PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w15 1/8 hlm. 3-4
  • Apa yang Terjadi Setelah Kematian?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa yang Terjadi Setelah Kematian?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bagaimana keadaan orang mati?
  • Apa Sebenarnya Neraka Itu?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
  • Akan Ada Kebangkitan!
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
  • Kebangkitan—Bagi Siapa, dan di Mana?
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Apakah Neraka Memang Ada? Menurut Alkitab, Apa Itu Neraka?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
w15 1/8 hlm. 3-4

Topik Utama | KEBANGKITAN​—MUNGKINKAH?

Apa yang Terjadi Setelah Kematian?

Orang dewasa dan anak-anak berkumpul mengelilingi peti mati di pemakaman

”Saya pikir setelah seseorang mati, dia mungkin ada di surga, neraka, atau api penyucian. Saya tahu saya tidak pantas pergi ke surga, tapi saya juga bukan orang jahat sehingga harus pergi ke neraka. Saya juga tidak mengerti apa itu api penyucian. Saya tidak pernah baca hal itu dalam Alkitab. Saya cuma dengar apa kata orang.”​—Lionel.

”Saya diajar bahwa semua orang mati akan pergi ke surga, tapi saya tidak yakin tentang hal itu. Saya pikir kematian itu akhir segalanya, tidak ada harapan bagi orang mati.”​—Fernando.

Pernahkah Anda berpikir: ’Apa yang sebenarnya terjadi setelah seseorang mati? Apakah mereka menderita di suatu tempat? Bisakah kita bertemu mereka lagi? Apa jawabannya?’ Coba perhatikan apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan. Pertama, mari kita periksa apa kata Alkitab tentang kematian. Lalu, kita akan bahas harapan yang ditawarkan Firman Allah, Alkitab.

Bagaimana keadaan orang mati?

JAWABAN ALKITAB: ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun, dan tidak ada upah lagi bagi mereka, karena kenangan akan mereka telah dilupakan. Semua yang dijumpai tanganmu untuk dilakukan, lakukanlah dengan segenap kekuatanmu, sebab tidak ada pekerjaan atau rancangan atau pengetahuan atau hikmat di Syeol, tempat ke mana engkau akan pergi.”a—Pengkhotbah 9:5, 10.

Singkatnya, semua orang mati pergi ke kuburan. Tempat ini memberikan gambaran tentang keadaan orang mati yang tidak sadar sama sekali. Apa pandangan Ayub tentang kuburan? Ia kehilangan semua hartanya dan anaknya dalam satu hari, kemudian terkena penyakit bisul yang menyakitkan di seluruh tubuhnya. Ia memohon kepada Allah, ”Oh, sekiranya di Syeol [”di neraka”, Terjemahan Douay Katolik] kau sembunyikan aku, sekiranya engkau merahasiakan aku.” (Ayub 1:13-19; 2:7; 14:13) Ayub pasti tahu bahwa Syeol bukan tempat siksaan yang menyala-nyala, di mana ia akan lebih menderita. Tapi, ia tahu di sana ia tidak akan merasakan apa-apa.

Ada cara lain untuk mengetahui keadaan orang mati. Kita bisa menyelidiki catatan Alkitab tentang delapan orang yang dibangkitkan dari kematian.​—Lihat kotak ”Delapan Kebangkitan yang Ditulis dalam Alkitab”.

Mereka tidak menceritakan bahwa mereka berada di surga atau tempat siksaan. Jika mereka pernah ada di tempat seperti itu, pasti mereka akan cerita kepada orang lain. Dan, itu pasti dicatat dalam Alkitab agar semua orang tahu. Tapi, Alkitab tidak mencatatnya. Delapan orang itu juga tidak bercerita apa-apa. Mengapa? Sewaktu mati, mereka tidak sadar, seperti sedang tidur nyenyak. Malah, Alkitab kadang menggunakan kata tidur untuk menjelaskan kematian. Contohnya, Daud dan Stefanus sedang ”tidur dalam kematian”.​—Kisah 7:60; 13:36.

Lalu, apakah ada harapan bagi orang mati? Apakah mereka bisa bangun dari tidur?

a Dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru, kata Ibrani ”Syeol” dan kata Yunani ”Hades” merujuk kepada ”kuburan”. Beberapa terjemahan Alkitab memakai kata ”neraka”, tapi gagasan tentang tempat siksaan yang menyala-nyala untuk orang mati tidak sesuai dengan Alkitab.

DELAPAN KEBANGKITAN YANG DITULIS DALAM ALKITABb

Putra janda Nabi Elia membangkitkan putra janda yang tinggal di Zarefat, daerah Israel di utara.​—1 Raja 17:17-24.

Anak laki-laki Syunem Penerus Elia, nabi Elisa membangkitkan anak laki-laki dari kota Syunem dan menyerahkannya kepada orang tuanya.​—2 Raja 4:32-37.

Seorang pria di tempat penguburan Karena terburu-buru, jenazah pria yang baru meninggal dilempar ke kuburan tempat jenazah Elisa berada. Sewaktu jenazah itu menyentuh tulang nabi Elisa, pria itu hidup lagi.​—2 Raja 13:20, 21.

Putra janda dari Nain Yesus menghentikan orang-orang yang akan menguburkan jenazah anak muda di luar kota Nain. Lalu, ia membangkitkannya dan menyerahkan kepada ibunya yang berduka.​—Lukas 7:11-15.

Putri Yairus Yairus, ketua sinagoga, memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anak perempuannya. Yesus membangkitkannya tidak lama setelah ia meninggal.​—Lukas 8:41, 42, 49-56.

Lazarus, teman dekat Yesus Lazarus sudah meninggal selama empat hari ketika Yesus membangkitkannya di hadapan banyak orang.​—Yohanes 11:38-44.

Dorkas Rasul Petrus membangkitkan wanita yang dikasihi ini yang dikenal karena banyak berbuat baik.​—Kisah 9:36-42.

Eutikhus Pemuda bernama Eutikhus meninggal karena jatuh dari jendela lantai atas. Rasul Paulus membangkitkannya.​—Kisah 20:7-12.

b Kebangkitan Yesus Kristus adalah kebangkitan yang paling penting dan sangat berbeda dari delapan kebangkitan ini, seperti yang akan dibahas di artikel berikut.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan