PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 1/7 hlm. 18-23
  • Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kitab Peperangan Yehuwa
  • Melkisedek yang Lebih Besar—Seorang Pejuang
  • Allah Pejuang Membuat Nama yang Agung bagi Diri-Nya Sendiri
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Menyusuri Garis Keturunan Manusia Dari ”Benih” Itu
    ”Maksud-Tujuan Kekal” dari Allah Sekarang Terlaksana untuk Kebaikan Manusia
  • Menyelesaikan Sengketa Universal untuk Selamanya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Kuasa untuk Membinasakan—”Yehuwa Itu Pejuang yang Perkasa”
    Mendekatlah kepada Yehuwa
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 1/7 hlm. 18-23

Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’

”Dikatakan dalam kitab peperangan [Yehuwa].”—BILANGAN 21:14.

1, 2. Dalam peristiwa apa pada zaman dahulu Yehuwa menunjukkan kepada bangsa Mesir bahwa Ia adalah Allah pejuang, dan bagaimana Ia melakukan itu?

ORANG-ORANG dewasa ini kurang menghargai bahwa Allah Alkitab, Yehuwa, adalah panglima perang, kesatria dalam peperangan. Fakta ini didramatisasi ketika Ia membebaskan umat-Nya pada zaman dulu dari penindasan di Mesir. Firaun telah dihasut oleh musuh yang tidak kelihatan dari bangsa itu, Setan si Iblis, untuk mencoba mempekerjakan mereka sampai mati. Kini, karena menyadari kerugiannya dengan membiarkan umat Israel pergi, Firaun dan pasukan perangnya mengejar mereka.

2 Tetapi, Firaun tidak menyadari bahwa Allah orang-orang Israel dapat menjadi Allah pejuang, demi membebaskan umat-Nya. Pada waktu pasukan Mesir dengan perasaan dendam mengejar mereka, melewati dasar yang kering dari Laut Merah, Allah dari orang-orang Israel yang sedang terancam bertindak dan menenggelamkan para penunggang kereta perang dan penunggang kuda, dengan membuat air yang terhimpun ke atas jatuh menimpa lorong darurat yang secara mukjizat telah dibuka sebelumnya bagi orang-orang Israel.—Keluaran 14:14, 24-28.

3. Dalam lagu kemenangan mereka, orang-orang Israel menyebutkan Yehuwa sebagai Allah macam apa, tetapi fakta apa yang diabaikan oleh bangsa-bangsa dewasa ini?

3 Aman di tepi sebelah timur Laut Merah, orang-orang Israel yang riang gembira menyanyikan lagu kemenangan, memuji-muji Pembebas surgawi mereka, ”Baiklah aku menyanyi bagi [Yehuwa], sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut. [Yehuwa] itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. [Yehuwa] itu pahlawan perang; [Yehuwa], itulah namaNya. Kereta Firaun dan pasukannya dibuangNya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau [Laut Merah].” (Keluaran 15:1-4) Di sana di Laut Merah, Yehuwa menunjukkan diri-Nya sebagai pahlawan perang yang sanggup melakukan hal-hal menakjubkan. Fakta ini telah diabaikan oleh bangsa-bangsa di dunia.

4, 5. Siapa nenek moyang ke-12 suku Israel yang bergembira itu, dan menjadi sahabat siapakah dia dan karena sifat apa?

4 Nabi Musa, yang memimpin umatnya menyanyikan lagu yang terilham itu, menyebut Yehuwa sebagai ”Allah bapaku”. Abraham orang Ibrani, adalah nenek moyang yang terkemuka dari bangsa Israel. Dari dia, melalui Ishak dan Yakub dan ke-12 putra Yakub, muncul ke-12 suku Israel. Abraham membuktikan dirinya sebagai penyembah teladan dari Allah Yehuwa. Ia seorang pria dengan iman yang begitu kuat sehingga ketika Yehuwa meminta dia untuk meninggalkan kampung halamannya di Ur Kasdim, tanpa ragu ia berangkat menuju negeri yang akan Yehuwa tunjukkan kepadanya, yakin sepenuhnya bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya untuk memberikan negeri tersebut kepadanya dan kepada keturunannya.

5 Karena iman Abraham yang luar biasa, Yehuwa berjanji akan memberinya suatu ”keturunan” atau benih, yang melaluinya semua keluarga di bumi, termasuk keluarga-keluarga yang hidup dewasa ini, dapat memberkati diri mereka sendiri. (Kejadian 12:2, 3; 22:17, 18) Abraham dibawa kepada hubungan yang demikian akrab dengan Allahnya sehingga ia dikenal sebagai ”sahabat Allah [”Yehuwa”, NW]”, Allah sendiri memanggil patriakh yang setia itu ”sahabatku”.—Yakobus 2:23; Yesaya 41:8, BIS.

6. Meskipun ia seorang musafir yang cinta damai di Negeri Perjanjian, bagaimana Abraham membuktikan dirinya sebagai pejuang yang bersandar kepada Yehuwa?

6 Meskipun mengembara bagaikan orang asing di Negeri Perjanjian, Abraham membuktikan bahwa ia dapat bertindak sebagai pejuang, panglima perang. Pada suatu peristiwa empat orang raja dari luar menyerbu Negeri Perjanjian dan membawa lari keponakan Abraham yakni Lot dan juga keluarga Lot. Abraham, yang digerakkan oleh ikatan keluarga yang kuat, mempersenjatai 318 dari hamba-hamba lelakinya, dan bersama-sama dengan bala bantuan dari tiga sekutunya di tempat itu, Aner, Eskol, dan Mamre, ia mengejar para penyerbu. Dengan mengadakan serangan tiba-tiba di malam hari, Abraham dan pasukannya mengalahkan para penyerbu, meskipun kekuatan mereka jauh lebih besar. Terjadi ”pembantaian atas raja-raja tersebut”. (Ibrani 7:1, NW; Kejadian 14:13-17) Abraham membebaskan Lot beserta keluarganya dan merampas kembali semua yang dicuri.

7-9. (a) Siapakah imam yang dikunjungi Abraham, dan berkat apakah yang ia terima? (b) Bagaimanakah Abraham menunjukkan bahwa ia ingin dijadikan kaya hanya oleh Allah Yang Mahatinggi? (c) Seperti diteguhkan oleh Melkisedek, siapakah yang memberikan kemenangan militer kepada Abraham?

7 Abraham menyadari bahwa upaya militernya telah berhasil berkat bantuan Allah Yehuwa, dan pada perjalanan pulangnya setelah menang, ia dapat membuat pengakuan di hadapan umum tentang fakta itu. Ia tahu bahwa imam yang diperkenan Allahnya dapat dijumpai di kota Salem. Jadi ke sanalah ia pergi. Bagian selanjutnya dari Kejadian pasal 14 memberi tahu kita apa yang kemudian terjadi:

8 ”Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya, ’Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.’ Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram, ’Berikanlah kepadaku orang-orang itu dan ambillah untukmu harta benda itu.’ Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu, ’Aku bersumpah demi [Yehuwa], Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.’”—Kejadian 14:18-24.

9 Seperti ditunjukkan oleh ayat-ayat ini, Melkisedek, imam yang juga raja dari kota Salem, meneguhkan keyakinan Abraham bahwa Allah Yang Mahatinggilah yang berperang untuknya beserta pasukan perangnya, dan memberikan kemenangan itu kepada dia. Raja-Imam Melkisedek tidak mengecilkan peran Yehuwa dalam persoalan itu.

Kitab Peperangan Yehuwa

10. Apa kisah peperangan pertama yang dicantumkan dalam Alkitab, dan mengapa itu baru permulaan dari perang-perang Yehuwa yang berkemenangan?

10 Penjelasan dalam Kejadian 14 mengenai penyerbuan atas Negeri Perjanjian dan bagaimana Abraham mengalahkan para penyerbu yang bersenjata merupakan kisah peperangan pertama dalam Alkitab. Jadi, lebih dari empat abad sebelum perbuatan-Nya yang luar biasa di Laut Merah, Yehuwa menunjukkan Diri sebagai pejuang, ”panglima perang”. (Klinkert) Namun, itu baru permulaannya. Kemenangan-kemenangan yang jauh lebih besar dan gemilang akan menyusul, termasuk kemenangan terakhir pada ’kesudahan sistem ini’.—Matius 24:3, NW.

11. Apakah ’kitab Peperangan Yehuwa’ itu, tetapi di manakah juga terdapat banyak kisah petualangan peperangan-Nya?

11 Menurut apa yang dikatakan dalam Bilangan 21:14, suatu ’kitab peperangan Yehuwa’ mulai ditulis. Catatan atau sejarah yang dapat dipercaya ini, mengenai peperangan-peperangan Yehuwa demi umat-Nya, mungkin bermula dari pertempuran ini demi kepentingan Abraham yang setia. Musa mengetahui adanya buku ini tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenainya. Jadi, kita tidak diberi tahu mengenai segala cara bagaimana Yehuwa menunjukkan Diri sebagai pejuang selama periode waktu yang dicakup oleh kitab Peperangan Yehuwa itu. Tetapi, sejak disebutkannya buku itu, bagian utama dari Alkitab ditulis, dan ini memberikan kepada kita banyak catatan mengenai perbuatan militer Yehuwa.

Melkisedek yang Lebih Besar—Seorang Pejuang

12. Siapa Pembesar yang lebih besar dari Allah Yang Mahatinggi yang digambarkan oleh Melkisedek, dan mazmur apa yang digubah oleh Daud ditujukan kepada pribadi ini sebagai imam dan panglima perang?

12 Setelah Abraham mengalahkan Kedorlaomer dan raja-raja sekutunya, Melkisedek memberkatinya. Raja-Imam Melkisedek secara nubuat menggambarkan Pribadi yang akan menjadi Imam Besar dari Allah Yang Mahatinggi dan juga panglima perang perkasa didukung oleh Allah Tertinggi. Mazmur 110, yang digubah di bawah ilham oleh raja-pejuang Daud, ditujukan kepada Pribadi yang lebih besar dari Melkisedek di negeri Salem. Bunyinya, ”Tongkat kekuatanmu akan diulurkan [Yehuwa] dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! [Yehuwa] telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: ’Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut [peraturan, NW] Melkisedek.’ [Yehuwa] ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murkaNya.”—Mazmur 110:2, 4, 5.

13. Dalam Ibrani pasal 7 dan 8, Pribadi yang lebih besar daripada Melkisedek zaman purba dinyatakan sebagai siapa, dan ke dalam tempat tinggi apakah Ia masuk, dengan membawa korban apa?

13 Penulis buku Ibrani yang diilhami menyingkapkan identitas Pribadi kepada siapa kata-kata tersebut sebenarnya ditujukan ketika ia berkata, ”Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” (Ibrani 6:20) Dalam pasal berikutnya dari buku Ibrani, kebesaran Melkisedek zaman dahulu dijelaskan. Tetapi kebesarannya sebagai imam, kurang unggul dibanding Pribadi yang ia gambarkan, yaitu Yesus Kristus yang telah dibangkitkan dan dimuliakan, yang memasuki hadirat yang kudus dari Allah Yehuwa sendiri, membawa nilai dari korban yang jauh lebih unggul daripada apapun yang pernah dapat dipersembahkan oleh Raja-Imam Melkisedek dari Salem.—Ibrani 7:1–8:2.

14. Apakah Melkisedek yang Lebih Besar memberi wewenang kepada kaum pendeta Susunan Kristen untuk ikut ambil bagian dalam petualangan militer dari bangsa-bangsa yang mengaku Kristiani?

14 Imam-Raja Melkisedek memberkati seorang pejuang, Abraham yang berkemenangan. Tetapi bagaimana dengan Melkisedek yang Lebih Besar, Pendiri Kekristenan sejati? Kaum pendeta Susunan Kristen mengaku mewakili Yesus Kristus dalam memberkati angkatan bersenjata dari negeri-negeri yang mengaku diri Kristiani dan berdoa bagi mereka. Tetapi apakah Imam Besar Yehuwa di surga mendukung kaum pendeta Susunan Kristen dalam hal ini? Apakah ia dengan demikian menerima tanggung jawab atas semua penumpahan darah yang terus terjadi selama apa yang disebut Zaman Kekristenan, termasuk darah yang ditumpahkan pada Perang Dunia I dan II? Sama sekali tidak! Ia tidak pernah memberi murid-muridnya yang benar wewenang untuk membuat diri mereka bagian dari dunia ini dan untuk ikut serta dalam kegiatan militer yang penuh pertumpahan darah.

Allah Pejuang Membuat Nama yang Agung bagi Diri-Nya Sendiri

15, 16. Apa yang dibuat Yehuwa bagi Diri-Nya sendiri ketika Ia berperang bagi umat-Nya untuk membebaskan mereka dari Mesir?

15 Nehemia 9:10 menceritakan bagaimana Yehuwa membebaskan ke-12 suku Israel dari Mesir, dengan berkata, ”Engkau telah memperlihatkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat di depan Firaun dan semua pegawainya serta seluruh rakyat negerinya, karena Engkau mengetahui mereka bertindak angkuh terhadap nenek moyang kami [Israel]. Dengan demikian Engkau telah memasyhurkan namaMu sebagaimana nyata hari ini.”—Bandingkan Keluaran 14:18.

16 Nabi Yesaya berbicara mengenai mutu dari nama ini ketika ia menyebut Yehuwa sebagai ”yang dengan tanganNya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagiNya”. Dan ketika menyapa Yehuwa, ia berkata, ”Demikianlah Engkau memimpin umatMu untuk membuat nama yang agung bagiMu.” (Yesaya 63:12-14) Ketika memohon agar Yehuwa bertindak lagi demi umat-Nya, Daniel menyapa Dia sebagai ”Tuhan, Allah kami, yang telah membawa umatMu keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan namaMu, seperti pada hari ini”.—Daniel 9:15; Yeremia 32:20.

17. Siapakah yang Yehuwa akan utus untuk berperang atas nama-Nya, dan dengan demikian apa yang akan Ia tunjukkan kepada segala bangsa dewasa ini?

17 Pada waktunya, Allah Yehuwa akan mengutus Yesus Kristus, Melkisedek Yang Lebih Besar, sebagai pejuang yang perkasa. Melalui dia, Yehuwa akan membuat nama bagi Diri-Nya sendiri yang jauh melebihi apapun di masa lalu yang dicatat dalam kitab Peperangan Yehuwa atau dalam Kitab-Kitab Ibrani dari Alkitab. Dalam pasal terakhir dari kitab Zakharia, suatu serangan internasional melawan Yerusalem dinubuatkan. Kemudian, menurut Zakharia 14:3, ”[Yehuwa] akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.” Dengan cara ini, Allah dari Alkitab akan menunjukkan kepada semua bangsa modern bahwa Ia masih tetap Allah pejuang sebagaimana pada zaman bangsa Israel kuno.

18, 19. Yerusalem manakah yang akan menjadi sasaran serangan habis-habisan oleh bangsa-bangsa?

18 Ini merupakan prospek yang masih ada di masa depan kita. Tetapi Yerusalem manakah yang akan menjadi sasaran serangan habis-habisan seperti itu? Nubuat ini tidak digenapi atas Yerusalem pada zaman Zakharia. Kota itu dihancurkan oleh tentara Roma pada tahun 70 M. Tetapi, Yerusalem dibangun kembali dan sekarang dianggap suci oleh Susunan Kristen maupun oleh bangsa Israel jasmani. Dalam perang enam hari tahun 1967, Israel mengambil alih semua daerah Yerusalem harfiah yang telah dibangun kembali. Tetapi, tidak ada satu bukti pun yang menunjukkan bahwa Yehuwa ambil bagian dalam peperangan waktu itu. Raja yang Ia takhtakan, Yesus Kristus, tidak memerintah di Yerusalem di bumi, dan kota itu tidak lagi menjadi ”kota Raja Besar”, yaitu kota Yehuwa.—Matius 5:35.

19 Tidak, ibu kota resmi dari bangsa Yahudi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ini bukan Yerusalem yang disebutkan dalam nubuat Zakharia. Sebaliknya, Zakharia memaksudkan Yerusalem yang kita baca dalam buku Ibrani. Di sana, Paulus sedang berbicara kepada umat Kristiani yang terurap dan berkata, ”Kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat.” (Ibrani 12:22) Yerusalem surgawi ini tidak lain adalah Kerajaan Mesias Allah, yang diwakili di bumi dewasa ini oleh suatu kawanan kecil orang-orang Kristiani yang terurap yang berharap menjadi rekan penguasa bersama Yesus Kristus dalam Kerajaan itu. Merekalah yang akan menjadi sasaran serangan yang dinubuatkan itu.

20. Kata-kata apakah yang diucapkan oleh Raja Hizkia kepada rakyatnya yang terancam untuk memberikan kekuatan kepada mereka, dan atas kata-kata Raja manakah yang lebih besar daripada Hizkia Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini mendapat kekuatan?

20 Tetapi, mereka maupun kumpulan besar orang-orang Kristiani dengan harapan di bumi, yang telah keluar dari segala bangsa untuk bergabung dengan mereka dalam ibadat yang murni, tidak perlu takut terhadap akibat serangan ini. Ketika tentara yang menakutkan dari Sanherib, raja Asyur, datang melawan Yerusalem selama pemerintahan Raja Hizkia, orang-orang Israel yang terancam ditenangkan ketika Raja Hizkia berkata kepada mereka, ”Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah [Yehuwa], Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita.” Hasilnya adalah, ”oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali”. (2 Tawarikh 32:8) Saksi-Saksi Yehuwa zaman sekarang, bila diancam oleh kekuatan nasional dari sistem dunia ini, dapat memperoleh kekuatan melalui kata-kata serupa dari seorang raja yang lebih besar daripada Hizkia, yaitu Yesus Kristus.

21. (a) Mengapa kata-kata Yahaziel akan teringat pada waktu datangnya serangan kelak atas Yerusalem surgawi? (b) Apa kelak hasil peperangan yang dipertarungkan?

21 Ketika itu, kata-kata yang membangkitkan iman dari Yahaziel seorang Lewi akan diingat, ”Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana [Yehuwa] memberikan kemenangan [”keselamatan”, NW] kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, [Yehuwa] akan menyertai kamu.” (2 Tawarikh 20:17) Ya, pada masa yang berbahaya itu, Yehuwa akan menyertai umat-Nya. Keamanan dan keselamatan mereka akan bergantung pada peperangan yang Ia lakukan bagi mereka. Dan Ia pasti akan berperang, melalui Raja pejuang-Nya, Yesus Kristus! Hasilnya? Penghancuran total atas organisasi Iblis yang kelihatan di atas bumi.—Wahyu 19:11-21.

22. (a) Apa yang akan menjadi penutup yang berkemenangan dari kitab Peperangan Yehuwa, dan dengan itu apa yang akan Yehuwa buat bagi Diri-Nya sendiri? (b) Mereka yang mencintai nama Yehuwa akan digerakkan untuk melakukan apa karena kemenangan-Nya?

22 Betapa agung nama yang Allah akan buat bagi Diri-Nya sendiri melalui kemenangan-Nya yang menakjubkan dalam ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’ di Harmagedon! (Wahyu 16:14-16) Seolah-olah suatu pasal baru akan ditambahkan kepada kitab Peperangan Yehuwa. Ini akan merupakan penutup yang berkemenangan, pasal terakhir yang agung sehubungan dengan sistem ini. Seluruh buku itu akan menunjukkan bahwa Allah Yang Mahakuasa tidak pernah kalah dalam pertempuran. Betapa bergembira para pencinta nama Yehuwa akan memuji Dia setelah itu! Pada waktu itu, pastilah ayat terakhir dari buku Mazmur akan dengan agung digenapi, ”Biarlah segala yang bernafas memuji [Yehuwa]! Haleluya!”—Mazmur 150:6.

Pertanyaan untuk Ulangan

◻ Apa yang kurang dihargai oleh orang-orang dewasa ini mengenai Allah Alkitab, Yehuwa?

◻ Peperangan apakah yang dipertarungkan Abraham, dan siapa yang memberinya kemenangan?

◻ Apakah ’kitab Peperangan Yehuwa’ itu?

◻ Apa yang akan menjadi penutup dari ’kitab Peperangan Yehuwa’, dan ini akan menghasilkan apa?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan