Pasal 16
Pilihan yang Menjamin Kehidupan dalam Perdamaian dan Keamanan yang Sejati
1. Jika kita membuat pilihan yang tepat, perdamaian serta keyakinan yang bagaimanakah dapat menjadi milik kita sekarang?
SUNGGUH merupakan suatu berkat apabila kita mempunyai suatu tujuan yang sungguh2 dalam kehidupan, apabila kita mengetahui ke mana arah tujuan kita! Dan betapa senangnya kita merasakan kepastian bahwa tak ada jalan lain yang lebih baik dan lebih bijaksana! Betapa tenang pikiran dan hati kita karena hal ini! Perdamaian dan keyakinan demikian dapat saudara miliki, tetapi hanya apabila saudara mengambil pilihan yang benar selama kesempatan yang ada sekarang ini.
2. Bagaimanakah pengenalan kita akan Yehuwa serta maksud2 tujuanNya mempengaruhi seluruh pandangan kita atas kehidupan?
2 Segala bukti menunjukkan bahwa kita tak dapat mengharapkan dunia ini sebagai sumber perdamaian dan keamanan yang sejati. Maka Alkitab menunjuk bukan kepada dunia, ataupun kepada diri kita sendiri, melainkan kepada Allah Yehuwa sebagai satu2nya Sumber perdamaian dan keamanan yang sejati. Setelah mulai mengenal Dia dan maksud2 tujuanNya berkenaan umat manusia, kita jadi mengerti mengapa kita berada di sini, di atas bumi, dan mengapa keadaan2 adalah seperti sekarang ini. Kita belajar mengenai issue besar yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia dan bagaimana issue yang menyangkut kedaulatan universal Yehuwa ini, mempengaruhi masing2 kita dan harapan kehidupan kita. Berdasarkan Firman Allah kita kini dapat melihat pangkal sebab dari problem2 umat manusia. Kita dapat belajar bagaimana caranya menilai benar atau bijaksana tidaknya tujuan2 kita dan mendapatkan seperangkat patokan2 moral yang mantap dan dapat dipercaya yang dapat kita anut dalam kehidupan. Ya, sekalipun berhadapan dengan penyakit, usia lanjut atau kematian, kita mempunyai jaminan yang menenteramkan kita bahwa dengan melakukan kehendak Yehuwa kita dijamin akan mendapat kehidupan dalam orde baru yang adil dan sempurna, kalau perlu bahkan dengan melalui kebangkitan dari kematian.
3. Mengapakah Yehuwa saja satu2nya tempat menggantungkan segala harapan kita?
3 Maka itu tidaklah mengherankan mengapa Yesaya 26:4 memberi nasehat: ”Haraplah pada Tuhan sampai se-lama2nya, karena Tuhan Hua itulah bukit batu yang kekal.” Yehuwa yang tidak pernah berubah, yang mahakuasa dan kekal, memanglah satu2nya kepada siapa kita dapat menggantungkan semua harapan kita. Inginkah saudara memenuhi syarat untuk dapat menikmati bimbingan serta perlindungannya, bukan saja pada waktu sekarang, tetapi untuk se-lama2nya di kemudian hari dalam susunan baru yang dijanjikannya? Apakah yang mesti saudara lakukan?
4. Agar mendapat perkenan Yehuwa, apa yang kita perlukan, dan apa yang memungkinkannya?
4 Umat manusia secara keseluruhan terasing dari Allah karena dosa nenek-moyang kita yang pertama. Guna mendapatkan perkenan Allah semua orang perlu diperdamaikan dahulu dengan Dia, yaitu memasuki hubungan yang diperkenan dengan Dia. Allah telah membuka jalan bagi semua orang untuk berbuat demikian dengan perantaraan PuteraNya dan korban PuteraNya demi seluruh dunia. (2 Korintus 5:19-21; Efesus 2:12, 13) Ya, hanya mengatakan bahwa kita ingin mendapatkan persahabatan Allah tidaklah cukup.
5. Apakah yang hendaknya menjadi motip kita dalam mencari persahabatan dengan Yehuwa?
5 Kita mesti rela, bahkan bergairah sekali untuk membuktikan kepadaNya bahwa kita menginginkan hal ini dan lagi menginginkan hal ini karena suatu motip yang benar. Allah Yehuwa tentu tidak senang jika kita mencari persahabatan hanya untuk dapat luput dari malapetaka. Meskipun memang keadaan sungguh2 mendesak oleh karena penghukuman Allah sudah dekat sekali, usaha kita untuk mendapatkan kedudukan yang benar di hadapanNya tidak dapat dibatasi hanya untuk suatu jangka waktu tertentu, ataupun hanya untuk dapat terpelihara hidup melalui ”sengsara besar” yang akan datang. Usaha ini mesti untuk se-lama2nya. Hanya kasih yang sejati akan memberikan kita dorongan motip yang benar ini. Supaya kita dapat memperlihatkan kesungguhan dari keinginan kita, dalam FirmanNya Allah Yehuwa telah menguraikan perkara2 yang mesti kita lakukan masing2 untuk dapat diperdamaikan dengan Dia.
IMAN YANG HIDUP
6. Untuk menyenangkan Allah, keyakinan apakah yang harus kita miliki terhadap Dia?
6 Yehuwa adalah Allah kebenaran. Kita dapat dan sepatutnya harus menaruh keyakinan penuh akan janji2Nya. Sesungguhnya, ”tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh2 mencari Dia.” (Ibrani 11:6, TB) Apakah saudara memiliki iman demikian? Jika demikian, maka saudara tentu yakin bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah mempunyai maksud yang baik dan adil-benar, dan bahwa ia selalu mengingat kepentingan kita. Melihat hasil karya penciptaannya dan ter-lebih2 lagi melihat FirmanNya yang tertulis, saudara dapat menyadari bahwa ia bukan saja mahabijaksana dan mahakuasa tetapi juga bahwa ia adalah Allah kemurahan. Tentu saja Ia takkan pernah menyimpang dari patokan2Nya yang adil dan benar atau meninggalkan maksud2 tujuanNya. Namun demikian, meskipun kita ini tidak sempurna dan melakukan kesalahan, apa yang dilakukan Allah akan mendatangkan berkat bagi kita jika kita mencintai kebenaran. Kita perlu yakin akan hal ini, supaya kita mempunyai iman yang akan menguatkan serta menghibur kita dalam keadaan apapun.
7. Bagaimanakah keyakinan akan kebenaran dan hikmat Yehuwa melindungi kita?
7 Bahkan pada waktu kita menerima koreksi, teguran ataupun disiplin, kita tahu bahwa ini adalah untuk kebaikan dan kesejahteraan kekal kita. Demikianlah kita akan menaruh kepercayaan penuh Allah Yehuwa seperti seorang anak lelaki atau perempuan percaya akan ayahnya yang pengasih, bijaksana dan tegas. (Mazmur 103:13, 14; Amsal 3:11, 12) Dengan memiliki iman demikian, kita tak akan menyangsikan atau meragukan nasehatNya yang bijaksana, atau kebenaran dari cara2Nya, meskipun untuk beberapa waktu lamanya kita mungkin belum mengerti betul2 hal2 tertentu. Ini akan melindungi kita. Dengan demikian kita menempatkan diri di antara orang2 yang digambarkan oleh penggubah mazmur yang berkata: ”Perdamaian yang ber-limpah2 ada pada orang2 yang mengasihi hukummu, dan bagi mereka tiada batu sontohan.”—Mazmur 119:165; Amsal 3:5-8.
8. (a) Mengapakah iman saja tidak cukup? (b) Kepada tindakan apakah seperti disebutkan di Kisah 3:19 hendaknya iman menggerakkan kita?
8 Tetapi ”iman tanpa perbuatan2 adalah mati,” demikian dikatakan dalam Yakub 2:20, 26. Iman yang sejati mendorong seseorang kepada perbuatan2. Apakah salah satu hal yang mula2 sekali dilakukan orang yang tergerak oleh iman yang sungguh2? Ia bertindak seperti apa yang dianjurkan rasul Petrus untuk dilakukan oleh orang2 pada zamannya: ”Sebab itu hendaklah kamu menyesal dan bertobat, supaya dosamu dihapuskan, dan supaya datang juga masa yang senang daripada hadirat Tuhan.” (Kisah 3:19) Apa artinya ini?
MENYESAL DAN BERTOBAT
9. (a) Apakah pertobatan yang sejati itu? (b) Atas apakah kita perlu bertobat?
9 Di dalam Alkitab perkataan penyesalan mengartikan suatu perobahan—suatu perobahan pikiran yang disertai penyesalan atau keinsafan mengenai haluan yang ditempuh sebelumnya atau perbuatan2 buruk yang pernah dilakukan. (2 Korintus 7:9-11) Jika kita ingin menikmati ”masa yang senang” dari Allah, kita tak dapat menyesal hanya atas satu atau beberapa perbuatan buruk di masa lampau. Tetapi kita mesti memperlihatkan penyesalan karena menginsafi bahwa karena kita adalah keturunan Adam maka keadaan kita penuh dosa. Seperti dinyatakan rasul Yahya: ”Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri . . . maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita.” (1 Yahya 1:8, 10, TB) Kita hendaknya mewakili Pencipta kita dengan cara yang sepatutnya, yaitu melayani menurut ’peta dan teladan dia.’ Namun dosa warisan menghalangi kita untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna; keadaan kita ’luput dari sasaran,’ sebagaimana arti aksara dari kata ”dosa” yang dipakai dalam Alkitab.—Kejadian 1:26; Rum 3:23.
10, 11. (a) Kepada siapakah kita berhutang untuk kehidupan kita, dan mengapa? (b) Jadi, bagaimanakah hendaknya kita menggunakan kehidupan kita?
10 Maka kita ini ’berhutang’ kepada Allah dan memerlukan pengampunannya. (Matius 6:12) Kita menginsafi bahwa kita terhutang kehidupan kita kepada Allah sebagai Pencipta kita. Tetapi sekarang kita juga belajar bahwa dengan pengorbanan kehidupan manusia sempurna dari PuteraNya, seluruh umat manusia telah dibeli kembali atau ditebus—termasuk kita. Karena kita telah ”dibeli dengan suatu harga” yang demikian mahal, kita hendaknya jangan lagi menjadi ”hamba manusia,” ataupun menjadi hamba diri sendiri atau hamba dari keinginan2 sendiri yang tamak. (1 Korintus 7:23) Tetapi sebelum belajar dan menerima kebenaran, bukankah kita semua tadinya demikian?—Yahya 8:31-34.
11 Apakah saudara menghargai karunia Allah berupa PuteraNya itu, dan apakah saudara menghargai dalam hati saudara apa yang Allah telah lakukan dengan membukakan jalan kelepasan dari belenggu dosa dan kematian? Maka tentu saudara akan menyesal dengan sungguh2 atas kegagalan saudara di masa lampau untuk memakai kehidupan saudara dengan penuh ketaatan terhadap Pencipta saudara. Ini akan mendorong saudara kepada penyesalan yang keluar dari hati nurani karena selama ini telah menempuh haluan hidup seperti seluruh dunia, yaitu tidak selaras dengan kehendak dan maksud2 tujuan Allah.—Kisah 17:28, 30; Wahyu 4:11.
12. Bagaimanakah seorang yang bertobat memperlihatkan bahwa dia betul2 telah menolak haluannya yang dahulu itu?
12 Penyesalan yang sungguh2 ini menyebabkan suatu ’pertobatan,’ yang mana berarti ’putar haluan.’ Orang yang benar2 menyesal tidak hanya merasa sayang bahwa ia telah menyalahgunakan kehidupan di masa lampau; ia menolak haluan yang salah itu dan benar2 mulai membenci cara2nya yang salah. Hal ini ditunjukkan dengan ’berputar haluan’ dan melakukan kehendak Allah, yaitu dengan menyelaraskan kehidupannya dengan maksud2 tujuan Allah. Ia melakukan ”perbuatan2 yang sesuai dengan pertobatan.”—Kisah 26:20; Rum 6:11.
13. (a) Apa arti pernyataan Yesus bahwa orang2 yang ingin mengikuti dia harus ’menyangkal diri’ mereka? (b) Karena alasan apakah maka kita menaklukkan diri sepenuhnya kepada Yehuwa, dan bagaimanakah hal itu akan mempengaruhi kehidupan kita?
13 Sesuatu yang termasuk dalam penyesalan dan pertobatan atau perobahan haluan ini adalah apa yang Yesus Kristus berkata murid2nya harus lakukan, yaitu ”menyangkal diri.” (Matius 16:24) Artinya, kita tidak lagi mementingkan diri atau menuntut ’hak’ kita sendiri yang tamak tanpa mempedulikan kehendak dan maksud2 tujuan Allah. Sebaliknya kita menyadari bahwa Allah Yehuwa sesungguhnya berhak penuh atas kehidupan kita, bukan saja sebab ia adalah Pencipta tetapi ter-lebih2 lagi karena PuteraNya telah membeli seluruh umat manusia dengan korban tebusannya. Sebagaimana dinyatakan oleh rasul Paulus, kita ’bukan miliki diri kita sendiri, karena telah dibeli dan harganya dibayar lunas.’ (1 Korintus 6:19, 20) Maka itu kita tidak akan menyalahgunakan kebebasan luas yang terbuka bagi kita oleh karena kebenaran, tetapi sebaliknya kita menundukkan diri sepenuhnya untuk melakukan kehendak Allah sesuai dengan bimbingan PuteraNya. (Galatia 5:13; 1 Petrus 2:16) Dan kita melakukan ini bukan saja sebab ini adalah benar, tetapi karena kita mengasihi Allah Yehuwa dengan ’segenap hati, jiwa, pikiran dan tenaga kita.’ (Markus 12:29, 30) Tentu ini menuntut supaya masing2 kita menempuh kehidupan yang penuh dedikasi atau pengabdian kepada Allah. Apakah haluan ini berat atau merupakan suatu beban? Sebaliknya, haluan ini justru memungkinkan orang untuk menikmati kehidupan sebagaimana belum pernah dinikmati sebelumnya.—Matius 11:28-30.
MEMBIKIN PERNYATAAN UMUM DEMI KESELAMATAN
14. (a) Bila seseorang telah mulai merasa tergerak untuk mengakui hak milik Allah yang sah atas dirinya, bagaimana dia membuat pernyataan mengenai hal ini kepada Allah? (b) Apa lagi yang hendaknya dia ingin lakukan, sebagaimana ditunjukkan di Rum 10:10, 13?
14 Adalah suatu hal yang bagus untuk menyatakan diri kepada Allah di dalam doa2 kita mengenai iman kita akan persediaan2Nya dan mengakui hak milik Allah atas kita. Tetapi masih lebih banyak yang dapat dan mestinya kita ingin lakukan. Rum 10:10, 13 berkata: ”Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan (NW: membikin pernyataan umum supaya) diselamatkan,” dan ”barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan [Yehuwa], akan diselamatkan.” (TB) Sebab itu kita mestinya senang untuk menyatakan iman kita di depan umum mengenai Allah Yehuwa dan persediaan2Nya, terdorong oleh hati kita yang penuh penghargaan. Satu cara untuk melakukan ini menyangkut baptisan dalam air.
15. Mengapa hendaknya kita secara serius merenungkan baptisan air?
15 Tatkala Yesus Kristus memulai karir pelayanannya di tengah2 dunia umat manusia, ia menghampiri Yahya Pembaptis untuk dibaptiskan di dalam air. Alkitab menjelaskan bahwa pada waktu itu ia berkata kepada Allah: ”Aku datang untuk melakukan kehendakMu.” (Ibrani 10:9; Mazmur 40:7, 8) Yesus kemudian memberikan instruksi supaya semua orang yang akan menjadi muridnya juga dibaptiskan. Apakah saudara siap untuk dibaptiskan dalam air sebagai bukti bahwa saudara adalah seorang murid yang demikian?—Matius 28:19, 20.
16. (a) Bagaimanakah saudara dapat menentukan apakah saudara telah siap untuk dibaptiskan? (b) Apakah yang dilakukan oleh pengawas umum dengan membantu orang perseorangan sebagai persiapan untuk baptisan?
16 Adalah suatu hak kehormatan yang mulia untuk menjadi saksi yang telah membaktikan diri dan dibaptiskan dari Yehuwa, yaitu Allah yang esa dan benar, Penguasa yang berdaulat atas alam semesta. Renungkanlah apa yang tersangkut dalam semua ini: Yehuwa dengan penuh kasih telah membuka jalan bagi saudara untuk memasuki hubungan yang diperkenan dengan Dia. Tetapi untuk itu saudara perlu mempunyai iman. Saudara mesti benar2 percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang terilham. (2 Timotius 3:16, 17) Saudara perlu menaruh iman akan Kristus Yesus sebagai satu2nya jalan untuk mendapatkan kedudukan yang diperkenan di hadirat Allah. (Kisah 4:12) Saudara perlu menginsafi ketergantungan saudara yang sepenuhnya pada Allah Yehuwa dan dengan sungguh2 ingin menundukkan seluruh kehidupan saudara kepadanya untuk melakukan kehendakNya, bukan hanya untuk beberapa tahun lamanya, tetapi untuk se-lama2nya. Apakah demikian yang sungguh2 terdapat dalam hati saudara? Seperti saudara ketahui sekarang, untuk itu seseorang harus ”bukan sebagian dari dunia.” (Yahya 17:16; 1 Yahya 2:15) Sebagai bukti bahwa saudara telah menyesal dan bertobat ata ’putar haluan,’ saudara sekarang sudah harus meninggalkan praktek2 yang bertentangan dengan patokan2 Allah yang benar dan sekarang harus dengan sungguh2 berusaha melakukan perkara2 yang diperintahkan oleh Allah. Apakah karena kasih akan Yehuwa yang keluar dari hati nurani, saudara telah mengobahkan akal budi saudara sehingga demikianlah sekarang pandangan saudara terhadap kehidupan? (Rum 12:1, 2) Maka Alkitab menganjurkan saudara untuk ”membikin pernyataan umum” mengenai iman demikian. Jika ini memang keinginan saudara, maka patutlah bagi saudara untuk mendekati pengawas umum dari sidang Kristen saksi2 Yehuwa setempat dan menyatakan kepadanya bagaimana perasaan saudara. Ia akan mengatur supaya diadakan suatu tinjauan kembali bersama saudara mengenai ajaran2 dasar Alkitab sebagai persiapan untuk baptisan.
17. Bagaimana caranya baptisan itu mempunyai hubungan yang pasti dengan memperoleh keselamatan?
17 Alkitab menghubungkan baptisan dengan keselamatan, dan memang sepatutnya demikian. Rasul Petrus sesudah menyebutkan tentang keselamatan Nuh serta keluarganya melalui air bah sedunia, mengatakan: ”Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus.” (1 Petrus 3:21) Apa artinya ini? Bukanlah air baptisan itu sendiri yang mempunyai khasiat tertentu bagi orang yang dibaptiskan. Tetapi orang yang mengajukan dirinya untuk baptisan air menginginkan pengampunan Allah atas dosa2 mereka supaya mereka dapat mempunyai hati nurani yang bersih di hadiratNya. Mereka tahu bahwa pengampunan demikian dimungkinkan karena iman akan nilai dari darah yang telah dicurahkan oleh Kristus Yesus. Atas dasar iman demikian, mereka meminta pengampunan Allah dan menyatakan hal ini dengan mengajukan dirinya untuk dibaptiskan. (Kisah 2:38) Allah memberikan kepada mereka hati kecil yang baik seperti diminta itu. Dengan demikian seseorang diselamatkan dari susunan perkara2 yang jahat sekarang ini dan menikmati harapan gemilang yang dimiliki semua orang yang melakukan kehendak Allah. (Galatia 1:3, 4; 1 Yahya 2:17) Demikianlah, baptisan air orang Kristen penting sekali bagi mereka yang menginginkan kehidupan dalam susunan baru Allah yang adil dan benar yang sekarang sudah begitu dekat.
18. Dengan menggunakan Alkitab, tunjukkanlah cara bagaimana kita harus terus membuat ’pernyataan umum demi keselamatan.’
18 Apabila saudara mengambil langkah ini, hal itu tentu tidak berarti saudara telah cukup ’menyatakan di depan umum tentang iman saudara.’ Untuk tetap mendapatkan perkenan Yehuwa, saudara mesti tiada henti2nya berseru kepada Yehuwa dan memohon bimbinganNya. Ini perlu dilakukan bukan saja pada waktu seorang diri di rumah saudara sendiri, tetapi juga di depan umum. Ini berarti turut serta dalam pekerjaan istimewa yang diberikan Kristus Yesus kepada semua orang yang menundukkan diri kepada kepemimpinannya. Pekerjaan tersebut adalah pengabaran kabar kesukaan mengenai kerajaan Allah di seluruh dunia dan menjadikan murid2 dari orang2 segala bangsa.—Matius 24:14; 28:19.
MENGHARGAI HUBUNGAN SAUDARA DENGAN ALLAH
19, 20. Betapa pentingkah pelajaran pribadi dalam menjamin agar hubungan seseorang dengan Yehuwa menjadi kekal?
19 Nah, sekarang bagaimana saudara dapat menjamin bahwa sekali tercapai hubungan saudara dengan Allah akan kekal terus, sehingga saudara bukan saja selamat melalui kebinasaan dunia yang akan datang, tetapi akan dapat melayani Allah untuk se-lama2nya dalam perdamaian dan keamanan yang menyenangkan?
20 Se-kurang2nya saudara hendaknya terus menambah pengetahuan mengenai Allah. Pelajaran pribadi mengenai FirmanNya akan banyak membantu saudara dalam hal ini, dan terlebih lagi bila saudara menerapkan apa yang saudara pelajari dalam kehidupan saudara se-hari2. Saudara akan mendapatkan kesenangan besar dengan memperoleh harta pengetahuan, pengertian dan hikmat yang telah disediakan Allah dalam FirmanNya, yaitu Alkitab. Saudara dapat menjadi seperti orang yang digambarkan dalam Mazmur 1:2, 3: ”Kesukaannya adalah dalam hukum Yehuwa, dan hukumNya dibacanya dengan suara rendah siang dan malam. Dan ia pasti akan menjadi seperti sebatang pohon yang ditanam tepi sungai, yang menghasilkan buahnya sendiri pada musimnya dan takkan layu daun2nya, dan segala sesuatu yang dilakukannya akan berhasil.” Ya, jika saudara memupuk kasih yang sungguh2 akan kebenaran dan akan pengetahuan mengenai Allah, maka saudara akan menempuh ”jalan kesedapan” dan ’lorong2 perdamaian,’ sebab ini akan memberikan saudara kebijaksanaan dalam menghadapi segala persoalan kehidupan. (Amsal 3:13, 17, 18) Dahaga saudara akan pengetahuan yang nyata dari minat saudara yang sungguh2 akan pelajaran Alkitab, akan menunjukkan bahwa saudara sedang mempersiapkan diri untuk kehidupan di dalam susunan baru, manakala ”bumi akan penuh dengan pengetahuan dari [Yehuwa] seperti airpun menudungi tubir laut.”—Yesaya 11:9.
21. Mengapakah hadir secara tetap tentu di perhimpunan perlu dalam kehidupan umat Yehuwa?
21 Suatu hal lain yang sangat saudara perlukan supaya dapat dengan ”teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita” adalah berhimpun bersama orang2 lain yang juga merupakan hamba2 Yehuwa yang berbakti. Dengan menghadiri perhimpunan2 umat Yehuwa secara tetap tentu saudara akan mendapat pembinaan yang sungguh2 untuk kasih dan perbuatan2 baik, anjuran semangat untuk terus memelihara hubungan saudara yang baik dengan Allah. (Ibrani 10:23-25) Dalam hubungan yang menyenangkan dan bersifat kekeluargaan demikian saudara akan mendapatkan bukti yang lebih menguatkan pula bahwa perdamaian dan keamanan yang dijanjikan dalam susunan baru Allah merupakan suatu kenyataan.—Mazmur 133:1; 1 Korintus 14:26, 33.
22. Bagaimanakah ”penetua2” di dalam sidang dapat membantu kita dalam masa penindasan dan kesukaran pribadi?
22 Di dalam sidang jemaah, saudara dapat menarik faedah dari suatu persediaan pengasih lainnya. Sebagai ’Gembala yang Baik’ sendiri, Yesus Kristus mempunyai ’gembala2 bawahan’ di atas bumi, yaitu ”penetua2” atau orang2 yang lebih tua secara rohani untuk mengurus para ”domba”nya. Bahkan sekarang hal ini merupakan faktor yang kuat sekali untuk dapat menikmati perdamaian dan keamanan di kalangan umat Allah di seluruh bumi. (1 Petrus 5:2, 3) Orang2 ini akan ”seperti perlindungan daripada angin ribut dan persembunyian daripada air bah dan seperti anak sungai di tempat yang kering dan seperti naung bukit batu besar di tanah yang kekeringan.” (Yesaya 32:1, 2) Ya, pada masa badai kesusahan, penindasan dan tekanan dikarenakan perlawanan dari kalangan duniawi atau karena persoalan2 pribadi, dengan iman mereka yang kukuh seperti bukit batu dan karena selalu berpaut akan Firman Allah, para ”penetua” atau orang2 yang lebih tua secara rohani ini dapat memberikan bantuan yang berarti. Mereka dapat memberikan kepada saudara nasehat, bantuan dan anjuran yang menyegarkan.
23. Apa yang akan mencegah kita untuk tidak membiarkan ketidak-sempurnaan orang2 lain merusak hubungan kita dengan Yehuwa?
23 Memang, ketidak-sempurnaan sebagai manusia akan selalu nampak bahkan di kalangan hamba2 Allah. Tiap2 hari kita melakukan kesalahan. (Yakub 3:2) Tetapi apakah kita akan membiarkan diri kita tersontoh karena kekurangan2 orang lain dan membiarkan kekurangan2 mereka merusakkan hubungan kita dengan Allah Yehuwa? Karena kita sendiripun melakukan kesalahan dan mengatakan atau melakukan hal2 yang belakangan kita sesali, bukankah sepatutnya kita juga memperlihatkan kepada orang lain pengertian dan pengampunan seperti kita ingin orang lain menunjukkan kepada kita sendiri? (Matius 6:14, 15) Jika kita ingin membuktikan diri kita sebagai warga2 yang pantas untuk kehidupan dalam susunan baru Allah yang penuh damai, kita mesti sekarang juga memperlihatkan bahwa kita dapat bergaul secara damai dengan orang lain. Kita tak dapat mengasihi Allah tanpa mengasihi juga saudara kita untuk siapa Kristus telah mati pula.—1 Yahya 4:20, 21.
24. Doa hendaknya mendapat tempat yang bagaimana di dalam kehidupan kita?
24 Hubungan saudara yang benar dengan Allah akan memberikan suatu hak kehormatan mulia lain pula kepada saudara: pendekatan kepada Allah melalui doa dengan keyakinan bahwa Ia mendengarkan saudara. Hargailah hak kehormatan ini dan gunakanlah setiap hari, sepanjang hari. Problem2 akan timbul; kekurangan2 saudara sendiri mungkin mengganggu saudara. Tetapi Alkitab menasehatkan: ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai-sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”—Filipi 4:6, 7, TB.
25. Bila dihadapkan dengan ujian2 dan penindasan atas iman kita, apa yang akan membantu kita untuk bertekun?
25 Dengan memilih untuk melayani Allah Yehuwa, Sumber sejati dari perdamaian dan keamanan, dan dengan menaruh harapan akan susunan barunya yang adil dan benar, saudara telah membikin suatu permulaan yang baik. Sekarang, seperti dikatakan rasul, ”kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibrani 10:36, TB) Setelah menikmati berkat2 Yehuwa, mempunyai hubungan yang baik dengan Allah Yehuwa, tetapkanlah hati saudara untuk jangan se-kali2 berhenti di tengah jalan. Jangan se-kali2 membiarkan kesenangan2 yang berlalu dari dunia ini sampai menarik saudara ke samping. Meskipun pencobaan2 dan penindasan dari dunia yang memusuhi ini menjadi hebat, ingatlah pula bahwa semuanya bersifat sementara. Dibandingkan dengan berkat2 yang akan diberikan Allah Yehuwa kepada orang2 yang mengasihiNya, semua penderitaan itu tidak ada artinya.—2 Korintus 4:16-18.
26. (a) Dalam hal apakah kita istimewa mempunyai alasan untuk bersukacita dewasa ini? (b) Seperti pengarang mazmur, bagaimanakah hendaknya senantiasa perasaan kita kepada Yehuwa dan hubungan kita dengan Dia?
26 Teruskanlah dalam haluan pengabdian yang saleh, dengan penuh keyakinan bahwa inilah cara hidup yang terbaik sekarang dan bahwa ini tak salah lagi akan membawa kepada kehidupan yang kekal dalam susunan baru Allah. (1 Timotius 4:8) Bersukacitalah akan bukti2 yang memperlihatkan betapa dekatnya susunan baru itu dan perdamaian serta keamanan yang akan dibawanya. Seraya saudara terus membina hubungan saudara dengan Allah Yehuwa, semoga saudara selalu bersikap seperti penggubah mazmur terilham yang menulis:
”Bahwa Allah juga gunung batu hatiku dan bahagianku yang kekal se-lama2nya. Karena sesungguhnya segala orang yang menyimpang jauh daripadamu itu akan binasa; Engkau menumpas segala orang yang dengan zinahnya meninggalkan Dikau. Tetapi akan daku, baiklah bagiku tinggal hampir (dekat) dengan Allah; aku menaruh harapku pada Tuhan Hua, hendak membilang segala perbuatanmu.”—Mazmur 73:26-28.