Kebaikan Yehuwa yang Limpah
”Alangkah limpahnya kebaikanMu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau.”—MAZMUR 31:20.
1, 2. (a) Pekerjaan sangat besar apa yang dilakukan Yehuwa pada suatu waktu jauh di masa lampau? (b) Bagaimana Yehuwa melukiskan hasil dari kegiatan penciptaan-Nya?
SEKALI peristiwa Allah mulai menciptakan ’langit sebagai takhta-Nya dan bumi sebagai tumpuan kaki-Nya’. (Yesaya 66:1) Catatan ilahi tidak menyingkapkan kapan hal ini terjadi. Secara sederhana catatan itu berbunyi, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Selama masa penciptaan, berjuta-juta galaksi dibentuk, banyak di antaranya terdiri dari ribuan juta bintang. Pada tepi luar dari salah sebuah galaksi tersebut terdapat sebuah bintang bercahaya yang dikitari oleh sejumlah benda-benda langit bulat yang relatif kecil dan gelap. Salah satu di antaranya belakangan disebut bumi. Dibandingkan dengan bintang-bintang yang besar dan bercahaya tersebut, bumi tidak ada artinya. Namun, bumi inilah yang telah ditetapkan Yehuwa menjadi tumpuan kaki-Nya.
2 Maka Yehuwa memalingkan daya penciptaan-Nya ke planet Bumi. ”Yang sulung dari segala ciptaan” berada di sisi-Nya sebagai Pekerja Ahli sewaktu benda yang kecil dan gelap ini mengalami perubahan selama jangka waktu enam ”hari” penciptaan yang panjang. Secara lambang, bumi ini menjadi tumpuan kaki Allah yang tepat. (Kolose 1:15; Keluaran 20:11; Amsal 8:30) Di sinilah Allah bermaksud untuk menempatkan bentuk kehidupan cerdas yang baru: umat manusia. Pasangan manusia pertama, yang diciptakan dari unsur-unsur yang terdapat di tanah, ditempatkan dalam lingkungan yang indah dan seperti firdaus. (Kejadian 1:26, 27; 2:7, 8) Begitu sempurnanya dan demikian indahnya hasil akhir dari karya penciptaan yang menakjubkan ini sehingga Alkitab menyingkapkan perasaan Allah pada pagi hari—bagian akhir—dari hari penciptaan yang keenam, ”Maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik.”—Kejadian 1:31.
Kebaikan Allah
3. Sifat Allah yang menonjol apa disingkapkan dalam penciptaan?
3 Ribuan tahun kemudian, seorang keturunan dari pasangan manusia pertama tersebut, menengok ke belakang ke masa penciptaan dan menulis, ”Apa yang tidak nampak dari pada [Allah], yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran dan karyaNya.” (Roma 1:20) Ya, keindahan yang tiada taranya dari bumi dan makhluk-makhluk yang ada di atasnya betul-betul merupakan pencerminan yang menakjubkan dari sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan—di antaranya adalah kebaikan Allah yang limpah. Maka, betapa tepatnya Allah menyatakan bahwa segala yang telah Ia ciptakan amat baik adanya!—Mazmur 31:20.
4, 5. Apa gerangan kebaikan itu?
4 Kebaikan adalah segi keenam dari buah-buah roh Allah yang dinyatakan oleh rasul Paulus di Galatia 5:22. Pelajaran-pelajaran sebelumnya dalam majalah Menara Pengawal telah membahas lima buah roh yang pertama, yang menunjukkan pentingnya hal ini dalam mengembangkan kepribadian Kristen yang matang.a Namun betapa sangat pentingnya agar kita tidak melupakan kebaikan! Cocok sekali, kini kita memberikan perhatian kepada sifat ini.
5 Apakah kebaikan itu? Itu adalah sifat atau keadaan baik. Itu merupakan keunggulan moral, kebajikan. Oleh karenanya, kebaikan merupakan sifat positif yang menyatakan diri dalam pertunjukan berupa perbuatan yang baik dan bermanfaat terhadap orang-orang lain. Bagaimana kita dapat mempertunjukkan sifat yang menarik hati ini? Pada dasarnya, dengan meniru Yehuwa. Maka, sebelum membahas lebih lanjut caranya kita sebagai orang kristiani perseorangan dapat mempertunjukkan kebaikan, marilah kita memeriksa kebaikan yang telah ditunjukkan oleh Allah kita yang pengasih, Yehuwa, dalam menyediakan kebutuhan keluarga manusia dan dalam cara Ia berurusan dengan mereka.
Kebaikan Dinyatakan dalam Penciptaan
6. Apa yang menggerakkan Yehuwa untuk menciptakan makhluk-makhluk hidup cerdas lainnya?
6 Pada mulanya, apa yang menggerakkan Bapak Surgawi kita untuk membagikan kesenangan hidup-Nya dengan makhluk-makhluk cerdas lainnya? Rasul Yohanes menjawab pertanyaan itu sewaktu berkata, ”Allah adalah kasih.” (1 Yohanes 4:8) Ya, kasih yang tidak mementingkan diri menggerakkan Sumber hidup yang agung untuk menciptakan makhluk-makhluk hidup lainnya, sebagian diberi tempat tinggal di surga dan yang lain-lain tempat tinggal di bumi. Tentu saja, sedikit yang kita ketahui tentang bagaimana rupa makhluk-makhluk surgawi itu. Mereka adalah pribadi-pribadi roh—tidak kelihatan kepada mata manusia—dan tempat tinggal mereka adalah di alam roh. Namun, lihatlah ke sekeliling saudara di tempat tinggal di bumi yang Yehuwa sediakan bagi putra-putra manusia-Nya. Dan pertimbangkan umat manusia itu sendiri. Maka saudara akan mulai melihat dengan mata saudara sendiri bukti-bukti kuat dari kebaikan Allah.
7-9. Bagaimana kebaikan Allah nyata dalam cara Ia menciptakan bumi dan manusia di atasnya?
7 Yehuwa memberikan kehidupan kepada orang-tua kita yang pertama. Lebih daripada itu, Yehuwa memungkinkan agar kehidupan itu sangat menyenangkan, mendatangkan kenikmatan. Mula-mula Ia menciptakan tempat tinggal mereka, bumi, dengan suatu rotasi, suatu tingkat suhu, dan suatu atmosfer yang sangat tepat. Ia mengatur berfungsinya siklus air, nitrogen, dan oksigen yang bekerja dengan sempurna demi manfaat dan kenyamanan umat manusia. Ia menutupi permukaan bumi dengan ribuan jenis tanaman, beberapa di antaranya untuk makanan manusia dan yang lain-lain khususnya menyenangkan dipandang mata. Ia memenuhi langit dengan burung-burung yang mendatangkan banyak sukacita karena warna-warni dan kicauan mereka. Ia memenuhi lautan dengan berbagai jenis ikan dan daratan dengan berbagai jenis binatang, beberapa di antaranya liar dan yang lainnya dapat dijinakkan. Betapa luar biasa kemurahan ini! Dan betapa nyatanya bukti dari kebaikan hati Allah.—Mazmur 104:24.
8 Kini, lihatlah cara Allah menciptakan manusia. Lengan, kaki dan tangannya tepat seperti apa yang dibutuhkan untuk memungkinkannya mempertahankan keseimbangan dan bergerak ke sana kemari dengan mudah. Jadi, dari bahan-bahan yang dengan berlimpah terdapat di bumi di sekelilingnya, manusia dapat mencari makanan dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya bagi dirinya sendiri. Yehuwa menyediakan kemampuan mengecap sehingga makan dan minum bukan hanya merupakan tindak mekanis yang dilakukan untuk memperoleh kekuatan—seperti menghubungkan suatu peralatan listrik dengan stop kontak dewasa ini. Tidak, makan dan minum dirancang untuk memberikan kenikmatan sehingga hal itu bukan hanya untuk mengenyangkan perut tetapi juga untuk merangsang selera. Yehuwa juga memberikan telinga kepada manusia dan mengelilinginya dengan banyak sekali suara untuk menyenangkan telinga itu. Betapa nikmatnya mendengar desiran aliran air di sungai kecil yang menyejukkan, kicauan burung perkutut ataupun gelak tawa seorang bayi! Ya, syukur atas kebaikan Allah, meskipun adanya segala hal buruk yang terjadi sejak penciptaan, masih merupakan sukacita untuk bisa hidup.
9 Perhatikan juga indera-indera kita yang lain. Betapa banyaknya warna-warni yang berbeda-beda dan menyenangkan yang sedap dipandang mata! Dan betapa memuaskan untuk mencium semerbak wanginya sekuntum bunga! Tidak heran penggubah mazmur berseru kepada Yehuwa, ”Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat!”—Mazmur 139:14.
Kejatuhan dan Penyelamatan Umat Manusia
10. Bagaimana tanggapan kebanyakan manusia terhadap kebaikan Allah, namun bagaimana mereka terus menerima manfaat dari kebaikan tersebut?
10 Sungguh menyedihkan, seraya waktu berjalan orang-tua kita yang pertama menunjukkan kurangnya penghargaan atas segala kebaikan Allah terhadap mereka. Mereka menunjukkan hal ini sewaktu mereka tidak mematuhi perintah Allah dan melanggar satu-satunya larangan yang telah Ia berikan. Akibatnya, mereka dan keturunan mereka mulai merasakan penderitaan, kesukaran dan kematian. (Kejadian 2:16, 17; 3:16-19; Roma 5:12) Selama ribuan tahun yang telah berlalu sejak perbuatan ketidaktaatan tersebut, kebanyakan di antara umat manusia menunjukkan sikap acuh tak acuh ataupun tidak adanya penghargaan terhadap kebaikan Allah. Namun, meskipun demikian, orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan tidak menunjukkan penghargaan masih memperoleh manfaat dari kebaikan Allah. Dengan cara bagaimana? Rasul Paulus menjelaskannya kepada penduduk Listra di Timur Tengah, ”[Allah] bukan tidak menyatakan diriNya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.”—Kisah 14:17.
11. Dengan cara bagaimana kebaikan Allah bertindak lebih daripada sekadar menyediakan tempat tinggal yang menyenangkan bagi umat manusia?
11 Tetapi kebaikan Allah tidaklah terbatas pada terus menyediakan hal-hal yang menyenangkan dan menunjang kehidupan yang limpah di atas bumi ini. Tidak, Ia bertindak lebih jauh. Yehuwa menunjukkan diri-Nya siap mengampuni dosa-dosa keturunan Adam dan terus mengadakan hubungan dengan orang-orang yang beriman di kalangan umat manusia. Segi ini dari kebaikan Allah dibawa kepada perhatian Musa, sewaktu Yehuwa berjanji untuk ’melewatkan segenap kegemilangan-Nya di hadapan Musa’. Musa kemudian mendengar pernyataan, ”[Yehuwa, Yehuwa], Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih setiaNya, yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.”—Keluaran 33:19; 34:6, 7.
12. Persediaan apa dari Taurat Musa menunjukkan kebaikan Yehuwa?
12 Pada zaman Musa, Yehuwa menetapkan suatu sistem yang sah bagi bangsa baru Israel yang memungkinkan pedosa-pedosa yang tidak sengaja memperoleh suatu persediaan yang melambangkan pengampunan dosa. Melalui perjanjian Taurat yang diperantarai Musa, bangsa Israel menjadi bangsa khusus Allah dan diajar untuk mempersembahkan kepada Yehuwa berbagai korban binatang yang akan menutupi dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan najis mereka. Jadi, meskipun keadaan mereka yang tidak sempurna, orang-orang Israel yang bertobat dapat terus menghampiri Yehuwa dengan diperkenan dan mengetahui bahwa ibadat mereka berkenan kepada-Nya. Raja Daud, anggota dari bangsa itu, di bawah hukum Taurat, menyatakan pengertiannya berkenaan kebaikan Allah dalam hal ini, ”Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setiaMu, oleh karena kebaikanMu, ya [Yehuwa].”—Mazmur 25:7.
13. Bagaimana Yehuwa menyediakan cara yang lebih efektif daripada korban-korban binatang untuk pengampunan dosa?
13 Pada waktunya kebaikan Yehuwa menggerakkan Dia untuk menyediakan jalan yang lebih efektif dan permanen guna mengampuni dosa-dosa. Hal ini Ia lakukan dengan perantaraan korban dari Yesus, yang adalah seorang keturunan Raja Daud. (Matius 1:6-16; Lukas 3:23-31) Yesus tidak berdosa. Karena itu, sewaktu ia mati, kehidupannya yang diberikan dalam korban memiliki nilai tinggi, dan Allah menerima itu sebagai suatu tebusan yang dapat diterapkan pada semua keturunan Adam yang berdosa. Rasul Paulus menulis, ”Setiap orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya.”—Roma 3:23-26.
14. Harapan menakjubkan apa yang dimungkinkan bagi umat manusia melalui korban tebusan?
14 Iman akan korban tebusan Yesus menghasilkan banyak hal bagi orang-orang kristiani, jauh lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh korban-korban binatang di bawah hukum Taurat bagi bangsa Israel. Itu mengarah kepada dinyatakannya benar jumlah yang terbatas dari orang-orang kristiani dan diangkatnya mereka oleh roh Allah untuk menjadi putra-putra-Nya. Dengan demikian, mereka menjadi saudara-saudara dari Yesus dan memperoleh harapan untuk dibangkitkan sebagai pribadi-pribadi roh yang akan menyertai dia dalam Kerajaan surgawinya. (Lukas 22:29, 30; Roma 8:14-17) Bayangkan bahwa Allah membuka prospek surgawi sedemikian bagi makhluk-makhluk yang hidup di planet yang kecil ini, bumi! Sekelompok kecil orang-orang yang memiliki harapan demikian masih ada. Tetapi bagi jutaan orang kristiani lainnya, menaruh iman akan tebusan membuka jalan untuk menikmati apa yang telah dihilangkan oleh Adam dan Hawa—kehidupan kekal di bumi yang seperti firdaus dan seperti taman. Perjanjian Taurat sendiri tidak dapat memberikan prospek masa depan di surga ataupun di bumi bagi orang-orang yang berpaut kepadanya.
15. Apa yang tercakup dalam ”kabar baik”?
15 Betapa tepat bahwa berita tentang penyelenggaraan baru yang telah diatur Allah melalui Kristus Yesus ini disebut ”kabar baik”, karena itu mencerminkan kebaikan Allah. (2 Timotius 1:9, 10, NW) Di dalam Alkitab, kabar baik sering kali disebut ”kabar baik kerajaan”. Dewasa ini, kabar tersebut berpusat pada kebenaran bahwa kerajaan telah didirikan di bawah pemerintahan Yesus yang telah dibangkitkan. (Matius 24:14, NW; Wahyu 11:15; 14:6, 7) Akan tetapi kabar baik mencakup lebih banyak lagi. Sebagaimana dinyatakan dalam kata-kata Paulus kepada Timotius yang dikutip di atas, itu juga mencakup pengetahuan bahwa Yesus telah mempersembahkan korban tebusan demi kepentingan kita. Tanpa korban tersebut, hubungan kita dengan Allah, keselamatan kita sendiri—selain daripada kerajaan Yesus dan 144.000 imam dan raja yang diambil dari bumi—tidak akan mungkin. Betapa menakjubkan pernyataan dari kebaikan Allah berupa tebusan ini.
Kebaikan Allah Dewasa Ini
16, 17. Bagaimana Hosea 3:5 telah digenapi (a) pada tahun 537 S.M.? (b) pada tahun 1919 M.?
16 Memandang ke depan kepada ”hari-hari terakhir”, rasul Paulus memperingatkan, ”Manusia akan . . . tidak suka yang baik.” (2 Timotius 3:1-3) Bahkan pernyataan-pernyataan kebaikan yang biasa, seperti kemurahan dan mengasihi sesama tidak dihargai. Maka betapa menganjurkan, menghangatkan hati nubuat dari Hosea 3:5, ”Orang Israel akan berbalik dan akan mencari [Yehuwa], Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada [Yehuwa] dan kepada kebaikanNya pada hari-hari yang terakhir.”
17 Nubuat ini mula-mula digenapi pada tahun 537 S.M. sewaktu orang-orang Yahudi kembali ke Negeri Perjanjian dari pengasingan di Babel. Pada zaman modern, itu mulai tergenap tahun 1919 sewaktu sisa dari Israel rohani keluar dari organisasi Setan dan dengan sungguh-sungguh mulai mencari Yehuwa dan kebaikan-Nya. Mereka mendapati bahwa ”Daud raja mereka” telah mulai memerintah dalam pribadi Kristus Yesus dalam kuasa surgawi sejak 1914. Di bawah pengawasan surgawinya, dengan bergairah mereka mengumumkan kabar baik ini kepada bangsa-bangsa. Demikian mereka mulai menggenapi perintah yang dicatat di Matius 24:14, ”Injil Kerajaan [yang didirikan] ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
18. Siapa yang telah bergabung dengan sisa dari Israel rohani di dalam memberitakan kabar baik?
18 Dewasa ini, sisa dari orang-orang terurap telah disertai oleh ”kumpulan besar” yang dengan cara serupa memuliakan kebaikan Yehuwa. (Wahyu 7:9) Kini lebih dari empat juta orang menggemakan suara malaikat yang dilihat oleh rasul Yohanes dalam penglihatan ketika mereka mengumumkan kepada segala bangsa, ”Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakimanNya, dan sembahlah Dia yang menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”—Wahyu 14:7.
19. Sebutkan salah satu bukti terbesar dari kebaikan Allah.
19 Salah satu bukti paling besar dari kebaikan Allah adalah bahwa Ia membiarkan kita menjadi rekan-rekan sekerja-Nya dalam pekerjaan yang sedang menuju puncaknya ini. Betapa besar hak istimewa kita untuk dipercayakan ”Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia!” (1 Timotius 1:11) Dengan mengajarkan dan memberitakan hal ini kepada orang-orang lain, kita dalam suatu tingkat yang tinggi sedang mempertunjukkan buah roh Allah yang penting, yaitu kebaikan. Jadi, kita memiliki sikap seperti Daud, hamba Allah zaman dahulu, yang berkata, ”Peringatan kepada besarnya kebajikanMu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilanMu mereka akan bersorak-sorai.”—Mazmur 145:7.
20. Informasi lebih lanjut mengenai kebaikan apa akan dibahas dalam artikel berikut?
20 Akan tetapi, apakah membagikan dan memberitakan kabar baik hanya merupakan satu-satunya cara untuk mempertunjukkan kebaikan dalam hidup kita? Sama sekali tidak! Kita dianjurkan untuk menjadi ”penurut-penurut Allah seperti anak-anak yang kekasih”. (Efesus 5:1) Kebaikan Allah nyata dalam berbagai cara. Karena itu kebaikan kita juga harus mempengaruhi banyak segi dari hidup kita. Beberapa di antaranya akan dibahas dalam artikel berikut.
[Catatan Kaki]
a Buah-buah roh adalah kasih, sukacita, perdamaian, panjang sabar, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelembutan dan pengendalian diri.
Dapatkah Saudara Menjelaskan?
◻ Dengan cara apa ciptaan mencerminkan kebaikan Allah?
◻ Penyelenggaraan apa yang dibuat Yehuwa untuk mengampuni dosa-dosa dari manusia yang bertobat?
◻ Sebagai penggenapan Hosea 3:5, kapankah kaum sisa terurap datang kepada Yehuwa dan kebaikan-Nya dan ini mengarah kepada hal apa?
◻ Apa salah satu dari bukti terbesar dari kebaikan Allah dewasa ini?
[Gambar di hlm. 15]
Penciptaan memberikan bukti kebaikan Allah yang limpah
[Gambar di hlm. 16]
Diizinkannya kita ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran merupakan bukti menonjol tentang kebaikan Allah