PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-15 hlm. 22-26
  • Pelayan-Pelayan Sidang—Pertahankan Kedudukan yang Baik!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pelayan-Pelayan Sidang—Pertahankan Kedudukan yang Baik!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Keadaan Lajang dan Perkawinan
  • Pekerjaan dan Materialisme
  • Kesetiaan kepada Kerajaan Allah
  • Kebutuhan untuk Lebih Banyak Pengalaman
  • Mengatasi Perasaan Kecil Hati
  • Bagaimana Orang-Orang Lain Dapat Membantu
  • Pelayan-Pelayan Sidang—Suatu Berkat bagi Umat Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
  • Hamba Pelayanan Melakukan Tugas Penting
    Diorganisasi untuk Melakukan Kehendak Yehuwa
  • Apa Peran Hamba Pelayanan?
    Siapa yang Melakukan Kehendak Yehuwa Sekarang Ini?
  • Mempertahankan Keharmonisan di Antara para Penatua dan Pelayan Sidang
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-15)
w85_s-15 hlm. 22-26

Pelayan-Pelayan Sidang—Pertahankan Kedudukan yang Baik!

”Mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.”—1 TIMOTIUS 3:13.

1. Setelah dilantik menjadi pelayan sidang, apa seharusnya cita-cita seorang pria, dan apa yang hendaknya ingin dilakukan orang-orang lain dalam sidang?

PRIA-PRIA yang kini menjadi pelayan sidang telah ”diuji dahulu”. (1 Timotius 3:10) Tetapi pelantikan mereka bukanlah akhirnya. Cita-cita mereka ialah untuk terus ”beroleh kedudukan yang baik” dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka ”dengan baik”. (1 Timotius 3:13) Tiap anggota dari sidang Kristen yang dipersatukan ingin mendukung mereka dalam mencapai cita-cita ini.

2. Bagaimana anggota-anggota sidang dipengaruhi oleh apa yang dilakukan oleh pelayan-pelayan sidang?

2 Rasul Paulus menyatakan bahwa semua anggota dari tubuh rohani Kristus akan mendapat manfaat dengan bekerja sama dan saling memperhatikan satu sama lain. (1 Korintus 12:12-31) Demikian pula, jika pelayan-pelayan sidang melaksanakan ”dengan baik” pekerjaan yang ditugaskan Allah kepada mereka, setiap anggota dari sidang Kristen jaman sekarang mendapat manfaat. Tetapi jika pelayan-pelayan sidang menghadapi problem-problem yang merintangi mereka dalam memenuhi kewajiban-kewajiban mereka dengan baik, hal ini mungkin menimbulkan kesulitan bagi semua anggota sidang.

3. (a) Problem-problem apa sudah umum bagi segenap umat Yehuwa? (b) Sebuah penelitian baru-baru ini membantu menggambarkan apa?

3 Segenap umat Yehuwa harus sama-sama berjuang, ”bukanlah melawan darah dan daging, tetapi . . . melawan roh-roh jahat di udara”. (Efesus 6:12) Selain itu, semua hamba Yehuwa harus berjuang melawan ketidaksempurnaan mereka sendiri dan kecenderungan-kecenderungan yang berdosa. Tetapi, secara kelompok, pelayan-pelayan sidang menghadapi problem-problem tertentu dengan cara yang lebih berat dari pada kelompok-kelompok lain dari Saksi-Saksi Yehuwa. Yang akan membantu menggambarkan hal ini adalah suatu penelitian yang baru-baru ini diadakan dalam lebih dari 320 sidang dengan 1.360 pelayan sidang di suatu negeri di Eropa barat.

Keadaan Lajang dan Perkawinan

4. Bagaimana hendaknya pelayan-pelayan sidang yang belum menikah memandang keadaan lajang mereka, dan anjuran apa dapat diberikan orang-orang lain kepada mereka?

4 Dari antara pelayan-pelayan sidang yang diteliti, lebih dari 10 persen masih lajang. Jadi mereka menikmati kebebasan dari tanggung jawab tertentu yang umum dipikul oleh hampir 90 persen pelayan sidang yang sudah menikah. Namun saudara-saudara yang masih lajang harus berhati-hati supaya tidak menggunakan kebebasan ini hanya untuk mengejar hal-hal pribadi seperti rekreasi atau pertemuan-pertemuan ramah tamah yang berlebihan. Mereka juga hendaknya jangan mendahulukan keinginan yang wajar untuk menikah di atas segala sesuatu dalam kehidupan ini. (Matius 6:33) Mereka juga hendaknya jangan membiarkan tekanan-tekanan dari rekan-rekan mereka yang sudah menikah memaksa mereka untuk menikah secara tergesa-gesa atau dengan tidak bijaksana. Dan, tentu, orang-orang Kristen yang saling memperhatikan satu sama lain akan menghormati keadaan lajang dari saudara-saudara seiman yang belum menikah dan akan menganjurkan mereka untuk mengambil manfaat dari kebebasan mereka yang lebih besar untuk membaktikan lebih banyak waktu guna mengejar hal-hal teokratis, mungkin dengan melaksanakan pelayanan sepenuh waktu.

5. Bahaya lebih besar apa yang ada bagi pelayan-pelayan sidang yang sudah menikah dari pada yang masih lajang?

5 Menurut penelitian yang disebutkan sebelumnya, kira 62 persen dari pelayan-pelayan sidang adalah orangtua. Bagi mereka, bahaya bahwa hati mereka menjadi ”sarat” dengan ”kepentingan-kepentingan duniawi” lebih besar dari pada bagi saudara-saudara yang lajang. (Lukas 21:34-36) Jadi, ketika menganjurkan keadaan lajang, Paulus mengatakan, ”Saya ingin, supaya saudara bebas dari kesusahan. Seorang laki-laki yang tidak beristeri akan memusatkan pikirannya pada hal-hal mengenai Tuhan, karena ia ingin menyenangkan Tuhan. Tetapi orang yang sudah beristeri banyak memikirkan hal-hal dunia ini, sebab ia ingin menyenangkan hati isterinya, akibatnya hatinya mendua. . . . Tegasnya, orang yang kawin itu baik baik perbuatannya, dan orang yang tidak kawin itu lebih baik lagi perbuatannya.”—1 Korintus 7:32-38, BIS.

6. Pelayan-pelayan sidang yang sudah menikah harus melakukan apa, dan siapa dapat memberikan saran-saran yang berguna?

6 Meskipun umat Yehuwa tidak percaya bahwa ’jodoh ditentukan oleh Tuhan’, mereka tahu bahwa hikmat surgawi diperlukan untuk memecahkan problem-problem perkawinan. (Mazmur 19:7; Amsal 3:5, 6) Karena itu, pelayan-pelayan sidang yang sudah menikah harus mengikuti nasihat dari Firman Allah sebaik mungkin. Mereka harus benar-benar mengusahakan keseimbangan yang baik dalam memenuhi tanggungjawab-tanggungjawab keluarga, namun demikian sekali-kali tidak menggunakan ini sebagai dalih untuk melalaikan kewajiban-kewajiban teokratis mereka dalam sidang. Antara lain, suatu rencana yang dipikirkan masak-masak perlu sekali. Para suami yang lebih tua dan lebih berpengalaman mungkin dapat memberi kepada pasangan-pasangan muda saran-saran yang berguna dalam hal ini jika diminta.

7. (a) Bagaimana keluarga dari seorang pelayan sidang yang sudah menikah dapat mempengaruhi usaha-usaha dan kemajuan rohaninya? (b) Pelayan-pelayan sidang yang merencanakan untuk menikah ada baiknya mengingat apa?

7 Dukungan dari keluarga merupakan bantuan besar bagi seorang pelayan sidang yang sudah menikah. Tentu, anggota-anggota keluarga yang menuntut waktu dan perhatiannya secara berlebihan atau terlalu menuntut dalam hal-hal materi dapat merintangi kemajuan rohaninya. Namun benar-benar suatu berkat jika seluruh keluarganya mendukung usaha-usahanya untuk ”melayani dengan baik”. (1 Timotius 3:13) Jadi betapa pentingnya supaya sebelum seorang pelayan sidang yang belum menikah terlibat secara emosi dengan seorang calon teman hidup, ia berusaha menentukan apakah calon istrinya itu kemungkinan akan memajukan rohani mereka!

Pekerjaan dan Materialisme

8. (a) Kemungkinan bahaya apa dihadapi pelayan-pelayan sidang sehubungan dengan pekerjaan duniawi? (b) Merenungkan ayat-ayat apa dapat membantu seseorang untuk melawan materialisme?

8 Delapan dari antara tiap sepuluh pelayan sidang yang diteliti berusia di bawah 60 tahun. Jadi dalam banyak hal mereka masih mempunyai pekerjaan duniawi untuk membiayai diri sendiri dan keluarga mereka. Hampir lima dari tiap sepuluh dari antara mereka berusia antara 20 dan 40 tahun—di mana pria-pria di dunia ini biasanya sudah mantap dalam suatu pekerjaan atau karir dan berusaha maju dan mendapatkan jaminan keuangan. Jika saudara seorang pelayan sidang dalam kelompok usia itu, jangan sekali-kali meremehkan bahaya memperkembangkan sikap yang duniawi dan materialistis yang dapat melemahkan kerohanian saudara. Sebaliknya, ingat bahwa Paulus mengatakan, ”Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” (1 Timotius 6:8) Yesus, juga, memberikan nasihat yang baik yang dapat membantu kita semua melawan materialisme. Bacalah sendiri di Matius 6:19-34.

9. Selaras dengan Matius 16:26, apa haluan yang bijaksana bagi pelayan-pelayan sidang yang masih muda khususnya?

9 Kalian pelayan-pelayan sidang muda khususnya, coba perhatikan pria-pria yang ”sukses” dalam mengejar karir duniawi atau menimbun kekayaan tetapi yang tidak mengindahkan Yehuwa dalam rencana-rencana mereka. (Bandingkan Amsal 16:3; 19:21.) Betapa bijaksanakah untuk membentuk diri kalian menurut pribadi-pribadi yang tidak rohani dan materialistis yang kehidupannya tidak lama lagi akan dimusnahkan dalam ’sengsara besar’? (Matius 24:21) Hamba Yehuwa manakah ingin bertukar tempat dengan mereka? Yesus berkata, ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Matius 16:26) Pastilah, haluan yang bijaksana ialah membangun masa depan yang aman dengan organisasi Yehuwa dan bukan suatu masa depan yang sangat tidak terjamin dan singkat bersama dengan dunia yang akan binasa yang berada dalam kuasa Setan.—1 Yohanes 5:19.

Kesetiaan kepada Kerajaan Allah

10. Sehubungan dengan urusan-urusan politik, sikap apa diambil oleh ”teman-teman pemuda-pemuda” yang makin bertambah banyak jumlahnya, termasuk pelayan-pelayan sidang?

10 Secara nubuat, dikatakan tentang Raja Mesias Yehuwa, ”Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu [engkau memiliki kaum muda, NW] seperti embun.” (Mazmur 110:3) Nubuat ini telah mengalami penggenapan sejak 1914, dan mereka yaitu ”teman-teman pemuda-pemuda” yang makin bertambah jumlahnya menyadari bahwa kesetiaan mereka yang utama haruslah kepada Kerajaan Allah dengan Yesus Kristus yang dimuliakan sebagai Raja. Jadi meskipun pria-pria yang berbakti ini, termasuk pelayan-pelayan sidang, tunduk secara relatif kepada ”pemerintah yang di atasnya”, dalam setiap kepentingan yang bertentangan mereka ”harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia”. (Roma 13:1; Kisah 5:29) Seperti dikatakan Yesus, para pengikutnya ”bukan dari dunia”. (Yohanes 15:19; 18:36) Mereka tetap netral dalam hal urusan-urusan politik dari bangsa-bangsa, menyadari bahwa jika mereka tidak berlaku demikian mereka akan menjadi pengkhianat-pengkhianat dari Kerajaan Allah.

11. Saudara-saudara yang menderita karena mempertahankan kenetralan Kristen dapat merasa pasti akan hal apa?

11 Bagaimana jika pelayan-pelayan sidang atau orang-orang lain kehilangan pekerjaan atau bahkan kebebasan mereka karena mempertahankan kenetralan Kristen? (Yesaya 2:2-4; Yohanes 17:16) Maka mereka tahu bahwa saudara-saudara dan saudari-saudari mereka akan memberikan dukungan sedapat mungkin secara rohani, dan, jika perlu, secara materi. Hal ini demikian karena umat Yehuwa dengan kasih saling memperhatikan satu sama lain.—Bandingkan Yohanes 13:34, 35; 1 Korintus 12:24, 25.

Kebutuhan untuk Lebih Banyak Pengalaman

12. ”Beroleh kedudukan yang baik” termasuk apa?

12 Kira-kira sepertiga dari pelayan-pelayan sidang yang diteliti, menjadi Saksi-Saksi Yehuwa kurang dari sepuluh tahun. Jelaslah, pria-pria ini telah menerima bantuan dan bimbingan dari anggota-anggota sidang yang lebih berpengalaman. Namun ”beroleh kedudukan yang baik” termasuk harus terus belajar dari orang-orang lain dan mengumpulkan pengalaman. Ini juga berarti terus menetapkan cita-cita pribadi dan dengan sungguh-sungguh berusaha keras untuk mencapainya. Jadi jika saudara dengan sungguh-sungguh ingin melaksanakan tujuan-tujuan yang berguna sebagai pelayan sidang atau berusaha meraih hak kehormatan itu, apakah saudara sudah menetapkan cita-cita pribadi? Misalnya, ada baiknya saudara memutuskan untuk membaca seluruh Alkitab selama suatu waktu tertentu atau menjadi perintis ekstra selama bulan-bulan tertentu.

13. Nasihat apa yang diberikan kepada Timotius bermanfaat bagi seorang saudara yang ingin menjadi pelayan sidang atau yang kini melayani dalam kedudukan tersebut?

13 Jika saudara masih muda dalam pengalaman, saudara dapat memperoleh manfaat dari apa yang dikatakan di 1 Timotius 4:12-15. Meskipun kata-kata tersebut ditujukan kepada pengawas muda Timotius, banyak dari apa yang Paulus katakan di sana tentang tutur kata dan tingkah laku berfaedah bagi setiap saudara yang sudah melayani dalam kedudukan tersebut. Sang rasul menulis, ”Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.” Dalam hal apakah saudara khususnya perlu berusaha agar ”kemajuanmu nyata kepada semua orang”? Dengan sungguh-sungguh putuskan apa yang perlu saudara lakukan, dan kemudian kerjakan itu dengan bantuan Yehuwa.

Mengatasi Perasaan Kecil Hati

14, 15. (a) Anjuran Alkitab apa yang ada bagi pelayan-pelayan sidang yang harus menghadapi usia lanjut atau kesehatan yang buruk? (b) Bagaimana pria-pria ini dapat menganjurkan orang-orang lain dalam sidang?

14 Sebagian besar dari pelayan-pelayan sidang tidak usah lagi mengatasi problem-problem yang khas bagi pria-pria muda. Mereka menghadapi usia tua atau kesehatan yang kurang baik, yang dapat membuat mereka kecil hati. Namun mereka yang tetap kuat secara rohani bisa mendapatkan penghiburan dari kata-kata berikut dari Paulus kepada sesama saudara-saudara Kristennya yang terurap, ”Kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:16-18) Hamba-hamba Yehuwa dengan harapan di bumi juga mempunyai harapan yang sangat menganjurkan—yaitu hidup kekal di suatu firdaus di bumi.—Lukas 23:43; Yohanes 17:3.

15 Jadi, pelayan-pelayan sidang yang tidak dapat berbuat sebanyak orang-orang lain karena kesehatan yang buruk atau usia lanjut, mempunyai alasan yang baik untuk mempertahankan sikap yang penuh sukacita dan positif. Hal ini mencerminkan penghargaan untuk kebenaran dan iman yang dalam akan perkara-perkara yang kekal. Semangat yang bagus demikian, disertai dengan dinas yang rendah hati, sangat bermanfaat dan menganjurkan bagi setiap orang dalam sidang.

16. Mengapa seorang pelayan sidang hendaknya jangan merasa kecil hati jika ia tidak diangkat menjadi penatua?

16 Jika saudara seorang pelayan sidang, teruslah ”menghendaki [berupaya meraih, NW] jabatan penilik” dengan memperbaiki kesanggupan mengajar dan sifat-sifat rohani saudara. (1 Timotius 3:1) Namun jangan merasa kecil hati jika saudara tidak segera diangkat menjadi penatua. Ingat bahwa sebagai pelayan sidang, dengan mengurus kewajiban-kewajiban saudara ”dengan baik”, saudara melaksanakan tujuan-tujuan yang bermanfaat dan benar-benar suatu milik yang berharga bagi sidang. Suatu hak kehormatan yang besar untuk melayani dengan cara apapun dalam organisasi Yehuwa dan untuk membantu saudara-saudara seiman melaksanakan tugas pemberitaan Kerajaan.—Matius 24:14; 28:19, 20.

Bagaimana Orang-Orang Lain Dapat Membantu

17. Bagaimana seorang pelayan sidang dapat dibantu oleh istri dan anak-anaknya?

17 Dengan menyadari tujuan-tujuan yang bermanfaat yang dilaksanakan oleh pelayan-pelayan sidang, segenap umat Yehuwa hendaknya ingin mendukung usaha-usaha mereka. Misalnya, akan lebih mudah bagi pria sedemikian untuk terus ”melayani dengan baik” jika istri dan anak-anak merasa puas dengan kebutuhan sehari-hari dan tidak menuntut banyak kemewahan yang membuat ia harus mengerahkan usaha ekstra dalam pekerjaan duniawi.—1 Timotius 6:6-8.

18. (a) Bagaimana para penatua dapat membantu pelayan-pelayan sidang? (b) Mengapa komunikasi yang baik penting antara penatua-penatua dan pelayan-pelayan sidang?

18 Para penatua dapat membantu pelayan-pelayan sidang dengan memberi mereka petunjuk dan nasihat apapun yang diperlukan. Dan jika telah diadakan perbaikan, pujian yang tulus hendaknya diberikan. Antara lain, para penatua dapat menyertai pelayan-pelayan sidang dalam dinas pengabaran, membantu mempersiapkan khotbah-khotbah, dan membagikan kekayaan pengalaman Kristen mereka. Rupanya minat dan komunikasinya, ketika ditanya tentang laporan dinas pengabarannya yang kurang baik, seorang pelayan sidang mengatakan kepada seorang pengawas wilayah, ”Mengapa saudara bertanya? Memang laporan saya tidak baik selama bertahun-tahun, tetapi saudaralah orang pertama yang mengatakan sesuatu tentang hal itu.” Para penatua yang memberikan pelayan-pelayan sidang nasihat yang membina, pengasih dan dengan sabar membantu dengan problem-problem mereka sering kali mendapatkan sukacita melihat hasil-hasil yang baik sekali.

19. Bagaimana setiap anggota sidang dapat membantu pelayan-pelayan sidang untuk mempertahankan kedudukan mereka yang baik?

19 Sebenarnya, setiap anggota sidang dapat membantu pelayan-pelayan sidang mempertahankan kedudukan mereka yang baik. Cara bagaimana? Dengan bekerja sama dan memperlihatkan penghargaan yang sungguh-sungguh untuk usaha mereka. Sama seperti semua bagian dari tubuh manusia secara wajar bekerja sama untuk menjamin kesehatan rohaninya yang baik. (Bandingkan 1 Korintus 12:24, 25.) Untuk tujuan itu, banyak yang telah dilakukan pelayan-pelayan sidang yang bekerja keras yang melaksanakan tujuan-tujuan yang bermanfaat dan mempertahankan kedudukan yang baik. Semoga mereka, dan semua saksi yang loyal dari Yehuwa, memandang kepada masa depan yaitu kebahagiaan yang kekal dan dengan bersatu terus membuat hati ’Allah yang bahagia’ senang.—1 Timotius 1:11; Amsal 27:11.

Silakan Jelaskan

◻ Problem-problem apa mungkin dihadapi oleh pelayan-pelayan sidang?

◻ Apa yang dapat dilakukan istri dan anak-anak dari pelayan-pelayan sidang untuk membantu mereka?

◻ Apa yang dapat dilakukan para penatua untuk membantu pelayan-pelayan sidang?

◻ Apa yang dapat dilakukan tiap anggota sidang untuk membantu pelayan-pelayan sidang?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan