PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 54
  • ”Roti yang Benar dari Sorga”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Roti yang Benar dari Sorga”
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Yesus Adalah ”Roti Kehidupan”
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Pernahkah Anda Mencicipi Roti Kehidupan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
  • ”Roti Hidup” Tersedia bagi Semua
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-21)
  • Roti
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 54

Pasal 54

”Roti yang Benar dari Sorga”

SEHARI sebelumnya merupakan hari yang benar-benar penting. Yesus secara mukjizat memberi makan ribuan orang dan kemudian menghindar dari upaya orang-orang yang ingin menjadikan dia raja. Malam itu ia berjalan di atas Laut Galilea yang bergelora; menyelamatkan Petrus, yang mulai tenggelam ketika ia berjalan di atas laut yang sedang bergelora: dan menenangkan ombak untuk menyelamatkan murid-muridnya dari karam kapal.

Sekarang orang-orang kepada siapa Yesus secara mukjizat telah memberi makan di timur laut dari Laut Galilea menemukan dia dekat Kapernaum dan bertanya, ”Bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menegur mereka dan mengatakan bahwa mereka mencari dia hanya karena mengharapkan untuk makan dengan cuma-cuma lagi. Ia mendesak mereka untuk bekerja, bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Maka orang-orang bertanya, ”Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”

Yesus menyebutkan hanya satu pekerjaan yang paling penting. ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,” katanya menjelaskan, ”yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Akan tetapi, orang-orang tidak menaruh iman kepada Yesus, walaupun ia telah melakukan banyak mukjizat. Luar biasa, bahkan setelah semua perkara menakjubkan yang telah ia lakukan, mereka bertanya, ”Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepadaMu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: ’Mereka diberiNya makan roti dari sorga.’”

Sebagai jawaban atas permintaan mereka akan suatu tanda, Yesus membuat jelas tentang Sumber dari persediaan mukjizat, dengan berkata, ”Bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan BapaKu yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.”

”Tuhan,” kata orang-orang, ”berikanlah kami roti itu senantiasa.”

”Akulah roti hidup,” kata Yesus menjelaskan. ”Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.”

Mendengar ini orang-orang Yahudi mulai bersungut-sungut kepada Yesus karena ia berkata, ”Akulah roti yang telah turun dari sorga.” Mereka menganggap dia tidak lebih daripada seorang anak dari orang-tua jasmani dan karena itu dengan cara yang sama seperti orang-orang dari Nazaret, mereka menyanggah, sambil mengatakan, ”Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: ’Aku telah turun dari sorga’?”

”Jangan kamu bersungut-sungut,” jawab Yesus. ”Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: ’Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.’ Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.”

Selanjutnya, Yesus mengulangi, ”Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Ya, dengan mempraktikkan iman kepada Yesus, pribadi yang diutus Allah, orang-orang dapat memiliki hidup yang kekal. Bukan manna, atau roti lainnya, yang dapat memungkinkan hal itu!

Pembahasan mengenai roti dari surga tampak hampir selesai setelah orang-orang menemukan Yesus dekat Kapernaum. Namun itu berlanjut, belakangan mencapai puncaknya seraya Yesus mengajar di sinagoge di Kapernaum. Yohanes 6:25-51, 59; Mazmur 78:24; Yesaya 54:13; Matius 13:55-57.

▪ Peristiwa apa yang mendahului pembahasan Yesus mengenai roti dari surga?

▪ Memperhatikan hal yang baru saja Yesus lakukan, mengapa permintaan untuk suatu tanda tidak tepat?

▪ Mengapa orang-orang Yahudi bersungut-sungut atas pernyataan Yesus bahwa ia adalah roti yang benar dari surga?

▪ Di manakah pembahasan mengenai roti dari surga terjadi?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan