PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 1/5 hlm. 4-7
  • Alkitab​—Suatu Bimbingan Praktis bagi Manusia Modern

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Alkitab​—Suatu Bimbingan Praktis bagi Manusia Modern
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Menimbun Hikmat yang Praktis
  • Buku yang Praktis bagi Kehidupan Modern
    Buku bagi Semua Orang
  • Problem Kehidupan Dapat Ditanggulangi
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Menjaga Stres Tetap Terkendali
    Sedarlah!—2010
  • Membangun Kehidupan Keluarga yang Bahagia
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 1/5 hlm. 4-7

Alkitab​—Suatu Bimbingan Praktis bagi Manusia Modern

”Segenap Alkitab diilhamkan Allah dan memang bermanfaat . . . untuk membimbing kehidupan orang.”—2 Timotius 3:16, ”The Jerusalem Bible”.

AYAT ini menjelaskan alasan dasar mengapa Alkitab praktis bagi zaman kita. Ia diilhamkan Allah. Karena Allah yang menciptakan kita, tidak ada pribadi yang lebih tahu tentang tubuh, pikiran, perasaan dan kebutuhan kita daripada Allah sendiri. Daud, raja Israel, pernah berkata tentang Allah Yehuwa, ”MataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis.” (Mazmur 139:16) Jika Pencipta kita tahu begitu banyak tentang diri kita, maka masuk akal bahwa petunjuk dan nasihat-Nya tentang cara kita dapat berbahagia dan sukses dalam kehidupan pasti berharga untuk diperiksa.

Pengalaman telah memperlihatkan bahwa prinsip-prinsip Alkitab praktis serta realistis bagi zaman kita. Prinsip-prinsip itu juga spesifik. Berikut ini ada empat contoh yang menggambarkan kepraktisan sehari-hari dari Alkitab.

Hubungan antar Manusia dan Perilaku Pribadi: Alkitab menganjurkan kode etik pribadi yang baik yang dapat menuntun kepada hubungan yang sehat dan sukses dengan orang-orang lain. Misalnya, bangsa Israel diperintahkan, ”Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam . . . melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Imamat 19:18) Meskipun kita tidak berada di bawah hukum bangsa Israel, mengikuti prinsip-prinsip Alkitab dapat membantu kita memelihara perdamaian dengan sesama. Bayangkan, misalnya, berapa banyak problem dapat diatasi jika setiap orang berupaya mengembangkan sifat-sifat rohani yang terdapat di Galatia 5:22, 23, (NW), ”Buah-buah roh adalah kasih, sukacita, perdamaian, panjang sabar, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelembutan, pengendalian diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal demikian.”—Bandingkan Roma 8:5, 6.

Sangat disayangkan, sewaktu tekanan hidup meningkat, ketegangan dan perselisihan sering timbul. Dalam keadaan seperti itu, menerapkan kata-kata peringatan yang terdapat dalam Amsal 29:11 dapat menghindarkan kita dari banyak kesulitan. ”Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.”—Bandingkan Amsal 15:1; Matius 7:12; Kolose 3:12-14.

Nasihat yang baik—tetapi apakah praktis bagi kehidupan nyata? Misalnya kasus seorang pria di Perancis yang memiliki problem serius berkenaan wataknya yang cenderung mudah marah. Berulang kali ia berada dalam kesulitan, bahkan masuk penjara, karena terlibat dalam berbagai perkelahian. Kemahirannya sebagai petinju memperburuk situasi. Suatu hari, percekcokan terjadi antara pria ini dengan ayahnya. Tiba-tiba, tanpa disadarinya, ia meninju ayahnya hingga jatuh tak berkutik hanya dengan satu pukulan. Akibatnya keretakan pahit terjadi dalam hubungan mereka.

Sementara itu, pria ini berjumpa dengan Saksi-Saksi Yehuwa dan mulai mempelajari prinsip-prinsip Alkitab. Ini menggerakkan dia untuk meneliti dengan sungguh-sungguh tingkah lakunya terhadap orang lain. Dengan upaya keras, perilakunya mulai berubah, dan ia menjadi lebih tenang. Kemudian, suatu hari, pria ini kembali ke ayahnya untuk berdamai. Ayahnya sangat terkesan atas perubahan yang dibuat anaknya sehingga hubungan mereka pulih.

Ini adalah salah satu dari banyak contoh yang memberi kesaksian akan kebenaran kata-kata rasul Paulus, ”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; . . . ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”—Ibrani 4:12.

Kehidupan Keluarga: Apakah keluarga saudara berbahagia? Banyak keluarga tidak. ”Bahwa kehidupan keluarga sebagai suatu lembaga terancam telah pasti sekarang,” komentar The Natal Witness, sebuah surat kabar Afrika Selatan, dan menambahkan bahwa, ”anak-anak sekarang dilahirkan ke dalam suatu revolusi sosial.”

Namun, Alkitab limpah dengan nasihat praktis yang dirancang untuk membantu banyak keluarga mencapai sukses meskipun problem-problem timbul. Berkenaan peran suami, misalnya, Alkitab berkata, ”Suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri.” Bila suami memenuhi persyaratan ini, dengan senang hati istrinya akan membalas dengan ”menghormati suaminya”. (Efesus 5:25-29, 33) Hubungan antara orang-tua dan anak-anak dijelaskan dalam Efesus 6:4, ”Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan [”Yehuwa”, NW].” Hal ini, selanjutnya, menciptakan suasana kekeluargaan yang membuat lebih mudah bagi anak-anak untuk mengikuti Alkitab dan untuk patuh kepada orang-tua mereka.—Efesus 6:1.

Itu adalah sekadar contoh sehubungan nasihat Alkitab tentang kehidupan keluarga. Dengan mematuhi bimbingan Allah, banyak orang telah berhasil dan menikmati kebahagiaan di rumah. Edward, seorang ayah dari dua anak, menjelaskan manfaat yang ia nikmati karena menerapkan prinsip-prinsip Alkitab. ”Ketika itu perkawinan saya sedang retak,” kenangnya. ”Saya tidak punya waktu untuk menikmati hubungan yang berarti dengan anak-anak saya. Satu-satunya hal yang kemudian mempersatukan kami adalah karena kami menerapkan apa yang Alkitab katakan tentang kehidupan keluarga.”—Amsal 13:24; 24:3; Kolose 3:18-21; 1 Petrus 3:1-7.

Kesehatan Mental, Fisik, dan Emosi: Penelitian telah memperlihatkan bahwa, sampai tingkat tertentu, kesehatan fisik seseorang berhubungan dengan kesehatan mental dan emosinya. ”Gejala-gejala umum dari stres,” kata The World Book Encyclopedia, ”mencakup meningkatnya detakan jantung, semakin naiknya tekanan darah, ketegangan otot, depresi mental, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.” Akan tetapi, beberapa orang percaya bahwa menyimulasi tindakan-tindakan kekerasan merupakan satu cara untuk menghilangkan stres. ”Tinju dapat menjadi penyembuh stres yang sangat baik,” kata sebuah surat kabar Afrika Selatan The Star. Ia mengutip kata-kata dari konsultan kebugaran bernama Jannie Claasens, ”Jika seorang wanita telah mengalami hari yang penuh frustrasi, ia dapat melampiaskan ketegangannya dengan memukuli karung tinju.”

Namun, bukankah akan jauh lebih baik untuk belajar mengatasi akar penyebab frustrasi? Dalam buletin Stress—The Modern Scourge, Dr. Michael Slutzkin berkata bahwa, ”mengenali stres . . . adalah penting, karena banyak dari penyebabnya dapat disembuhkan.” Ia menambahkan bahwa, ”penanganan stres . . . bahkan dapat membantu proses penyembuhan dalam berbagai kondisi.”

Alkitab menjelaskan suatu cara yang sangat efektif untuk dapat menangani stres, ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah . . . Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6, 7) Mengendalikan stres dengan cara ini menghasilkan banyak keuntungan—bahkan secara fisik. Sebuah amsal Alkitab menyatakannya demikian, ”Hati yang tenang menyegarkan tubuh.” (Amsal 14:30) Amsal lain menyatakan, ”Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”—Amsal 17:22.

Dalam upaya melarikan diri dari stres dan tekanan, banyak orang mengandalkan tembakau, alkohol, obat-obat bius. Kerusakan yang disebabkan kecanduan hal-hal itu banyak dicatat. Namun, Alkitab selalu menasihati kita agar tetap bersih dari ”semua pencemaran jasmani”. (2 Korintus 7:1; bandingkan Amsal 23:29-35.) Pasti, menjauhi praktik-praktik yang mencelakakan seperti itu adalah perlindungan yang praktis dalam dunia dewasa ini.

Pekerjaan, Uang, dan Kejujuran: Kemalasan tidak pernah akan menguntungkan seseorang. ”Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa,” kata Amsal 20:4. Sebaliknya, kerja keras tidaklah sia-sia. ”Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi,” kata Efesus 4:28. Ayat ini menambahkan bahwa jauh lebih baik bagi seseorang untuk ikut serta ”melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”—Bandingkan Amsal 13:4.

Tahukah saudara bahwa prinsip-prinsip Alkitab dapat diterapkan bahkan dalam hubungan di tempat kerja? Para pekerja, sebagaimana ”budak-budak” pada zaman Alkitab, dianjurkan untuk ’menaati tuan [mereka] yang di dunia ini dalam segala hal’. Para majikan, atau ”tuan”, di lain pihak, hendaknya ’berlaku adil-benar dan jujur’ kepada karyawan mereka.—Kolose 3:22-24; 4:1; bandingkan 1 Petrus 2:18-20.

Alkitab memuat banyak hal sehubungan praktik bisnis yang jujur. Meskipun patut disayangkan, telah sangat berkurang dewasa ini, kejujuran sering diakui dan dihargai sebagai sifat yang diinginkan. Inilah yang ditandaskan Alkitab. Yesus pernah berkata, ”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”—Lukas 16:10; bandingkan Amsal 20:10; 22:22, 23; Lukas 6:31.

Di suatu negeri di Afrika, industri berlian merupakan tempat terjadinya banyak pencurian dan korupsi. Maka diputuskan untuk mengganti orang yang menduduki jabatan kepala. Para menteri negara diminta untuk menyerahkan nama-nama yang mereka anggap cocok untuk kedudukan itu. Ketika anggota kabinet berkumpul untuk memutuskan, nama-nama tersebut satu per satu dicoret terutama dengan alasan korupsi. Akhirnya, mereka sampai pada nama terakhir yang ada dalam daftar—pilihan sang presiden.

”Tetapi dia bukan anggota partai!” protes seorang menteri.

Sang presiden menjawab bahwa ini bukanlah kedudukan politik.

”Ia salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa,” kata yang lain.

”Itulah sebabnya ia mendapat pekerjaan ini,” kata sang presiden. Ia kemudian menambahkan, ”Kita tahu bahwa mereka jujur, dan orang seperti inilah yang kita butuhkan. Kita tahu bahwa kita dapat mempercayainya.”

Ya, orang-orang yang mempraktikkan prinsip-prinsip Alkitab sering mendapati bahwa hal ini menguntungkan mereka bahkan dalam dunia dewasa ini.

Menimbun Hikmat yang Praktis

Kita telah meninjau hanya beberapa contoh dari apa yang dimaksud dengan ”mendapat pengenalan akan Allah”. (Amsal 2:1-9) Suatu harta berupa nasihat yang relevan dan praktis dapat ditemukan dalam Alkitab. Prinsip-prinsip berkenaan kebersihan, kerajinan, komunikasi, seks, perceraian, pembayaran pajak, berurusan dengan beragam kepribadian, dan mengatasi kemiskinan hanyalah beberapa dari aspek-aspek kehidupan yang ditinjau Alkitab. Jutaan orang akan memberi kesaksian bahwa perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan dalam kehidupan mereka bergantung pada seberapa jauh mereka menerapkan prinsip-prinsip Alkitab.

Meskipun kepraktisan seketika dari Alkitab terjamin, Alkitab juga menawarkan banyak manfaat jangka panjang. Misalnya, Alkitab menjanjikan bahwa akar penyebab rasa sakit dan penderitaan dalam dunia sekarang segera akan dihapuskan oleh campur tangan ilahi.—Daniel 2:44; 2 Petrus 3:11-13; Wahyu 21:1-5.

Oleh karena itu, kami menganjurkan saudara untuk belajar sebanyak mungkin tentang Alkitab. Jika saudara belum memiliki sebuah Alkitab, pastikan untuk memperolehnya. Penerbit majalah ini dengan senang hati akan membantu saudara. Sebagaimana banyak orang telah memperoleh manfaat dengan menerapkan saran-saran praktis dari Alkitab, saudara juga dapat dibantu untuk menghargai nilai dari Firman Allah, sekarang maupun di masa depan.

[Gambar di hlm. 7]

Alkitab adalah pembimbing praktis untuk membuat kehidupan keluarga bahagia

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan