PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 3/91 hlm. 20-22
  • Bagaimana Saya Dapat Menjadi Penjaga Adik yang Baik?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Saya Dapat Menjadi Penjaga Adik yang Baik?
  • Sedarlah!—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Diktator atau Penjaga yang Baik?
  • Mengawasi Anak dengan Terampil
  • Terapkan Aturan Emas
  • Lindungi Anak-Anak dari Bahaya
  • Mengapa Saya Harus Menjadi Penjaga Adik?
    Sedarlah!—1991
  • Latihlah Anak Saudara sejak Bayi
    Rahasia Kebahagiaan Keluarga
  • Faedah Disiplin dalam Kasih
    Membina Keluarga Bahagia
  • Mendidik Anak Sejak Lahir
    Membina Keluarga Bahagia
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1991
g 3/91 hlm. 20-22

Pertanyaan Kaum Muda . . .

Bagaimana Saya Dapat Menjadi Penjaga Adik yang Baik?

’TOLONG jaga adik-adikmu.’

Apakah kalian memandang penugasan ini sebagai gangguan yang menjengkelkan ataupun sebagai mosi kepercayaan, memikirkan untuk ditinggal sendirian dengan saudara kandung mungkin memang hal yang tak mudah bagi kalian. ’Bagaimana jika mereka nakal?’ kalian mungkin bertanya-tanya. ’Bagaimana jika ada pengacau atau kebakaran? Bagaimana jika salah satu dari mereka luka atau sakit?’

Memang beralasan jika kalian menjadi khawatir. Bagaimanapun juga, anak-anak bukan barang atau mainan tetapi manusia dengan kebutuhan khusus. Mereka berharga bagi orang-tua maupun Allah. (Mazmur 127:3) Jadi meskipun kalian menjaga saudara kandung atau menjaga anak untuk mendapatkan upah, tugas ini adalah suatu pekerjaan yang menuntut tanggung jawab dan banyak persyaratan. Akan tetapi, dengan sikap yang benar dan perencanaan yang baik, kalian dapat meraih sukses dalam hal ini.

Diktator atau Penjaga yang Baik?

Beberapa remaja kelihatannya merasa penugasan menjaga adik adalah pengangkatan menjadi seorang diktator. ”Kakak perempuan saya tidak memperbolehkan saya melakukan ini atau itu!” keluh adik perempuannya. ”Saya mencoba menghentikan sikap kakak saya yang seperti bos, dan dia menampar saya!” Seorang adik laki-laki berkata, ”Saya dijaga oleh kakak laki-laki dan perempuan, dan sungguh mengherankan mereka langsung berlaku sewenang-wenang!”

Memberi perintah sambil membentak-bentak seperti sersan yang sedang latihan kelihatannya menyenangkan. Akan tetapi, jika orang-tua kalian tahu—mungkin mereka akan tahu juga—”kekuasaan” kalian mungkin akan berakhir dengan tiba-tiba dan memalukan. Amsal 11:2 memperingatkan, ”Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh.”

”Tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati,” lanjut amsal yang sama. Rendah hati berarti menyadari keterbatasan kalian. Kenyataannya adalah orang-tua—bukan penjaga adik—yang diberi wewenang ilahi untuk membesarkan dan mendisiplin anak-anak. (Efesus 6:4) Tugas kalian adalah melindungi dan mengawasi.

Mengawasi Anak dengan Terampil

Ini tidak berarti anak-anak boleh bebas bermain sesukanya sehingga kalian dapat menikmati acara TV atau bacaan. ”Anak [laki-laki atau perempuan] yang dibiarkan mempermalukan ibunya”—dan membuat pusing penjaga adik! (Amsal 29:15) Namun sayang sekali, banyak remaja tidak selalu menangani anak-anak yang berlaku nakal dengan terampil.

Satu kelompok remaja A.S. diuji mengenai hal ini dan ditanya bagaimana mereka menangani situasi yang sering muncul pada waktu menjaga adik. Menurut artikel Adolescence (Masa Remaja), hanya 8 persen dari remaja tersebut yang menunjukkan bahwa mereka akan menangani masalah dengan penuh timbang rasa terhadap anak-anak. Sisanya 92 persen cenderung memakai metode yang kurang jitu, seperti perintah, caci-maki, dan ancaman. Para peneliti menyimpulkan bahwa kaum remaja ”cenderung tidak timbang rasa dalam hubungan dengan saudara kandung yang lebih muda”.

Bagaimana kalian dapat berhubungan dengan anak-anak secara efektif dan terampil? Para penatua Kristen didesak, ”Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.” (Amsal 27:23) Demikian pula halnya, kalian seharusnya berupaya memahami kebutuhan dan perasaan anak-anak yang kalian jaga. Kenalilah mereka sebagai individu. Segera kalian belajar bahwa anak-anak kecil sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk memberi perhatian sebegitu lama seperti orang dewasa, demikian pula dalam hal kesabaran, atau keuletan. Sebaliknya ”anak-anak itu sangat halus”. (Kejadian 33:13, NW) Mereka bertumbuh baik bila mendapatkan kasih sayang dan perhatian tetapi cepat bosan dan gelisah.

Terapkan Aturan Emas

Maka, kadang-kadang anak-anak hanyut dalam permainan mereka dan membuat kalian sangat terganggu. Mereka mungkin membahayakan diri mereka dengan perilaku yang sembrono. Atau mereka mungkin mencoba menguji kalian seberapa jauh mereka dapat lolos dari hukuman. (”Kadang-kadang saya mengelabui penjaga saya,” kata Douglas yang berusia tujuh tahun.) Bila hal ini terjadi jangan cepat tersinggung! Terapkanlah Aturan Emas, ”Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka.”—Matius 7:12, BIS.

Ingat, ”kebodohan melekat pada hati anak laki-laki”, atau anak perempuan, dan belum terlalu lama kalian pun dulu bersikap demikian. (Amsal 22:15. NW) Perhatian hendaknya dipusatkan pada cara menyelesaikan masalah (”mari kita bersihkan yang tertumpah”) sebaliknya daripada menyalahkan adik. Hindari kemarahan dan ’lancang mulut seperti tikaman pedang’. (Amsal 12:18) Menyebut si anak ”tolol” atau ”sialan” adalah kasar dan bisa sangat merusak bagi si anak. Amsal 29:11 (BIS) mengingatkan kita, ”Orang bodoh marah secara terang-terangan, tetapi orang bijaksana bersabar dan menahan kemarahan.” Seorang remaja putri Kristiani berkata, ”Ketika saya ingin memukul adik perempuan yang berumur delapan tahun, saya berdoa, dan ini membantu saya menahan emosi.”

Kadang-kadang kesulitan dapat dicegah jika kalian mengambil sikap positif. Memberi imbalan atas perilaku yang baik mungkin membawa hasil yang lebih baik daripada melontarkan ancaman-ancaman bahwa kalian akan memberi hukuman. Juga, anak-anak tidak akan terlalu cepat bosan dan gelisah jika kalian merencanakan beberapa kegiatan sehat yang lucu, seperti permainan yang disertai daya khayal. (Bandingkan Matius 11:16.) Mungkin kalian dapat mengingat kembali beberapa permainan sewaktu masih kecil—atau kalian dapat menemukan permainan baru! Kalian mungkin bisa mencoba membacakan pasal kesukaannya dari publikasi Mendengar kepada Guru yang Agung atau Buku Cerita Alkitab.a

Kadang-kadang anak-anak memang perlu didisiplin. Namun yang terbaik adalah mendiskusikan dengan orang-tua mengenai apa yang sepatutnya kalian lakukan dalam hal ini. Ini khususnya tepat bila kalian menjadi penjaga adik dengan mendapat gaji. Kebanyakan masalah dapat ditunda sampai orang-tua pulang. Ada risiko melukai anak (belum lagi kemarahan orang-tuanya) jika kalian bertindak sendiri dengan menggunakan kekuatan fisik. Amsal 13:10 memperingatkan, ”Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.”

Lindungi Anak-Anak dari Bahaya

Barbara Benton mengingatkan dalam bukunya The Babysitter’s Handbook (Pedoman bagi Penjaga Adik), ”Gabungan sikap tidak tenang, rasa ingin tahu, dan kurangnya pertimbangan membuat anak yang baru mulai berjalan menjadi korban utama untuk semua hal yang sangat buruk yang dapat terjadi kepada anak-anak. Kalian perlu senantiasa waspada—dan cepat—menjaga keselamatannya.” Remaja bernama Stephanie belajar betapa benarnya hal ini. ”Saya menjaga keponakan laki-laki,” ceritanya. ”Tiba-tiba dia tersedak es lilin! Saya harus menariknya ke luar dari mulutnya, dan saya sangat ketakutan!”

Kebanyakan kecelakaan serius dapat dicegah jika kalian terus mengawasi anak-anak. Barbara Benton menganjurkan langkah-langkah lain lagi, ”Buatlah inspeksi keliling untuk menemukan dan menyingkirkan hal-hal yang mengandung risiko bahaya.” Kalian seharusnya tahu letak barang-barang seperti kotak sekring, alat pemadam kebakaran, dan kotak obat P3K. Pelajari bagaimana menggunakan alat-alat rumah tangga dengan baik dan aman. Kalian bahkan mungkin perlu membuat daftar-periksa keamanan yang mencakup jendela (sudah tertutup?), tangga (bebas dari barang-barang yang berbahaya?), soket listrik (sudah terbungkus?), racun atau obat-obatan (disimpan cermat jauh dari jangkauan si kecil?), kawat listrik (sudah disimpan baik-baik?), kunci-kunci rumah (satu cadangan sehingga kalian tidak akan terkurung?).

Kalian juga dapat melengkapi diri sebaik mungkin untuk mengatasi keadaan darurat. ”Saya mengikuti pelajaran menjaga adik di sekolah dan belajar memberi pertolongan pertama kepada bayi dan anak yang mulai belajar jalan,” kata seorang remaja putri. Mungkin kursus semacam ini ada di sekolah kalian. Juga penting menyimpan daftar nomor telepon kantor polisi, unit pemadam kebakaran, dokter keluarga, dan rumah sakit serta pusat pengendalian racun. Ketahuilah cara menghubungi orang-tua kalian dan beberapa tetangga yang mungkin dapat membantu dalam keadaan darurat.

Jika terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, JANGAN PANIK! ”Orang bijak akhirnya meredakan [perasaannya].” (Amsal 29:11) Misalnya, seorang anak meneguk racun. Segera hubungi rumah sakit atau pusat pengendalian racun. Jika tidak mungkin, baca dengan saksama peringatan yang terdapat pada label produk tersebut. Memikirkan situasi dengan tenang lebih baik daripada berlaku membabi buta (seperti membuatnya muntah) yang dapat memperburuk situasi. Walaupun mungkin sangat tidak enak dan membuat malu, pastikanlah untuk melaporkan adanya luka atau kecelakaan kepada orang-tua si anak. Mereka berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan mereka dapat memutuskan jika langkah lebih jauh perlu diambil.

Menjaga adik mungkin kelihatannya seperti tanggung jawab yang luar biasa besar—dan memang demikian! Akan tetapi, ini hanyalah contoh mengenai apa yang telah dilakukan orang-tua dalam menjaga kalian selama bertahun-tahun! Jadi lakukanlah tugas kalian dengan serius. Seraya kalian memperoleh rasa percaya diri dan pengalaman, hal ini akan menghasilkan manfaat dan menyenangkan untuk kalian.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Kotak di hlm. 22]

Petunjuk-Petunjuk dalam Menjaga Adik

Jadilah profesional—Pastikan gaji kalian disepakati dengan jelas.

Berkomunikasilah—Tetapkan sebelumnya apa saja yang tercakup dalam tugas-tugas kalian.

Selalu tepat waktu dan dapat diandalkan

Kenalilah anak-anak itu sebelumnya

Ketahuilah peraturan di rumah tersebut

[Gambar di hlm. 21]

Anak-anak butuh perhatian yang terus-menerus agar mereka dilindungi dari bahaya

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan