PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yp2 psl. 11 hlm. 99-104
  • Bagaimana dengan Persahabatan di Internet?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana dengan Persahabatan di Internet?
  • Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mempertimbangkan Bahayanya
  • ”Orang yang Menyembunyikan Siapa Diri Mereka”
  • Langkah Pengamanan
  • ’Penantianmu Tidak Sia-Sia!’
  • Anak-Anak Pengguna Internet​—Apa yang Perlu Orang Tua Ketahui
    Sedarlah!—2008
  • Membantu Kaum Muda Mengatasi Tantangan
    Sedarlah!—2007
  • Apakah Anak Anda Pengguna Internet?
    Sedarlah!—2008
  • Mengajar Anak Remaja Cara Aman Berinternet
    Sedarlah!—2014
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
yp2 psl. 11 hlm. 99-104

PASAL 11

Bagaimana dengan Persahabatan di Internet?

Bentuk komunikasi mana yang lebih kamu sukai?

□ Tatap muka

□ Melalui telepon

□ Di Internet

Siapa yang kamu rasa paling gampang diajak mengobrol?

□ Teman sekelas

□ Keluarga

□ Rekan Kristen

Di mana kamu merasa paling leluasa berkomunikasi?

□ Di sekolah

□ Di rumah

□ Di perhimpunan

PERHATIKAN jawabanmu untuk pertanyaan pertama. Apakah kamu menunjukkan bahwa kamu lebih suka berkomunikasi di Internet daripada bertatap muka? Jika ya, kamu sama sekali tidak sendiri. Banyak anak muda menggunakan Internet untuk memulai dan menjalin persahabatan. ”Bisa berkenalan dengan orang-orang dari seluruh dunia​—yang tidak bisa kita temui dengan cara lain​—benar-benar mengasyikkan,” kata wanita muda bernama Elaine. Tammy, 19 tahun, menunjukkan hal menarik lainnya. ”Kita bisa mengendalikan cara orang memandang kita,” katanya. ”Kalau bertatap muka, kita tidak bisa berbuat apa-apa seandainya tidak memenuhi kriteria lawan bicara kita.”

Sekarang, perhatikan jawabanmu untuk pertanyaan kedua dan ketiga. Jangan heran jika kamu merasa lebih mudah mengobrol dengan teman sekelasmu daripada rekan Kristen di perhimpunan. ”Di sekolah, lebih gampang menemukan orang yang mengalami hal-hal yang sama dengan kita,” kata Jasmine, 18 tahun. ”Kita jadi lebih mudah akrab.”

Jika semua faktor tadi digabungkan, wajarlah jika kamu ingin mengobrol di Internet dengan teman-teman sekolahmu. Tammy mengakui bahwa dia dulu seperti itu. ”Semua teman sekolahku mengobrol di Internet tentang segala macam hal, dan aku tidak mau ketinggalan,” katanya.a Natalie, 20 tahun, membuat halaman Web untuk tetap berhubungan dengan teman-temannya. ”Teknologi makin maju,” ungkapnya. ”Ada berbagai bentuk komunikasi yang baru. Ini salah satunya, dan aku menyukainya.”

Mempertimbangkan Bahayanya

Memang, bagi beberapa orang, mencari dan menjalin persahabatan di Internet lebih mudah. ”Internet memberi kita semacam kepercayaan diri yang tidak kita miliki bila kita bertatap muka,” kata Natalie. Tammy sependapat. ”Kalau kita pemalu,” ungkapnya, ”berkomunikasi di Internet memberi kita kesempatan untuk merencanakan dengan persis apa yang ingin kita katakan.”

Tetapi, ada bahayanya berkomunikasi di Internet, dan sungguh konyol jika kita mengabaikannya. Sebagai ilustrasi: Maukah kamu berjalan dengan mata tertutup di lingkungan yang rawan? Kalau begitu, maukah kamu menjelajah Internet tanpa mengetahui bahayanya?

Pikirkan bahayanya mencari teman di Internet. ”Gampang sekali kita bertemu dengan orang yang meragukan,” kata Elaine, yang dulu suka mengobrol santai di Internet dengan orang-orang yang tidak dikenal. Dia menambahkan, ”Kadang, baru beberapa menit sudah ada yang menulis komentar cabul atau mengajukan pertanyaan seperti: ’Kamu pernah berhubungan seks, tidak? Apakah kamu mau melakukan seks oral?’ Ada yang bahkan mengajak melakukan obrolan seks di Internet.”

Bagaimana jika kamu hanya mengobrol dengan teman yang bisa dipercaya? Kamu pun perlu berhati-hati. ”Kita bisa menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengobrol dengan lawan jenis, sekalipun dia ’cuma teman biasa’,” kata Joan. ”Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk berkirim-kiriman pesan dengannya, semakin erat persahabatan kita, dan percakapannya bisa jauh lebih intim.”

”Orang yang Menyembunyikan Siapa Diri Mereka”

Raja Daud tahu betul pentingnya menjaga diri terhadap pergaulan yang salah. Ia menulis, ”Aku tidak duduk dengan orang-orang yang tidak benar; dan dengan orang yang menyembunyikan siapa diri mereka, aku tidak bergaul.”​—Mazmur 26:4.

Di Internet, pernahkah kamu menjumpai orang seperti yang Daud lukiskan? Kapankah orang di Internet dikatakan ”menyembunyikan siapa diri mereka”? ․․․․․

Di pihak lain, apakah kamu menyembunyikan jati dirimu selagi di Internet? ”Aku biasanya mulai mengobrol lalu berpura-pura menjadi orang lain agar cocok dengan obrolan itu,” kata Abigail, yang mengunjungi beberapa ruang obrolan.

Seorang gadis bernama Leanne berbohong dengan cara lain. Dia bercerita, ”Aku sering mengobrol di Internet dengan seorang anak lelaki dari sidang tetangga. Tak lama kemudian, kami menyatakan perasaan ’sayang’ kami. Aku biasanya mengecilkan tampilan pada layar kalau orang tuaku lewat, sehingga mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pasti tidak menyangka bahwa anak gadis mereka yang baru 13 tahun menulis puisi-puisi cinta kepada seorang anak lelaki 14 tahun. Hal itu sama sekali tak terpikir oleh mereka.”

Langkah Pengamanan

Tentu saja, komunikasi di Internet tidak selalu salah. Misalnya, banyak orang​—termasuk orang dewasa​—menggunakan Internet untuk berkomunikasi dengan teman-teman. Jika kamu melakukannya, adakah langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu ambil? Perhatikan pokok-pokok berikut.

● Pantaulah banyaknya waktu yang kamu habiskan di Internet, dan jangan sampai Internet merampas waktu untuk hal-hal yang lebih penting​—termasuk tidur. ”Beberapa anak di sekolah bilang kalau mereka bergadang sampai jam tiga pagi karena asyik dengan Internet,” kata remaja bernama Brian.​—Efesus 5:15, 16.

● Berkomunikasilah hanya dengan orang-orang yang kamu kenal atau yang jati dirinya bisa kamu pastikan. Orang-orang bejat terus mencari di Internet remaja lugu yang bisa dieksploitasi.​—Roma 16:18.

● Sewaktu melakukan transaksi bisnis, berhati-hatilah. Kamu harus sangat berhati-hati apabila memberikan data pribadi. Kalau tidak, kamu bisa menjadi korban penipuan​—atau kejahatan lain yang lebih buruk.​—Matius 10:16.

● Kalau mengirim foto ke teman-temanmu, tanyai dirimu, ’Apakah foto ini cocok untuk menggambarkan seseorang yang mengaku melayani Allah?’​—Titus 2:7, 8.

● Seperti dalam percakapan tatap muka, jika arah pembicaraan di Internet berubah menjadi ”hal-hal yang tidak pantas”, akhiri percakapan.​—Efesus 5:3, 4.

● Selalu terbuka sewaktu menggunakan Internet. Jika kamu sampai harus ”menyembunyikan siapa dirimu” dari orang tuamu, ada sesuatu yang tidak beres. ”Tidak ada yang kusembunyikan dari Mama,” kata remaja bernama Kari. ”Aku memperlihatkan kepadanya apa yang kulakukan di Internet.”​—Ibrani 13:18.

’Penantianmu Tidak Sia-Sia!’

Kamu ingin punya sahabat. Itu wajar. Manusia diciptakan untuk menikmati pertemanan. (Kejadian 2:18) Jadi, jika kamu berhasrat untuk punya sahabat, itu sesuai dengan kodratmu! Tetapi, berhati-hatilah sewaktu memilihnya.

Yakinlah bahwa kamu bisa menemukan sahabat-sahabat terkarib jika kamu memilihnya menurut standar Firman Allah. Seorang gadis berusia 15 tahun mengatakan begini, ”Tidak mudah mencari sahabat yang mengasihi Yehuwa dan mengasihi kita. Tapi, jika kita sudah menemukannya, penantian kita tidak sia-sia!”

DI PASAL BERIKUTNYA

Siapa bilang kata-kata tidak bisa menyakitkan? Gosip bisa menusuk bagaikan pedang. Bagaimana kamu bisa menghentikannya?

[Catatan Kaki]

a Persahabatan di sekolah akan dikupas lebih jauh di Pasal 17.

AYAT-AYAT KUNCI

”Aku tidak duduk dengan orang-orang yang tidak benar; dan dengan orang yang menyembunyikan siapa diri mereka, aku tidak bergaul.”​—Mazmur 26:4.

TIPS

Waktu cepat berlalu ketika kita asyik di Internet! Maka, tetapkan batas waktu dan taati. Bila perlu, setel alarm yang akan berbunyi jika waktumu habis.

TAHUKAH KAMU . . . ?

Untuk bisa menemukanmu, seseorang yang berniat jahat hanya perlu beberapa keterangan dari Internet​—mungkin nama keluargamu, nama sekolahmu, dan nomor teleponmu.

RENCANAKU!

Aku ingin membatasi waktuku di Internet menjadi ․․․․․ per minggu, dan untuk itu aku akan ․․․․․

Kalau ada orang tak dikenal mengajakku berbicara di Internet, aku akan ․․․․․

Yang ingin kutanyakan kepada orang tuaku tentang pokok ini ialah ․․․․․

MENURUTMU . . .

● Apa kelebihan dan kekurangannya berkomunikasi di Internet dibandingkan dengan bertatap muka?

● Mengapa kita mudah berpura-pura menjadi pribadi lain sewaktu mengobrol di Internet?

● Bagaimana kamu bisa mengendalikan jumlah waktu yang kamu habiskan di Internet?

● Bagaimana komunikasi di Internet bisa dimanfaatkan dengan baik?

[Kutipan di hlm. 103]

”Di Internet aku tidak bergaul dengan orang yang tidak kukenal atau yang tidak bakal jadi temanku di dunia nyata.”​—Joan

[Gambar di hlm. 100, 101]

Kamu tentu tidak mau berjalan dengan mata tertutup di lingkungan yang rawan, bukan? Jadi, waspadai bahayanya berkomunikasi di Internet.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan