PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 1/5 hlm. 10-14
  • Dipersatukan oleh Bahasa yang Murni

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dipersatukan oleh Bahasa yang Murni
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Suatu Bahasa yang Allah Berikan Dewasa Ini!
  • Bahasa yang Murni Ditetapkan
  • Pelajarilah Bahasa yang Murni Sekarang!
  • Bahasa yang Murni bagi Segala Bangsa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Berbicaralah Bahasa yang Murni dan Terimalah Hidup Kekal!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Apakah Saudara Fasih Menggunakan ”Bahasa yang Murni”?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Berbicara ”Bahasa Yang Murni”
    Nyanyikanlah Pujian bagi Yehuwa
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 1/5 hlm. 10-14

Dipersatukan oleh Bahasa yang Murni

”Pada masa itu Aku akan memberikan bahasa lain kepada bangsa-bangsa, yakni bahasa yang murni, supaya mereka semua menyerukan nama Yehuwa, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.”​—ZEFANYA 3:9, ”NW”.

1. Pernahkah manusia mendengar Allah Yehuwa berbicara?

BAHASA Allah Yehuwa adalah murni. Akan tetapi, pernahkah manusia mendengar Dia berbicara? Ya, tentu! Itu terjadi ketika Putra-Nya, Kristus Yesus, berada di atas bumi 19 abad yang lalu. Misalnya, ketika Yesus dibaptis, Allah terdengar mengatakan, ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” (Matius 3:13-17) Itu adalah pernyataan kebenaran yang murni, yang didengar oleh Yesus dan Yohanes Pembaptis dalam bahasa manusia.

2. Apa yang ditunjukkan oleh keterangan rasul Paulus berkenaan ”bahasa malaikat”?

2 Beberapa tahun kemudian Paulus rasul Kristen menyebutkan tentang ”bahasa manusia dan bahasa malaikat”. (1 Korintus 13:1) Apa yang ditunjukkan oleh hal ini? Nah, hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya manusia tetapi juga pribadi-pribadi roh memiliki bahasa dan tutur kata! Tentu, Allah dan para malaikat tidak berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan suara dan bahasa yang dapat kita dengar dan mengerti. Mengapa tidak? Karena untuk memancarkan gelombang bunyi suara yang dapat didengar dan dimengerti oleh manusia dibutuhkan atmosfer seperti yang terdapat di sekeliling bumi kita ini.

3. Bagaimana asal mula bahasa manusia?

3 Bagaimana asal mula bahasa manusia? Ada yang mengatakan bahwa leluhur kita berjuang agar dapat berkomunikasi satu sama lain dengan mengeluarkan dengkuran dan erangan. Buku Evolution (Life Nature Library) mengatakan, ”Seorang manusia kera kira-kira satu juta tahun yang lalu . . . mungkin menguasai beberapa bunyi kata.” Akan tetapi pengarang kamus yang terkenal Ludwig Koehler berkata, ”Tutur kata manusia adalah suatu rahasia; ini adalah karunia ilahi, suatu mukjizat.” Ya, ’tutur kata manusia adalah karunia ilahi,’ karena Allah memberi manusia pertama, Adam, suatu bahasa. Rupanya bahasa inilah yang kemudian disebut bahasa Ibrani. Bahasa itu digunakan orang Israel keturunan ”Abram, orang Ibrani itu”, seorang patriarkh yang setia yang leluhurnya, yaitu Sem, adalah putra Nuh si pembangun bahtera. (Kejadian 11:10-26; 14:13; 17:3-6) Mengingat berkat Allah yang bersifat nubuat atas Sem, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa bahasa dari Sem tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang Allah Yehuwa lakukan secara mukjizat 43 abad yang lalu.—Kejadian 9:26.

4. Siapa Nimrod itu, dan bagaimana ia digunakan oleh Setan si Iblis?

4 Pada waktu itu, ”seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya”. (Kejadian 11:1) Ketika itu hidup seorang pria bernama Nimrod, ”seorang pemburu yang gagah perkasa menentang Yehuwa”. (Kejadian 10:8, 9, NW) Musuh utama manusia yang tidak kelihatan, Setan, khususnya menggunakan Nimrod untuk mendirikan bagian dari organisasi Iblis di bumi. Nimrod ingin membuat nama bagi dirinya sendiri, dan sikap yang congkak itu menular kepada pengikut-pengikutnya, yang memulai proyek pembangunan istimewa di negeri Sinear. Menurut Kejadian pasal 11, ayat 4, mereka berkata, ”Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama [”nama yang besar bagi diri kita sendiri”, NW], supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” Usaha yang melawan perintah Allah untuk ’memenuhi bumi’ berakhir ketika Yehuwa mengacaukan bahasa dari para pemberontak tersebut. ”Demikianlah,” kata kisah Alkitab, ”mereka diserakkan [Yehuwa] dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.” (Kejadian 9:1; 11:2-9) Kota itu dinamakan Babel, atau Babilon (yang berarti ”Kekacauan”), ”karena di situlah dikacaubalaukan [Yehuwa] bahasa seluruh bumi”.

5. (a) Apa yang dicegah ketika Allah mengacaukan bahasa umat manusia? (b) Apa yang dapat kita simpulkan berkenaan bahasa Nuh dan Sem?

5 Dengan adanya mukjizat tersebut—dikacaukannya satu-satunya bahasa manusia—bumi kemudian dipenuhi seperti yang Allah telah perintahkan kepada Nuh. Hal itu juga mencegah rencana apa pun yang kemungkinan dirancang Setan untuk mendirikan ibadat terpadu yang najis yang ditujukan kepada dirinya sendiri oleh manusia-manusia yang memberontak melawan Tuhan Yang Berdaulat atas langit dan bumi. Memang, dengan mempraktikkan agama palsu dalam bentuk apa pun, orang-orang menjadi korban dari si Iblis, dan mereka melayani hantu-hantu ketika mereka membuat dewa-dewa dan dewi-dewi, memberikan nama-nama dalam bahasa mereka yang berbeda-beda, dan menyembahnya. (1 Korintus 10:20) Akan tetapi tindakan yang diambil oleh satu-satunya Allah yang benar di Babel mencegah dibentuknya satu agama palsu yang terpadu yang memberikan penyembahan kepada Iblis, yang memang ia dambakan. Tentu saja, Nuh yang benar beserta Sem, putranya, tidak pernah terlibat dalam kekacauan di negeri Sinear itu. Maka secara masuk akal dapat disimpulkan bahwa bahasa mereka tetap bahasa yang digunakan oleh Abram (atau Abraham) yang setia—bahasa yang digunakan Allah ketika Ia berbicara kepada manusia Adam di taman Eden.

6. Pada hari Pentakosta tahun 33 M., bagaimana Yehuwa memperlihatkan bahwa Ia dapat memberikan kesanggupan berbicara dalam berbagai bahasa?

6 Yehuwa, yang mengacaukan bahasa manusia yang semula, juga dapat memberikan kesanggupan untuk berbicara dalam berbagai bahasa. Ya, Ia melakukan hal tersebut pada hari Pentakosta tahun 33 Masehi! Menurut Kisah 2:1-11, kira-kira 120 pengikut Kristus Yesus ketika itu berkumpul di sebuah ruang atas di Yerusalem. (Kisah 1:13, 15) Tiba-tiba, terdengar bunyi gaduh dari langit ”seperti tiupan angin keras”. ”Lidah-lidah seperti nyala api” mulai kelihatan dan dibagi-bagikan. Bersamaan dengan itu, murid-murid ’penuh dengan Roh Kudus, lalu mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.’ Dalam bahasa-bahasa yang diberikan secara ilahi tersebut, mereka berbicara ”tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah”. Benar-benar suatu mukjizat karena orang-orang Yahudi dan proselit dengan berbagai bahasa dari tempat-tempat yang jauh seperti Mesopotamia, Mesir, Libia, dan Roma, dapat mengerti berita yang memberi kehidupan itu!

Suatu Bahasa yang Allah Berikan Dewasa Ini!

7. Apa prospeknya jika satu bahasa saja yang digunakan dan dimengerti di seluruh dunia?

7 Karena Allah dapat memberikan berbagai macam bahasa secara mukjizat, tidakkah menakjubkan jika Ia memungkinkan adanya satu bahasa saja untuk digunakan dan dimengerti seluas dunia? Hal itu akan memungkinkan adanya pengertian yang lebih besar dalam keluarga manusia. Sebagaimana dikatakan The World Book Encyclopedia, ”Jika semua orang berbicara bahasa yang sama, persatuan dalam kebudayaan dan ekonomi akan lebih erat, dan kemauan baik akan bertambah di antara negeri-negeri.” Ya, sedikitnya 600 bahasa universal pernah diusulkan sepanjang masa. Dari antaranya, Esperanto yang paling berpengaruh karena kira-kira 10.000.000 orang telah mempelajarinya sejak bahasa ini diciptakan pada tahun 1887. Namun, upaya manusia untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui bahasa universal tidak pernah berhasil. Sebenarnya, ada makin lebih banyak problem yang menimbulkan perpecahan dalam dunia ini karena ’orang jahat bertambah jahat.’—2 Timotius 3:13.

8. Meskipun suatu bahasa universal digunakan di dunia pada masa kini, apa yang akan tetap ada, dan mengapa?

8 Dalam hal agama, ada kekacauan yang besar. Akan tetapi, tidakkah kita seharusnya sudah menduga, karena buku Wahyu dalam Alkitab menyebut imperium agama palsu sedunia sebagai ”Babel besar”? (Wahyu 18:2) Ya, karena ”Babel” berarti ”Kekacauan”. Bahkan sekalipun suatu bahasa buatan atau bahasa asli tertentu, seperti Inggris, Perancis, Jerman, atau Rusia, diterima sebagai bahasa universal di dunia dewasa ini, perpecahan tetap akan ada secara agama maupun dalam hal lain. Mengapa? Karena ”seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”, Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Ia benar-benar perwujudan dari sifat mementingkan diri, dan ia dengan tamak ingin sekali disembah oleh seluruh umat manusia, persis seperti pada zaman Nimrod dan Menara Babel. Ya, suatu bahasa universal yang digunakan oleh manusia yang berdosa bahkan dapat memberi Setan kesempatan untuk mendirikan ibadat Iblis yang terpadu! Akan tetapi Yehuwa tidak pernah akan mengizinkan hal itu; sesungguhnya, Ia akan segera mengakhiri semua agama palsu yang diilhami si Iblis.

9. Bagaimana orang-orang dari segala bangsa dan suku dipersatukan pada saat ini?

9 Namun, suatu fakta yang mengagumkan ialah bahwa orang-orang yang baik dari segala bangsa dan suku sekarang juga sedang dipersatukan. Ini terjadi sesuai dengan persyaratan Allah dan demi kepentingan ibadat-Nya. Dewasa ini, Allah memungkinkan manusia belajar dan berbicara satu-satunya bahasa yang murni di bumi. Ini benar-benar suatu bahasa universal. Sebenarnya, Allah Yehuwa sedang mengajarkan bahasa yang murni itu kepada banyak orang dari segala bangsa di seluruh bumi dewasa ini. Ini merupakan penggenapan atas janji nubuat Allah melalui Zefanya nabi dan saksi-Nya, ”Pada masa itu Aku akan memberikan bahasa lain kepada bangsa-bangsa, yakni bahasa yang murni [secara harfiah, ”bibir yang bersih”, TB], supaya mereka semua menyerukan nama Yehuwa, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.” (Zefanya 3:9, NW) Apa gerangan bahasa yang murni ini?

Bahasa yang Murni Ditetapkan

10. Apa bahasa yang murni itu?

10 Bahasa yang murni adalah kebenaran tentang Allah yang terdapat dalam Firman-Nya sendiri, Alkitab. Khususnya ini adalah kebenaran tentang Kerajaan Allah, yang akan mendatangkan perdamaian dan berkat-berkat lain bagi umat manusia. Bahasa yang murni menyingkirkan kesalahan agama dan ibadat palsu. Bahasa ini mempersatukan semua orang yang menggunakannya dalam ibadat yang murni, bersih dan sehat kepada Allah yang hidup dan benar, Yehuwa. Dewasa ini, kira-kira 3.000 bahasa menjadi penghalang untuk saling mengerti, dan ratusan agama palsu membingungkan umat manusia. Maka betapa senangnya kita karena Allah memberikan kepada banyak orang bahasa lain, yaitu bahasa murni yang menakjubkan ini!

11. Apa pengaruh bahasa yang murni atas orang-orang dari segala bangsa dan suku?

11 Ya, bahasa yang murni sedang dipelajari oleh orang-orang dari segala bangsa dan suku. Sebagai satu-satunya bahasa yang murni secara rohani di bumi, ini merupakan tenaga pemersatu yang kuat. Ini memungkinkan semua orang yang menggunakannya untuk ”menyerukan nama Yehuwa, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu”, atau secara harfiah, ”dengan satu bahu”. Jadi mereka melayani Allah ”dengan persetujuan bersama”, ”dengan persetujuan bersama sepenuhnya dan satu bahu secara terpadu”. (The New English Bible; The Amplified Bible) Terjemahan oleh Steven T. Byington berbunyi, ”Kemudian Aku [Allah Yehuwa] akan membuat bibir semua orang bersih, agar mereka semua menyerukan nama Yehuwa dan bekerja sama dalam dinas-Nya.” Kerja sama antar begitu banyak bahasa seluas dunia dalam dinas Allah hanya ada di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa. Dalam 212 negeri dewasa ini, lebih dari empat juta pemberita Kerajaan ini memberitakan kabar baik dalam banyak bahasa manusia. Meskipun demikian, Saksi-Saksi ”seia sekata” dan ”erat bersatu dan sehati sepikir”. (1 Korintus 1:10) Ini demikian karena, tidak soal di mana mereka berada di bumi, semua Saksi-Saksi Yehuwa berbicara satu bahasa yang murni, demi kepujian dan kemuliaan Bapak surgawi mereka.

Pelajarilah Bahasa yang Murni Sekarang!

12, 13. (a) Mengapa seharusnya saudara berminat untuk berbicara bahasa yang murni? (b) Mengapa kata-kata di Zefanya 3:8, 9 sangat penting dewasa ini?

12 Mengapa saudara harus berminat untuk berbicara bahasa yang murni? Antara lain, karena kehidupan saudara bergantung pada belajar dan berbicara bahasa itu. Tepat sebelum Allah berjanji untuk ”memberikan bahasa lain kepada bangsa-bangsa, yakni bahasa yang murni”, Ia memperingatkan, ”Tunggulah Aku—demikianlah firman [Yehuwa]—pada hari Aku bangkit sebagai saksi [”bangkit akan menyerang”, Klinkert]. Sebab keputusanKu ialah mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geramKu, yakni segenap murkaKu yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburuKu.”—Zefanya 3:8.

13 Kata-kata dari Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa itu pertama kali diucapkan 26 abad yang lalu di Yehuda, yang ibu kotanya ialah Yerusalem. Akan tetapi pernyataan tersebut khusus dimaksudkan untuk zaman kita karena Yerusalem adalah gambaran dari Susunan Kristen. Zaman kita ini, sejak Kerajaan surgawi Allah didirikan pada tahun 1914, adalah hari Yehuwa untuk mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan. Ia telah mengumpulkan mereka semua ke bawah perhatian-Nya melalui pekerjaan kesaksian yang besar. Selanjutnya, hal ini menggugah mereka untuk menentang maksud-tujuan-Nya. Akan tetapi, Allah Yehuwa dengan penuh belas kasihan memungkinkan orang-orang dari segala bangsa ini untuk bersatu padu berbicara bahasa yang murni. Dengan itu, semua yang mencari kehidupan dalam dunia baru yang Ia janjikan dapat melayani Dia secara terpadu sebelum semua bangsa ditumpas habis oleh pernyataan murka ilahi yang bernyala-nyala dalam ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa,’ yang umumnya disebut Armagedon. (Wahyu 16:14, 16; 2 Petrus 3:13) Untunglah, mereka yang berbicara bahasa yang murni dan menyerukan nama Yehuwa dalam iman sebagai para penyembah sejati yang bersatu padu, akan mendapat perlindungan ilahi selama panasnya bencana dunia itu. Allah akan membawa mereka dengan aman memasuki dunia baru, di mana hanya bahasa yang murni akhirnya akan diucapkan oleh bibir seluruh umat manusia.

14. Melalui Zefanya, bagaimana Allah memperlihatkan bahwa agar dapat selamat melewati akhir sistem ini orang perlu segera bertindak?

14 Melalui Zefanya nabi-Nya, Yehuwa membuat jelas bahwa mereka yang berharap akan selamat melewati akhir sistem yang jahat sekarang harus segera mengambil tindakan. Menurut Zefanya 2:1-3 (NW) Allah berkata, ”Berkumpullah, ya, berkumpullah, hai bangsa yang tidak tahu malu. Sebelum ketetapan itu membuahkan sesuatu, sebelum hari itu berlalu seperti sekam, sebelum datang ke atasmu murka Yehuwa yang bernyala-nyala, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan Yehuwa, carilah Yehuwa, hai semua orang yang lemah lembut di bumi, yang mempraktikkan hukum-Nya. Carilah keadilan, carilah kelembutan. Mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Yehuwa.”

15. (a) Apa penggenapan pertama dari Zefanya 2:1-3? (b) Siapa yang selamat melampaui penghukuman Allah atas Yehuda, dan apa persamaannya dewasa ini?

15 Kata-kata tersebut mengalami penggenapan pertama atas Yehuda dan Yerusalem zaman dulu. Orang-orang Yehuda yang berdosa tidak menanggapi imbauan Allah, seperti diperlihatkan ketika Allah melaksanakan hukuman ke atas mereka di tangan Babel pada tahun 607 S.M. Sebagaimana Yehuda adalah ”bangsa yang tidak tahu malu” di hadapan Allah, demikian pula Susunan Kristen adalah suatu ”bangsa” yang tidak tahu malu di hadapan Yehuwa. Akan tetapi, karena menaati firman Allah, ada orang-orang Yehuda dan orang-orang bangsa lain yang selamat, di antaranya nabi Yehuwa yang setia, Yeremia. Orang-orang lain yang selamat adalah seorang Etiopia bernama Ebed-Melekh dan kaum keturunan Yonadab. (Yeremia 35:18, 19; 39:11, 12, 16-18) Demikian pula dewasa ini, ”suatu kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” milik Yesus yang dikumpulkan dari segala bangsa akan selamat melewati Armagedon memasuki dunia baru Allah. (Wahyu 7:9; Yohanes 10:14-16) Hanya mereka yang belajar dan berbicara bahasa yang murni akan selamat dan bersukacita.

16. Apa yang harus dilakukan agar terlindung ”pada hari kemurkaan Yehuwa”?

16 Sebagaimana telah menjadi ketetapan Yehuwa bahwa Yehuda dan Yerusalem harus disapu bersih, demikian pula Susunan Kristen harus lenyap. Sesungguhnya, kebinasaan dari semua agama palsu sudah dekat, dan mereka yang ingin selamat harus segera bertindak. Mereka harus bertindak ”sebelum hari itu berlalu seperti sekam”, dengan cepat diterbangkan oleh angin, seperti pada waktu biji-bijian terlempar ke udara di lantai pengirikan. Agar diselamatkan dari murka Allah, kita harus berbicara bahasa yang murni dan menyambut peringatan Allah sebelum hari kemurkaan Yehuwa yang bernyala-nyala itu menimpa kita. Pada zaman Zefanya dan zaman sekarang, orang-orang yang lemah lembut mencari Allah Yehuwa, dan juga keadilan serta kelemahlembutan. Mencari Yehuwa berarti mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan. (Markus 12:29, 30) ”Mungkin [mereka] yang berbuat demikian akan terlindung pada hari kemurkaan Yehuwa.” Akan tetapi mengapa nubuat ini mengatakan ”mungkin”? Karena keselamatan bergantung kepada kesetiaan dan ketekunan. (Matius 24:13) Mereka yang menyelaraskan diri dengan standar-standar Allah yang benar dan tetap berbicara bahasa yang murni akan dilindungi pada hari kemurkaan Yehuwa.

17. Pertanyaan-pertanyaan apa yang masih harus kita perhatikan?

17 Karena hari kemurkaan Yehuwa sudah dekat dan keselamatan bergantung pada belajar dan menggunakan bahasa yang murni, sekaranglah waktunya untuk benar-benar belajar dan berbicara bahasa itu. Namun bagaimana seseorang dapat belajar bahasa yang murni? Juga, bagaimana saudara dapat memperoleh manfaat dengan menggunakannya?

Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

◻ Bagaimana asal mula bahasa manusia?

◻ Apa gerangan bahasa yang murni?

◻ Mengapa kata-kata di Zefanya 3:8, 9 begitu penting dewasa ini?

◻ Apa yang harus kita lakukan agar dilindungi ”pada hari kemurkaan Yehuwa”?

[Gambar di hlm. 10]

Di Babel, Allah menyerakkan umat manusia dengan mengacaukan bahasa mereka

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan