PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w88_s-51 hlm. 19-24
  • Binalah Kepercayaan kepada Yehuwa—Dengan Rajin Mempelajari FirmanNya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Binalah Kepercayaan kepada Yehuwa—Dengan Rajin Mempelajari FirmanNya
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-51)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ’Memperhatikan’ Firman Allah
  • Persediaan untuk Mempelajari Taurat Allah
  • ’Memperhatikan’ Firman Allah Dewasa Ini
  • Menguatkan Hubungan Kita dengan Allah
  • Pelajaran Membantu Kita Membela Iman Kita
  • Menolak Jerat Setan
  • Persediaan dari Organisasi Yehuwa untuk Membantu Kita
  • Buku Alkitab Nomor 5​—Ulangan
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Terimalah Alkitab sebagaimana Itu Sesungguhnya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Ikutilah Pola bagi Raja
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
  • Menyukai Firman Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-24)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-51)
w88_s-51 hlm. 19-24

Binalah Kepercayaan kepada Yehuwa—Dengan Rajin Mempelajari FirmanNya

”Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini . . . Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu.”—ULANGAN 32:46, 47.

1, 2. (a) Prospek apa yang dihadapi Israel ketika mereka berkemah di Dataran Moab? (b) Nasihat apa yang Musa berikan kepada bangsa itu?

PENGEMBARAAN mereka yang lama di padang gurun sudah hampir berakhir. Kini hanya Sungai Yordan yang berkelok-kelok yang memisahkan bangsa itu dari Negeri Perjanjian yang telah lama dinantikan. Tetapi, prospek untuk memasuki negeri itu mengharuskan Musa, pemimpin bangsa Israel, membuat renungan yang serius. Ia dapat mengingat bagaimana bangsa itu sebelumnya pernah tersandung karena kurang percaya kepada Yehuwa dan akibatnya tidak boleh memasuki negeri Kanaan.—Bilangan 13:25–14:30.

2 Maka Musa memanggil bangsa itu untuk berkumpul di Dataran Moab yang berbukit-bukit. Setelah meninjau sejarah nasional mereka dan membacakan kembali Taurat Allah, Musa menyampaikan apa yang dikatakan sebagai gubahannya yang paling bagus. Dalam bahasa puisi yang sangat tinggi, ia mendesak orang Israel untuk percaya dan taat kepada Yehuwa, ”Allah yang setia dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” Sebagai penutup, Musa menasihati: ”Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu.”—Ulangan 32:4, 46, 47.

’Memperhatikan’ Firman Allah

3, 4. (a) Orang Israel harus ’memperhatikan’ apa, dan ini menyangkut apa? (b) Bagaimana generasi-generasi di kemudian hari menerapkan nasihat Musa?

3 Musa menasihati orang Israel untuk ’memperhatikan’ bukan hanya nyanyiannya yang menggugah tetapi semua tulisan suci. Mereka harus ”memperhatikan baik-baik” (Knox), ”berupaya keras untuk mentaati” (Today’s English Version), atau ”merenungkan” (The Living Bible) Taurat Allah. Hanya dengan teliti mengenalnya mereka dapat ’memerintahkannya kepada anak-anak mereka untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.’ Dalam Ulangan 6:6-8, Musa menulis: ”Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan [’harus ada dalam hatimu,’ Klinkert], haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu . . . Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.”

4 Komentator Alkitab W. H. Davey menceritakan bagaimana pada masa-masa kemudian, kata-kata ini ”ditafsirkan secara aksara oleh orang Yahudi, dan petunjuk yang terdapat di dalamnya diubah dan digunakan sebagai jimat. Ayat-ayat tertentu . . . ditulis pada perkamen [kertas dari kulit] dan dikenakan pada lengan dan dahi pada waktu berdoa.” Pada jaman Yesus, kotak-kotak kulit yang dengan teliti diisi ayat-ayat Alkitab dipakai oleh orang Yahudi dan sampai sekarang masih digunakan oleh sekte-sekte Yahudi tertentu. (Matius 23:5) Tetapi Davey menambahkan: ”Manusia dalam kebodohannya, merasa puas dengan membawa sebagai perhiasan sekedar kata-kata dari Taurat, daripada menunjukkan dalam kehidupan mereka kepatuhan atas perintah yang terkandung di dalamnya.”

5. Apa penerapan yang benar dari kata-kata Musa dalam Ulangan 6:6-8?

5 Tidak, Taurat Allah tidak dimaksud untuk ditaruh di tangan atau pada dahi mereka yang aksara melainkan ’dalam hati mereka.’ Dengan mendapatkan bukan hanya pengetahuan daripadanya tetapi penghargaan yang dalam akan hal itu, Taurat tersebut akan selalu nyata, seolah-olah tertulis pada lempengan tanah liat di depan mata mereka atau diikatkan pada tangan mereka.

Persediaan untuk Mempelajari Taurat Allah

6, 7. (a) Persediaan apa yang Yehuwa adakan agar orang Israel mengenal Taurat Musa? (b) Cara bagaimana umat Allah pada jaman purba juga dapat diajar dengan Firman Allah?

6 Tetapi, bagaimana orang Israel dapat mempelajari kira-kira 600 ketetapan yang terdapat dalam Taurat? Pasti pada mulanya tidak ada banyak salinan. Calon raja Israel harus ”menyuruh menulis baginya salinan hukum ini . . . dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan [Yehuwa], Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum.” (Ulangan 17:18, 19) Allah mengatur agar Taurat dibacakan setiap tahun ketujuh pada Hari Raya Pondok Daun. (Ulangan 31:10-13) Meskipun kesempatan tersebut pasti membina, hal itu sangat kurang untuk dapat menanamkan pengetahuan yang saksama.

7 Yehuwa juga mengatur agar suku Lewi ’mengajarkan peraturan-peraturan Allah kepada Yakub, hukum Allah kepada Israel.’ (Ulangan 33:8, 10; bandingkan Maleakhi 2:7.) Pada beberapa peristiwa, orang Lewi mengadakan kampanye pengajaran untuk seluruh bangsa. (2 Tawarikh 17:7-9; Nehemia 8:7-9) Tampaknya, lambat-laun, sedikitnya bagian-bagian dari Firman Allah juga tersedia bagi umat itu pada umumnya.a Jadi, pemazmur dapat menulis: ”Berbahagialah orang . . . yang kesukaannya ialah Taurat [Yehuwa], dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mazmur 1:1, 2) Nasihat Musa agar mereka ’memperhatikan Firman Allah’ dengan demikian menjadi perintah untuk mempelajari Alkitab dengan rajin.

’Memperhatikan’ Firman Allah Dewasa Ini

8. Sejauh mana Israel mengindahkan nasihat Musa, dan apa hasilnya?

8 Israel gagal untuk mengindahkan nasihat Musa. Ketika bangsa itu akhirnya mendirikan kerajaannya, jelas bahwa kebanyakan dari raja-rajanya tidak ’menyuruh menulis bagi mereka salinan hukum ini dan membacanya seumur hidup mereka.’ Menjelang abad ketujuh S.M., pada jaman Raja Yosia, ”kitab Taurat” telah hilang sama sekali. (2 Raja 22:8-13) Contoh yang buruk di pihak para pemimpin pasti telah mempercepat jatuhnya bangsa itu kepada kemurtadan. Tepat seperti diperingatkan oleh Musa, bencana nasional terjadi pada tahun 607 S.M.—Ulangan 28:15-37; 32:23-35.

9. Bagaimana keadaan orang Kristen dewasa ini sama dengan orang Israel purba?

9 Seperti orang Israel purba, orang Kristen dewasa ini berada di ambang negeri perjanjian—dunia baru Allah yang adil-benar. (2 Petrus 3:13) Peristiwa-peristiwa yang mengejutkan sudah di hadapan kita: pernyataan ”semuanya damai dan aman,” hancurnya ”Babel besar,” serangan ’Gog dari Magog.’ Peristiwa-peristiwa ini akan menguji kepercayaan kita kepada Yehuwa. Maka, mendesak agar kita ’memperhatikan firman Allah’ sekarang!—1 Tesalonika 5:3; Wahyu, pasal 18; Yehezkiel, pasal 38.

10. Mengapa beberapa orang mengendur dalam pelajaran pribadi?

10 Tetapi, melakukan hal itu bisa merupakan tantangan yang besar pada ”masa yang sukar” ini. (2 Timotius 3:1) Pekerjaan duniawi, membesarkan anak, sekolah, dan tanggung jawab di sidang, semua dapat menuntut banyak dari waktu kita. Akibatnya, kita mungkin akan cenderung memaafkan diri dan mengendur dalam pelajaran Alkitab kita, dengan dalih bahwa ’Saya sudah berbuat cukup banyak untuk dapat bertahan.’ Namun, Alkitab menasihati orang Kristen: ”Renungkan semuanya itu; hiduplah di dalamnya.” (1 Timotius 4:15, 16, NW) Sekarang mari kita membahas beberapa alasan yang kuat untuk berbuat demikian.

Menguatkan Hubungan Kita dengan Allah

11, 12. (a) Dengan memperoleh pengetahuan yang lebih akrab tentang Allah bagaimana pengaruhnya atas Ayub? (b) Mengapa pengertian kita akan Allah dapat lebih jelas dibanding pada jaman Ayub?

11 Ayub seorang yang ”takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Tetapi setelah Yehuwa lebih jauh menyatakan diriNya dalam suatu badai, Ayub dapat mengatakan: ”Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 1:1; 42:5) Dapatkah kita dewasa ini ”memandang” Allah, artinya, tidak hanya sekedar mengenalNya tetapi dengan akrab mengetahui banyak segi dari kepribadianNya? Tentu kita dapat! Melalui halaman-halaman Alkitab, Yehuwa telah menyingkapkan lebih banyak tentang diriNya daripada yang diketahui bahkan oleh Ayub.

12 Kita mempunyai pandangan yang lebih jelas mengenai dalamnya kasih Allah, dengan mengetahui bahwa ”begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal.” (Yohanes 3:16) Melalui nubuat-nubuat Alkitab, kita mengetahui garis besar dari kegiatan Allah—terus sampai akhir dari Milenium! (Wahyu, pasal 18-22) Kita mempunyai catatan tentang cara Allah berurusan dengan sidang Kristen: bagaimana Ia membawa masuk orang Kafir, bagaimana Ia melantik ”hamba yang setia dan bijaksana” untuk memberi makan umatNya, bagaimana Ia memanggil suatu ”kumpulan besar” dengan harapan untuk hidup kekal dalam Firdaus di bumi. (Matius 24:45; Wahyu 7:9, 14-17; Efesus 3:3-6) Setelah meneliti perkara-perkara Allah yang dalam dan merenungkan perbuatan-perbuatanNya yang menakjubkan demi kepentingan kita, mau tidak mau kita akan berseru: ”Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!”—Roma 11:33.

13. Bagaimana kita dapat ’mencari Allah’ dan apa manfaatnya melakukan hal itu?

13 Pemazmur mengatakan: ”Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau.” (TB) Kita dapat melakukan hal yang sama dengan merenungkan bahan Alkitab setiap hari; hal itu sangat menguatkan ikatan kita dengan Yehuwa. Pelajaran yang sungguh-sungguh juga membantu membuat jalan kita ’teguh dalam mengikuti peraturan-peraturan Allah.’—Mazmur 119:5, 10, BIS.

Pelajaran Membantu Kita Membela Iman Kita

14. Gambarkan pentingnya ’siap memberikan pertanggungan jawab’ tentang harapan Kristen kita.

14 ”Saya tidak suka kalian Saksi-Saksi datang berkunjung ke rumah saya!” kata seorang pria Ghana kepada dua orang yang datang ke rumahnya. Ia kemudian memaki Saksi-Saksi itu karena ”tidak menerima transfusi darah dan tidak memberi hormat kepada bendera nasional.” Keberatan-keberatan seperti itu biasa kita jumpai dalam dinas pengabaran. Benar-benar suatu celaan—dan memalukan—jika kita tidak dapat ”memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu”! (1 Petrus 3:15) Untunglah, Saksi-Saksi ini dapat menggunakan Alkitab dengan jitu untuk menjelaskan pandangan yang benar tentang darah dan bagaimana seorang Kristen berlaku seimbang dalam soal respek terhadap lambang-lambang nasional namun menghindari penyembahan berhala. Hasilnya? Pria itu terkesan dengan jawaban-jawaban mereka yang langsung. Sekarang, ia dan istrinya adalah Saksi-Saksi yang terbaptis.

15. Bagaimana pelajaran pribadi memperlengkapi kita untuk pelayanan kita?

15 Paulus menganjurkan: ”Hendaklah engkau berusaha sungguh-sungguh supaya diakui oleh Allah sebagai orang yang layak bekerja baginya. Berusahalah supaya engkau tidak malu mengenai pekerjaanmu, melainkan mengajarkan dengan tepat ajaran-ajaran benar dari Allah.” Pelajaran pribadi akan membantu agar kita sendiri tidak hanya tetap berada pada jalan kehidupan melainkan juga ”dilengkapi dengan sempurna untuk segala macam pekerjaan yang baik” dalam membantu orang-orang lain berbuat yang sama. —2 Timotius 2:15, BIS; 3:17, BIS.

Menolak Jerat Setan

16. Apa antara lain jerat-jerat Setan yang harus dihadapi umat Yehuwa?

16 Dewasa ini, dunia iklan menyerang kita dengan merangsang ”keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup.” (1 Yohanes 2:16) Imoralitas seks disanjung oleh media dan sering dianjurkan secara aktif oleh rekan-rekan sekerja dan teman-teman sekolah. Bacaan orang-orang murtad yang bersifat menghasut bisa saja dikirim kepada kita tanpa diminta. Karena keinginan tahu mereka dibangkitkan, ada saudara-saudara yang membaca bahan yang merusak tersebut sehingga iman mereka jatuh. Ada pula ”roh” yang mementingkan diri, bersifat jasmani ”yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.” Betapa mudah untuk ditulari oleh hal itu dan memperkembangkan roh yang negatif, suka mengritik!—Efesus 2:2.

17, 18. Bagaimana pelajaran pribadi dapat mencegah kita dari ’kehanyutan’?

17 Memang, hanya sedikit yang sengaja ingin dijerat oleh Setan. Tetapi, dengan melalaikan pelajaran pribadi, seperti sebuah perahu yang lepas dari tambatannya, mereka perlahan-lahan ”hanyut” dan menjadi sasaran utama dari serangan Setan. (Ibrani 2:1) Seorang saudara muda, sebagai contoh, melakukan imoralitas dengan seorang gadis muda di sekolah. ”Saya mendapati,” ia ingat, ”bahwa alasan utama dari hal ini ialah karena saya menderita kelaparan rohani. Saya tidak mengadakan pelajaran pribadi. Itulah sebabnya saya tidak dapat bertahan melawan godaan.” Tetapi, program pelajaran pribadi telah membantu saudara itu menjadi kuat secara rohani.

18 Setan bertekad untuk menghancurkan sebanyak mungkin dari umat Allah. Terus mengisi pikiran kita dengan hal-hal baik yang berasal dari Firman Allah dan hambaNya yang setia, dapat menjaga kita agar tidak terjerat. (Filipi 4:8) Peringatan untuk menghindari materialisme, imoralitas seks, jalan pikiran yang murtad, dan semangat yang negatif banyak sekali terdapat dalam Alkitab maupun publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal. Jika kita benar-benar memberikan lebih banyak perhatian dari biasa, kita tidak pernah akan hanyut.

Persediaan dari Organisasi Yehuwa untuk Membantu Kita

19. Sida-sida Etiopia itu memberi gambaran apa mengenai kebutuhan kita akan bimbingan rohani?

19 Belajar berarti bekerja keras. Karena itu kita dapat bersyukur bahwa organisasi Yehuwa memberi kita banyak bantuan. Pada tahun-tahun belakangan ini ada yang menyatakan bahwa masing-masing seharusnya diijinkan menafsirkan Alkitab sendiri. Tetapi, sida-sida Etiopia dengan terus terang mengakui bahwa ia membutuhkan bimbingan rohani. Sebagai seorang proselit yang disunat, ia pasti sudah mempunyai cukup banyak pengetahuan Alkitab. Hal ini jelas karena ia justru sedang berupaya mempelajari sesuatu yang dalam seperti nubuat dari Yesaya 53. Namun, ketika ditanya apakah ia mengerti apa yang ia baca, ia mengakui: ”Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?”—Kisah 8:26-33.

20. (a) ) Apa beberapa dari persediaan yang telah dibuat oleh organisasi Yehuwa untuk membantu kita dalam pelajaran Alkitab secara pribadi? (b) Bagaimana perasaan saudara terhadap persediaan demikian?

20 Umat Yehuwa dewasa ini juga membutuhkan bimbingan rohani. Karena ingin ”seia sekata” dalam hal-hal rohani, mereka menyambut bantuan yang ditawarkan oleh organisasi Yehuwa—dan betapa menakjubkan bantuan itu! (1 Korintus 1:10) Keterangan terus mengalir melalui majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! Kita mempunyai banyak sekali buku dan brosur-brosur yang membahas topik-topik Alkitab yang luas. Para pembaca yang berbahasa Inggris khususnya beruntung memiliki Watchtower Publications Index 1930-1985, sebuah alat yang dapat membantu seseorang ’terus mencari hikmat seperti mencari perak dan harta terpendam.’—Amsal 2:2-4.

21. (a) Bagaimana rasul Paulus memperlihatkan minat dalam pelajaran pribadi? (b) Apa beberapa saran untuk memudahkan pelajaran pribadi?

21 Apakah saudara mengambil manfaat sepenuhnya dari publikasi-publikasi Lembaga dengan menggunakannya untuk pelajaran dan riset? Atau apakah publikasi-publikasi tersebut tidak lebih dari sekedar hiasan rak buku? Menarik sekali, rasul Paulus, menyuruh Timotius ’membawa kitab-kitab, terutama perkamen itu’ kepadanya di Roma; pasti Paulus memaksudkan bagian-bagian dari Alkitab Ibrani. (2 Timotius 4:13) Ia pasti ingin agar bahan-bahan itu ada padanya untuk memudahkan belajar dan riset. Jika saudara masih belum melakukan hal itu, sebaiknya saudara mulai mengumpulkan publikasi-publikasi teokratis untuk perpustakaan pribadi agar saudara juga dapat mengadakan riset. Aturlah agar publikasi-publikasi itu mudah diambil, teratur, rapi, dan bersih. Sediakan tempat belajar yang tenang dan mempunyai penerangan yang baik. Rencanakan waktu-waktu yang tetap untuk pelajaran pribadi.

22. Mengapa ’memperhatikan firman Allah’ lebih penting dewasa ini daripada sebelumnya?

22 Seperti orang Israel yang berkemah di Dataran Moab yang subur, kita berdiri di ambang pintu dunia baru. Lebih daripada sebelumnya, kita perlu mempelajari Firman Allah dengan rajin dan ”gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada” untuk belajar, mungkin dengan mengorbankan kepentingan lain, seperti misalnya menonton televisi. (Efesus 5:16, BIS) Hendaklah saudara ”selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,” Petrus menasihati, ”supaya olehnya kamu bertumbuh” bukan hanya kepada kematangan tetapi sehingga saudara ”beroleh keselamatan.” (1 Petrus 2:2; bandingkan Ibrani 5:12-14.) Kehidupan kita tersangkut. Jadi tolaklah kecenderungan apapun untuk mengendur dalam pelajaran pribadi. Gunakan itu sebagai cara memperdalam kasih saudara kepada Allah dan percaya saudara kepadaNya; hal itu juga suatu cara meningkatkan penghargaan saudara terhadap organisasi yang Ia gunakan untuk membantu kita. Ya ”perhatikanlah” Firman Allah, dengan rajin, dengan tetap tentu. ”Perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu.”

[Catatan Kaki]

a Pecahan barang keramik, atau ostraca, pada jaman Alkitab biasa digunakan sebagai alas atau lempengan yang murah untuk menuliskan sesuatu di atasnya. The International Standard Bible Encyclopedia (1986) menyatakan: ”Ostraca dapat digunakan bahkan oleh golongan yang paling miskin, yang tidak mempunyai apa-apa untuk dapat ditulisi.” Sejauh mana ostraca digunakan oleh orang Israel purba untuk mencatat ayat-ayat Alkitab, tidak diketahui. Namun, menarik bahwa ada ostraca dari abad ketujuh M. berisi ayat-ayat Alkitab yang telah ditemukan di Mesir, yang memperlihatkan salah satu cara bagaimana rakyat jelata dapat memperoleh bagian-bagian dari Alkitab.

Pokok-Pokok untuk Ulangan

◻ Mengapa Musa menasihati orang Israel untuk ’memperhatikan Firman Allah,’ dan bagaimana mereka harus melakukan hal itu?

◻ Bagaimana pelajaran pribadi menguatkan hubungan kita dengan Allah dan membantu kita membela iman?

◻ Apa peranan pelajaran pribadi dalam hal kita menolak jerat Setan?

◻ Organisasi Yehuwa telah membuat persediaan apa untuk memudahkan kita mempelajari Firman Allah?

[Gambar di hlm. 20]

Sebaliknya dari menulis Taurat Allah pada hati mereka, orang Yahudi mengikat pada tubuh mereka kotak-kotak kecil berisi ayat-ayat Alkitab

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan