PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • T-23 hlm. 2-6
  • Yehuwa—Siapakah Dia?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yehuwa—Siapakah Dia?
  • Yehuwa—Siapakah Dia?
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Siapakah Perancangnya?
  • Pentingnya Nama Allah
  • Sifat-Sifat Yehuwa yang Menonjol
  • Manfaat Mengenal Yehuwa
  • Siapa di Balik Semua Ini?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Siapakah Yehuwa?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Belajar Mengenal Allah
    Kehidupan yang Memuaskan—Bagaimana Memperolehnya?
  • Siapakah Allah yang Benar?
    Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
Lihat Lebih Banyak
Yehuwa—Siapakah Dia?
T-23 hlm. 2-6

Yehuwa—Siapakah Dia?

SETELAH menebas pohon-pohon untuk menerobos hutan belantara Kamboja, Henri Mouhot, seorang penjelajah Prancis abad ke-19, tiba di sebuah parit lebar yang ada di sekitar sebuah kuil. Itulah Angkor Wat, monumen keagamaan terbesar di bumi. Hanya dengan memandang sekilas, Mouhot dapat mengatakan bahwa bangunan yang tertutup lumut itu adalah karya tangan-tangan manusia. ”Monumen yang didirikan oleh seorang ahli bangunan sekaliber Michelangelo ini,” tulisnya, ”lebih megah daripada bangunan peninggalan Yunani atau Romawi mana pun.” Meskipun Angkor Wat telah ditelantarkan dan diabaikan selama berabad-abad, Mouhot yakin bahwa bangunan yang rumit itu tentu memiliki perancang.

Menarik, sebuah buku hikmat yang ditulis berabad-abad lampau menggunakan penalaran serupa, menyatakan, ”Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.” (Ibrani 3:4) Tetapi, beberapa orang mungkin mengatakan, ’Cara kerja alam berbeda dengan cara manusia merancang’. Akan tetapi, tidak semua ilmuwan setuju dengan sanggahan itu.

Setelah dengan berat hati mengakui bahwa ”sistem biokimia bukanlah benda mati”, Michael Behe, lektor kepala madya biokimia di Lehigh University, Pennsylvania, AS, bertanya, ”Mungkinkah sistem biokimia makhluk hidup dirancang dengan cerdas?” Ia melanjutkan dengan memperlihatkan bahwa para ilmuwan sekarang sedang merancang perubahan dasar dalam organisme hidup melalui metode-metode seperti rekayasa genetika. Jelaslah, benda hidup maupun benda mati dapat ”dibangun”! Setelah mengamati dengan saksama sel-sel hidup di bawah mikroskop, Behe memperhatikan kerumitan sistem yang sungguh menakjubkan, terdiri dari komponen-komponen yang bergantung satu sama lain supaya berfungsi. Kesimpulannya? ”Hasil upaya kumulatif untuk menyelidiki sel ini—menyelidiki kehidupan pada tingkat molekuler—menyuarakan dengan lantang bahwa sel adalah hasil ’rancangan!’”

Kalau begitu, siapakah Perancang di balik semua sistem yang rumit ini?

Siapakah Perancangnya?

Jawabannya tersedia dalam buku antik berisi hikmat yang disebutkan di awal—Alkitab. Dalam kata-kata pembukaannya, Alkitab menjawab pertanyaan dengan sangat sederhana dan jelas tentang siapa yang merancang segala sesuatu, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”—Kejadian 1:1.

Akan tetapi, untuk membedakan dirinya dari allah-allah lain, Sang Pencipta mengidentifikasi diri-Nya dengan sebuah nama yang unik, ”Beginilah firman Allah, TUHAN [”Yehuwa”, NW], yang menciptakan langit . . . , yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya.” (Yesaya 42:5, 8) Yehuwa adalah nama Allah yang merancang alam semesta dan menciptakan pria serta wanita di bumi. Namun, siapakah Yehuwa? Allah macam apakah Dia? Dan, mengapa saudara harus mendengarkan Dia?

Pentingnya Nama Allah

Pertama-tama, apa arti nama Sang Pencipta, Yehuwa? Nama ilahi ditulis dalam empat huruf Ibrani (יהוה) dan muncul hampir 7.000 kali dalam bagian Alkitab berbahasa Ibrani. Nama ini dianggap sebagai bentuk kausatif dari kata kerja Ibrani ha·wahʹ (”menjadi”) dan dengan demikian memiliki arti ”Ia yang Menyebabkan Menjadi”. Dengan kata lain, Yehuwa dengan hikmat menyebabkan diri-Nya menjadi apa saja yang Ia inginkan demi melaksanakan maksud-tujuan-Nya. Ia menjadi Pencipta, Hakim, Penyelamat, Penunjang Kehidupan, dan sebagainya, demi mewujudkan janji-janji-Nya. Selain itu, kata kerja Ibrani tersebut secara gramatikal mengartikan suatu tindakan dalam proses menggenapi. Ini menunjukkan bahwa Yehuwa masih menyebabkan diri-Nya menjadi penggenap maksud-tujuan-Nya. Ia adalah Allah yang hidup!

Sifat-Sifat Yehuwa yang Menonjol

Alkitab memperlihatkan bahwa Pencipta dan penggenap janji-janji-Nya ini sebagai pribadi yang sangat mengesankan. Yehuwa sendiri menyingkapkan sifat-sifat-Nya yang khas dan berkata, ”TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.” (Keluaran 34:6, 7) Yehuwa digambarkan sebagai Allah yang memiliki kasih setia. Kata Ibrani yang digunakan di sini juga bisa diterjemahkan ”kasih yang loyal”. Dalam mewujudkan maksud-tujuan-Nya yang kekal, Yehuwa dengan loyal terus memperlihatkan kasih kepada ciptaan-Nya. Tidakkah saudara akan menghargai kasih semacam itu?

Yehuwa juga panjang sabar dan lekas mengampuni kesalahan kita. Sungguh menghangatkan hati bila dekat dengan pribadi yang tidak suka mencari-cari kesalahan, tetapi yang rela mengampuni kita. Namun, itu tidak berarti bahwa Yehuwa menyetujui perbuatan salah. Ia menyatakan, ”Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan.” (Yesaya 61:8) Sebagai Allah keadilan, Ia tidak akan selamanya mentoleransi pedosa-pedosa angkuh yang berkanjang dalam kefasikan mereka. Oleh karena itu, kita dapat merasa yakin bahwa pada waktu yang Yehuwa tetapkan, Ia akan memperbaiki ketidakadilan di dunia sekitar kita.

Memelihara keseimbangan yang sempurna antara sifat kasih dan keadilan membutuhkan hikmat. Yehuwa seimbang dalam memperlihatkan kedua sifat ini dengan cara yang menakjubkan sewaktu berurusan dengan kita. (Roma 11:33-36) Sesungguhnya, hikmat-Nya terlihat di mana-mana. Keajaiban alam membuktikan hal ini.—Mazmur 104:24; Amsal 3:19.

Akan tetapi, memiliki hikmat saja tidak cukup. Untuk dapat mewujudkan apa yang ada dalam pikiran-Nya, Sang Pencipta juga harus penuh kuasa. Alkitab memperlihatkan bahwa Ia adalah Allah yang demikian, ”Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar . . . Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa [”energi dinamisnya yang berlimpah”, NW] dan maha kuat.” (Yesaya 40:26) Sesungguhnya, Yehuwa dapat menggunakan ”energi dinamisnya yang berlimpah”, untuk mewujudkan kehendak-Nya. Tidakkah sifat semacam itu membuat saudara tertarik kepada Yehuwa?

Manfaat Mengenal Yehuwa

Yehuwa ”menciptakan [bumi] bukan supaya kosong”, tetapi Ia ”membentuknya untuk didiami” oleh orang-orang yang memiliki hubungan penuh arti dengan-Nya. (Yesaya 45:18; Kejadian 1:28) Ia peduli terhadap ciptaan-Nya di bumi. Ia memberikan kepada umat manusia suatu permulaan yang sempurna yakni tinggal di taman firdaus. Akan tetapi, manusia sendirilah yang merusaknya, membuat Yehuwa sangat tidak senang. Namun, sesuai dengan nama-Nya, Yehuwa bertekad melaksanakan maksud-tujuan-Nya yang semula bagi manusia dan bumi. (Mazmur 115:16; Wahyu 11:18) Ia akan memulihkan Firdaus di bumi bagi orang-orang yang bersedia menaati Dia sebagai anak-anak-Nya.—Amsal 8:17; Matius 5:5.

Buku terakhir dari Alkitab menggambarkan mutu kehidupan yang dapat saudara nikmati dalam Firdaus tersebut, ”Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:3, 4) Itulah kehidupan yang sebenarnya, yang Yehuwa ingin agar Anda nikmati. Alangkah baiknya Bapak kita ini! Apakah Anda ingin belajar lebih banyak tentang Dia dan apa yang dituntut dari Anda untuk hidup dalam Firdaus?

Kecuali disebutkan lain, semua kutipan Alkitab diambil dari Terjemahan Baru.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan