PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g23 No. 1 hlm. 12-14
  • Udara

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Udara
  • Sadarlah!—2023
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Udara Kita Terancam
  • Bumi Dirancang untuk Memulihkan Diri
  • Upaya Manusia Saat Ini
  • Harapan dari Alkitab
  • Menghirup ”Udara” Dunia Ini Membawa Maut!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-40)
  • Oh, Nikmatnya Udara Segar!
    Sedarlah!—1996
  • Tetaplah Tunduk kepada ’Roh yang Memberi Hidup’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-40)
  • Kota-Kota Besar Lambat Laun Kekurangan Oksigen
    Sedarlah!—1994
Lihat Lebih Banyak
Sadarlah!—2023
g23 No. 1 hlm. 12-14
Di bawah langit biru yang cerah, sepasang suami istri berjalan di kaki bukit yang bersalju. Mereka menatap danau yang dikelilingi oleh pegunungan yang penuh dengan pohon.

BUMI KITA SEMAKIN RUSAK

UDARA

KITA butuh udara untuk bernapas. Selain itu, lapisan udara yang menyelimuti bumi (atmosfer) melindungi kita dari sebagian besar radiasi matahari yang berbahaya dan menjaga bumi kita agar tidak membeku.

Udara Kita Terancam

Polusi udara mengancam kehidupan di bumi. Hanya satu persen dari penduduk dunia menghirup udara bersih yang sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia.

Polusi udara bisa menyebabkan penyakit pernapasan, kanker paru-paru, serta penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah. Setiap tahun, ada sekitar tujuh juta orang yang mengalami kematian dini akibat polusi udara.

Bumi Dirancang untuk Memulihkan Diri

Bumi kita punya kemampuan untuk terus menyediakan udara bersih bagi semua makhluk hidup. Tapi, proses alami ini baru bisa berjalan dengan baik kalau manusia tidak mencemari udara secara berlebihan. Perhatikan beberapa contoh bagaimana bumi membersihkan udara.

  • Kita semua tahu bahwa hutan bisa menyerap karbon dioksida yang ada di udara. Tapi, belum banyak yang tahu bahwa hutan bakau yang ada di pinggir pantai juga punya peran yang sangat penting untuk membersihkan udara. Hutan bakau bisa menyerap karbon dioksida lima kali lebih banyak daripada hutan tropis.

  • Menurut penelitian baru-baru ini, beberapa jenis rumput laut, misalnya kelp, tidak hanya menyerap karbon dioksida dari udara tapi juga menguburnya. Rumput laut punya kantong-kantong kecil berisi udara sehingga mereka bisa mengapung jauh sampai ke tengah laut. Setelah jauh dari pantai, kantong-kantong itu meletus, dan rumput laut yang penuh dengan karbon dioksida tenggelam ke dasar laut. Tampaknya, karbon dioksida yang terbawa oleh rumput laut itu tetap terkubur sampai ratusan tahun.

  • Kemampuan udara untuk memulihkan diri dari polusi yang parah terlihat selama lockdown saat pandemi COVID-19. Pada tahun 2020, kualitas udara meningkat dengan sangat cepat karena hampir tidak ada polusi yang dihasilkan oleh pabrik dan kendaraan bermotor. Menurut sebuah laporan dari tahun 2020 tentang kualitas udara (”2020 World Air Quality Report”), lebih dari 80 persen negara yang diikutsertakan dalam laporan itu menyatakan bahwa udara mereka lebih bersih tidak lama setelah lockdown dimulai.

    TAHUKAH ANDA?

    Udara Kita Bisa Bersih Lagi

    Grafik yang menunjukkan tingkat partikel halus (PM 2,5) di New Delhi, India. Di Januari 2020, angkanya mencapai 128,1 (yang berarti masuk kategori tidak sehat). Lalu di Agustus 2020, angkanya turun menjadi sedikit di bawah 35,5 (yang berarti masuk kategori sedang).

    Di kota New Delhi, India, selama lockdown saat pandemi COVID-19, polusi udara yang disebabkan oleh pabrik dan kendaraan bermotor menurun drastis. Tingkat partikel halus (PM 2,5) yang mencemari udara turun dengan sangat cepat. Partikel halus ini (berukuran 0,0025 mm atau lebih kecil) bisa menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit serius lainnya. Memang, kondisi udara yang membaik ini hanya berlangsung sementara. Tapi, ini menunjukkan bahwa udara kita bisa memulihkan diri dengan cepat dari polusi yang parah.

    Kota New Delhi, India, pada akhir 2019, yang penuh dengan asap polusi yang tebal.

    © Amit kg/Shutterstock

    Akhir 2019

    Kota New Delhi, India, selama lockdown COVID-19, yang terlihat bersih karena berkurangnya polusi udara.

    © Volobotti/Shutterstock

    Selama lockdown COVID-19

Upaya Manusia Saat Ini

Seorang pria memarkir sepedanya di parkiran tempat kerjanya.

Bepergian menggunakan sepeda bisa membantu mengurangi polusi udara

Pemerintah di berbagai negara terus mengimbau pabrik-pabrik untuk mengurangi polusi udara. Selain itu, para ilmuwan terus menemukan cara untuk mengurangi efek dari polusi. Misalnya, mereka menggunakan bakteri untuk mengubah zat yang mencemari udara menjadi tidak berbahaya. Para ahli juga menyarankan orang-orang untuk menggunakan peralatan yang lebih hemat energi di rumah dan untuk berjalan atau bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor.

Seorang wanita memasak sambil duduk di lantai di rumahnya yang sederhana. Kompornya sederhana tapi polusi yang dihasilkan hanya sedikit.

Beberapa pemerintah menyediakan kompor yang lebih ramah lingkungan untuk masyarakat, tapi banyak negara belum memiliki program ini

Tapi itu saja tidak cukup. Masalah ini dibahas dalam sebuah laporan pada tahun 2022, yang disusun oleh berbagai organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia.

Dalam laporan itu dikatakan bahwa pada tahun 2020, sekitar sepertiga penduduk dunia menggunakan kompor yang menyebabkan polusi udara. Di banyak daerah, kebanyakan orang tidak mampu membeli kompor yang lebih modern atau sulit mendapatkan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Harapan dari Alkitab

”Inilah yang dikatakan Allah yang benar, Yehuwa, Pencipta langit dan . . . Allah yang menghamparkan bumi dan hasilnya, Allah yang memberikan napas kepada orang yang ada di sana.”—Yesaya 42:5.

Allah menciptakan udara yang kita hirup dan siklus alam yang dirancang untuk membersihkan udara. Dia juga benar-benar menyayangi manusia dan punya kekuatan yang tidak terbatas. Jadi, apakah masuk akal kalau Allah tidak akan memperbaiki udara kita yang tercemar? Bacalah artikel ”Allah Berjanji Bumi Kita Akan Bertahan”.

CARI TAHU LEBIH LANJUT

Planet Bumi dilihat dari luar angkasa.

Bagaimana kehidupan bisa sampai ada di bumi? Tontonlah video Apakah Alam Semesta Ada Karena Diciptakan? di jw.org.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan