PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • T-13 hlm. 2-6
  • Mengapa Anda Dapat Percaya Kepada Alkitab

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Anda Dapat Percaya Kepada Alkitab
  • Mengapa Anda Dapat Percaya kepada Alkitab
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Apakah Saling Bertentangan?
  • Sejarah dan Ilmu Pengetahuan
  • Meramalkan Masa Depan
  • Dapatkah Anda Mempercayai Alkitab?
    Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau Penciptaan?
  • Alkitab—Buku dari Allah
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Apakah Alkitab Bisa Dipercaya?
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pelajari Caranya dari Alkitab
  • Apakah Alkitab Bisa Dipercaya?
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pengantar untuk Pelajaran Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Mengapa Anda Dapat Percaya kepada Alkitab
T-13 hlm. 2-6

Mengapa Anda Dapat Percaya Kepada Alkitab

Ada orang yang mengatakan bahwa Alkitab tidak dapat dipercaya, dan pendapat mereka disetujui oleh banyak orang. Jadi dewasa ini banyak orang menganggap apa yang Alkitab katakan tidak dapat dipercaya.

Di lain pihak, apa yang Yesus katakan dalam doanya kepada Allah menganjurkan agar kita percaya, ”Firman-Mu adalah kebenaran.” Dan Alkitab sendiri mengaku diilhamkan oleh Allah.—Yohanes 17:17; 2 Timotius 3:16.

Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? Apakah ada dasar yang kuat untuk percaya kepada Alkitab? Atau apakah memang ada bukti bahwa Alkitab tidak dapat dipercaya, bahwa isinya saling bertentangan dan tidak konsisten?

Apakah Saling Bertentangan?

Walaupun ada yang mengatakan bahwa isi Alkitab saling bertentangan, apakah ada yang pernah menunjukkan suatu contoh kepada Anda? Kami tidak pernah menemukan satu pun yang setelah diselidiki tetap menunjukkan pertentangan. Memang, bisa jadi ada hal-hal yang tampaknya tidak sejalan dalam kisah-kisah Alkitab. Tetapi biasanya masalahnya adalah kurang pengetahuan mengenai perincian dan keadaan pada waktu penulisan.

Sebagai contoh, ada yang akan menarik perhatian kepada apa yang mereka anggap sesuatu yang tidak cocok dalam Alkitab, dengan menanyakan: ’Dari mana Kain mendapatkan istri’? Mereka menyangka bahwa hanya Kain dan Habel sajalah anak-anak Adam dan Hawa. Tetapi persangkaan tersebut didasarkan pada salah pengertian atas apa yang Alkitab katakan. Alkitab menjelaskan bahwa Adam ”memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan”. (Kejadian 5:4) Jadi Kain memperistri salah seorang adiknya atau mungkin kemenakannya.

Sering kali para kritikus hanya mencari pertentangan-pertentangan yang ada dan karena itu mungkin mengatakan: ’Penulis Alkitab Matius mengatakan bahwa seorang perwira datang kepada Yesus untuk memohon bantuan, padahal Lukas mengatakan bahwa ia mengirim wakil-wakil untuk itu. Mana yang benar?’ (Matius 8:5, 6; Lukas 7:2, 3) Tetapi apakah hal ini benar-benar bertentangan?

Jika suatu kegiatan atau pekerjaan dikatakan sebagai karya dari orang yang bertanggung jawab atasnya, seorang yang berpandangan luas tidak akan menganggap hal itu bertentangan. Sebagai contoh, apakah Anda akan menganggap salah laporan yang mengatakan bahwa wali kota telah membangun jalan raya padahal yang benar-benar bekerja di lapangan adalah para insinyur dan tukang-tukang? Tentu saja tidak! Demikian juga, tidak bertentangan bila Matius mengatakan bahwa perwira tersebut mengajukan permohonan kepada Yesus, tetapi sesuai yang ditulis Lukas, permohonan tersebut dilakukan melalui wakil-wakil tertentu.

Seraya lebih banyak perincian diketahui, hal-hal yang tampaknya bertentangan dalam Alkitab akan hilang.

Sejarah dan Ilmu Pengetahuan

Kesaksamaan sejarah dalam Alkitab pernah diragukan banyak orang. Sebagai contoh, para kritikus meragukan adanya tokoh-tokoh Alkitab seperti Raja Sargon dari Asyur, Belsyazar dari Babel, dan gubernur Roma Pontius Pilatus. Tetapi penemuan-penemuan baru-baru ini telah meneguhkan catatan Alkitab satu demi satu. Maka ahli sejarah Moshe Pearlman menulis, ”Tiba-tiba, mereka yang meragukan kebenaran dari bahkan catatan historis dari Perjanjian Lama mulai mengubah pandangan mereka.”

Untuk dapat percaya kepada Alkitab, buku ini juga harus saksama dalam hal-hal yang menyangkut ilmu pengetahuan. Apakah demikian? Beberapa waktu yang lalu para ilmuwan, bertentangan dengan Alkitab, beranggapan bahwa alam semesta tidak mempunyai permulaan. Namun, ahli astronomi Robert Jastrow belum lama berselang menunjuk kepada informasi baru yang menyangkal hal ini, dengan menjelaskan, ”Sekarang kita memiliki bukti-bukti astronomi yang menunjuk kepada pandangan Alkitab mengenai asal usul dunia. Perinciannya berbeda, tetapi faktor-faktor kunci dalam catatan astronomi dan kisah Alkitab di kitab Kejadian adalah sama.”—Kejadian 1:1.

Manusia juga telah mengubah pandangannya sehubungan dengan bentuk bumi. ”Perjalanan dan penemuan-penemuan,” menurut The World Book Encyclopedia, ”menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat, tidak datar seperti yang pernah dipercayai banyak orang.” Tetapi dari dulu Alkitab sudah benar! Lebih dari 2.000 tahun sebelum perjalanan-perjalanan tersebut, Alkitab mengatakan di Yesaya 40:22, ”Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi.”

Jadi semakin banyak dipelajari manusia, semakin banyak bukti diberikan bahwa Alkitab dapat dipercaya. Bekas direktur dari British Museum, Sir Frederic Kenyon, menulis, ”Hasil-hasil yang sudah dicapai menegaskan apa yang dikatakan oleh iman, bahwa bertambahnya pengetahuan hanya menguntungkan Alkitab.”

Meramalkan Masa Depan

Tetapi dapatkah kita benar-benar mempercayai ramalan Alkitab untuk masa yang akan datang, termasuk janjinya mengenai suatu ”langit yang baru dan bumi yang baru, yang dipenuhi kebenaran”? (2 Petrus 3:13; Wahyu 21:3, 4) Ya, bagaimana tentang kemampuan catatan Alkitab dalam hal ini di masa lampau? berulang-kali nubuat-nubuat yang diberikan bahkan ratusan tahun di muka telah tergenap sampai kepada perincian yang terkecil!

Sebagai contoh, Alkitab menubuatkan kejatuhan Babel yang kuat hampir 200 tahun sebelum itu terjadi. Sebenarnya, orang Media, yang bersekutu dengan orang Persia, disebutkan sebagai penakluknya. Dan meskipun Kores, raja Persia, bahkan masih belum dilahirkan, Alkitab menubuatkan bahwa ia akan terkemuka dalam penaklukan itu. Dikatakan bahwa air yang melindungi Babel, Sungai Efrat, akan ”menjadi kering”, dan bahwa ”pintu-pintu gerbang [Babel] tidak tinggal tertutup”.—Yeremia 50:38; Yesaya 13:17-19; 44:27–45:1.

Perincian-perincian yang spesifik ini digenapi, seperti dilaporkan oleh sejarawan Herodotus. Selanjutnya, Alkitab menubuatkan bahwa Babel akhirnya akan menjadi reruntuhan yang tidak berpenghuni. Dan itulah yang terjadi. Dewasa ini Babel merupakan gundukan tanah gersang. (Yesaya 13:20-22; Yeremia 51:37, 41-43) Dan Alkitab dipenuhi dengan nubuat-nubuat lain yang mengalami penggenapan secara dramatis.

Maka apa yang dinubuatkan Alkitab mengenai sistem dunia sekarang ini? Dikatakan, ”Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, . . . lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”—2 Timotius 3:1-5.

Pasti, kita melihat penggenapan dari ayat ini sekarang! Tetapi Alkitab juga menubuatkan untuk ”hari-hari terakhir” hal-hal sebagai berikut, ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan.” Selain itu, ”akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar”.—Matius 24:7; Lukas 21:11.

Memang, nubuat-nubuat Alkitab sedang mengalami penggenapan dewasa ini! Maka, bagaimana dengan janji-janji yang masih akan dipenuhi, seperti misalnya, ”Segala orang yang benar itu akan mempusakai tanah itu, dan mendiami dia sampai selama-lamanya,” dan, ”Mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak . . . , dan mereka tidak akan lagi belajar perang”?—Mazmur 37:29, Klinkert; Yesaya 2:4.

’Hal itu terlalu bagus untuk dapat dipercayai,’ ada yang mungkin mengatakan. Tetapi sesungguhnya, tidak ada alasan bagi kita untuk meragukan apa pun yang dijanjikan oleh Pencipta kita. Firman-Nya dapat dipercaya! (Titus 1:2) Dengan memeriksa buktinya lebih lanjut, Anda akan makin lebih yakin akan hal ini.

Kecuali disebutkan lain, semua Kutipan Alkitab diambil dari Terjemahan Baru, yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia.

[Blurb di hlm. 4]

Hasil-hasil yang sudah dicapai menegaskan apa yang dikatakan oleh iman, bahwa bertambahnya pengetahuan hanya menguntungkan Alkitab”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan