14)
  • Mengapa Timbul Kebutuhan akan Suatu Liga
    Sedarlah!—1991
  • Barisan yang Panjang Dari Kuasa-Kuasa Dunia Mendekati Akhirnya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1985 (No. 14)
g85_No14 hlm. 9-12

Akhir Sebuah Impian

LIGA Bangsa Bangsa dibentuk dan mengadakan rapatnya yang kedua pada tahun 1920, di Jenewa, Swiss. Meskipun kesehatannya memburuk dan perundingan-perundingan yang diadakan cukup panjang dan melelahkan di Paris, usaha-usaha Woodrow Wilson nampaknya akan sukses.

Melalui Liga itu, Wilson akan menyebarkan ”kebenaran dari keadilan dan mengenai kebebasan dan perdamaian.” Dalam salah satu pidatonya, beliau mengatakan: ”Kita sudah menerima kebenaran itu dan kita akan dibimbing olehnya, dan hal itu akan membimbing kita [rakyat Amerika], dan melalui kita [juga] dunia ini, menuju padang rumput ketenangan dan perdamaian yang belum pernah diimpikan dunia ini sebelumnya.” Demikianlah inti dari impiannya.

Kepada Senat A.S. beliau mengatakan: ”Panggung sudah ditata, tujuannya sudah ditentukan. Hal itu terjadi bukan dengan rencana buatan kita sendiri, melainkan melalui tangan Allah yang membimbing kita kepada jalan ini. . . . Kita hanya dapat maju terus, dengan mata menengadah dan semangat disegarkan, untuk mengikuti impian itu.” (Cetak miring red.) Pria yang mempunyai impian itu berbicara lagi. Beliau masih percaya bahwa beliau adalah perkakas Allah untuk mendatangkan perdamaian atas umat manusia.

Ditolak di Negeri Sendiri

Di Eropa, Wilson telah disanjung-sanjung sebagai presiden penyelamat. Namun bahkan sebelum beliau pergi ke Konperensi Perdamaian, Tembakan-tembakan peringatan sudah diletuskan di Amerika Serikat. Pengarang Elmer Bendiner melaporkan: ”Theodore Roosevelt menyampaikan keputusan [dari Kongres A.S.]: ”Sekutu-sekutu kita dan musuh-musuh kita dan Tn. Wilson sendiri seharusnya semua mengerti bahwa Tn. Wilson tidak mempunyai wewenang apapun untuk berbicara atas nama rakyat Amerika pada waktu ini . . . Tn. Wilson dan keempat belas pasalnya . . . tidak lagi mempunyai hak sedikit pun untuk diterima sebagai pihak yang menyatakan kehendak rakyat Amerika.’”

Woodrow Wilson membuat kesalahan yaitu menjual impiannya di Eropa sementara mengabaikan orang-orang yang ragu-ragu di negerinya sendiri. Pada bulan Maret 1920 Kongres A.S. memutuskan untuk tidak ikut campur dengan Liga itu.

Karena dibutakan oleh tujuannya, Wilson terus melaju tanpa memperdulikan apa-apa. Dalam pidatonya yang terakhir kepada umum, keyakinannya kedengaran keras dan jelas tetapi sia-sia: ”Saya telah melihat orang-orang bodoh menolak Tuhan sebelumnya, dan saya telah melihat kehancuran mereka, dan hal itu akan menimpa mereka lagi, kehancuran total dan kekejian. Bahwa kita akan berhasil sudah pasti, sama pastinya bahwa Allah memerintah.”

Kesehatannya tidak lama sebelum itu telah memburuk karena suatu serangan jantung, dan pilihan yang negatif dari orang-orang di negerinya hanyalah memperburuk keadaan. Impiannya mengenai Liga itu menjadi kabur dan tidak lengkap. Pada tanggal 3 Pebruari 1924 Woodrow Wilson meninggal. Kata-katanya yang terakhir ialah: ”Saya adalah bagian yang rusak dari sebuah mesin.Bila mesin itu rusak—saya sudah siap.” Ia ”rusak” secara fisik, demikian pula impiannya mengenai suatu Liga Bangsa Bangsa yang mencakup seluruh dunia.

”Perjanjian Versailes Sudah Tidak Ada Lagi”!

Meskipun selama 15 tahun tidak ada lagi pernyataan perang resmi di dunia, Liga itu berada di ambang kematian bahkan sejak kelahirannya. Ia terbukti tidak mampu mencegah peperangan antara Bolivia dan Paraguay pada tahun 1933. Ia tidak dapat menghalangi Mussolini mencaplok Etiopia pada tahun 1935. Melalui kehancuran dan penaklukan, Italia menyingkirkan Etiopia dari daftar nama bangsa-bangsa dari Liga dan kemudian ia sendiri meninggalkan Liga tersebut pada bulan Desember 1937. Tahun berikutnya tujuh bangsa Latin Amerika keluar dari Liga. Impian itu mulai runtuh.

Pada tahun 1936, perang saudara pecah di Spanyol. Para anggota Liga memutuskan untuk tidak ikut campur secara resmi dalam peperangan itu. Tetapi, Jerman yang telah keluar dari Liga pada tahun 1933, dan Italia, kedua-duanya memberikan dukungan materi kepada pemberontakan Jenderal Franco melawan pemerintahan Republik di Madrid. Liga tidak sanggup menghentikan pembantaian di tanah Spanyol. Perang Saudara Spanyol merupakan latihan dari apa yang akan menjadi lonceng kematian dari Liga Bangsa Bangsa—Perang Dunia II.

Sementara itu Hitler mulai berkuasa di Jerman dan dengan cepat melepaskan belenggu-belenggu Perjanjian Versailles, yang dikenakan atas Jerman setelah Perang Besar. Ia menghendaki Lebensraum (ruang hidup) untuk bangsa Jerman. Ia meluaskan batas-batas Jerman dengan merampas Saar, Rhineland, dan Austria. Pada tahun 1939 ia menduduki seluruh Cekoslovakia. Dalam semua tindakan ini, Liga itu benar-benar tidak sanggup mengambil tindakan.

Hitler sudah lama merasa tidak senang dengan kelonggaran yang diberikan kepada Polandia berupa suatu jalan tembus melalui Jerman ke pelabuhan Baltik di Danzig. Pada bulan Agustus 1939 Hitler mengakhiri hal itu. Wakilnya menyampaikan pesan kepada Komisaris Tinggi Liga Bangsa Bangsa di Danzig, dengan menyatakan: ”Anda mewakili Perjanjian Versailles; Perjanjian Versailles sudah tidak ada lagi. Dalam dua jam Swastika [bendera Nazi] akan dikibarkan diatas rumah ini.”

Pada tanggal 1 September 1939, tentara Hitler menyerbu Polandia. Inggris dan Prancis membalas dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Perang Dunia II mulai.

Impian itu Menjadi Kabur dan Lenyap

Woodrow Wilson mengucapkan suatu ramalan kepada rakyat di Omaha pada tahun 1919 yang akan membuktikan bahwa Liganya adalah suatu kegagalan. Menurut penulis biografi Ishbel Ross, beliau mengatakan: ”’Saya dapat meramalkan dengan kepastian mutlak, bahwa dalam satu generasi berikut akan ada perang dunia lagi jika bangsa-bangsa tidak menyetujui bersama metode [Liga itu] yang dapat mencegahnya.’ Dan di San Diego beliau mengucapkan suatu pesan ramalan lagi ketika beliau mengatakan, ’Apa yang digunakan orang-orang Jerman hanyalah mainan jika dibandingkan dengan apa yang akan digunakan dalam perang berikutnya.’” Meskipun adanya Liga, Perang Dunia II menjadi kenyataan, dan senjata-senjata yang digunakan bukan mainan belaka.

Mengapa Liga itu gagal? Dalam bukunya A Time for Angels (Masa bagi Malaikat-Malaikat), penulis Elmer Bendiner memberi komentar: ”Liga itu lahir karena serentetan khayalan politik: bahwa gencatan senjata pada tahun 1919 berarti perdamaian dan bukan sekedar gencatan senjata; bahwa kepentingan nasional dapat ditaruh di bawah kepentingan dunia; bahwa suatu pemerintahan dapat mendukung suatu tujuan yang lain dari pada tujuannya sendiri.” Dan Alkitab menyatakan satu khayalan lain lagi—bahwa manusia dapat membentuk, melalui perwakilan-perwakilan politik, apa yang hanya dapat didatangkan oleh pemerintahan Kerajaan yang dijanjikan Allah—perdamaian yang sejati dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.—Wahyu 21:1-4.

Dengan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939, Liga itu bagaikan mayat yang menunggu dikubur. Pada tahun 1946 ”harta benda dan warisannya berupa harapan dan kebodohan,” menurut kata-kata Bendiner, diserahkan kepada suatu pengganti, Perserikatan Bangsa Bangsa. Apakah organisasi itu akan lebih sukses dari pada Liga itu? Apakah ia akan mengubah sebuah impian menjadi kenyataan? Dan apa yang diramalkan Alkitab mengenai itu? Terbitan brosur yang berikut akan membahas hal itu dan pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungannya.

[Gambar di hlm. 10]

Pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939 adalah lonceng kematian bagi Liga tersebut

[Keterangan]

U.S. Army photos

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan