PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Uzzia”
  • Uzzia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Uzzia
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Apakah Saudara Mempunyai Pembimbing Rohani?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Anak Muda—Kehidupan Seperti Apa yang Kalian Inginkan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2023
  • Azaria
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Yotam Tetap Setia Meski Ada Masalah di Rumah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Uzzia”

UZZIA

[Kekuatanku Adalah Yehuwa].

1. Seorang Lewi keturunan Kohat; ’putra’ Uriel.—1Taw 6:22-24.

2. Putranya, Yonatan, adalah seorang pejabat Raja Daud.—1Taw 27:25.

3. Raja Yehuda, juga disebut Azaria. Putra Amazia melalui Yekolia, istrinya. Uzzia memerintah selama 52 tahun (829-778 SM). Selama periode itu, yang memerintah di kerajaan utara secara berurutan adalah Yeroboam (II), Zakharia, Syalum, Menahem, Pekahia, dan Pekah. (2Raj 15:1, 2, 8, 10, 13, 14, 17, 23, 25, 27; 2Taw 26:3) Beberapa nabi, yaitu Yesaya (1:1; 6:1), Hosea (1:1), Amos (1:1), dan mungkin Yoel hidup sezaman dengan Uzzia. Pada masa pemerintahan raja ini terjadi gempa bumi yang sangat hebat.—Za 14:5.

Setelah kematian ayahnya, Uzzia yang berumur 16 tahun diangkat menjadi raja oleh rakyat Yehuda. (2Raj 14:21; 2Taw 26:1) Akan tetapi, menurut 2 Raja-Raja 15:1, Uzzia menjadi raja pada tahun ke-27 pemerintahan Yeroboam (II), raja Israel. Dengan demikian ayat tersebut memperlihatkan bahwa pemerintahan Uzzia dimulai kira-kira 12 tahun setelah kematian ayahnya, dan hal itu pasti memaksudkan saat manakala ia ”menjadi raja” dalam arti khusus. Ada kemungkinan bahwa pada tahun ke-27 pemerintahan Yeroboam, kerajaan Yehuda dua suku terbebas dari kekuasaan raja utara yang mungkin dimulai sewaktu Yehoas, raja Israel, mengalahkan Amazia, ayah Uzzia. (2Taw 25:22-24) Jadi, Uzzia mungkin menjadi raja untuk kedua kalinya dalam arti terbebas dari dominasi Yeroboam (II), raja Israel.

Uzzia melakukan apa ”yang benar di mata Yehuwa” terutama karena ia mengindahkan pengajaran yang baik dari seseorang bernama Zakharia (bukan nabi yang mempunyai nama yang sama dan yang hidup pada periode belakangan). Namun, rakyatnya tetap mempersembahkan korban yang tidak patut di tempat-tempat tinggi.—2Raj 15:3, 4; 2Taw 26:4, 5.

Uzzia menjadi terkenal karena keberhasilan militernya, yang diperoleh dengan bantuan Yehuwa. Ia mendapatkan kembali Elat (Elot) bagi kerajaan Yehuda dan membangun kembali kota itu yang terletak di ujung di Tel. Aqaba. Ia berhasil dalam peperangan melawan orang Filistin, merobohkan tembok-tembok kota Gat, Yabne, dan Asdod, lalu ia membangun kota-kota di daerah Asdod. Uzzia mendapatkan kemenangan atas orang Arab dan orang Meunim, dan ia mengharuskan orang Ammon membayar upeti kepada Yehuda. Pasukan tempurnya yang kuat dan bersenjata lengkap terdiri atas 307.500 pria yang berada di bawah pengawasan 2.600 kepala keluarga pihak bapak. Uzzia memperkuat pertahanan Yerusalem dan membuat mesin-mesin perang di sana.—2Raj 14:22; 2Taw 26:2, 6-9, 11-15.

Raja ini juga sangat berminat pada pertanian dan peternakan. Uzzia menggali banyak perigi agar tersedia cukup banyak air bagi ternak dan membangun menara-menara di padang belantara, tampaknya untuk melindungi lembu-sapi dan kambing-domba yang sedang merumput dari gangguan para penyamun. Kegiatan pertanian dan perkebunan anggur di gunung-gunung dan di Karmel dilaksanakan di bawah pengarahannya.—2Taw 26:10.

Tampaknya, keberhasilan yang gemilang menyebabkan Uzzia menjadi angkuh sampai-sampai dia masuk ke Ruang Kudus bait untuk membakar dupa. Imam Besar Azaria, bersama 80 imam bawahan, segera mengikuti sang raja ke dalam bait dan mengecam dia atas tindakannya yang tidak selaras dengan hukum, mendesaknya untuk meninggalkan tempat suci. Dengan pedupaan untuk membakar dupa di tangan, Uzzia menjadi murka terhadap para imam dan secara mukjizat ia terkena kusta pada dahinya. Oleh karena itu, para imam cepat-cepat membawanya keluar bait. Sebagai penderita kusta yang najis, Uzzia disingkirkan dari segala ibadat di tempat suci dan tidak dapat melaksanakan tugas-tugas kerajaan. Dengan demikian, sementara Uzzia tinggal di sebuah rumah sampai kematiannya, Yotam, putranya, menjalankan tugas-tugas kenegaraan.—2Taw 26:16-21.

Sehubungan dengan kematian dan pemakamannya, 2 Tawarikh 26:23 melaporkan, ”Akhirnya Uzzia berbaring bersama bapak-bapak leluhurnya; dan mereka menguburkan dia dengan bapak-bapak leluhurnya, tetapi di padang pekuburan milik raja-raja, sebab mereka mengatakan, ’Dia penderita kusta.’” Ini mungkin memaksudkan bahwa, karena ia menderita kusta, Uzzia dikuburkan di sebuah padang yang digunakan sebagai pekuburan kerajaan, bukan di sebuah makam yang digali dari sebuah bukit batu.

Sebuah plaket dari batu kapur, yang ditemukan di Yerusalem dan diperkirakan berasal dari abad pertama M, memuat inskripsi berikut ini, ”Ke tempat ini dibawa tulang-tulang Uzzia, raja Yehuda. Jangan dibuka.”—GAMBAR, Jil. 1, hlm. 960.

4. Seorang imam Lewi keturunan ”putra-putra Harim” (1Taw 24:8; Ezr 2:36, 39), yang termasuk di antara orang-orang yang mematuhi desakan Ezra untuk menyuruh istri-istri asing mereka pergi.—Ezr 10:10, 11, 21, 44.

5. Seorang keturunan Yehuda melalui Perez; ’putranya’, Ataya, terdaftar di antara penduduk Yerusalem pada zaman Nehemia.—Neh 11:4.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan