PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w96 15/4 hlm. 3-4
  • Meningkatnya Kabar Buruk

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Meningkatnya Kabar Buruk
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Berlimpah Sepanjang Sejarah
  • Peningkatan pada Tahun-Tahun Belakangan Ini
  • Kabar Baik di Masa Depan!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Terus Beritakan!
    Bernyanyi Sepenuh Hati bagi Yehuwa
  • Kabar Baik
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • ”Membawa Kabar Baik tentang Sesuatu yang Lebih Baik”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
w96 15/4 hlm. 3-4

Meningkatnya Kabar Buruk

PERNAHKAH saudara memperhatikan bahwa kepala berita yang mengumumkan kabar buruk lebih membangkitkan minat pembaca dibandingkan dengan yang menyampaikan kabar baik? Tidak soal itu kepala berita surat kabar tentang bencana alam atau gosip menarik yang terpampang di sampul depan sebuah majalah yang dicetak di atas kertas mengilap, tampaknya kabar buruk lebih laris daripada kabar baik.

Zaman sekarang tidak pernah ada kekurangan kabar buruk. Namun orang kadang-kadang bertanya-tanya apakah para reporter dan jurnalis dilatih untuk mencari dan memburu kabar buruk saja​—dengan mengesampingkan kabar baik apa pun.

Berlimpah Sepanjang Sejarah

Memang, kabar buruk berlimpah sepanjang abad, lebih banyak dibandingkan dengan kabar baik apa pun. Dalam catatan sejarah, neraca sangat condong ke arah penderitaan manusia, kekecewaan, dan keputusasaan, yang telah menjadi keadaan dari umat manusia.

Mari kita pertimbangkan beberapa contoh saja. Buku Chronicle of the World, yang disusun oleh Jacques Legrand, menyajikan sekumpulan cerita, yang masing-masing ditulis untuk tanggal tertentu sewaktu peristiwa itu terjadi tetapi seolah-olah itu diceritakan oleh seorang jurnalis modern yang melaporkan peristiwa tersebut. Dari laporan-laporan yang diriset dengan baik ini, kita memperoleh suatu pandangan yang menyeluruh tentang kabar buruk yang tersebar luas yang telah didengar oleh manusia sepanjang keberadaannya yang dipenuhi kesusahan di sini di planet Bumi.

Pertama, perhatikan laporan masa awal ini dari Yunani pada tahun 429 SM. Laporan itu meliput perang yang pada saat itu berkecamuk antara Athena dan Sparta, ”Negara-kota Potidaea dipaksa untuk menyerah kepada orang-orang Athena yang mengepung, setelah dibiarkan dalam keadaan lapar yang sedemikian rupa sehingga penduduk memakan mayat rekan-rekan mereka.” Benar-benar kabar buruk!

Maju ke abad pertama sebelum Tarikh Masehi, kita mendapat laporan yang jelas tentang kematian Julius Caesar, tertanggal Roma, 15 Maret 44 SM. ”Julius Caesar telah dibunuh. Ia ditikam sampai mati oleh suatu komplotan, yang beberapa dari antaranya adalah teman-teman dekatnya, ketika ia hendak duduk di kursinya di Gedung Senat hari ini, Pertengahan Bulan Maret.”

Selama abad-abad berikutnya, kabar buruk terus bertambah banyak. Satu contoh yang mengejutkan adalah kabar dari Meksiko ini pada tahun 1487, ”Dalam pertunjukan yang paling spektakuler tentang persembahan korban, yang pernah terlihat di ibu kota Aztek, Tenochtitlan, 20.000 orang kehilangan jantung mereka demi Huitzilopochtli, dewa perang.”

Bukan hanya kekejaman manusia yang telah menghasilkan kabar buruk tetapi kecerobohannya telah membuat daftar ini semakin panjang. Kebakaran besar di London tampaknya adalah salah satu bencana semacam itu. Laporan dari London, Inggris, tertanggal 5 September 1666, berbunyi, ”Akhirnya, setelah empat hari dan empat malam, kebakaran di London dihentikan oleh the duke of York, yang membawa pasukan serbuk mesiu dari angkatan laut untuk meledakkan gedung-gedung yang berada pada jalur kobaran api. Kira-kira 160 hektar tanah diratakan termasuk 87 gereja dan lebih dari 13.000 rumah dihancurkan. Menakjubkan sekali, hanya sembilan orang yang tewas.”

Kita harus menambahkan kepada contoh-contoh kabar buruk ini epidemi yang telah mengguncang banyak benua​—misalnya, epidemi kolera pada awal tahun 1830-an. Kepala berita tercetak yang melaporkan hal ini mengatakan, ”Momok kolera menghantui Eropa”. Laporan realistis yang menyusul menggambarkan kabar buruk dalam keadaan terburuknya yang menakutkan, ”Kolera, yang baru dikenal di Eropa pada tahun 1817, sedang menyebar dari Asia ke barat. Kota-kota Rusia seperti Moskwa dan St. Petersburg telah berkurang penduduknya​—mayoritas korban adalah orang-orang miskin di kota.”

Peningkatan pada Tahun-Tahun Belakangan Ini

Maka meskipun benar bahwa kabar buruk telah menjadi kenyataan hidup sepanjang catatan sejarah, dekade-dekade belakangan dari abad ke-20 ini memberikan bukti bahwa kabar buruk semakin bertambah, sesungguhnya itu sedang meningkat dengan pesat.

Tidak diragukan, berita perang adalah yang terburuk dari kabar buruk yang terdengar pada abad kita sekarang. Dua peperangan terbesar dalam sejarah​—dengan tepat disebut Perang Dunia I dan Perang Dunia II​—jelas menghasilkan kabar buruk yang dilaporkan dalam skala yang mengerikan. Tetapi itu sebenarnya hanyalah bagian kecil dari kabar buruk yang disajikan pada abad yang tidak membahagiakan ini.

Perhatikan beberapa kepala berita yang dipilih secara acak:

Tanggal 1 September 1923: Gempa bumi mengguncang Tokyo​—300.000 orang tewas; 20 September 1931: Krisis​—Inggris mendevaluasi pound; 25 Juni 1950: Korea Utara memasuki Korea Selatan; 26 Oktober 1956: Orang-orang Hongaria bangkit melawan kekuasaan Soviet; 22 November 1963: John Kennedy tewas tertembak di Dallas; 21 Agustus 1968: Tank-tank Rusia menerjang untuk menghancurkan pemberontakan Praha; 12 September 1970: Pesawat-pesawat jet yang dibajak diledakkan di padang pasir; 25 Desember 1974: Siklon Tracy meratakan Darwin​—66 tewas; 17 April 1975: Kamboja jatuh ke tangan kekuatan Komunis; 18 November 1978: Bunuh diri massal di Guyana; 31 Oktober 1984: Ny. Gandhi tewas tertembak; 28 Januari 1986: Pesawat ulang-alik meledak sewaktu lepas landas; 26 April 1986: Reaktor Soviet terbakar; 19 Oktober 1987: Pasar bursa jatuh; 25 Maret 1989: Alaska dilanda tumpahan minyak; 4 Juni 1989: Tentara membantai para pengunjuk rasa di Lapangan Tiananmen.

Ya, sejarah memperlihatkan bahwa kabar buruk selalu berlimpah, sementara kabar baik termasuk jarang. Seraya kabar buruk meningkat pada dekade-dekade belakangan ini, kabar baik telah berkurang tahun demi tahun.

Mengapa bisa begini? Apakah akan selamanya begini?

Artikel berikut akan membahas dua pertanyaan ini.

[Keterangan Gambar di hlm. 3]

WHO/League of Red Cross

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan