PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 50
  • Persiapan Menghadapi Penganiayaan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Persiapan Menghadapi Penganiayaan
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Siap Mengabar Meski Ditentang
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Mempersiapkan para Rasul untuk Kepergiannya
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Mereka Yang Menjadi Murid2 Yesus
    Mendengar kepada Guru yang Agung
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 50

Pasal 50

Persiapan Menghadapi Penganiayaan

SESUDAH mengajarkan kepada rasul-rasulnya metode melaksanakan pekerjaan pengabaran, Yesus mengingatkan mereka tentang orang-orang yang menentang. Ia berkata, ”Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala . . . waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja.”

Meskipun ada penganiayaan hebat yang akan dihadapi para pengikutnya, Yesus memberikan lagi janji yang menenteramkan hati, ”Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.”

Yesus melanjutkan, ”orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.” Ia menambahkan, ”Kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKu; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Pengabaran merupakan kepentingan yang utama. Karena alasan ini Yesus menandaskan perlunya kebijaksanaan agar tetap bebas melakukan pekerjaan tersebut. ”Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain,” katanya, ”karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”

Memang benar bahwa Yesus memberikan instruksi, peringatan, dan anjuran ini kepada ke-12 rasulnya, tetapi ini juga ditujukan bagi mereka yang akan ikut dalam pengabaran seluas dunia setelah kematian dan kebangkitannya. Ini diperlihatkan oleh perkataannya bahwa murid-muridnya akan ”dibenci semua orang”, tidak hanya oleh bangsa Israel kepada siapa rasul-rasul itu diutus untuk mengabar. Selain itu, rasul-rasul ternyata tidak digiring ke hadapan para penguasa dan raja ketika Yesus menyuruh mereka pergi dalam kampanye pengabaran mereka yang singkat. Lagi pula, orang-orang yang percaya pada waktu itu tidak diserahkan untuk dibunuh oleh anggota-anggota keluarga.

Jadi ketika mengatakan bahwa murid-muridnya tidak akan menyelesaikan pengabaran keliling mereka sebelum ’Anak Manusia datang’, Yesus secara nubuat memberi tahu kita bahwa murid-muridnya tidak akan selesai menjalani seluruh bumi yang berpenghuni ini dengan pengabaran tentang Kerajaan Allah yang telah berdiri sebelum Raja Kristus Yesus yang dimuliakan datang sebagai pelaksana penghukuman dari Yehuwa di Armagedon.

Seraya melanjutkan instruksi pengabarannya, Yesus berkata, ”Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.” Maka para pengikut Yesus hendaknya berharap untuk menerima perlakuan dan penganiayaan yang sama seperti yang ia terima demi pengabaran Kerajaan Allah. Namun ia mengingatkan, ”Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka [”Gehenna”, NW].”

Yesus akan memberikan teladan dalam hal ini. Ia tanpa gentar akan bertekun menghadapi kematian sebaliknya daripada mengkompromikan keloyalannya kepada Pribadi yang berkuasa melakukan apa saja, Allah Yehuwa. Ya, Yehuwa-lah yang dapat membunuh ”jiwa” (dalam hal ini berarti prospek seseorang di masa depan sebagai jiwa yang hidup) atau sebaliknya dapat membangkitkan seseorang untuk menikmati kehidupan kekal. Betapa pengasih dan penyayang Bapak surgawi kita, Yehuwa!

Yesus kemudian menganjurkan murid-muridnya dengan suatu perumpamaan yang menonjolkan perhatian yang pengasih dari Yehuwa kepada mereka. ”Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?” tanyanya. ”Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Berita Kerajaan yang Yesus sampaikan kepada murid-muridnya untuk diumumkan akan membuat rumah tangga terbagi, karena ada anggota-anggota keluarga yang menerima dan ada yang menolak. ”Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi,” katanya menerangkan. ”Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Maka, dituntut keberanian bagi seorang anggota keluarga untuk berpegang pada kebenaran Alkitab. ”Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu,” kata Yesus, ”dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”

Sewaktu mengakhiri instruksinya, Yesus menjelaskan bahwa mereka yang menyambut murid-muridnya menyambut dia juga. ”Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia muridKu, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.” Matius 10:16-42.

▪ Peringatan-peringatan apa yang Yesus sediakan bagi murid-muridnya?

▪ Anjuran dan hiburan apa ia berikan kepada mereka?

▪ Mengapa instruksi Yesus berlaku juga untuk umat Kristen zaman modern?

▪ Dalam hal apa seorang murid Yesus tidak lebih daripada gurunya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan