PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • kn35 hlm. 1-4
  • Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?
  • Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kasih kepada Sesama Telah Mendingin
  • Mengapa Kasih Kepada Sesama Mendingin?
  • Kasih kepada Sesama—Suatu Kenyataan
  • Saat Semua Orang Akan Saling Mengasihi
  • Apa yang Telah Terjadi dengan Kasih kepada Sesama?
    Sedarlah!—1998
  • Dapatkah Semua Orang Saling Mengasihi?
    Sedarlah!—1998
  • Apa Artinya Mengasihi Sesama Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • ”Engkau Harus Mengasihi Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
Lihat Lebih Banyak
Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?
kn35 hlm. 1-4

Berita Kerajaan No. 35

Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?

Kasih kepada Sesama Telah Mendingin

BERJUTA-JUTA orang merasa tidak berdaya dan sedih, tidak ada tempat mengadu. Seorang wanita pengusaha yang sudah pensiun mengamati, ’Pada suatu malam, seorang janda yang tinggal selantai dengan saya mengetuk pintu saya dan mengatakan bahwa dia kesepian. Dengan sopan namun terus terang saya mengatakan bahwa saya sibuk. Dia meminta maaf karena telah mengganggu saya, lalu pergi.’

Sungguh menyedihkan, pada malam itu juga, janda itu bunuh diri. Belakangan, wanita pengusaha tersebut mengatakan bahwa ia telah mendapat ”pelajaran pahit”.

Kurangnya kasih kepada sesama sering kali berakibat tragis. Selama konflik etnik di Bosnia dan Herzegovina, yang dulunya bagian dari Yugoslavia, lebih dari sejuta orang dipaksa meninggalkan rumah mereka dan puluhan ribu orang dibunuh. Oleh siapa? ”Tetangga kami,” ratap seorang gadis yang diusir dari desanya. ”Kami kenal orang-orang itu.”

Di Rwanda, ratusan ribu orang dibantai, sering kali oleh tetangga mereka sendiri. ”Orang Hutu dan orang Tutsi [hidup] berdampingan, kawin campur, tidak mempersoalkan atau bahkan tidak tahu siapa orang Hutu dan siapa orang Tutsi,” demikian dilaporkan The New York Times. ”Kemudian sesuatu tiba-tiba berubah,” dan ”pembantaian mulai terjadi.”

Demikian pula, orang Yahudi dan orang Arab di Israel hidup berdampingan, namun banyak yang saling membenci. Situasi yang sama juga dialami oleh banyak orang Katolik dan Protestan di Irlandia dan oleh semakin banyak kelompok masyarakat di negeri-negeri lain. Tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bahwa dunia begitu miskin kasih.

Mengapa Kasih Kepada Sesama Mendingin?

Pencipta kita memberikan jawabannya. Firman-Nya, Alkitab, menyebut masa hidup kita sekarang sebagai ”hari-hari terakhir”. Ini adalah masa yang, menurut nubuat Alkitab, orang-orang ”tidak memiliki kasih sayang alami”. Mengenai ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini, yang dalam Alkitab juga disebut ”penutup sistem perkara”, Yesus Kristus menubuatkan bahwa ”kasih kebanyakan orang akan mendingin”.—2 Timotius 3:1-5; Matius 24:3, 12.

Oleh karena itu, kurangnya kasih dewasa ini merupakan sebagian bukti bahwa kita hidup pada hari-hari terakhir dari dunia ini. Syukurlah, hal ini juga berarti bahwa dunia orang-orang yang tidak saleh ini segera akan diganti dengan suatu dunia baru yang adil-benar yang diperintah dengan kasih.—Matius 24:3-14; 2 Petrus 2:5; 3:7, 13.

Tetapi, apakah kita benar-benar memiliki alasan untuk percaya bahwa perubahan demikian akan terjadi—bahwa semua orang dapat belajar untuk saling mengasihi dan hidup berdampingan dalam damai?

Kasih kepada Sesama—Suatu Kenyataan

”SIAPA sesungguhnya sesamaku?” tanya seorang ahli hukum abad pertama kepada Yesus. Tidak diragukan, ia berharap bahwa Yesus akan mengatakan, ’Sesamamu adalah orang Yahudi.’ Namun, dalam kisah mengenai orang Samaria yang baik hati, Yesus menunjukkan bahwa orang-orang dari bangsa lain adalah sesama kita juga. —Lukas 10:29-37; Yohanes 4:7-9.

Yesus menandaskan bahwa, selain kasih kepada Allah, kasih kepada sesama hendaknya mengendalikan kehidupan kita. (Matius 22:34-40) Tetapi pernahkah ada kelompok orang yang benar-benar mengasihi sesama mereka? Ya, orang-orang Kristen masa awal! Mereka menonjol karena kasih yang mereka miliki terhadap orang lain.—Yohanes 13:34, 35.

Bagaimana dengan zaman sekarang? Apakah ada yang mempraktekkan kasih Kristus? Encyclopedia Canadiana mengamati, ”Pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa merupakan kebangkitan dan penetapan kembali kekristenan zaman dahulu yang dipraktekkan oleh Yesus dan murid-muridnya . . . Semuanya bersaudara.”

Apa artinya? Itu berarti bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak membiarkan apa pun—baik ras, kebangsaan, maupun latar belakang etnik—menyebabkan mereka membenci sesama mereka. Mereka tidak akan membunuh siapa pun, karena mereka, dalam arti kiasan, telah menempa pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak mereka menjadi pisau pemangkas. (Yesaya 2:4) Sesungguhnya, Saksi-Saksi, menonjol dalam mengambil prakarsa untuk membantu sesama mereka.—Galatia 6:10.

Tidak heran jika sebuah tajuk rencana Sacramento Union di Kalifornia mencatat, ”Boleh dikatakan bahwa jika seluruh dunia hidup berdasarkan kredo Saksi-Saksi Yehuwa, maka pertumpahan darah dan kebencian akan berakhir, dan kasih akan memerintah laksana raja.” Seorang penulis di majalah Hongaria, Ring, menambahkan, ”Akhirnya saya berkesimpulan bahwa jika hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggal di bumi, peperangan tidak akan ada lagi, dan tugas polisi hanyalah mengatur lalu lintas dan mengeluarkan paspor.”

Namun tidak dapat disangkal bahwa diperlukan suatu perubahan besar di seluruh dunia agar semua orang saling mengasihi. Bagaimana perubahan itu akan terjadi? (Lihat halaman belakang.)

Saat Semua Orang Akan Saling Mengasihi

DOA yang Yesus Kristus ajarkan menunjukkan bahwa perubahan yang dramatis sudah dekat. Dalam Khotbahnya yang terkenal di Gunung, Yesus mengajar kita berdoa, ”Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.”—Matius 6:10, TB.

Apa Kerajaan Allah itu? Itu adalah suatu pemerintahan yang nyata, yang memerintah dari surga. Itulah sebabnya pemerintahan itu disebut ”Kerajaan surga”. Yesus, sang ”Pangeran Perdamaian”, telah dilantik oleh Bapaknya untuk menjadi penguasa kerajaan itu.—Matius 10:7; Yesaya 9:6, 7, NW; Mazmur 72:1-8.

Pada waktu Kerajaan Allah datang, apa yang akan terjadi atas dunia yang penuh kebencian ini? ”Kerajaan itu” akan ’meremukkan dan menghabisi’ semua pemerintahan yang korup dari dunia ini. (Daniel 2:44) Alkitab menjelaskan, ”Dunia ini sedang berlalu . . . , tetapi dia yang melakukan kehendak Allah tetap selama-lamanya.”—1 Yohanes 2:17.

Mengenai dunia baru Allah, Alkitab mengatakan, ”Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.” (Mazmur 37:9-11, 29; Amsal 2:21, 22) Sungguh suatu masa yang gemilang! ”Kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit.” (Penyingkapan [Wahyu] 21:4) Bahkan orang-orang yang mati akan hidup lagi, dan seluruh bumi akan diubah menjadi firdaus harfiah.—Yesaya 11:6-9; 35:1, 2; Lukas 23:43; Kisah 24:15.

Untuk hidup dalam dunia baru Allah, kita harus saling mengasihi, sebagaimana yang Allah ajarkan kepada kita. (1 Tesalonika 4:9) Seorang pelajar Alkitab dari Timur mengatakan, ”Saya menantikan saat manakala semua orang dapat saling mengasihi, sebagaimana yang dijanjikan Alkitab.” Dan kita dapat yakin bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya! ”Aku telah mengatakannya,” kata-Nya, ”Aku hendak melaksanakannya.”—Yesaya 46:11.

Tetapi untuk menikmati berkat-berkat di bawah Kerajaan Allah, Saudara perlu menerima pengetahuan Alkitab, sebagaimana yang sedang dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia. (Yohanes 17:3) Brosur 32 halaman Apa yang Allah Tuntut dari Kita? akan membantu Saudara. Saudara dapat memperolehnya dengan mengisi kupon yang terdapat pada halaman sebelumnya dan mengirimkannya ke alamat kami yang terdekat.

□ Saya ingin menerima brosur Apa yang Allah Tuntut dari Kita?

□ Saya bersedia dihubungi untuk mendapat Pengajaran Alkitab di rumah secara cuma-cuma.

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

Penembak gelap dan pemakaman di Bosnia: Reuters/Corbis-Bettmann

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan