PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w13 15/8 hlm. 8
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Bahan Terkait
  • Cara Memperlakukan Orang yang Dipecat
    ”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”
  • Perlihatkan Keloyalan Kristen sewaktu Seorang Kerabat Dipecat
    Pelayanan Kerajaan Kita—2002
  • Lebih Menyayangi Yehuwa Daripada Keluarga
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2020
  • Tirulah Belas Kasihan Allah Dewasa Ini
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
w13 15/8 hlm. 8

PERTANYAAN PEMBACA

Di perhimpunan, apakah orang tua boleh duduk bersama anaknya yang dipecat?

Kita tidak perlu terlalu mempersoalkan di mana seseorang yang dipecat seharusnya duduk di Balai Kerajaan. Majalah ini sering menganjurkan orang tua Saksi untuk memberikan bantuan rohani kepada anak mereka yang dipecat, yang masih tinggal bersama mereka. Seperti yang ditunjukkan dalam Menara Pengawal 1 Oktober 2001, halaman 16-18, orang tua bahkan bisa mengadakan PAR dengan anak di bawah umur yang dipecat, yang masih tinggal serumah. Dengan demikian, mudah-mudahan anak itu bisa teranjurkan sehingga ia bisa memperbaiki tingkah lakunya.

Jadi, di Balai Kerajaan, tampaknya tidak menjadi soal jika anak tersebut duduk dengan tenang bersama orang tuanya. Karena orang yang dipecat tidak diharuskan duduk di barisan paling belakang, seorang anak yang dipecat boleh duduk di sebelah orang tuanya, di mana pun mereka duduk. Orang tua berupaya memenuhi kebutuhan rohani anak mereka. Maka, mereka pasti ingin agar si anak mendapat manfaat sebesar-besarnya dari perhimpunan. Mereka lebih mudah membantu si anak jika ia duduk bersama mereka, dan bukannya duduk sendirian di tempat lain.

Namun, bagaimana jika seorang anak yang dipecat tidak lagi tinggal bersama orang tuanya? Apakah ia tidak boleh duduk bersama mereka di perhimpunan? Selama ini, publikasi kita telah menjelaskan bagaimana seharusnya sikap seorang Saksi terhadap pergaulan dengan kerabat yang dipecat yang tidak tinggal serumah.a Kerabat orang yang dipecat tidak boleh mencari-cari kesempatan untuk bergaul dengannya. Tapi, situasinya tentu sangat berbeda jika orang yang dipecat duduk dengan tenang di sebelah kerabatnya selama perhimpunan. Jika anggota keluarga yang setia memiliki sikap yang benar terhadap kerabat mereka yang dipecat dan mereka berupaya menaati nasihat mengenai pergaulan dengannya, kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.​—1 Kor. 5:11, 13; 2 Yoh. 11.

Selama orang yang dipecat itu menyadari keadaan dirinya, tidaklah menjadi soal apakah dia duduk di sebelah kerabatnya atau di samping anggota sidang lainnya. Dalam situasi tertentu, mengatur-atur tempat duduk seseorang bisa menimbulkan berbagai masalah. Jika semua yang hadir, termasuk kerabat yang setia, berupaya menerapkan prinsip Alkitab tentang pemecatan, dan jika soal tempat duduk orang yang dipecat tidak menimbulkan sandungan, kita tidak perlu mempermasalahkan seseorang mau duduk di mana selama perhimpunan.b

a Lihat buku ”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”, halaman 207-209.

b Keterangan ini memperbarui apa yang dimuat dalam The Watchtower 1 April 1953, halaman 223.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan