PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w88_s-55 hlm. 4
  • Kodeks Aleksandrinus

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kodeks Aleksandrinus
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-55)
  • Bahan Terkait
  • Kodeks Aleksandrinus
    Daftar Istilah
  • Kodeks Vatikanus
    Daftar Istilah
  • Kodeks Sinaitikus
    Daftar Istilah
  • Kodeks Vatikanus​—Mengapa Begitu Berharga?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-55)
w88_s-55 hlm. 4

Kodeks Aleksandrinus

KODEKS Alexandrinus adalah yang pertama dari manuskrip-manuskrip utama Alkitab yang tersedia bagi para sarjana. Penemuannya menimbulkan kritik yang membangun atas naskah Alkitab Yunani yang bermanfaat bagi semua penerjemah Kitab Suci yang kemudian. Bagaimana dan bilamana kodeks ini mulai dikenal?

Kyrillos Loukaris, uskup agung Alexandria, Mesir, adalah seorang kolektor buku yang termasyhur, dan pada tahun 1621, ketika ia menjadi uskup agung di Konstantinopel, Turki, ia membawa bersamanya Kodeks Alexandrinus ini. Tetapi, dengan ketidakstabilan yang ada di Timur Tengah dan kemungkinan manuskrip itu dihancurkan jika jatuh ke tangan orang-orang Muslim, Loukaris merasa bahwa akan jauh lebih aman jika manuskrip ini disimpan di Inggris. Karena itu, pada tahun 1624 ia mempersembahkannya kepada Duta Besar Inggris di Turki sebagai hadiah untuk raja Inggris, James I. Raja itu meninggal sebelum manuskrip dapat diberikan kepadanya. Jadi ini diberikan kepada pewarisnya, Charles I, tiga tahun kemudian.

Apakah manuskrip ini memiliki nilai sebesar yang dirasakan Kyrillos Loukaris? Ya. Manuskrip ini berasal dari bagian pertama dari abad kelima Masehi. Rupanya beberapa penulis bekerja sama dalam membuat ini, dan naskahnya secara keseluruhan telah diperbaiki. Ini ditulis pada vellum, di tiap halaman terdapat dua kolom, dengan huruf-huruf uncial (huruf besar) tanpa ada spasi di antara kata-katanya. Sebagian besar dari buku Matius tidak ada, demikian pula beberapa bagian dari Kejadian, Mazmur, Yohanes, dan 2 Korintus. Sekarang dengan resmi manuskrip ini disebut Kodeks A, yang terdiri dari 773 lembar dan tetap menjadi saksi awal yang sangat penting.

Kebanyakan manuskrip Alkitab dapat digolongkan menjadi kelompok-kelompok atau keluarga-keluarga, mengingat persamaan yang ada di antaranya. Ini timbul ketika para penulis membuat salinan-salinan mereka dari sumber yang sama atau salinan-salinan yang sangat serupa. Tetapi, dalam hal Kodeks Alexandrinus, yang diutamakan oleh para penulis rupanya adalah untuk mempersatukan tulisan-tulisan dari keluarga-keluarga yang berbeda sehingga menghasilkan naskah yang sebaik mungkin. Sebenarnya, ini terbukti menjadi manuskrip yang lebih tua dan lebih baik daripada manuskrip-manuskrip Yunani yang digunakan sebagai dasar Alkitab King James Version yang terbit tahun 1611.

Ayat 1 Timotius 3:16 dalam Kodeks Alexandrinus menimbulkan banyak pertentangan ketika dipublikasikan. Dalam King James Version ayat ini berbunyi: ”Allah telah menyatakan dirinya dalam rupa jasmani,” dalam menunjuk kepada Kristus Yesus. Tetapi dalam Kodeks kuno ini, singkatan kata untuk ”Allah,” yang dibentuk dari dua huruf Yunani ”ΘC,” tampaknya, pada mulanya tertulis ”ΟC,” kata yang berarti ”yang (Inggris, who).” Jelas, ini berarti bahwa Kristus Yesus bukan ”Allah.”

Diperlukan waktu 200 tahun lebih dan penemuan dari manuskrip-manuskrip lain yang lebih tua untuk membuktikan kebenaran dari penerjemahan ”yang.” Bruce M. Metzger dalam bukunya Textual Commentary on the Greek New Testament menyimpulkan: ”Tidak ada uncial yang lebih awal dari abad kedelapan atau kesembilan . . . yang mendukung θεός [the·osʹ]; semua versi kuno membiarkan ὅς atau ὅ; dan tidak ada bapa-bapa penulis Kekristenan sebelum sepertiga bagian terakhir dari abad keempat yang membuktikan bahwa tulisannya adalah θεός [the·osʹ].” Hampir semua penerjemah setuju untuk menghapus ”Allah” dalam ayat ini.

Pada tahun 1757 Perpustakaan Kerajaan menjadi bagian dari Perpustakaan Inggris, dan kodeks yang bagus ini sekarang dengan jelas dipamerkan dalam ruangan manuskrip di British Museum. Ini merupakan harta yang sangat bernilai dan pantas dilihat.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan