PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g93 8/12 hlm. 14-16
  • Siapa yang Dapat Membantu Mengatasi Problem Saya?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Siapa yang Dapat Membantu Mengatasi Problem Saya?
  • Sedarlah!—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Teman Sebaya​—Sumber Nasihat Terbaik?
  • Nilai dari Orang-tua yang Takut akan Allah
  • ’Mereka Tidak Memahami Saya!’
  • Raihlah Sendiri Hikmat Praktis!
  • Menyenangkan Hati Orang Tua Anda
    Membina Keluarga Bahagia
  • Mengapa Orang-Tua Saya Tidak Mau Mengerti Saya?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Bagaimana Anda Memandang Orangtua Anda?
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
  • Bila Sedang Tertekan, Haruskah Saya Menceritakannya?
    Sedarlah!—2000
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1993
g93 8/12 hlm. 14-16

Pertanyaan Kaum Muda . . .

Siapa yang Dapat Membantu Mengatasi Problem Saya?

”MANUSIA menimbulkan kesusahan bagi dirinya”. Demikian dikatakan seorang pria yang menderita bernama Ayub kira-kira empat ribu tahun yang lalu. (Ayub 5:7) Kehidupan Anda mungkin tidak setragis kehidupan Ayub. Namun pasti Anda memiliki cukup banyak problem dan kesulitan.

Ketika sekelompok pemuda Amerika ditanya, ”Apa yang paling membuat kalian risau?”, banyak yang menunjuk kepada sekolah, orang-tua, uang, teman-teman, dan saudara kandung sebagai sumber kecemasan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menghadapi tekanan dari teman sebaya, kekhawatiran akan uang, atau problem-problem di sekolah? Apakah Anda merasa sulit mengatasi ketidakseimbangan fisik dan emosi pada masa pubertas? Apakah Anda khawatir tentang masa depan Anda?

Dengan segala problem ini dalam pikiran, Anda mudah menjadi tertekan dan depresi. Sebenarnya, jika Anda memendam kekhawatiran-kekhawatiran demikian, Anda mungkin mendapati diri Anda secara emosi terisolasi dari orang-orang lain. (Bandingkan Amsal 18:1.) Kalau begitu, bagaimana seharusnya upaya Anda untuk memecahkan problem-problem pribadi? Apakah Anda benar-benar harus menghadapinya sendiri?

Tidak, karena problem-problem Anda​—sebesar apa pun kelihatannya​—tidaklah unik. Setelah dengan saksama mempelajari perilaku manusia, Raja Salomo yang bijaksana menyimpulkan bahwa ”tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”. (Pengkhotbah 1:9) Ya, orang-orang lain telah menghadapinya dan dengan sukses mengatasi problem yang sama seperti yang Anda hadapi. Maka, Anda tidak selalu harus mencari jalan keluarnya sendiri; kadang-kadang Anda dapat memperoleh bantuan dari seseorang yang pernah mengalaminya. Lagi pula, jika Anda berjalan-jalan ke suatu lokasi asing, bukankah Anda akan berupaya memperoleh petunjuk dari seseorang yang sudah pernah ke sana? Masalahnya adalah, Kepada siapa Anda hendaknya berpaling untuk bantuan seperti itu?

Teman Sebaya​—Sumber Nasihat Terbaik?

Banyak anak muda memilih teman-teman sebaya untuk menumpahkan unek-unek mereka. ”Kadang-kadang saya berpikir bahwa beberapa perubahan yang saya sedang alami ini unik,” demikian penjelasan Anita yang masih belia. ”Saya berpikir, ’Apakah orang lain pernah mengalaminya?’ Saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya bodoh karena merasa seperti ini.” Anda mungkin merasa bahwa seseorang yang seusia Anda akan memahami perasaan-perasaan Anda dan bahwa seorang dewasa​—terutama orang-tua​—akan bersikap terlalu menghakimi, ataupun kritis.

Akan tetapi, meskipun teman sebaya Anda mungkin bertenggang rasa, menunjukkan empati dan simpati, mereka tidak selalu memberikan nasihat yang paling bijaksana. Sebagaimana dijelaskan Alkitab, ”orang-orang dewasa . . . mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat”. Bagaimana? Alkitab menjawab, ”Dengan penggunaan yang lama”, yaitu, pengalaman! (Ibrani 5:14; The New English Bible) Karena kurangnya pengalaman demikian, orang-orang muda jarang memperkembangkan ’hikmat dan pertimbangan yang matang’ dalam diri mereka hingga ke taraf orang dewasa. (Amsal 3:21, BIS) Oleh karena itu, mengikuti nasihat seorang teman yang masih muda adalah berbahaya. Amsal 11:14 (NW) memperingatkan, ”Apabila tidak ada petunjuk yang terampil, orang pun jatuh.”

Nilai dari Orang-tua yang Takut akan Allah

Orang-orang dewasa pada umumnya berada pada posisi yang lebih baik untuk memberi petunjuk yang terampil. Ayub yang adil-benar menyatakannya seperti ini, ”Hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya.” (Ayub 12:12) Kemungkinan, orang-orang yang paling mampu membantu Anda dalam hal ini adalah orang-tua Anda yang takut akan Allah. Salah satu alasannya, mereka mengenal Anda lebih daripada siapa pun. Karena pernah menghadapi beberapa situasi serupa yang kini Anda hadapi, mereka dapat berbuat banyak untuk membantu Anda menghindari kesulitan. Berbicara sebagai orang-tua, Salomo memberi nasihat, ”Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu.”​—Amsal 4:1, 2.

Pertimbangkan seorang pemuda Ghana bernama Samuel. Sewaktu masih di sekolah menengah (SMA), ia harus memutuskan apakah ia akan mengejar pendidikan duniawi atau karier sebagai rohaniwan sepenuh waktu dari Saksi-Saksi Yehuwa. ”Karena hubungan dalam keluarga saya erat dan komunikasi baik,” katanya menjelaskan, ”mudah untuk bercerita kepada orang-tua saya.” Orang-tua Samuel mengarahkannya kepada pelayanan sepenuh waktu​—sebuah karier yang membuatnya terus maju pesat. Samuel menyarankan agar anak-anak muda melibatkan orang-tua mereka dalam mengatasi problem pribadi karena ”mereka lebih berpengalaman dalam hidup dan mungkin telah menghadapi problem yang sama . . . serta berada dalam posisi yang lebih baik untuk memberi pandangan yang jelas dari kedua sisi masalahnya”.

Menarik sekali, menurut survei Gallup baru-baru ini, sejumlah besar anak muda menghendaki petunjuk orang-tua​—bahkan dalam masalah narkotik, sekolah, dan seks.

’Mereka Tidak Memahami Saya!’

Namun sayangnya, banyak anak muda menjauh dari orang-tua mereka sewaktu mereka mulai memasuki usia belasan tahun. Beberapa merasa seperti remaja lelaki berikut yang berkata, ”Saya telah mencoba berbicara kepada orang-tua saya tentang betapa takutnya saya mendapat nilai buruk dan saya pikir, bersekolah di sini terlalu sukar, namun mereka hanya mengatakan bahwa saya malas dan harus lebih banyak belajar.” Seorang remaja putri Kristen di Afrika menyatakan keprihatinan serupa, dengan berkata, ”Di lubuk hati saya, saya tahu bahwa saya memiliki problem-problem pribadi. Saya butuh bantuan untuk mengatasinya, tetapi saya takut orang-tua saya tidak akan memahami saya.”

Tentu saja, bahkan orang-tua yang takut akan Allah kadang-kadang melakukan kekeliruan. Mereka mungkin menunjukkan reaksi berlebihan mengenai berbagai hal, tidak mendengarkan, salah paham terhadap Anda, atau bersikap menghakimi. Namun, tidak berarti bahwa Anda harus menyingkirkan mereka dari kehidupan Anda. Yesus Kristus dibesarkan oleh orang-tua yang jauh dari sempurna. Tetapi, Alkitab memperlihatkan bahwa Yesus ”tetap hidup dalam asuhan mereka”. Tidak diragukan pengaruh mereka membantu Yesus untuk terus ”bertambah dalam hikmat . . . serta diperkenan oleh Allah dan manusia”.​—Lukas 2:51, 52, NW.

Apakah Anda mengambil manfaat dari hikmat dan pengalaman orang-tua Anda? Jika tidak, pertimbangkan apa yang dikatakan dalam buku Adolescence, ditulis oleh Eastwood Atwater, ”Bila remaja terlalu terpengaruh oleh teman sebaya, kemungkinan besar ini disebabkan karena ada yang kurang dalam hubungan remaja-orang-tua bukannya karena daya tarik yang lebih besar dari teman sebaya.” Hubungan macam apa yang Anda jalin dengan orang-tua Anda? (Galatia 6:5) Mungkinkah Anda telah menghindar untuk berkomunikasi dengan mereka belakangan ini? Jika demikian, mengapa tidak berupaya sebisa-bisanya untuk memperbaiki masalah?a Inilah bagian dari apa yang Salomo sebut sebagai menjadi ”anak” sejati bagi orang-tua.​—Amsal 4:3, NW.

Malcolm, seorang pemuda Ghana yang kini tinggal di Amerika Serikat, pernah berpikir bahwa orang-tuanya tidak memahami perasaannya. Namun mereka terus-menerus menanamkan pengalaman hidup mereka dan disiplin dari Firman Allah kepadanya. Dalam sebuah surat baru-baru ini kepada orang-tuanya, Malcolm menulis, ”Saya tahu kita pernah berbeda pendapat di masa lalu. Namun sewaktu saya mengenang kembali, saya mengagumi cara ayah dan ibu bersabar menghadapi sifat saya yang keras kepala dan dengan tenang menerima beberapa keputusan yang saya buat selama ini. Percayalah, saya tahu apa yang terjadi di rumah tangga lain, dan Alkitab memang membuat [keluarga kita] berbeda dengan mereka. Sekali lagi terima kasih.”

Raihlah Sendiri Hikmat Praktis!

Sebaliknya daripada menghambat pertumbuhan Anda, menerima bimbingan orang-tua Anda mungkin merupakan jalan tercepat menuju masa dewasa yang matang. Pada waktunya, Anda juga dapat mengembangkan ’kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan berpikir’. (Amsal 1:4, NW) Anda akan diperlengkapi untuk menganalisis problem-problem dan untuk menarik kesimpulan yang masuk akal tentang cara menyelesaikan problem-problem itu.

Memang, tidak semua anak muda mendapat berkat berupa orang-tua yang takut akan Allah. Namun, sungguh keliru untuk menyimpulkan bahwa Anda tidak perlu terlalu mengindahkan apa yang orang-tua Anda katakan hanya karena mereka bukan orang Kristen. Mereka tetap adalah orang-tua Anda, dan mereka juga harus dihormati. (Efesus 6:1-3) Lagi pula, jika Anda memberi mereka kesempatan, bisa jadi Anda mendapati bahwa ada banyak yang dapat mereka berikan dalam hal nasihat yang praktis. Bila Anda membutuhkan petunjuk rohani, cobalah ceritakan kepada seorang anggota sidang Kristen yang dapat dipercaya. Tidaklah sulit untuk mencari seorang dewasa yang takut akan Allah yang akan mendengarkan dengan objektif, dengan hati yang penuh pengertian dan simpati.

Ingatlah juga, bahwa roh Yehuwa merupakan sumber bantuan yang selalu siap bagi orang-orang yang memintanya. (Lukas 11:13) Yehuwa juga telah memberikan banyak keterangan yang tersedia bagi Anda dalam Alkitab dan dalam publikasi-publikasi berdasarkan Alkitab dari Lembaga Menara Pengawal. Nah, seri ini sendiri telah membantu ribuan anak muda mendapatkan jawaban praktis atas problem-problem mereka! Dengan belajar menyelidiki dan melakukan riset, Anda mungkin dapat mengatasi sendiri banyak problem.​—Amsal 2:4.

Tentu, mengalami problem merupakan bagian dari kehidupan. Namun, sungguh membantu untuk memiliki pandangan yang positif seperti yang dimiliki pemazmur. Ia menulis, ”Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu.” (Mazmur 119:71) Ya, mengatasi problem dapat membentuk dan melatih Anda. Namun Anda tidak perlu menghadapinya seorang diri. Carilah bantuan. Biasanya hal itu tersedia dan hanya tinggal diminta.

[Catatan Kaki]

a Untuk sejumlah saran yang berguna berkenaan hal ini, lihat pasal 2 buku Pertanyaan Kaum Muda​—Jawaban yang Praktis, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Gambar di hlm. 15]

Menerima bimbingan orang-tua mungkin merupakan jalan tercepat menuju masa dewasa yang matang

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan