PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • te psl. 32 hlm. 131-134
  • ”Berbahagialah Orang yang Suka Damai”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Berbahagialah Orang yang Suka Damai”
  • Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Bahan Terkait
  • Patutkah Kita Berkelahi?
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Apakah Anak-Anak Aman Bersama Anjing Anda?
    Sedarlah!—1997
  • Cara Melatih Anjing Anda
    Sedarlah!—2004
  • Perjuangan untuk Melakukan Apa yang Benar
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
Lihat Lebih Banyak
Mendengar kepada Guru yang Agung
te psl. 32 hlm. 131-134

Pasal 32

”Berbahagialah Orang yang Suka Damai”

APAKAH kau mengenal beberapa orang anak yang selalu berlagak seperti orang yang besar dan galak?—Apakah kau suka bergaul dengan mereka? Atau apakah kau lebih suka bergaul dengan seseorang yang suka damai?—

Guru yang Agung mengetahui orang macam apa yang disukai Allah. Ia berkata: ”Berbahagialah orang yang suka damai, karena mereka akan disebut ’anak-anak Allah.’” Tentu kita ingin menjadi orang macam begitu, bukan?—Kita mau menjadi orang yang suka damai.—Matius 5:9.

Tetapi kadang2 orang lain melakukan perbuatan2 yang membuat kita marah. Pada saat itu kita mungkin ingin untuk membalas perbuatan mereka. Ini pernah terjadi juga dengan murid2 Yesus.

Pada waktu itu mereka sedang bersama Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem. Ketika mereka sudah berjalan agak jauh Yesus menyuruh beberapa muridnya untuk jalan lebih dahulu ke suatu desa untuk mencari tempat penginapan. Tetapi penduduk di sana tidak suka mereka menginap di sana. Mereka menganut agama yang lain. Dan mereka tidak suka orang yang pergi beribadat ke kota Yerusalem.

Sekiranya kau mengalami hal ini, apa yang kau akan perbuat? Apakah kau lalu menjadi marah? Apakah kau lalu ingin untuk membalas perbuatan orang2 itu?—

Rupanya itulah yang ingin dilakukan oleh Yakub dan Yohanes murid Yesus. Mereka berkata kepada Yesus: ’Maukah engkau supaya kami menyuruh api turun dari langit dan menumpas mereka?’ Tetapi Yesus menjawab kepada mereka bahwa tidak baik untuk memperlakukan orang lain dengan cara demikian.—Lukas 9:51-56.

Memang sering kali orang lain mungkin berbuat kasar terhadap kita Mungkin ada anak2 lain yang tidak mau kau turut bermain dengan mereka. Mungkin mereka bahkan berkata, “Kami tidak suka kau bersama kami di sini.” Apabila hal seperti ini terjadi, mungkin kita merasa tidak senang, bukan?—Mungkin kita lalu ingin berbuat sesuatu untuk membalas. Tetapi patutkah hal itu?—

Bagaimana kalau kau mengambil Alkitabmu? Dan marilah kita buka Amsal pasal 24 ayat 29. Bunyinya: ”Janganlah berkata: ’Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya.’”

Apa artinya ini bagimu?—Di sini dikatakan kita tidak boleh berusaha membalas. Kita tidak boleh berbuat kasar terhadap orang lain oleh karena ia berbuat kasar terhadap kita. Allah tidak mau kita berbuat demikian.

Tetapi bagaimana jika seseorang mencoba untuk mengajak kita berkelahi? Mungkin ia mencoba membuat kau marah dengan mengejek kamu. Mungkin ia menertawakan kamu dan mengatakan bahwa kamu takut. Mungkin ia menyatakan kamu pengecut. Apa yang akan kau perbuat? Apakah kau mesti membiarkan diri untuk dibawa kepada suatu perkelahian?—

Sekali lagi, cobalah kita lihat apa kata Alkitab. Bukalah Matius pasal 5 ayat 39. Di situ Yesus berkata: ”Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”

Apa maksud Yesus? Apakah ia bermaksud bahwa jika seseorang meninju kamu di pipimu yang satu, lalu kamu harus membiarkan dia meninju pipi lainnya?—Tidak, bukan itu maksudnya.

Tamparan tidak sama dengan pukulan tinju. Tamparan sifatnya hampir sama seperti mendorong badan seseorang. Itu dilakukan untuk memancing perkelahian. Orang itu mau agar kita jadi marah. Dan jika kita memang jadi marah dan mendorong dia kembali, apa yang akan terjadi?—Ya, besar kemungkinan kita akan terlibat dalam perkelahian.

Yesus tidak ingin pengikut2nya bertindak seperti itu. Maka menurut Yesus jika seseorang menampar kita, janganlah kita menampar kembali. Kita hendaknya jangan menjadi marah dan mulai berkelahi. Jika kita lantas berbuat begitu, sebenarnya kita tidak berbeda dengan orang yang memulai perkelahian itu.

Tetapi, apa yang mesti kita lakukan jika kita melihat orang lain berkelahi? Mestikah kita turut campur dan berpihak kepada yang satu atau kepada yang lainnya?—

Alkitab menunjukkan kepada kita apa yang benar. Bukalah Amsal pasal 26 ayat 17. Di situ dikatakan: ”Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.”

Apa yang akan terjadi jika kau menangkap anjing pada telinganya? Tentu anjing itu merasa sakit dan ia akan mencoba menggigit kamu, bukan?—Semakin keras anjing itu berusaha melepaskan dirinya, semakin kuat kau harus memegang telinganya. Dan semakin gusarlah anjing itu. Jika kau lepaskan, mungkin sekali ia akan menggigit kamu dengan keras. Tetapi dapatkah kau terus saja berdiri di situ sambil memegang telinganya?—

Nah, demikianlah kesulitan yang akan kita alami jika kita mencampuri suatu perkelahian antara orang2 lain. Mungkin kita tidak tahu siapa yang memulai perkelahian itu atau mengapa mereka sedang berkelahi. Mungkin sekali seseorang sedang dipukuli, tetapi siapa tahu ia telah mencuri sesuatu dari orang yang lainnya itu. Jika kita menolongnya, kita sebenarnya menolong seorang pencuri. Tentu tidak baik, bukan?—

Maka itu, apa yang kau mesti perbuat jika kau melihat suatu perkelahian?—Jika terjadi di sekolah, kau dapat lari dan memberitahukan guru. Dan jika terjadi di luar sekolah, kau dapat memanggilkan polisi.

Biarpun orang lain mau berkelahi, kita dapat tetap suka damai. Mereka mungkin ingin berkelahi. Tetapi kita dapat menunjukkan bahwa kita berpegang teguh pada apa yang benar.

(Lebih banyak nasehat yang dapat menolong seseorang supaya jangan berkelahi terdapat di Roma 12:17-21, Mazmur 34:14 dan 2 Timotius 2:24.)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan