PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w99 15/7 hlm. 4-8
  • Mengapa Saudara Dapat Mempercayai Nubuat Alkitab

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Saudara Dapat Mempercayai Nubuat Alkitab
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Yang Bertolak Belakang
  • Apakah Saudara Akan Mempercayai Nubuat Alkitab?
  • Pencarian akan Ramalan yang Dapat Dipercaya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Meramalkan Masa Depan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2018
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Nubuat-Nubuat yang Digenapi
    Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia?
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
w99 15/7 hlm. 4-8

Mengapa Saudara Dapat Mempercayai Nubuat Alkitab

RAJA PIRUS dari Epirus di Yunani bagian barat laut terlibat dalam suatu pertikaian panjang dengan Imperium Romawi. Karena besar keinginannya untuk mengetahui hasil pertikaian ini, ia berkonsultasi dengan sang orakel di Delfi. Namun, jawaban yang diterimanya dapat diartikan dengan dua cara sebagai berikut: (1) ”Aku berkata bahwa engkau, putra Æcus, dapat menaklukkan orang-orang Romawi. Engkau akan pergi, engkau akan kembali, engkau tak akan pernah gugur dalam perang.” (2) ”Aku berkata bahwa orang-orang Romawi akan menaklukkanmu, putra Æacus. Engkau pergi, engkau tak akan pernah kembali, engkau akan gugur di medan perang.” Ia memutuskan untuk mempercayai arti yang pertama dari orakel tersebut, kemudian berperang melawan Romawi. Pirus kalah total.

Kasus-kasus seperti itu menodai reputasi orakel zaman dahulu karena ketidakjelasan dan makna gandanya. Namun, bagaimana dengan nubuat Alkitab? Beberapa kritikus berpendapat bahwa nubuat-nubuat yang dimuat Alkitab tidak lebih baik daripada orakel. Para kritikus ini berspekulasi bahwa apa yang dimuat Alkitab hanyalah ramalan yang cerdik tentang peristiwa-peristiwa masa depan dari orang-orang yang pintar dan sangat jeli, biasanya dari golongan imam. Mereka menganggap bahwa dengan pengalaman atau melalui koneksi khusus, pria-pria ini melihat perkembangan alami dari situasi-situasi tertentu. Dengan membandingkan berbagai karakteristik nubuat Alkitab dengan karakteristik orakel, kita akan lebih dapat menarik kesimpulan yang benar.

Yang Bertolak Belakang

Ciri khas orakel adalah makna gandanya. Misalnya, di Delfi, jawaban disampaikan dengan ucapan-ucapan yang sulit dipahami. Oleh karena itu, para imam harus menafsirkannya dan menciptakan syair-syair yang bermakna ganda. Sebuah contoh klasik adalah jawaban yang diberikan kepada Kroesus, raja dari Lidia. Sewaktu ia berkonsultasi dengan sang peramal orakel, ia diberi tahu, ”Jika Kroesus menyeberangi Halys, ia akan menghancurkan sebuah imperium yang perkasa.” Ternyata, ”imperium yang perkasa” yang dihancurkan adalah imperiumnya sendiri! Sewaktu Kroesus menyeberangi sungai Halys untuk menyerbu Kapadokia, ia mengalami kekalahan di tangan Kores dari Persia.

Bertolak belakang dengan orakel kafir, nubuat Alkitab terkenal karena kesaksamaan dan kejelasannya. Salah satu contohnya adalah nubuat tentang kejatuhan Babilon, yang dicatat buku Yesaya di dalam Alkitab. Sekitar 200 tahun sebelum terjadinya peristiwa ini, nabi Yesaya meramalkan secara terperinci dan saksama tentang digulingkannya Babilon oleh Media-Persia. Nubuat ini mengungkapkan bahwa penakluknya akan menyandang nama Kores, dan nubuat ini menyingkapkan strategi pengeringan sungai yang merupakan sistem pertahanannya dan memasuki kota yang berbenteng melalui gerbang-gerbang yang terbuka. Semua ini digenapi secara akurat. (Yesaya 44:27​–45:2) Juga, dinubuatkan dengan tepat bahwa Babilon pada akhirnya tidak akan dihuni sama sekali.​—Yesaya 13:17-22.

Juga, perhatikanlah kegamblangan peringatan yang diberitakan oleh nabi Yunus, ”Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” (Yunus 3:4) Tidak ada ketidakjelasan di sini! Beritanya begitu dramatis dan terus terang sehingga orang-orang Niniwe segera ”percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka . . . mengenakan kain kabung”. Sebagai hasil pertobatan mereka, Yehuwa tidak mendatangkan malapetaka atas orang-orang Niniwe pada waktu itu.​—Yunus 3:5-10.

Orakel digunakan sebagai sarana untuk memberikan pengaruh secara politik. Para penguasa dan pemimpin militer sering kali mengutip penafsiran yang mereka sukai dengan tujuan untuk mencapai kepentingan pribadi dan aksi-aksi mereka sendiri sehingga hal-hal itu mempunyai ”embel-embel ilahi”. Akan tetapi, berita-berita nubuat Allah disampaikan tanpa dipengaruhi pandangan pribadi.

Sebagai ilustrasi: Nabi Yehuwa, Natan, tidak menahan diri untuk menegur Raja Daud yang berbuat salah. (2 Samuel 12:​1-​12) Selama pemerintahan Yerobeam II atas kerajaan Israel sepuluh suku, nabi Hosea dan Amos menyampaikan kritik tajam kepada raja yang memberontak dan para pendukungnya karena kemurtadan dan tingkah laku mereka yang tidak menghormati Allah. (Hosea 5:​1-7; Amos 2:​6-8) Kata-kata yang sangat tajam berikut ini adalah peringatan Yehuwa kepada sang raja melalui mulut nabi Amos, ”Aku akan bangkit melawan keluarga Yerobeam dengan pedang.” (Amos 7:9) Keluarga Yerobeam pun dibinasakan.​—1 Raja 15:25-30; 2 Tawarikh 13:20.

Kebanyakan orakel menuntut bayaran. Barangsiapa membayar lebih banyak akan mendapatkan orakel yang ia sukai. Orang-orang yang berkonsultasi dengan para orakel di Delfi membayar sangat mahal untuk informasi yang tidak berguna, dengan demikian memenuhi kuil Apollo dan bangunan-bangunan tambahannya dengan harta yang melimpah. Sebaliknya, nubuat dan peringatan Alkitab diberikan dengan cuma-cuma dan sama sekali tanpa sikap berat sebelah. Ini terjadi tidak soal kedudukan, atau kekayaan dari orang yang mereka tuju, karena seorang nabi sejati tidak dapat disuap. Nabi dan hakim Samuel dapat dengan tulus bertanya, ”Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata?”​—1 Samuel 12:3.

Karena orakel tersedia hanya di tempat-tempat spesifik, orang harus mengerahkan upaya besar untuk mengadakan perjalanan ke sana untuk menerimanya. Bagi rakyat jelata, kebanyakan tempat semacam itu sangat sulit dijangkau karena terletak di lokasi-lokasi seperti Dodona di Gunung Tomarus di Epirus dan Delfi di daerah pegunungan di Yunani tengah. Biasanya, hanya orang yang kaya dan berkuasa yang dapat berkonsultasi dengan orakel-orakel seperti itu. Lagi pula, ”kehendak dewa-dewi” ini disingkapkan hanya selama beberapa hari dalam setahun. Sungguh bertolak belakang, Allah Yehuwa mengutus para nabi-Nya langsung kepada orang-orang untuk mengumumkan nubuat yang perlu mereka dengar. Misalnya, pada masa pembuangan orang-orang Yahudi di Babilonia, Allah sekurang-kurangnya memiliki tiga nabi yang melayani di antara umat-Nya​—Yeremia di Yerusalem, Yehezkiel yang berada di antara orang-orang buangan, dan Daniel di ibu kota Imperium Babilonia.​—Yeremia 1:​1, 2; Yehezkiel 1:1; Daniel 2:48.

Pada umumnya, orakel diberikan secara pribadi sehingga si penerimanya dapat memanfaatkan penafsiran itu demi keuntungan pribadinya. Sungguh bertolak belakang, nubuat-nubuat Alkitab sering kali diberikan di hadapan umum sehingga semua dapat mendengarkan beritanya dan memahami sangkut-pautnya. Nabi Yeremia berkali-kali berbicara di hadapan umum di Yerusalem, meskipun ia tahu bahwa beritanya tidak disukai para pemimpin dan penduduk kota tersebut.​—Yeremia 7:​1, 2.

Dewasa ini, orakel dipandang sebagai bagian dari sejarah zaman dahulu. Padahal, orakel-orakel itu sama sekali tidak memiliki nilai praktis bagi orang-orang yang hidup pada masa yang genting dewasa ini. Tidak ada orakel yang berkaitan dengan zaman kita atau masa depan kita. Sangat bertolak belakang, nubuat Alkitab merupakan bagian dari ”firman Allah [yang] hidup dan mengerahkan kuasa”. (Ibrani 4:​12) Nubuat Alkitab yang telah tergenap menyediakan pola tentang cara Yehuwa berurusan dengan umat manusia dan menyingkapkan aspek-aspek penting dari maksud-tujuan dan kepribadian-Nya. Selain itu, nubuat-nubuat penting Alkitab akan segera digenapi dalam waktu dekat. Sebagai gambaran tentang apa yang akan segera terjadi, rasul Petrus menulis, ”Ada langit baru [Kerajaan Mesias di surga] dan bumi baru [masyarakat manusia yang adil-benar] yang kita nantikan sesuai dengan janji [Allah], dan di dalamnya keadilbenaran akan tinggal.”​—2 Petrus 3:13.

Perbandingan singkat antara nubuat Alkitab dan orakel agama palsu ini mungkin membuat saudara berkesimpulan seperti yang dinyatakan dalam buku yang berjudul The Great Ideas, ”Sehubungan dengan prediksi manusia yang berkematian, para nabi Ibrani tampaknya unik. Tidak seperti para penenung dan peramal, . . . mereka tidak perlu menggunakan seni atau peralatan untuk menembus rahasia ilahi. . . . Pada umumnya, nubuat yang mereka sampaikan cukup jelas, tidak seperti para orakel. Setidak-tidaknya, itikad mereka adalah untuk mengungkapkan, bukan untuk menyembunyikan, rencana Allah akan hal-hal tersebut, karena Ia sendiri ingin agar manusia melihat ke depan haluan bimbingan-Nya.”

Apakah Saudara Akan Mempercayai Nubuat Alkitab?

Saudara dapat mempercayai nubuat Alkitab. Bahkan, saudara dapat menjadikan Yehuwa serta penggenapan firman nubuat-Nya sebagai tumpuan kehidupan saudara. Nubuat Alkitab bukanlah suatu catatan ramalan basi yang telah tergenap. Banyak nubuat yang terdapat dalam Alkitab kini sedang digenapi atau akan digenapi dalam waktu dekat. Dinilai dari yang sudah-sudah, kita dapat yakin sepenuhnya bahwa nubuat-nubuat tersebut juga akan digenapi. Karena nubuat-nubuat itu berfokus pada zaman kita dan menyangkut masa depan kita, sebaiknya kita memperhatikannya dengan serius.

Saudara dapat dengan yakin mempercayai nubuat Alkitab yang terdapat di Yesaya 2:​2, 3, ”Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung . . . dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: ’Mari, kita naik ke gunung TUHAN, . . . supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya.’ ” Dewasa ini, jutaan orang benar-benar menyambut ibadat Yehuwa yang ditinggikan dan belajar menempuh jalan-Nya. Apakah saudara akan memanfaatkan kesempatan untuk mempelajari jalan-jalan Allah lebih banyak serta menerima pengetahuan yang saksama tentang Dia dan maksud-tujuan-Nya agar dapat menempuh di jalan-jalan-Nya?​—Yohanes 17:3.

Penggenapan nubuat Alkitab lainnya menuntut tindakan mendesak dari pihak kita. Sehubungan dengan masa depan yang di ambang pintu, sang pemazmur secara nubuat bernyanyi, ”Orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan . . . Sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik.” (Mazmur 37:​9, 10) Menurut saudara, apa yang dibutuhkan agar luput dari kebinasaan yang akan menimpa orang-orang fasik, termasuk orang-orang yang mencemooh nubuat-nubuat Alkitab? Mazmur yang sama menjawab, ”Orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri [”bumi”, NW].” (Mazmur 37:9) Menanti-nantikan Yehuwa berarti sepenuhnya mempercayai janji-janji-Nya dan menyelaraskan kehidupan kita dengan standar-standar-Nya.​—Amsal 2:​21, 22.

Seperti apakah kehidupan sewaktu orang-orang yang menanti-nantikan Yehuwa mewarisi bumi kelak? Sekali lagi, nubuat Alkitab menyingkapkan bahwa suatu masa depan yang mulia tersedia bagi umat manusia yang taat. Nabi Yesaya menulis, ”Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.” (Yesaya 35:​5, 6) Rasul Yohanes menulis kata-kata yang menenteramkan ini, ”Ia [Yehuwa] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu. Dan Pribadi yang duduk di atas takhta mengatakan, . . . ’Tuliskanlah, karena segala perkataan ini setia dan benar.’”​—Penyingkapan 21:4, 5.

Saksi-Saksi Yehuwa mengetahui bahwa Alkitab adalah buku nubuat yang dapat diandalkan. Dan, mereka sepenuhnya setuju dengan anjuran rasul Petrus, ”Firman yang bersifat nubuat menjadi lebih pasti bagi kami; dan kamu berlaku baik dalam memberi perhatian kepadanya seperti kepada pelita yang bersinar di tempat gelap, sampai hari mulai fajar dan bintang kejora terbit, dalam hatimu.” (2 Petrus 1:​19) Kami sungguh-sungguh berharap agar saudara berbesar hati melihat prospek masa depan yang luar biasa yang disampaikan oleh nubuat Alkitab!

[Kotak/Gambar di hlm. 6]

ORAKEL DELFI adalah orakel paling ternama di Yunani purba.

Uap yang memabukkan membuat imam tersebut kesurupan

[Gambar]

Seorang imam wanita, duduk di atas tripod dan mengucapkan orakelnya

Ucapan-ucapannya dipercayai sebagai wahyu dewa Apollo

[Keterangan]

Tripod: Dari buku Dictionary of Greek and Roman Antiquities; Apollo: The Complete Encyclopedia of Illustration/J. G. Heck

[Gambar di hlm. 7]

Orakel yang diberikan di Delfi sama sekali tidak dapat diandalkan

[Keterangan]

Delfi, Yunani

[Gambar di hlm. 8]

Saudara dapat yakin sepenuhnya akan nubuat Alkitab tentang dunia baru

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan