PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w13 15/1 hlm. 12-16
  • Jangan Biarkan Apa Pun Menjauhkan Saudara dari Yehuwa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jangan Biarkan Apa Pun Menjauhkan Saudara dari Yehuwa
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • PEKERJAAN DAN KARIER
  • REKREASI DAN HIBURAN
  • HUBUNGAN KELUARGA
  • BUATLAH PILIHAN YANG BIJAK
  • Apakah Rekreasi Saudara Bermanfaat?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Pilihlah Hiburan yang Menyenangkan Yehuwa
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pelajari Caranya dari Alkitab
  • Cara Memilih Hiburan dengan Bijak
    Cara agar Tetap Dikasihi Allah
  • ”Apakah Engkau Mengasihi Aku Lebih Daripada Ini?”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
w13 15/1 hlm. 12-16

Jangan Biarkan Apa Pun Menjauhkan Saudara dari Yehuwa

”Pilihlah pada hari ini siapa yang akan kamu layani.”​—YOS. 24:15.

COBALAH JAWAB

  • Bagaimana Saudara dapat tetap seimbang dalam pilihan pekerjaan sekuler?

  • Bagaimana Saudara dapat tetap seimbang dalam pilihan rekreasi dan hiburan?

  • Bagaimana Saudara dapat mengatasi kepedihan hati sewaktu seorang anggota keluarga meninggalkan Yehuwa?

1-3. (a) Mengapa Yosua adalah teladan dalam membuat pilihan yang benar dalam kehidupan? (b) Apa yang hendaknya selalu kita ingat sewaktu membuat keputusan?

SEWAKTU mendengar kata ”pilih”, apa yang muncul dalam pikiran? Sewaktu membuat pilihan, seseorang bisa memutuskan dan menentukan arah kehidupannya. Sebagai ilustrasi, bayangkan seseorang sedang berjalan, lalu tiba-tiba ia sampai di persimpangan jalan. Apakah dia akan ke kiri atau ke kanan? Kalau dia memang sudah punya tujuan, maka pastilah salah satu jalan itu akan membawanya lebih dekat ke tujuan, sementara jalan yang lain malah menjauhkannya.

2 Alkitab memuat banyak contoh dari orang-orang yang harus membuat pilihan. Misalnya, Kain harus memutuskan apakah akan melampiaskan kemarahannya atau mengekangnya. (Kej. 4:6, 7) Yosua harus memilih apakah akan melayani Allah yang benar atau menyembah allah-allah palsu. (Yos. 24:15) Tujuan Yosua adalah tetap dekat dengan Yehuwa; maka, dia memilih jalan yang membawanya ke sana. Namun, tidak demikian halnya dengan Kain, maka dia memilih jalan yang membuatnya semakin jauh dari Yehuwa.

3 Kadang-kadang, kita juga ada di ”persimpangan jalan”. Jika hal itu terjadi, ingatlah selalu tujuan kita, yaitu memuliakan Yehuwa melalui semua tindakan kita dan menghindari semua hal yang akan menjauhkan kita dari-Nya. (Baca Ibrani 3:12.) Dalam artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan membahas bagaimana kita dapat memastikan bahwa pilihan kita tidak akan menjauhkan kita dari Yehuwa dalam tujuh bidang kehidupan.

PEKERJAAN DAN KARIER

4. Mengapa mencari nafkah adalah hal yang penting?

4 Orang Kristen wajib menafkahi diri sendiri dan keluarganya. Alkitab menunjukkan bahwa jika seseorang tidak mau menyediakan kebutuhan keluarganya, ia lebih buruk daripada orang yang tidak beriman. (2 Tes. 3:10; 1 Tim. 5:8) Jelaslah, pekerjaan sekuler kita adalah hal yang penting. Tetapi, jika kita tidak waspada, hal itu dapat menjauhkan kita dari Yehuwa. Bagaimana bisa?

5. Hal penting apa saja yang perlu dipertimbangkan saat akan menerima tawaran kerja?

5 Katakanlah Saudara sedang mencari pekerjaan, dan di tempat Saudara tinggal lapangan pekerjaannya sedikit. Saudara mungkin akan menerima pekerjaan apa pun yang bisa Saudara dapatkan, atau yang ditawarkan. Tetapi, bagaimana kalau pekerjaan itu bertentangan dengan prinsip Alkitab? Bagaimana jika kegiatan Kristen atau keluarga Saudara menjadi korban karena pekerjaan itu menuntut jam kerja yang panjang atau perjalanan yang jauh? Apakah Saudara akan tetap menerima pekerjaan itu dan berpikir, ’Yah, lumayanlah, daripada menganggur’? Ingatlah, pilihan yang salah bisa menjauhkan Saudara dari Yehuwa. (Ibr. 2:1) Entah Saudara masih mencari kerja atau ingin mengganti pekerjaan, bagaimana Saudara dapat membuat keputusan yang bijaksana?

6, 7. (a) Apa saja yang mungkin menjadi tujuan seseorang sehubungan dengan pekerjaan sekuler? (b) Tujuan mana yang akan membuat Saudara lebih dekat dengan Yehuwa, dan mengapa?

6 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tetaplah ingat tujuan Saudara. Coba pikirkan, ’Apa yang ingin saya capai dengan pekerjaan atau karier ini?’ Jika saudara memandang pekerjaan tersebut sebagai sarana untuk menghidupi diri Saudara dan keluarga agar dapat melayani Yehuwa, pasti Yehuwa akan memberkatinya. (Mat. 6:33) Yehuwa tidak akan tinggal diam jika Saudara kehilangan pekerjaan atau menghadapi krisis ekonomi. (Yes. 59:1) Dia ”tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari cobaan”.​—2 Ptr. 2:9.

7 Namun, bagaimana jika tujuan Saudara sekadar ingin kaya? Mungkin Saudara bisa meraih kekayaan itu. Namun, ingatlah bahwa ”kesuksesan” tidak ada yang gratis, dan Saudara bisa jadi harus mengorbankan hal-hal yang justru sangat penting. (Baca 1 Timotius 6:9, 10.) Jika Saudara terlalu mementingkan harta dan karier, Saudara akan menjauh dari Yehuwa.

8, 9. Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh para orang tua tentang sikap mereka terhadap pekerjaan sekuler? Jelaskan.

8 Jika Saudara adalah orang tua, coba pikirkan contoh macam apa yang Saudara berikan kepada anak-anak. Apa yang mereka simpulkan tentang prioritas Saudara? Apakah Saudara lebih mementingkan karier atau persahabatan dengan Yehuwa? Kalau mereka mengamati bahwa Saudara lebih mengutamakan kedudukan, gengsi, dan kekayaan, apakah mereka mungkin akan mengambil jalan yang mencelakakan itu juga? Apakah mereka akan kehilangan respek terhadap Saudara sebagai orang tua mereka? Seorang saudari muda mengatakan, ”Seingat saya, Papa selalu sibuk kerja. Mulanya, saya pikir Papa kerja keras karena ingin agar kami mendapatkan yang terbaik, ingin agar kami tidak kekurangan. Tetapi, akhir-akhir ini, ada yang berubah. Dia kerja terus-terusan, dan membelikan kami barang-barang mewah yang sebenarnya tidak kami butuhkan. Akibatnya, kami dikenal sebagai keluarga yang kaya raya, bukan keluarga yang menganjurkan orang-orang untuk mengejar hal rohani. Kalau bisa milih, aku lebih pilih dukungan rohani Papa daripada uangnya.”

9 Kalian para orang tua, janganlah menjauh dari Yehuwa dengan mementingkan karier kalian. Berilah teladan kepada anak-anak kalian. Tunjukkanlah bahwa kalian benar-benar menganggap harta rohani sebagai harta yang jauh lebih berharga daripada harta materi.​—Mat. 5:3.

10. Apa saja yang perlu dipikirkan oleh anak muda yang mau memilih karier?

10 Jika kamu adalah anak muda yang hendak memilih karier, bagaimana kamu bisa memilih jalan yang tepat? Seperti yang telah dibahas tadi, kamu perlu tahu apa tujuan hidupmu. Apakah dengan pendidikan atau pekerjaan yang sedang kamu pertimbangkan itu kamu bisa mengutamakan kepentingan Kerajaan, atau malah menjauh dari Yehuwa? (2 Tim. 4:10) Apakah tujuanmu adalah meniru gaya hidup orang-orang yang kebahagiaannya bergantung pada jumlah saldo tabungan, atau aset, mereka? Atau, apakah kamu memilih untuk mengandalkan Yehuwa seperti halnya Daud? Ia mengatakan, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali, atau keturunannya meminta-minta roti.” (Mz. 37:25) Ingatlah, jalan yang satu akan menjauhkanmu dari Yehuwa, dan yang satu lagi akan mengarahkanmu ke kehidupan yang terbaik. (Baca Amsal 10:22; Maleakhi 3:10.) Jalan yang mana yang akan kamu pilih?a

REKREASI DAN HIBURAN

11. Apa pandangan Alkitab tentang rekreasi dan hiburan? Tetapi, apa yang harus Saudara ingat?

11 Alkitab tidak anti-kesenangan. Alkitab juga tidak mengatakan bahwa rekreasi dan hiburan hanya buang waktu. Paulus menulis kepada Timotius bahwa pelatihan bagi tubuh jasmani ada manfaatnya. (1 Tim. 4:8) Alkitab bahkan mengatakan bahwa ada ”waktu untuk tertawa” dan ”waktu untuk melompat-lompat”, bahkan menganjurkan istirahat yang cukup. (Pkh. 3:4; 4:6) Tetapi, kalau Saudara tidak waspada, rekreasi dan hiburan dapat menjauhkan Saudara dari Yehuwa. Mengapa? Sering kali bahaya muncul dari dua hal ini, yaitu jenis hiburan yang Saudara pilih dan waktu yang Saudara habiskan untuk itu.

[Gambar di hlm. 14]

Rekreasi akan menyegarkan jika jenisnya tepat dan jumlah waktunya seimbang

12. Hal-hal apa saja yang perlu Saudara pertimbangkan dalam memilih rekreasi dan hiburan?

12 Pertama, pertimbangkan jenisnya. Pasti ada jenis rekreasi dan hiburan yang bersih dan bermanfaat. Tetapi, kebanyakan jenis hiburan memang mengagung-agungkan apa yang Yehuwa benci, yaitu kekerasan, spiritisme, dan seks bebas. Maka, Saudara perlu menganalisis jenis rekreasi dan hiburan yang Saudara nikmati. Apa pengaruh hiburan itu atas Saudara? Apakah hiburan itu mempromosikan kekerasan, persaingan yang kotor, atau nasionalisme kepada Saudara? (Ams. 3:31) Apakah itu menguras kantong Saudara? Apakah orang lain bisa tersandung karena hal itu? (Rm. 14:21) Rekreasi dan hiburan itu akan membuka pintu untuk pergaulan dengan orang-orang macam apa? (Ams. 13:20) Apakah itu menimbulkan keinginan-keinginan untuk berbuat salah?​—Yak. 1:14, 15.

13, 14. Mengapa Saudara perlu mempertimbangkan jumlah waktu yang Saudara gunakan untuk bersantai?

13 Pertimbangkan juga jumlah waktu yang Saudara habiskan untuk menikmati rekreasi dan hiburan. Cobalah renungkan, ’Apakah waktu yang saya habiskan untuk bersantai begitu banyak sampai-sampai waktu untuk kegiatan rohani tinggal sedikit?’ Jika Saudara menghabiskan banyak waktu untuk menikmatinya, rekreasi dan hiburan yang Saudara pilih tidak akan menghasilkan kesegaran. Kenyataannya, orang yang tetap seimbang dalam hal rekreasi dan hiburan justru lebih menikmatinya. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa mereka telah menyelesaikan hal-hal ”yang lebih penting” terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka bisa benar-benar menikmati saat santai mereka.​—Baca Filipi 1:10, 11.

14 Bisa jadi, kita tergoda untuk menghabiskan banyak waktu untuk bersantai. Namun, hal itu dapat menjauhkan kita dari Yehuwa. Kim, seorang saudari berusia 20 tahun, menyadari hal itu. ”Dulu, kalau ada pesta, pasti ada saya,” katanya. ”Tiap akhir pekan​—Jumat, Sabtu, Minggu—​selalu ada acara yang seru. Tapi sekarang, aku sadar bahwa ada banyak hal lain yang lebih penting. Misalnya, sebagai perintis, aku bangun jam enam pagi supaya bisa berdinas, jadi enggak mungkin aku ikut main sama teman-teman sampai jam satu atau jam dua pagi. Memang, acara kumpul-kumpul itu enggak salah, tapi bisa sangat menyimpangkan perhatian. Sama seperti dalam bidang lain, dalam bidang ini pun kita harus tetap seimbang.”

15. Bagaimana orang tua dapat menyediakan rekreasi yang menyegarkan bagi anak-anak?

15 Orang tua bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan materi, rohani, dan emosi diri sendiri dan keluarga, termasuk menyediakan rekreasi yang menyegarkan. Jika Saudara adalah orang tua, Saudara hendaknya tidak bersikap anti-kesenangan dan menentang semua jenis kegiatan bersantai. Di sisi lain, Saudara juga harus waspada terhadap pengaruh yang bejat. (1 Kor. 5:6) Dengan pertimbangan yang matang, Saudara bisa memilih jenis rekreasi dan hiburan yang benar-benar menyegarkan bagi keluarga Saudara.b Dengan demikian, Saudara dan anak-anak Saudara memilih jalan yang membuat kalian lebih dekat kepada Yehuwa.

HUBUNGAN KELUARGA

16, 17. Situasi memedihkan apa yang dialami oleh banyak orang tua? Dari mana kita tahu bahwa Yehuwa memahami kepedihan mereka?

16 Ikatan kasih antara orang tua dan anaknya sangatlah kuat. Yehuwa bahkan menggunakan hubungan semacam itu untuk menggambarkan betapa besar kasih-Nya kepada umat-Nya. (Yes. 49:15) Maka, wajarlah kalau kita merasa sangat pedih hati ketika anggota keluarga yang kita sayangi meninggalkan Yehuwa. ”Hati saya hancur,” kata seorang saudari yang putrinya dipecat. ”Dalam hati, saya bertanya-tanya, ’Kenapa dia sampai meninggalkan Yehuwa?’ Saya merasa itu salah saya, dan saya menuduh diri sendiri.”

17 Yehuwa memahami perasaan Saudara. Ia sendiri juga ’merasa sakit dalam hati-Nya’ karena pemberontakan salah satu anaknya, yaitu manusia pertama, juga karena pemberontakan dari hampir semua manusia di bumi pada zaman Air Bah. (Kej. 6:5, 6) Kalau seseorang belum pernah mengalaminya sendiri, bisa jadi sulit untuk memahami betapa memedihkan hal itu. Meskipun demikian, tidaklah bijaksana jika Saudara menjauh dari Yehuwa karena ada anggota keluarga yang salah pilih jalan dan dipecat. Maka, bagaimana Saudara dapat mengatasi kepedihan hati yang timbul karena salah seorang anggota keluarga meninggalkan Yehuwa?

18. Mengapa orang tua hendaknya tidak menyalahkan diri sendiri jika anak mereka meninggalkan Yehuwa?

18 Janganlah menyalahkan diri karena hal itu. Yehuwa memberi manusia kebebasan untuk memilih, dan setiap anggota keluarga yang telah membaktikan diri dan dibaptis harus ”memikul tanggungannya sendiri”. (Gal. 6:5) Pada akhirnya, Yehuwa akan meminta pertanggungjawaban, bukan dari Saudara, melainkan dari si pelaku dosa yang telah membuat pilihan tersebut. (Yeh. 18:20) Saudara juga tidak perlu menyalahkan orang lain. Tunjukkanlah respek terhadap cara Yehuwa memberikan disiplin. Lawanlah Si Iblis, bukan para gembala yang bertindak demi melindungi sidang.​—1 Ptr. 5:8, 9.

Tidaklah salah untuk mengharapkan orang yang Saudara sayangi kembali kepada Yehuwa

19, 20. (a) Jika seorang anak dipecat, apa yang dapat dilakukan orang tuanya untuk mengatasi kepedihan hati? (b) Apa yang boleh diharapkan oleh orang tua seperti itu?

19 Di sisi lain, jika Saudara memilih untuk marah kepada Yehuwa, Saudara akan menjauh dari-Nya. Sebenarnya, anggota keluarga Saudara perlu melihat pendirian Saudara yang teguh untuk mendahulukan Yehuwa di atas segalanya, termasuk di atas hubungan keluarga. Jadi, agar dapat menghadapi situasi itu, jagalah kerohanian Saudara. Jangan kucilkan diri dari rekan-rekan Kristen lainnya. (Ams. 18:1) Curahkanlah isi hati Saudara dalam doa kepada Yehuwa. (Mz. 62:7, 8) Jangan mencari-cari dalih untuk mengadakan kontak dengan anggota keluarga yang telah dipecat, misalnya melalui SMS atau e-mail. (1 Kor. 5:11) Tetaplah sibuk dalam kegiatan rohani. (1 Kor 15:58) Saudari yang disebutkan sebelumnya mengatakan, ”Saya sadar bahwa saya harus tetap sibuk dalam pelayanan kepada Yehuwa dan menjaga diri tetap kuat secara rohani agar, ketika putri saya kembali kepada Yehuwa nanti, saya siap membantunya.”

20 Alkitab mengatakan bahwa kasih ”mempunyai harapan akan segala sesuatu”. (1 Kor. 13:4, 7) Tidaklah salah untuk mengharapkan orang yang Saudara sayangi itu kembali. Setiap tahun, ada banyak pelaku kesalahan yang bertobat dan kembali ke organisasi Yehuwa. Yehuwa tidak akan terus marah kepada orang yang bertobat. Ia bahkan ”siap mengampuni”.​—Mz. 86:5.

BUATLAH PILIHAN YANG BIJAK

21, 22. Dalam menggunakan kebebasan memilih, apa tekad Saudara?

21 Yehuwa telah memberi manusia kebebasan untuk memilih. (Baca Ulangan 30:19, 20.) Namun, itu berarti kita bertanggung jawab untuk memilih dengan benar. Maka, setiap orang Kristen perlu merenungkan, ’Saya sedang berada di jalan yang mana? Apakah saya membiarkan pekerjaan dan karier, rekreasi dan hiburan, atau hubungan keluarga menjauhkan saya dari Yehuwa?’

22 Yehuwa tidak pernah berhenti mengasihi umat-Nya. Maka, tidak ada yang bisa menjauhkan kita dari Yehuwa kecuali kalau kita sendiri memilih jalan yang salah. (Rm. 8:38, 39) Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Karena itu, bertekadlah untuk tidak membiarkan apa pun menjauhkan Saudara dari Yehuwa. Artikel berikutnya akan membahas bagaimana kita dapat memperlihatkan tekad itu dalam empat bidang lainnya.

a Untuk mengetahui lebih banyak soal memilih karier, lihat pasal 38 dari buku Pertanyaan Kaum Muda​—Jawaban yang Praktis, Jilid 2.

b Untuk mengetahui saran-saran tentang hal ini, lihat Sedarlah! November 2011, halaman 17-19.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan