PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g95 8/11 hlm. 14-18
  • Dirancang untuk Hidup Selama-lamanya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dirancang untuk Hidup Selama-lamanya
  • Sedarlah!—1995
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Keinginan untuk Hidup
  • Dirancang untuk Memperbaiki Diri Sendiri
  • Sel
  • Otak
  • Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
  • Masuk Akalkah untuk Mempercayai Adanya Allah?
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Mengintip Lewat Mikroskop
    Sedarlah!—1999
  • Mengapa Kita Menjadi Tua dan Mati?
    Sedarlah!—1995
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1995
g95 8/11 hlm. 14-18

Dirancang untuk Hidup Selama-lamanya

TUBUH manusia dirancang secara menakjubkan. Perkembangan dan pertumbuhannya benar-benar suatu mukjizat. Seorang penulis pada zaman dahulu berseru, ”Kejadianku dahsyat dan ajaib.” (Mazmur 139:14) Karena sadar sepenuhnya akan keajaiban tubuh manusia, beberapa ilmuwan modern mendapati bahwa penuaan dan kematian merupakan teka-teki. Bagaimana menurut Anda?

”Penuaan,” tulis seorang pakar biologi dari Universitas Harvard bernama Steven Austad, ”senantiasa menghadang kita sehingga saya heran mendapati lebih banyak orang tidak menganggapnya sebagai misteri biologis yang utama.” Fakta bahwa setiap orang menjadi tua, kata Austad, ”membuat [penuaan] tampak tidak terlalu membingungkan”. Namun, bila Anda benar-benar memikirkannya, apakah penuaan dan kematian masuk akal?

Tahun lalu, dalam bukunya How and Why We Age, Dr. Leonard Hayflick mengakui keajaiban kehidupan dan pertumbuhan manusia serta menulis, ”Setelah melakukan mukjizat yang menghantar kita dari pembuahan kepada kelahiran dan selanjutnya kepada kematangan seksual dan kedewasaan, alam memilih untuk tidak merancang apa yang tampaknya suatu mekanisme yang lebih elementer untuk sekadar mempertahankan mukjizat tersebut selama-lamanya. Pemahaman ini telah membingungkan para biogerontolog [orang-orang yang mempelajari aspek-aspek biologis dari penuaan] selama beberapa dekade.”

Apakah Anda juga dibuat bingung oleh penuaan dan kematian? Apa tujuan kedua hal tersebut? Hayflick mengatakan, ”Sebenarnya semua kejadian biologis sejak pembuahan hingga kedewasaan tampaknya memiliki tujuan, tetapi penuaan tidak. Sungguh tidak jelas mengapa penuaan harus terjadi. Meskipun kita telah belajar banyak tentang biologi dari penuaan . . . , kita masih harus menghadapi hasil yang tidak dapat dihindari dari penuaan yang tidak bertujuan yang disusul oleh kematian.”

Apakah mungkin bahwa kita sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menjadi tua dan mati melainkan untuk hidup selama-lamanya di bumi?

Keinginan untuk Hidup

Pasti Anda menyadari bahwa hampir setiap orang tidak senang menjadi tua dan kemudian mati. Kenyataannya, banyak orang merasa takut akan prospek itu. Dalam bukunya How We Die, doktor medis Sherwin B. Nuland menulis, ”Tidak seorang pun dari kita tampaknya secara psikologis sanggup mengatasi pikiran mengenai kematian kita sendiri, gagasan tentang ketidaksadaran yang permanen yang di dalamnya tidak ada kehampaan ataupun kekosongan​—yang di dalamnya hanya ada ketiadaan.” Apakah Anda mengenal seseorang yang ingin menjadi tua, sakit, dan mati?

Namun, jika usia tua dan kematian bersifat alami dan bagian dari suatu rencana induk, tidakkah kita akan menyambutnya? Tetapi ternyata kita tidak menyambutnya. Mengapa? Jawabannya terletak pada cara kita dibuat. Alkitab mengatakan, ”[Allah] bahkan telah menaruh kekekalan dalam pikiran [kita].” (Pengkhotbah 3:11, Byington) Karena hasrat ini untuk masa depan yang tidak ada akhirnya, orang-orang telah lama mencari apa yang disebut mata air keremajaan. Mereka ingin awet muda selama-lamanya. Hal ini membangkitkan pertanyaan, Apakah kita memiliki potensi untuk hidup lebih panjang?

Dirancang untuk Memperbaiki Diri Sendiri

Sewaktu menulis dalam majalah Natural History, pakar biologi Austad menyatakan pandangan yang umum, ”Kita cenderung melihat diri sendiri dan binatang-binatang lain sama seperti kita melihat mesin: menjadi aus adalah sesuatu yang tak dapat dihindari.” Tetapi pandangan ini tidak benar. ”Organisme biologis pada dasarnya berbeda dari mesin,” kata Austad. ”Mereka dapat memperbaiki diri sendiri: luka jadi sembuh, tulang tersambung, penyakit lenyap.”

Karena itu, timbul pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu: Mengapa kita menjadi tua? Seperti yang ditanyakan Austad, ”Kalau begitu, mengapa [organisme biologis] harus menjadi aus dan usang seperti halnya mesin?” Karena jaringan tubuh mengganti diri sendiri, tidak dapatkah mereka terus melakukan hal itu selama-lamanya?

Dalam majalah Discover, seorang pakar biologi yang berkaitan dengan evolusi Jared Diamond, membahas kapasitas yang menakjubkan dari organisme fisik untuk memperbaiki diri sendiri. Ia menulis, ”Contoh yang paling nyata dari pengendalian kerusakan yang diterapkan pada tubuh kita adalah penyembuhan luka, yang dengan itu kita memperbaiki kerusakan pada kulit kita. Banyak binatang dapat mencapai hasil yang jauh lebih spektakuler daripada kita: kadal dapat memperbarui ekor yang putus, bintang laut dan kepiting dapat memperbarui kaki-kakinya, teripang dapat memperbarui ususnya.”

Sehubungan dengan penggantian gigi, Diamond menyatakan, ”Gigi manusia tumbuh sebanyak dua set, gigi gajah enam set, dan gigi ikan hiu dalam jumlah yang tidak terbatas sepanjang umur hidupnya.” Ia kemudian menjelaskan, ”Penggantian secara teratur juga berlangsung pada tingkat mikroskopis. Sel-sel yang melapisi usus kita diganti satu kali setiap beberapa hari, sel-sel yang melapisi kandung kemih satu kali setiap dua bulan, dan sel-sel darah merah satu kali setiap empat bulan.

”Pada tingkat molekuler, molekul-molekul protein kita terus-menerus mengalami perputaran dengan tingkat kecepatan yang khas dari masing-masing protein tertentu; dengan cara itu kita akan terhindar dari akumulasi molekul-molekul yang rusak. Karena itu jika Anda membandingkan tubuh orang yang Anda kasihi sekarang dengan tubuhnya satu bulan yang lalu, ia mungkin kelihatan sama, tetapi banyak dari molekul-molekul individunya yang membentuk tubuh orang yang Anda kasihi itu berbeda.”

Sebagian besar sel tubuh secara berkala diganti dengan sel-sel yang baru terbentuk. Tetapi beberapa sel, seperti neuron otak, mungkin tidak pernah diganti. Namun, Hayflick menjelaskan, ”Jika setiap bagian sel diganti, itu bukan lagi sel lama yang sama. Neuron yang Anda miliki sewaktu lahir mungkin sekarang tampaknya adalah sel-sel yang sama, tetapi kenyataannya banyak molekul yang membentuk neuron-neuron itu sewaktu Anda lahir . . . mungkin telah diganti dengan molekul-molekul yang baru. Maka, bisa jadi sel-sel yang tidak membelah diri [seperti sel otak] kemungkinan bukanlah sel-sel yang sama dengan sel-sel pada saat Anda dilahirkan!” Hal ini karena komponen-komponen dari sel-sel itu telah diganti. Jadi penggantian bahan-bahan materi tubuh secara teoretis dapat membuat kita tetap hidup selama-lamanya!

Ingat bahwa Dr. Hayflick berbicara mengenai ”mukjizat yang menghantar kita dari pembuahan kepada kelahiran”. Apa beberapa dari mukjizat ini? Seraya kita dengan singkat membahas hal itu, pertimbangkan kemungkinan pelaksanaan dari apa yang ia sebut ”mekanisme yang lebih elementer untuk sekadar mempertahankan mukjizat tersebut selama-lamanya”.

Sel

Orang dewasa terdiri dari kira-kira 100 triliun sel, yang masing-masing begitu rumit dan sukar untuk dipahami. Untuk menggambarkan kerumitannya, majalah Newsweek membandingkan sebuah sel dengan sebuah kota yang bertembok. ”Stasiun-stasiun pembangkit tenaga membangkitkan energi sel,” kata majalah tersebut. ”Pabrik-pabrik menghasilkan protein, unit-unit yang sangat penting dalam pertukaran kimia. Sistem angkutan yang rumit mengatur pengiriman bahan kimia tertentu dari satu tempat ke tempat lain di dalam atau di luar sel. Para penjaga di barikade mengontrol pasar ekspor dan impor, serta memantau dunia luar untuk melihat tanda bahaya. Pasukan tentara biologi yang berdisiplin siap siaga untuk menyerang para penyerbu. Pemerintah pusat genetika memelihara ketertiban.”

Pertimbangkan bagaimana Anda​—kira-kira 100 triliun sel yang membentuk Anda​—lahir. Pada mulanya Anda adalah sebuah sel tunggal yang terbentuk ketika sperma ayah Anda bersatu dengan sel telur ibu Anda. Pada saat bersatu, rancangan-rancangan terbentuk di dalam ADN (kependekan dari asam deoksiribo nukleat) dari sel yang baru terbentuk itu untuk menghasilkan apa yang akhirnya menjadi Anda​—seorang manusia yang sama sekali baru dan unik. Instruksi-instruksi di dalam ADN ”jika ditulis seluruhnya”, katanya, ”akan memenuhi seribu buku yang masing-masing tebalnya 600 halaman”.

Pada waktunya, sel yang mula-mula itu mulai membelah, menjadi dua sel, kemudian empat, delapan dan seterusnya. Akhirnya, setelah kira-kira 270 hari​—selama jangka waktu itu ribuan juta sel dari banyak jenis yang berbeda telah berkembang di dalam tubuh ibu Anda untuk membentuk seorang bayi​—ANDA dilahirkan. Halnya seolah-olah sel pertama itu memiliki sebuah ruangan besar yang penuh dengan buku-buku berisi instruksi-instruksi yang terperinci mengenai cara membuat Anda. Tetapi yang juga luar biasa adalah fakta bahwa instruksi-instruksi yang rumit ini diteruskan ke setiap sel berikutnya. Ya, secara menakjubkan, tiap sel di dalam tubuh Anda mempunyai semua informasi yang sama seperti yang ada dalam telur mula-mula yang telah dibuahi!

Pertimbangkan hal ini juga. Karena masing-masing sel mempunyai informasi untuk menghasilkan segala jenis sel, bila saatnya tiba, misalnya, untuk membuat sel-sel jantung, bagaimana instruksi-instruksi untuk membuat semua sel lain dikendalikan? Rupanya, bertindak bagaikan seorang kontraktor yang memiliki sebuah lemari kecil yang berisi cetak biru yang lengkap untuk membuat seorang bayi, sebuah sel memilih dari lemari arsipnya sebuah cetak biru untuk membuat sel-sel jantung. Sel lain mengambil cetak biru yang berbeda yang berisi instruksi untuk menghasilkan sel-sel saraf, sel yang lain lagi mengambil sebuah cetak biru untuk membuat sel-sel liver, dan seterusnya. Tentu, kesanggupan yang masih tidak dapat dijelaskan ini dari sebuah sel untuk memilih instruksi yang dibutuhkan, agar menghasilkan jenis sel tertentu dan pada saat yang sama menyimpan semua instruksi lain, merupakan mukjizat lain dari banyak ”mukjizat yang menghantar kita dari pembuahan kepada kelahiran”.

Namun, jauh lebih banyak yang terlibat. Misalnya, sel-sel jantung perlu dirangsang sehingga sel-sel itu berkontraksi secara berirama. Demikianlah, di dalam jantung suatu sistem yang rumit dibangun yang akan menghasilkan impuls-impuls listrik untuk membuat jantung berdenyut pada kecepatan yang tepat guna menopang tubuh dalam kegiatan yang sedang dilakukannya. Sungguh, suatu rancangan yang ajaib! Tidak heran para dokter mengatakan mengenai jantung, ”Lebih efisien daripada mesin jenis apa pun yang pernah dirancang oleh manusia.”

Otak

Keajaiban yang bahkan lebih besar adalah perkembangan otak​—bagian yang paling misterius dari keajaiban manusia. Tiga minggu setelah pembuahan, sel-sel otak mulai terbentuk. Akhirnya, kira-kira 100 miliar sel saraf, yang disebut neuron​—sebanyak bintang yang ada dalam galaksi Bima Sakti​—memenuhi otak manusia.

”Masing-masing neuron menerima masukan dari kira-kira 10.000 neuron lain dalam otak,” demikian laporan majalah Time, ”dan mengirim pesan ke seribu neuron lagi.” Mengamati kemungkinan kombinasi yang dimungkinkan, seorang ilmuwan saraf bernama Gerald Edelman mengatakan, ”Bagian dari otak sekecil kepala korek api berisi kira-kira satu miliar hubungan yang dapat bergabung dengan cara-cara yang hanya dapat dilukiskan sebagai hiperastronomis​—kira-kira angka sepuluh diikuti dengan jutaan angka nol.”

Hal ini memberikan kapasitas yang potensial apa kepada otak? Seorang astronom, Carl Sagan, mengatakan bahwa otak manusia dapat menampung informasi yang ”akan mengisi kira-kira dua puluh juta jilid buku, sama banyaknya seperti dalam perpustakaan-perpustakaan yang terbesar di dunia”. Pengarang George Leonard mengatakan lebih jauh, dengan menyatakan, ”Mungkin, kita sekarang malahan dapat mengajukan hipotesis yang luar biasa: Kapasitas mencipta yang paling hebat dari otak mungkin, sebenarnya, tidak terbatas.”

Karena itu, kita hendaknya tidak heran dengan pernyataan berikut ini: ”Otak,” kata seorang pakar biologi molekuler James Watson, rekan penemu dari struktur fisik ADN, ”adalah hal yang paling rumit yang baru kita temukan di alam semesta kita.” Neurolog Richard Restak, yang tidak menyukai pembandingan antara otak dengan komputer mengatakan, ”Keunikan otak berawal dari fakta bahwa di alam semesta yang dikenal ini tidak ada sesuatu yang sedikit pun menyerupai otak.”

Para ilmuwan saraf mengatakan bahwa selama jangka hidup kita sekarang ini, kita menggunakan hanya suatu bagian kecil dari kemampuan otak kita yang potensial, hanya kira-kira 1/10.000, atau 1/100 dari 1 persen, menurut suatu perkiraan. Pikirkan hal ini. Apakah masuk akal bahwa kita diberi otak dengan kemungkinan-kemungkinan yang demikian ajaib jika otak tidak pernah dimaksudkan untuk digunakan sepenuhnya? Bukankah masuk akal bahwa manusia, dengan kapasitas untuk belajar tanpa ada habisnya, sebenarnya dirancang untuk hidup selama-lamanya?

Jika hal itu benar, mengapa kita menjadi tua? Apa yang salah? Mengapa, setelah kira-kira 70 atau 80 tahun, kita mati, meskipun tubuh kita jelas dirancang untuk bertahan selama-lamanya?

[Bagan di hlm. 17]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

Sel​—Mukjizat dalam Rancangan

Selaput Sel

Lapisan yang mengawasi apa yang masuk dan keluar dari sel

Nukleus (Inti Sel)

Tertutup oleh pembungkus selaput ganda, sebagai pusat pengontrol yang mengarahkan kegiatan sel

Ribosom

Struktur-struktur tempat asam amino dirakit menjadi protein

Kromosom

Berisi ADN sel yakni rencana induk genetikanya

Nukleolus

Tempat ribosom dirakit

Retikulum Endoplasma

Lembaran selaput yang menyimpan atau mengangkut protein yang dibuat oleh ribosom yang menempel padanya (beberapa ribosom mengambang bebas dalam sel)

Mitokondria

Pusat pembentukan ATP, yakni molekul-molekul yang memasok energi bagi sel

Badan Golgi

Sekumpulan kantong selaput yang pipih yang membungkus dan menyebarkan protein yang dibuat oleh sel

Sentriol

Terletak dekat inti sel dan penting dalam pembiakan sel

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan