PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g97 8/6 hlm. 16-17
  • Osteoporosis—Penyakit ’Tulang Rapuh’

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Osteoporosis—Penyakit ’Tulang Rapuh’
  • Sedarlah!—1997
  • Bahan Terkait
  • Osteoporosis​—Penyakit yang Senyap
    Sedarlah!—2010
  • Daftar Isi
    Sedarlah!—2010
  • Menghadapi Menopause
    Sedarlah!—1995
  • Mengamati Dunia
    Sedarlah!—2002
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1997
g97 8/6 hlm. 16-17

Osteoporosis—Penyakit ’Tulang Rapuh’

”Osteoporosis adalah suatu kondisi jumlah jaringan tulang yang sedemikian rendahnya sehingga tulang dapat patah dengan sedikit tekanan saja. Seseorang yang mengidap osteoporosis dapat mengalami patah tulang di pergelangan tangan atau pinggul karena jatuh di atas es atau mengalami patah tulang rusuk karena dekapan yang terlalu keras. . . . Bahkan, jumlah jaringan tulang bisa sedemikian rendahnya sampai-sampai seseorang mengalami patah tulang belakang hanya karena menanggung berat tubuhnya sendiri.”​—”Osteoporosis​—a Guide To Prevention & Treatment”, oleh John F. Aloia, M.D.

APAKAH Anda menderita osteoporosis? Gangguan pengeroposan tulang ini umumnya dialami oleh para wanita pascamenopause. Namun, ini dapat berkembang pada wanita yang lebih muda maupun pria. Menurut Lembaga Kesehatan Nasional AS, osteoporosis menyerang ”sebanyak 15-20 juta orang di Amerika Serikat”. Setiap tahun di Amerika Serikat, osteoporosis mengakibatkan kira-kira 1,3 juta kasus patah tulang pada orang-orang berusia 45 tahun ke atas. Ini menelan biaya sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun.

Health Tips, sebuah publikasi dari Yayasan Pendidikan dan Penelitian Medis Kalifornia, menjelaskan, ”Meskipun gejala-gejala osteoporosis lebih nyata pada usia lanjut, proses yang melemahkan tulang ini sebenarnya dimulai 30-40 tahun sebelum terjadinya patah tulang yang pertama. Setelah usia 35 tahun, baik pria maupun wanita mulai kehilangan jaringan tulang. Seraya tulang menjadi lebih ringan dan lebih tipis, patah tulang menjadi lebih mudah terjadi dan proses penyembuhannya bisa lebih lambat karena tubuh tidak sanggup membentuk tulang baru semudah sebelumnya. Tepatnya apa penyebab osteoporosis belum diketahui, tetapi kekurangan kalsium dan vitamin D dalam menu makanan, menurunnya kadar estrogen pada wanita dan kurangnya olahraga bisa mempengaruhi perkembangannya.”

Buku Understanding Your Body​—Every Women’s Guide to a Lifetime of Health mengomentari bahwa salah satu gejala umum yang dikaitkan dengan menopause adalah hilangnya kekuatan tulang. Buku ini menyatakan, ”Osteoporosis, secara harfiah tulang keropos, merupakan problem kesehatan yang umum dan patut diperhatikan pada wanita setelah menopause.”

Penelitian memperlihatkan bahwa osteoporosis mungkin dapat dicegah sekaligus dirawat. Sebuah langkah pencegahan adalah memastikan agar tubuh mendapat kalsium serta vitamin D, yang penting untuk penyerapan kalsium, dalam jumlah yang tepat. Langkah pencegahan lain adalah olahraga yang meningkatkan beban pada tulang secara teratur, seperti berjalan kaki atau joging.

Dr. Carol E. Goodman mengatakan dalam Geriatrics, ”Koreksi postur dan olahraga penguatan hendaknya ditetapkan​—dan kita harus sangat teliti sehubungan dengan penetapan ini sebagaimana halnya dengan obat-obatan. Program olahraga yang ideal bagi pasien lanjut usia yang mengidap osteoporosis adalah program yang mudah dipahami, mudah dilaksanakan, dan aman.”

Meskipun osteoporosis tidak dapat disembuhkan, metode pengobatan yang baru mulai tersedia. Lebih jauh, ini dapat dicegah melalui nutrisi yang tepat, olahraga yang cukup, dan bagi beberapa orang, terapi penggantian hormon. Agar mencapai hasil yang paling efektif, langkah-langkah ini harus diambil sebelum mulainya pengeroposan tulang dan harus dijalani terus seumur hidup.

[Kotak di hlm. 17]

Perlindungan terhadap Osteoporosis

1. Kalsium

2. Vitamin D

3. Sinar matahari

4. Postur yang baik

5. Menjaga bentuk tulang punggung

6. Olahraga

7. Tidak merokok

[Kotak di hlm. 17]

Kalsium dalam Makanan secara Umum

Kalsium Makanan (miligram)

Susu nonlemak, 1 cangkir 300 (1 cangkir = 240 cc)

Keju cheddar, 1 blok (2,5 cm) 130

Yoghurt, 1 cangkir 300

Daging Sapi, ayam, ikan, 170 gram 30-80

Ikan Salmon kalengan, 85 gram 170

Roti, gandum, nasi, 1 cangkir 20-50

Tahu (dadih kacang kedelai), 100 gram 150

Almond, 1/2 cangkir 160

Walnut, 1/2 cangkir 50

Brokoli, 1 tangkai 150

Bayam, 1 cangkir 200

Daun kol, 1 cangkir 250

Sayur-sayuran lain pada umumnya, 1 cangkir 40-80

Abrikos (apricot), dikeringkan, 1 cangkir 100

Kurma, berlubang, 1 cangkir 100

Kelembak, 1 cangkir 200

Buah-buahan lain pada umumnya, 1 cangkir 20-70

Dari Understanding Your Body, oleh Felicia Stewart, Gary Stewart, Felicia Guest, dan Robert Hatcher, halaman 596.

[Kotak di hlm. 17]

Beberapa Faktor Risiko Osteoporosis

Faktor Keturunan

Wanita

Bukan orang berkulit hitam

Keturunan Eropa sebelah Utara

Berkulit putih

Ramping

Berperawakan mungil (157 sentimeter atau kurang)

Faktor Gaya Hidup

Terkena cahaya matahari di luar ruangan kurang dari tiga jam seminggu

Konsumsi kalsium yang rendah

Konsumsi kafein dan/atau fosfat yang tinggi

Pengobatan

Antasid yang mengandung aluminium

Tiroid atau levothyroxine

Steroid (kortison)

Dilantin (perawatan jangka panjang)

Furosemida (diuretik)

Problem Medis

Menopause awal atau prematur

Amenore (tidak adanya menstruasi)

Anoreksia nervosa

Hipertiroidi (kelebihan tiroid)

Penyakit ginjal atau batu ginjal

Diabetes

Kekurangan laktosa (terlalu sensitif akan susu)

Penyakit usus besar (kolitis/radang usus besar, ileitis/radang ujung usus halus)

Kecanduan alkohol

Berbaring atau tidak bergerak selama lebih dari tiga minggu

Artritis reumatoid

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan