PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g96 22/3 hlm. 11-15
  • Allah Membiarkan Kami Menemukan-Nya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Allah Membiarkan Kami Menemukan-Nya
  • Sedarlah!—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Diperingatkan akan Saksi-Saksi Yehuwa
  • Kami Bertemu Salah Seorang Saksi-Saksi Yehuwa
  • Kami Diberi Makan secara Rohani
  • Kami Maju ke Kematangan Rohani
  • Bagaimana Kisahnya Steve ke Moskwa
  • Moskwa​—Kota yang Telah Bertahan Hingga Hari Jadinya yang Ke-850
    Sedarlah!—1997
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1998
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1998
  • Perjuangan Hukum Berakhir dengan Kemenangan!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Menggunakan Risalah-Risalah untuk Mendapatkan Hasil-Hasil yang Bermanfaat
    Pelayanan Kerajaan Kita—1992
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1996
g96 22/3 hlm. 11-15

Allah Membiarkan Kami Menemukan-Nya

KETIKA Raja Daud hendak menyerahkan jabatan raja kepada putranya, Salomo, ia memberikan nasihat ini kepada putranya, ”Kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab [Yehuwa] menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.”​—1 Tawarikh 28:9.

Bagi kami, kata-kata itu terbukti benar. Kami mencari Allah, dan kami memang menemukan-Nya​—tetapi setelah menyimpang ke banyak jalan yang salah. Kami percaya bahwa Yehuwa memahami betapa kuat kecenderungan pikiran kami terpusat kepada-Nya dan dinas-Nya, dan Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh kami. Beginilah kisahnya.

Kami empat bersaudara, dibesarkan di Florida, AS. Ayah kami mendapat giliran kerja yang panjang sebagai seorang juru masak untuk menafkahi keluarga, Ibu adalah seorang ibu rumah tangga, dan keempat putranya bekerja memotong rumput, dan mengantar koran​—apa saja yang dapat menambah penghasilan keluarga. Ibu adalah seorang Katolik dan Ayah beragama Baptis. Kami semua percaya kepada Allah dan Alkitab tetapi hal itu tidak tampak dalam perbuatan kami, dan kami jarang pergi ke gereja. Kala itu tahun ’70-an, pada waktu seruan perdamaian, celana jeans cutbrai, rambut gondrong, musik rock begitu populer. Semua ini mempengaruhi kehidupan kami.

Baru pada tahun 1982 ketika dua di antara kami, Scott dan Steve​—masing-masing berusia 24 dan 17 tahun​—sangat berminat akan Alkitab dan semakin prihatin akan keadaan dunia yang terus memburuk. Scott memiliki bisnis sendiri dalam bidang konstruksi. Bisnis ini menguntungkan, maka kami pindah ke apartemen bersama-sama. Kami sudah jemu dengan suasana dan kehidupan bar yang begitu-begitu saja dan menyadari bahwa pasti ada cara hidup yang lebih menarik dan menyenangkan di tempat lain. Kami mulai merasa lapar akan perkara-perkara rohani. Pembacaan Alkitab yang tetap tentu membantu kami untuk menginginkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman akan Firman Allah.

Kami mulai mengunjungi gereja yang berbeda-beda pada hari Minggu. Antara lain, kami pergi ke gereja di dekat rumah kami di Lake Worth, Florida, yang khotbah hari Minggunya selama 25 menit bertemakan pemberian sumbangan. ”Berilah dengan murah hati, rogohlah sedalam-dalamnya saku Anda,” demikian yang dikatakan sang rohaniwan sambil memiringkan setengah badannya di atas meja mimbar. Mereka sering mengedarkan piring kolekte tiga kali selama satu kali pertemuan, sehingga mengakibatkan banyak orang pulang dengan kantong kosong. Kami mengunjungi banyak gereja, tetapi kami hanya mendapati lebih banyak piring kolekte diedarkan maupun pertemuan-pertemuan sosial.

Diperingatkan akan Saksi-Saksi Yehuwa

Kami benar-benar menjadi terindoktrinasi akan apa yang kami sangka ajaran-ajaran dasar Alkitab, dan kami menerimanya karena pengajarnya adalah para teolog profesional. Salah satu pembahasannya adalah mengenai kultus di Amerika, dan yang berada pada urutan pertama adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Kami diperingatkan bahwa mereka tidak percaya kepada Yesus, bahwa mereka memiliki Alkitab mereka sendiri, bahwa mereka tidak akan pergi ke surga, dan bahwa mereka tidak percaya adanya neraka. Tentu saja, semua ini membuat kami menyimpulkan bahwa Saksi-Saksi itu salah.

Hingga waktu itu kami memiliki gairah yang kuat tetapi tidak menurut pengetahuan yang saksama. (Roma 10:2) Kami memang tahu apa yang Yesus katakan di Matius 28:19, 20—kami harus memberitakan kabar baik dan menjadikan murid. Pada waktu itu, kami menghadiri gereja yang beranggotakan 2.000 orang yang disebut Kota Alkitab, dan kami merupakan bagian dari kelompok muda-mudi yang berjumlah kira-kira 100 orang berusia antara 17 dan 30 tahun. Scott berupaya mengajak mereka melakukan semacam kegiatan pengabaran​—tetapi tidak berhasil.

Maka kami mulai melakukan kampanye pengabaran sendiri. Scott mendapat ide untuk mendirikan satu kios di pasar loak setempat dan membagi-bagikan risalah dan Alkitab. Maka itulah yang kami lakukan. Kami mengunjungi toko buku ”Kristen” setempat dan membeli banyak persediaan risalah dan Alkitab, dan pergi ke pasar loak, mendirikan dua kuda-kuda, lalu menaruh selembar papan di sepanjang ujung dari kuda-kuda itu, dan menaruh risalah-risalah dan Alkitab kami di atasnya, serta berupaya menjadi ”pelaku firman, dan bukan pendengar saja”.​—Yakobus 1:22.

Seraya minggu demi minggu berlalu, apa yang disebut rohaniwan pasar loak berkembang, menawarkan bacaan berbahasa Inggris dan juga Spanyol. Juga, kami memiliki Alkitab, 30 jenis risalah yang berbeda, dan bahkan lencana topi yang bertuliskan ”Allah mengasihi Anda”. Tidak lama kemudian, Scott membeli semacam mesin sablon untuk mencetak pesan-pesan Alkitab yang kecil pada kaus oblong​—yang berbunyi, ”Sudahkah Anda membaca Alkitab hari ini?”, ”Apakah Anda heran mengapa aku tersenyum? Yesus ada di dalam hatiku”, dan masih banyak lagi. Salah satunya bertuliskan ”Penyingkapan” dengan gambar keempat penunggang kuda.

Kami berpikir bahwa dengan mengenakan kaus-kaus tersebut di mana-mana, kami sedang memberikan kesaksian bisu. Setiap Sabtu dan Minggu, dari pukul 8 pagi hingga pukul 1 siang, para rohaniwan pasar loak bermunculan. Jika Anda berjalan melewati tempat parkir, dan melihat risalah-risalah di mobil, kamilah yang menaruhnya. Semua bahan bacaan berasal dari sumbangan, walaupun tidak banyak. Pada suatu tahun kami menjumlahkan seluruh pengeluaran kami setahun, dan jumlahnya mencapai lebih dari 10.000 dolar.

Kami Bertemu Salah Seorang Saksi-Saksi Yehuwa

Suatu waktu ketika kami sedang berenang di salah satu pantai di Bonita Springs, seorang pria lanjut usia mendekati kami dan mengatakan bahwa ia melihat gambar tempel di truk kami dan melihat kaus oblong kami. Ia mulai berbicara tentang Alkitab dan bertukar pikiran dari Alkitab. Ia mengajukan pokok pembicaraan di Kisah 2:31, sambil menanyakan, ”Jika neraka yang bernyala-nyala memang ada dan jika hanya orang jahat yang pergi ke sana, maka mengapa Alkitab mengatakan Yesus ada di sana?” Ia melanjutkan, membahas banyak ayat Alkitab lain. Akhirnya, Scott mengatakan, ”Anda pasti salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa.” Ia menjawab, ”Ya, benar.” Scott kemudian mengatakan, ”Kalian semua tidak percaya pada Yesus.” Selama 20 menit kemudian, Saksi itu berbicara tentang Yesus, tetapi entah bagaimana hal itu tidak mengesankan kami.

Kami melanjutkan pelayanan di pasar loak pada akhir pekan. Kami telah melakukan ini selama tiga tahun​—selama waktu itu kami yakin bahwa kami memiliki kebenaran dan melakukan hal yang benar. Kami masih mengunjungi gereja-gereja, satu gereja setiap Minggu malam, dan tidak pernah puas dengan gereja mana pun yang kami hadiri. Semua gereja sudah habis kami kunjungi, maka suatu malam kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu ”gereja Saksi-Saksi Yehuwa”, demikian kami menyebutnya. Kami akan memberitakan mengenai Yesus kepada mereka. Kami menemukan alamatnya di buku telepon dan pergi ke sana pada suatu Minggu malam. Setelah mengetahui bahwa mereka tidak mengadakan pertemuan pada hari Minggu malam seperti halnya semua gereja lain, maka kami menyimpulkan bahwa mereka benar-benar tidak percaya kepada Yesus. Kami melihat ada PBS Senin malam tertulis di papan pengumuman yang memperlihatkan jadwal perhimpunan. Maka kami kembali lagi dengan membawa Alkitab dan mengenakan kaus oblong kami. Kami ingat ketika kami menggunakan beberapa menit untuk memutuskan kaus oblong mana yang akan kami pakai​—yang akan memberikan kesaksian yang baik. Kami tiba di sana sedikit lebih awal, dan beberapa saudara mendekati kami. Mereka hangat dan ramah. Kami langsung terlibat dalam pembahasan yang dalam berkenaan dengan Penyingkapan. Mereka meminta kami untuk mengikuti perhimpunan itu. Mereka memberikan buku Bersatu Dalam Ibadat kepada kami, dan kami pun duduk.a Seorang saudara membuka pelajaran itu dengan doa.

Kami mendengarkannya dengan penuh perhatian. Pada bagian penutupnya ia mengatakan, ”Dalam nama Yesus. Amin.” Kami saling berpandangan dengan rasa terkejut. ”Apa kami tidak salah dengar? Ia berdoa dalam nama Yesus!” Pada saat itu, seolah-olah mata kami terbuka dan sisik tebal berguguran dari mata kami. Jika hati kami benar, inilah saatnya untuk mendengar. Saudara itu meminta semua untuk membuka pasal 21 dari buku Bersatu Dalam Ibadat, yang membahas mengenai Yesus dan tidak menjadi bagian dari dunia. Baru kali ini ada pelajaran yang lebih baik untuk diikuti. Topiknya mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus, hari-hari terakhir, dan kenetralan. Kami mendengar orang-orang yang lebih muda memberikan komentar mengenai banyak pokok yang kami tidak pernah ketahui sebelumnya. Sekali lagi, sewaktu menutup perhimpunan itu, saudara tersebut berdoa dalam nama Yesus!

Kami Diberi Makan secara Rohani

Kami pergi ke balai itu dengan rasa haus akan kebenaran, dan di sanalah kebenaran itu berada, tidak jauh-jauh. Kami benar-benar sadar bahwa kami telah diberi makan secara rohani, dan kami tidak akan pernah kembali ke gereja lagi. Malam berikutnya, sewaktu mencuci pakaian di Ruang Cuci Swalayan, kami melihat setumpukan besar majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! dekat mesin penjual soda​—sekurang-kurangnya ada 150 majalah. Kami belum pernah membaca majalah-majalah itu, tetapi sekarang kami menjilidnya, karena tertarik pada banyak pokok.

Salah satu artikel itu bertanya, ”Apakah Anda percaya kepada Tritunggal?” Artikel yang lain, ”Apakah neraka benar-benar ada?” Di dalam Sedarlah! ada artikel mengenai patung-patung. Malam itu, Steve membaca artikel mengenai Tritunggal, melakukan banyak riset, memeriksa ayat-ayat Alkitab, dan membangunkan Scott pada pukul 12.30 pagi karena apa yang telah ia pelajari. Hari berikutnya, hari Rabu, sepulang kerja, Steve membaca artikel mengenai neraka. Artikel itu menggunakan penalaran dari Yohanes 11:11 sewaktu Yesus mengatakan bahwa Lazarus tertidur. Ketika Steve melihat Scott, ia mengatakan, ”Alkitab saya tidak mengajarkan bahwa ada neraka yang bernyala-nyala.” Setelah membaca Sedarlah! sehubungan dengan patung-patung dan berbagai bentuk salib, kami membuang salib dan patung-patung kami ke truk sampah dan melihat barang-barang itu dibawa pergi. Kami berdua saling berpandangan, menggeleng-gelengkan kepala, dan tersenyum. Kami tahu bahwa kami telah menemukan sesuatu yang sangat istimewa​—kebenaran.

Sehari kemudian dua buah kardus datang. Di dalamnya terdapat 5.000 risalah yang berbunyi jika Anda tidak bertobat, Anda akan masuk neraka. Sekarang kami tahu bahwa banyak dari risalah ini tidak benar menurut ajaran Alkitab. Dengan sedikit bingung, kami menghadiri lagi PBS hari Senin malam dan membawa banyak dari risalah kami. Kami bertanya, ”Benarkah isi risalah-risalah ini?” Suatu malam, kami memeriksa itu semua. Segera setumpukan risalah berserakan di lantai; tak satu pun selaras dengan ajaran Alkitab. Kami membuang semuanya. Kami tahu bahwa iman kami yang baru saja kami temukan, menyangkut kehidupan kami dan kehidupan orang-orang yang kami beritakan. Kami ingin mempelajari Alkitab tanpa ada gangguan.

Kami pindah ke Alaska. Pada perhimpunan kami yang pertama di sana, kami meminta kepada seorang penatua untuk belajar bersama kami setiap hari. Saya pikir semua yang hadir pasti mendengar permintaan kami ini. Kami membuat kemajuan yang baik, menyelesaikan buku Hidup Kekal dan ingin dibaptis di salah satu kebaktian dua hari.* Tetapi kami harus menunggu sedikit waktu lagi. Cita-cita kami adalah merintis. Tiba-tiba, ayah kami jatuh sakit, dan kami harus kembali ke Florida untuk membantu.

Kami Maju ke Kematangan Rohani

Di Florida, kami membuat kemajuan yang baik, menyelesaikan buku Bersatu Dalam Ibadat, dan kemudian dibaptis pada tahun 1987. Sudah 11 bulan berlalu sejak pertama kali kami mulai. Segera kami merintis ekstra selama enam bulan dan kemudian menjadi perintis biasa. Tepat satu setengah tahun kemudian, kami berdua dilantik sebagai hamba pelayanan (pelayan sidang). Dua tahun setelah dibaptis, kami melayani di Betel Brooklyn, tempat Scott masih melayani sampai sekarang dan sudah mempelajari bahasa Cina selama dua tahun. Steve kini melayani di Moskwa, Rusia, sebagai perintis biasa. Kami berdua menemukan kebenaran dan pencarian akan kebenaran terasa seperti yang dilukiskan di Amsal 2:​1-5, ”Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan [Yehuwa] dan mendapat pengenalan akan Allah.”

Bagaimana Kisahnya Steve ke Moskwa

Sewaktu tinggal di New York, yang apabila menguasai bahasa lain akan membuat pekerjaan pengabaran lebih menarik​—dan berpikir bahwa mungkin Yehuwa segera akan membuka pintu ke Rusia​—saya memutuskan untuk belajar bahasa Rusia. Pada waktu itu, sambil melayani di Betel Brooklyn, saya mulai menghadiri PBS berbahasa Rusia. Waktu itu hanya ada satu kelompok PBS berbahasa Rusia yang berhimpun tiap hari Jumat. Seraya waktu berlalu, saya mulai lebih banyak terlibat dalam kelompok berbahasa Rusia. Saya bergabung dengan mereka dalam kegiatan pengabaran, yang merupakan hal yang sangat menyenangkan karena kehangatan orang-orang Rusia. Saya menulis surat ke Departemen Dinas agar memindahkan saya ke kelompok berbahasa Rusia. Saya sangat senang ketika mereka setuju akan hal ini.

Pada suatu hari sewaktu ibadat pagi di Betel, presiden Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal, Milton G. Henschel, memberi tahu keluarga Betel bahwa akan ada laporan khusus. Kemudian ia mengumumkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa secara legal diakui di Rusia dan bahwa saudara-saudara kita sekarang akan menikmati kemerdekaan beribadat. Saya rasa tidak ada saudara-saudara yang berada di Betel pada pagi itu yang akan melupakan sukacita yang kami rasakan pada waktu mendengar berita yang luar biasa itu. Saya pikir pada saat itu bahwa akan merupakan hak istimewa besar untuk dapat menjadi bagian dari wilayah baru yang luas itu.

Saya mulai berkorespondensi dengan seorang saudara asal Rusia bernama Volodeya, yang tinggal di Krasnodar, Rusia. Ia mengundang saya untuk mengunjungi Rusia. Maka pada bulan Juni 1992, saya berkemas dan pergi ke Moskwa. Begitu saya tiba, saya begitu gembira melihat Saudara Volodeya menunggu di bandar udara. Saya tinggal dengan Saudara Stephan Levinski​—yang sudah 45 tahun dalam kebenaran. Ia adalah Saksi pertama yang saya jumpai di Moskwa, dan ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara karena pendiriannya bagi kebenaran. Keramahannya benar-benar luar biasa.

Maka begitulah kisahnya saya berada di Moskwa, tanpa mengetahui banyak mengenai bahasa itu. Pada waktu itu, hanya ada empat sidang, dan kami tampaknya saling mengenal. Sejak itu, dengan berbagai macam cara, saya berhasil memperpanjang visa saya. Saya dapat bekerja dari waktu ke waktu untuk menutupi pengeluaran saya. Kesulitan terbesar saya adalah untuk mempelajari cukup bahasa Rusia agar dapat berkomunikasi dan secara rohani diberi makan di perhimpunan. Itu berjalan lambat, dan tentu saja saya masih terus mengupayakannya.

Saya mendapat hak istimewa untuk menghadiri banyak kebaktian dan menyaksikan betapa menakjubkannya pertambahan dan daftar jumlah orang yang dibaptis. Melihat gairah yang murni dari saudara-saudara kita di sini merupakan pengalaman yang sangat menguatkan iman. Saya tidak akan menukarnya dengan apa pun. Banyak dari saudara dan saudari yang sewaktu saya jumpai baru saja belajar atau baru dibaptis pada waktu saya datang, kini melayani sebagai perintis sepenuh waktu, hamba pelayanan, atau sebagai pekerja Betel yang melayani di Solnechnoye, dekat St. Petersburg, Rusia.

Sidang kami melaporkan jumlah hadirin kira-kira 530 orang setiap Minggu, dan setiap bulan rata-rata ada pertambahan 12 penyiar baru yang belum dibaptis. Jumlah terakhir di sidang kami adalah 380 penyiar, 3 penatua, dan 7 hamba pelayanan. Sidang kami melaporkan lebih dari 486 pengajaran Alkitab di rumah. Pada bulan Februari 1995, saya mendapat hak istimewa mengunjungi 29 kelompok pelajaran buku sidang dan memberikan khotbah dinas. Saya mengunjungi empat kelompok setiap minggu. Kami juga sangat sibuk menjelang tiap-tiap kebaktian untuk membahas pertanyaan-pertanyaan dengan para calon pembaptisan. Pada bulan Mei 1995, kami mengadakan kebaktian istimewa dan terdapat 30 orang yang dibaptis dari sidang kami. Seluruhnya, ada 607 orang yang dibaptis dengan kira-kira 10.000 hadirin. Pada kebaktian distrik musim panas, 24 orang dari sidang kami termasuk di antara 877 orang yang dibaptis! Sidang kami memiliki 13 perintis dan 3 perintis istimewa. Semua perintis tersebut melaporkan rata-rata 110 pengajaran Alkitab! Sekarang, kami memiliki 132 penyiar belum dibaptis.

Pada acara Peringatan tahun 1995, hadirin kami berjumlah 1.012 orang! Lembaga baru saja mengirim seorang saudara asal Polandia, Mateysh, ke sidang kami. Ia lulus dari Sekolah Pelatihan Pelayanan dan dapat menjadi bantuan yang besar. Kami sekarang memiliki tiga penatua. Maka sebuah sidang baru akan terbentuk dan daerah kami​—yang hampir mendekati jumlah satu juta penduduk​—akan dibagi dua. Tiap-tiap sidang akan memiliki kira-kira 200 penyiar. Satu sidang akan memiliki dua penatua, dan yang satu, satu penatua. Kebaktian kami berikutnya sudah dekat, maka kami sekarang sedang membahas pertanyaan-pertanyaan bersama 44 orang yang akan siap untuk dibaptis di kebaktian itu. Kedengarannya tidak masuk akal! Sungguh-sungguh firdaus rohani! Menakjubkan! Benar-benar tangan Yehuwa bekerja. Kereta-Nya tampak bergerak cepat di seluruh Rusia pada masa ini. Sejak bulan Oktober 1995, terdapat kira-kira 40 sidang di Moskwa. Sidang itu dapat dengan mudah berlipat ganda jika ada cukup penatua.

Hari-hari sewaktu kami mengadakan pelayanan di pasar loak sudah lama berlalu. Scott ada di Betel Brooklyn, Steve kini melayani sebagai penatua di salah satu sidang di Moskwa​—kami berdua sangat berterima kasih karena Allah telah membiarkan diri-Nya ditemukan oleh kami. Kami berdoa agar kiranya jutaan orang masih akan mencari Dia dan bahwa Allah akan membiarkan diri-Nya ditemukan oleh mereka.​—Sebagaimana diceritakan oleh Scott dan Steve Davis.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Gambar di hlm. 12]

Scott

[Gambar di hlm. 13]

Steve

[Gambar di hlm. 15]

Salah satu sidang di Moskwa mempunyai lebih dari 530 hadirin setiap Minggu

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan