PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • km 3/97 hlm. 3-6
  • Mengerahkan Keberanian untuk Mengadakan Kunjungan Kembali

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengerahkan Keberanian untuk Mengadakan Kunjungan Kembali
  • Pelayanan Kerajaan Kita—1997
  • Bahan Terkait
  • Kunjungan Kembali Menghasilkan Pengajaran Alkitab
    Pelayanan Kerajaan Kita—2003
  • Pastikan untuk Mengunjungi Kembali
    Pelayanan Kerajaan Kita—1992
  • Dibutuhkan—Lebih Banyak Pengajaran Alkitab
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Memupuk Minat dengan Mengadakan Kunjungan Kembali yang Efektif
    Pelayanan Kerajaan Kita—1993
Lihat Lebih Banyak
Pelayanan Kerajaan Kita—1997
km 3/97 hlm. 3-6

Mengerahkan Keberanian untuk Mengadakan Kunjungan Kembali

1 Apakah sdr menikmati untuk mengadakan kunjungan kembali? Itulah yg dirasakan oleh banyak penyiar. Sdr mungkin merasa takut pd mulanya, terutama sewaktu mengunjungi kembali penghuni rumah yg hanya memperlihatkan minat yg terbatas ketika pertama kali dihubungi. Tetapi seraya sdr ”mengerahkan keberanian dng perantaraan Allah kita untuk berbicara kabar baik” sewaktu mengadakan kunjungan kembali, sdr mungkin merasa heran mendapati bahwa pekerjaan ini begitu mudah dan bermanfaat. (1 Tes. 2:2) Mengapa demikian?

2 Antara lain, ada perbedaan penting antara kunjungan kembali dan kunjungan pertama. Kunjungan kembali diadakan kpd orang yg sudah dikenal, bukan kpd orang yg belum dikenal, dan biasanya lebih mudah untuk bercakap-cakap dng orang yg sudah dikenal dp yg belum. Sehubungan dng banyaknya manfaat yg dihasilkan krn ambil bagian dlm pekerjaan ini, kunjungan kembali dapat mengarah kpd pengajaran Alkitab yg produktif di rumah.

3 Sewaktu kita bekerja dari rumah ke rumah, kita berulang-kali mengunjungi orang-orang yg tidak berminat ketika kita pertama kali mengunjungi mereka. Kalau begitu, mengapa kita terus berkunjung? Kita menyadari bahwa keadaan orang-orang berubah dan bahwa seseorang yg kelihatannya acuh tak acuh atau bahkan menentang pd kunjungan sebelumnya mungkin berminat pd kunjungan kita berikutnya. Dng mengingat hal itu, kita mempersiapkan dng baik dan berdoa memohon berkat Yehuwa sehingga apa yg kita katakan kali ini akan memperoleh sambutan.

4 Jika, dlm pekerjaan dari rumah ke rumah, kita rela mengabar kpd orang-orang yg sebelumnya sama sekali tidak menunjukkan minat, tidakkah kita hendaknya lebih rela lagi untuk mengunjungi kembali siapa saja yg memperlihatkan minat akan berita Kerajaan?—Kis. 10:34, 35.

5 Banyak di antara kita berada dlm kebenaran dewasa ini krn seorang penyiar dng sabar mengadakan kunjungan kembali kpd kita. Jika sdr salah seorang dari antaranya, sdr dapat bertanya kpd diri sendiri, ’Kesan pertama apa yg saya berikan kpd penyiar tsb? Apakah saya segera menyambut berita Kerajaan sewaktu saya pertama kali mendengarnya? Apakah saya mungkin kelihatan acuh tak acuh?’ Kita hendaknya merasa senang bahwa penyiar yg mengunjungi kembali menganggap kita layak mendapatkan kunjungan kembali, ”mengerahkan keberanian dng perantaraan Allah”, mengadakan kunjungan dan selanjutnya mengajarkan kebenaran kpd kita. Bagaimana dng mereka yg memperlihatkan minat pd mulanya tetapi belakangan kelihatannya menghindari kita? Sikap positif penting, spt yg diteguhkan oleh pengalaman berikut.

6 Sewaktu mengadakan kesaksian di jalan pd suatu pagi, dua penyiar bertemu dng seorang wanita muda yg sedang membawa seorang anak di kereta bayi. Wanita itu menerima sebuah majalah dan mengundang saudari-saudari tsb datang ke rumahnya pd hari Minggu berikutnya. Mereka datang pd waktu yg ditetapkan, tetapi penghuni rumah memberi tahu mereka bahwa ia tidak punya waktu untuk berbicara. Akan tetapi, ia berjanji bahwa ia ada di rumah minggu berikutnya. Saudari-saudari merasa ragu-ragu apakah wanita tsb akan memegang janjinya, tetapi wanita itu menunggu mereka sewaktu mereka berkunjung lagi. Sebuah pengajaran dimulai, dan wanita tsb membuat kemajuan yg luar biasa. Dlm waktu singkat, ia mulai menghadiri perhimpunan secara tetap tentu dan ambil bagian dlm dinas pengabaran. Sekarang ia sudah dibaptis.

7 Letakkan Dasar pd Kunjungan Pertama: Dasar untuk kunjungan kembali yg sukses sering kali diletakkan pd kunjungan pertama. Dengarkan komentar penghuni rumah dng saksama. Apa yg ditunjukkan oleh hal tsb kpd sdr? Apakah ia seorang yg cenderung kpd hal-hal rohani? Apakah ia peduli thd masalah-masalah sosial? Apakah ia berminat kpd sains? sejarah? lingkungan? Pd akhir kunjungan, sdr dapat mengajukan sebuah pertanyaan yg menggugah pikiran dan berjanji untuk membahas jawaban Alkitab sewaktu sdr kembali.

8 Misalnya, jika penghuni rumah menanggapi janji Alkitab berkenaan firdaus di bumi, pembahasan lebih lanjut sehubungan dng topik tsb mungkin cocok. Sebelum sdr pergi, sdr dapat bertanya, ”Bagaimana kita dapat merasa yakin bahwa Allah akan memenuhi janji ini?” Kemudian tambahkan, ”Mungkin saya dapat singgah sewaktu anggota keluarga lain ada di rumah, dan kemudian saya dapat memperlihatkan kpd Anda jawaban Alkitab atas pertanyaan ini.”

9 Jika penghuni rumah tidak memperlihatkan minat pd pokok tertentu, sdr dapat mengajukan salah satu pertanyaan yg ditonjolkan dlm persembahan pd halaman belakang dari Pelayanan Kerajaan Kita dan menggunakannya sbg dasar bagi pembahasan sdr berikutnya.

10 Buatlah Catatan Tertulis yg Saksama: Catatan kesaksian dari rumah ke rumah yg sdr miliki hendaknya saksama dan lengkap. Tulis nama dan alamat penghuni rumah segera setelah sdr meninggalkan rumah tsb. Janganlah menerka nomor rumah atau nama jalan—periksa informasi tsb untuk memastikan bahwa itu saksama. Tulis gambaran tt penghuni rumah. Buat catatan tt topik yg sdr bahas, ayat-ayat yg sdr baca, lektur apa pun yg sdr tinggalkan, dan pertanyaan yg akan sdr jawab sewaktu sdr kembali. Masukkan hari dan waktu kunjungan pertama dan kapan sdr berjanji untuk mengunjungi kembali. Sekarang catatan sdr sudah lengkap, jangan sampai hilang! Simpanlah di tempat yg aman sehingga sdr dapat mengacu kpd catatan tsb kelak. Terus pikirkan tt orang tsb dan bagaimana sdr akan menangani kunjungan itu pd kesempatan berikutnya.

11 Ketahuilah Apa Tujuan Sdr: Pertama, dng bersikap hangat dan ramah, lakukan yg terbaik untuk membuat penghuni rumah merasa tenteram. Perlihatkan bahwa sdr berminat kepadanya sbg pribadi, tanpa bersikap terlalu akrab. Selanjutnya, ingatkan dia akan pertanyaan apa pun yg sdr ajukan pd kunjungan sebelumnya. Dengarkan pendapatnya dng saksama, dan nyatakan penghargaan yg tulus atas komentarnya. Kemudian, perlihatkan mengapa pandangan Alkitab praktis. Jika mungkin, arahkan dia kpd pokok pikiran yg berhubungan dlm buku Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi. Tetaplah ingat bahwa tujuan sdr yg utama pd kunjungan kembali adalah untuk memulai sebuah pengajaran Alkitab.

12 Keterusterangan dari buku Pengetahuan telah mengilhami banyak di antara kita untuk ”mengerahkan keberanian” pd pengajaran Alkitab guna menganjurkan para pelajar menghadiri perhimpunan dan bergabung dng organisasi Yehuwa. Di masa lampau, kita cenderung menunggu sampai orang-orang belajar selama beberapa waktu sebelum mengundang mereka bergabung dng kita. Kini, banyak pelajar menghadiri perhimpunan segera setelah mereka mulai belajar, dan mereka membuat kemajuan yg lebih pesat sbg hasilnya.

13 Sepasang suami-istri memberi kesaksian tidak resmi kpd seorang rekan sekerja. Sewaktu ia menyatakan minat akan kebenaran, mereka mengundangnya untuk mengadakan pengajaran Alkitab dng menggunakan buku Pengetahuan. Pd waktu yg sama, mereka memberi tahu dia untuk menghadiri perhimpunan, tempat banyak dari pertanyaan-pertanyaannya akan dijawab. Pria tsb bukan saja senang menerima undangan mereka untuk belajar tetapi juga belajar dua kali seminggu dan mulai menghadiri perhimpunan secara tetap tentu di Balai Kerajaan.

14 Gunakan Brosur Apa yang Allah Tuntut dari Kita?: Pd Kebaktian Distrik ”Para Utusan Perdamaian Ilahi”, kita menerima brosur Apa yang Allah Tuntut dari Kita? Brosur ini berguna dlm memulai pengajaran Alkitab bersama orang-orang yg takut akan Allah tidak soal tingkat pendidikan mereka. Brosur tsb berisi rangkaian pelajaran yg luas dan lengkap, yg membahas ajaran-ajaran dasar Alkitab. Publikasi tsb merupakan perkakas yg sangat efektif untuk memberikan pengetahuan tt Allah. Brosur itu menjelaskan kebenaran dng begitu jelas dan sederhana sehingga hampir setiap orang di antara kita dapat menggunakannya untuk mengajarkan orang-orang lain tt tuntutan-tuntutan Allah. Kemungkinan besar, banyak penyiar akan memiliki hak istimewa untuk memimpin pengajaran Alkitab dng menggunakan brosur ini.

15 Beberapa orang yg merasa bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk mempelajari buku Pengetahuan mungkin mau mengadakan pembahasan singkat dng mempelajari brosur Apa yang Allah Tuntut. Mereka akan merasa tergetar dng apa yg mereka pelajari! Dlm hanya dua atau tiga halaman, mereka akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yg dipikirkan orang-orang selama berabad-abad: Siapakah Allah? Siapakah Iblis? Apakah maksud-tujuan Allah bagi bumi? Apakah Kerajaan Allah itu? Bagaimana sdr dapat menemukan agama yg benar? Meskipun brosur tsb mempersembahkan kebenaran dng cara yg sederhana, beritanya penuh kuasa. Brosur tsb membahas pokok-pokok kunci yg akan ditinjau para penatua bersama para calon pembaptisan dan dapat berfungsi sbg batu loncatan untuk pengajaran yg lebih saksama dng menggunakan buku Pengetahuan.

16 Untuk menawarkan pengajaran pd kunjungan kembali, sdr dapat mengatakan, ”Apakah Anda tahu bahwa dng menggunakan beberapa menit saja, Anda dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan Alkitab yg penting?” Kemudian ajukan pertanyaan yg terdapat pd awal salah satu pelajaran dlm brosur tsb. Misalnya, jika sdr berkunjung kpd seseorang yg lebih tua, sdr dapat mengatakan, ”Kita tahu bahwa di masa lampau Yesus menyembuhkan orang-orang. Tetapi di masa depan, apa yg akan Yesus lakukan bagi orang-orang yg sakit? orang yg lanjut usia? orang yg mati?” Jawabannya terdapat di pelajaran 5. Seorang yg cenderung kpd hal-hal rohani mungkin tergugah dng pertanyaan, ”Apakah Allah mendengarkan semua doa?” Itu dijawab dlm pelajaran 7. Anggota-anggota keluarga mungkin ingin mengetahui, ”Apa yg Allah tuntut dari orang-tua dan anak-anak?” Mereka akan mengetahuinya seraya mereka mempelajari pelajaran 8. Pertanyaan-pertanyaan lain adalah, ”Dapatkah orang mati mencelakakan orang yg hidup?” yg dijelaskan dlm pelajaran 11; ”Mengapa ada begitu banyak agama yg mengaku Kristen?” dibahas dlm pelajaran 13; dan ”Apa yg harus sdr lakukan untuk menjadi sahabat Allah?” yg dibahas dlm pelajaran 16.

17 Bantu Mereka yg Berbicara Bahasa Lain: Bagaimana dng penghuni rumah yg berbicara bahasa lain? Jika mungkin, mereka hendaknya diajar dlm bahasa yg mereka kuasai. (1 Kor. 14:9) Anggota sidang hendaknya memberikan catatan tt penghuni rumah yg berbahasa lain ini kpd sekretaris yg kemudian dapat meneruskannya kpd Lembaga. Jika tidak ada sidang atau kelompok terdekat dan tidak ada penyiar di sidang setempat yg dapat berbicara bahasa yg digunakan penghuni rumah, penyiar dapat mencoba belajar bersama penghuni rumah, dng menggunakan brosur Apa yang Allah Tuntut dlm dua bahasa.

18 Seorang penyiar berbahasa Inggris memulai pengajaran bersama seorang pria yg berbicara bahasa Vietnam dan istrinya, yang berbicara bahasa Thai. Publikasi dan Alkitab dlm bahasa Inggris, Vietnam, dan Thai digunakan selama pengajaran. Meskipun halangan bahasa pd mulanya merupakan tantangan, penyiar tsb menulis, ”Pertumbuhan rohani pasangan ini berlangsung cepat. Mereka telah melihat perlunya mulai menghadiri perhimpunan bersama kedua anak mereka, dan mereka membaca Alkitab setiap malam sbg satu keluarga. Anak perempuan mereka yg berusia enam tahun memimpin pengajaran Alkitabnya sendiri.”

19 Sewaktu belajar bersama orang yg berbicara bahasa lain, berbicaralah dng perlahan-lahan, lafalkan dng jelas, dan gunakan kata-kata dan ungkapan yg sederhana. Akan tetapi, ingatlah bahwa orang-orang yg berbicara bahasa lain hendaknya diperlakukan dng bermartabat. Mereka hendaknya tidak diperlakukan seolah-olah mereka masih kecil.

20 Manfaatkan sepenuhnya ilustrasi-ilustrasi yg indah dlm brosur Apa yang Allah Tuntut. Jika ”sebuah gambar bercerita lebih banyak dp seribu kata”, ilustrasi-ilustrasi dlm brosur ini akan berbicara banyak kpd penghuni rumah. Undang dia untuk membaca ayat-ayat dlm Alkitabnya sendiri. Jika pengajaran dapat dipimpin pd waktu seorang anggota keluarga yg memahami bahasa Inggris ada di rumah untuk menerjemahkan, ini akan sangat bermanfaat.

21 Adakan Kunjungan Kembali Tanpa Menunda: Berapa lama hendaknya sdr menunggu sebelum mengadakan kunjungan kembali? Beberapa penyiar berkunjung kembali satu atau dua hari setelah kunjungan pertama. Yg lain-lain kembali lagi pd hari yg sama! Apakah itu terlalu cepat? Pd umumnya, para penghuni rumah tidak keberatan. Sering kali penyiar yg mengadakan kunjungan itulah yg perlu memupuk sikap yg lebih positif disertai sedikit keberanian. Pertimbangkan pengalaman-pengalaman berikut.

22 Seorang penyiar berusia 13 tahun sedang bekerja dari rumah ke rumah pd suatu hari ketika ia melihat dua wanita berjalan bersama-sama. Krn mengingat anjuran untuk mengabar kpd orang-orang di mana saja kita bertemu dng mereka, ia mendekati kedua wanita itu di jalan. Mereka memperlihatkan minat kpd berita Kerajaan, dan masing-masing menerima buku Pengetahuan. Sdr muda tsb memperoleh alamat mereka, kembali dua hari kemudian, dan memulai pengajaran Alkitab dng mereka masing-masing.

23 Seorang sdri membuat pengaturan untuk mengunjungi kembali pd minggu berikutnya. Tetapi satu atau dua hari setelah kunjungan awal, ia singgah untuk memberikan kpd penghuni rumah majalah berkenaan pokok yg mereka bahas sebelumnya. Ia memberi tahu penghuni rumah, ”Saya melihat artikel ini dan berpikir bahwa Anda ingin membacanya. Saya tidak dapat tinggal untuk berbicara sekarang, tetapi saya akan kembali pd hari Rabu siang spt yg direncanakan. Apakah waktu tsb masih cocok bagi Anda?”

24 Sewaktu seseorang memperlihatkan minat thd kebenaran, kita dapat merasa yakin bahwa ia akan menghadapi tentangan dlm satu atau lain cara. Bila kita segera mengunjunginya kembali setelah kontak pertama, itu akan menguatkan dia untuk bertahan melawan tekanan apa pun yg ia hadapi dari sanak saudara, teman dekat, dll.

25 Pupuklah Minat Orang-Orang yg Ditemui di Tempat-Tempat Umum: Kebanyakan dari antara kita menikmati pengabaran di jalan-jalan, di tempat parkir, di dlm transportasi umum, di pertokoan, di taman, dsb. Selain menempatkan lektur, kita perlu memupuk minat. Dng tujuan tsb, upaya hendaknya dibuat untuk memperoleh nama, alamat dan, jika mungkin, nomor telepon dari setiap peminat yg kita temui. Untuk memperoleh informasi ini tidaklah sesulit yg mungkin sdr pikirkan. Seraya percakapan mendekati akhirnya, keluarkanlah catatan sdr dan tanyakan, ”Apakah ada cara sehingga kita dapat melanjutkan percakapan ini pd kesempatan lain?” Atau katakan, ”Saya ingin agar Anda membaca sebuah artikel yg saya yakin menarik bagi Anda. Bolehkah saya membawanya ke rumah atau ke kantor Anda?” Seorang sdr hanya bertanya, ”Boleh saya tahu nomor telepon Anda?” Ia melaporkan bahwa dlm tiga bulan kecuali tiga orang saja dari semua yg ia temui, senang memberikan nomor telepon mereka kepadanya.

26 Gunakan Telepon untuk Menemukan dan Memperkembangkan Minat: Seorang sdri perintis menggunakan telepon untuk menjangkau orang-orang yg tinggal dlm bangunan-bangunan yg memiliki penjagaan yg ketat. Ia juga mengadakan kunjungan kembali dng cara yg sama. Pd kunjungan pertama, ia mengatakan, ”Saya tahu Anda tidak mengenal saya. Saya sedang mengadakan upaya khusus untuk menghubungi orang-orang di daerah Anda guna membagikan sebuah pokok pikiran dari Alkitab. Jika Anda ada waktu, saya senang membacakan janji yg terdapat di . . .” Setelah membaca ayat, ia berkata, ”Bukankah menakjubkan jika kita dapat menyaksikan tibanya waktu tsb? Saya menikmati sewaktu membacakan ini kpd Anda. Jika Anda juga menikmatinya, saya senang menelepon kembali dan membahas ayat lain.”

27 Pd waktu menelepon kembali, ia mengingatkan penghuni rumah mengenai percakapan mereka sebelumnya dan mengatakan bahwa ia ingin membacakan dari Alkitab tt keadaan-keadaan yg akan terjadi sewaktu kefasikan disingkirkan. Kemudian ia mengadakan sebuah pembahasan yg singkat bersama penghuni rumah. Dari banyak rangkaian percakapan melalui telepon, 35 orang telah mengundangnya ke rumah mereka dan tujuh pengajaran Alkitab di rumah telah dimulai! Apakah kadang-kadang sulit bagi sdr untuk mengadakan kunjungan kembali kpd para peminat selama bulan-bulan musim hujan krn jalan-jalan yg licin dan berlumpur sehingga tidak dapat dilalui, keadaan cuaca, atau krn sakit? Jika demikian, tidakkah sebaiknya tetap berhubungan dng mereka melalui telepon?

28 Mengadakan Tindak Lanjut atas Minat yg Ditemukan di Kawasan Bisnis: Lebih banyak yg terlibat dlm bekerja dari toko ke toko dp sekadar menawarkan majalah. Banyak pengurus toko memiliki minat yg tulus akan kebenaran, dan minat itu harus dipupuk. Dlm beberapa kasus, pembahasan Alkitab atau bahkan pengajaran mungkin dapat diadakan langsung di tempat tsb. Dlm kasus lain, sdr dan peminat tsb dapat bertemu selama istirahat siang atau pd waktu lain yg cocok.

29 Seorang pengawas keliling mengunjungi pemilik sebuah toko kelontong kecil dan menawarkan untuk mempertunjukkan pengajaran Alkitab. Sewaktu ditanyakan berapa lama pertunjukan itu berlangsung, pengawas keliling tsb menjawab bahwa itu hanya akan makan waktu selama 15 menit. Mendengar itu, si pengelola toko menggantungkan tanda di pintu: ”Kembali 20 menit lagi”, menarik dua buah kursi, dan mereka berdua membahas lima paragraf pertama dari buku Pengetahuan. Pria yg tulus ini begitu terkesan dng apa yg dipelajarinya sehingga ia menghadiri Perhimpunan Umum dan Pelajaran Menara Pengawal pd hari Minggu itu dan setuju untuk melanjutkan pengajaran pd minggu berikutnya.

30 Untuk menawarkan pengajaran di kawasan bisnis, sdr dapat mengatakan ini: ”Program pengajaran Alkitab yg kami pertunjukkan hanya makan waktu 15 menit. Jika diperbolehkan, saya senang memperlihatkan kpd Anda bagaimana itu dilakukan.” Kemudian, berpeganglah pd batas waktu yg ditetapkan. Jika tidak mungkin mengadakan pembahasan yg panjang di tempat bisnis, mungkin lebih cocok untuk mengunjungi pengurus toko tsb di rumahnya.

31 Kunjungi Kembali bahkan Meskipun Tidak Ada Lektur yg Ditempatkan: Setiap minat sekecil apa pun yg diperlihatkan, layak dikunjungi kembali, tidak soal lektur ditempatkan atau tidak. Tentu saja, jika jelas bahwa penghuni rumah benar-benar tidak berminat akan berita Kerajaan, yg paling baik adalah mengarahkan upaya-upaya sdr ke tempat lain.

32 Dlm pekerjaan dari rumah ke rumah, seorang sdri bertemu dng seorang wanita yg sangat ramah tetapi dng tegas menolak ketika ditawarkan majalah. Sang penyiar menulis, ”Selama berhari-hari saya berpikir tt dia dan memutuskan bahwa saya ingin berbicara dengannya lagi.” Akhirnya, sdri tsb berdoa, mengerahkan keberanian, dan mengetuk pintu rumah wanita tsb. Ia merasa heran ketika penghuni rumah mengundangnya masuk. Sebuah pengajaran Alkitab dimulai, dan diadakan lagi pd hari berikutnya. Pd waktunya, penghuni rumah tsb masuk kebenaran.

33 Rencanakan Jauh Sebelumnya agar Dapat Mencapai Hasil Maksimal: Dianjurkan agar waktu-waktu tertentu setiap minggu digunakan dlm mengadakan kunjungan kembali. Banyak yg dapat dicapai dng perencanaan yg baik. Buatlah pengaturan untuk mengadakan kunjungan di daerah yg sama yg akan sdr kerjakan dari rumah ke rumah. Sewaktu bekerja dng menggunakan mobil, hendaknya kelompok tetap dlm jumlah kecil sehingga setiap orang akan memiliki kesempatan penuh untuk mengadakan kunjungan kembali. Pengemudi hendaknya mengetahui sebelumnya di mana kunjungan kembali akan diadakan sehingga perjalanan yg tidak perlu dapat dihindari.

34 Mereka yg sukses dlm mengadakan kunjungan kembali dan memulai pengajaran Alkitab di rumah mengatakan bahwa sangat penting untuk memperlihatkan minat pribadi yg tulus kpd orang-orang dan terus memikirkan tt mereka bahkan setelah kunjungan diadakan. Juga perlu agar memiliki pokok Alkitab yg menarik untuk dibahas dan meletakkan dasar untuk kunjungan kembali sebelum meninggalkan penghuni rumah pd kunjungan pertama. Selanjutnya, penting agar segera kembali untuk mengadakan tindak lanjut atas minat tsb. Tujuan memulai sebuah pengajaran Alkitab harus selalu ada dlm benak kita.

35 Sifat yg penting agar sukses dlm pekerjaan mengunjungi kembali adalah keberanian. Bagaimana itu diperoleh? Rasul Paulus menjawab dng mengatakan bahwa kita ”mengerahkan keberanian” untuk memberitakan kabar baik kpd orang-orang lain ”dng perantaraan Allah kita”. Jika di bidang ini sdr perlu bertumbuh, berdoalah kpd Yehuwa meminta bantuan. Kemudian, selaras dng doa-doa sdr, adakan tindak lanjut atas semua minat yg ada. Yehuwa pasti akan memberkati upaya-upaya sdr!

[Kotak di hlm. 3]

Cara agar Dapat Sukses dalam Mengadakan Kunjungan Kembali

■ Perlihatkan minat pribadi yg tulus kpd orang-orang.

■ Pilih satu pokok Alkitab yg menarik untuk dibahas.

■ Letakkan dasar bagi setiap kunjungan berikutnya.

■ Terus pikirkan tt orang tsb setelah sdr pergi.

■ Kembali dlm satu atau dua hari untuk mengadakan tindak lanjut atas minat yg ada.

■ Ingatlah bahwa tujuan sdr adalah untuk memulai sebuah pengajaran Alkitab.

■ Berdoalah meminta bantuan untuk mengerahkan keberanian dlm melakukan pekerjaan ini.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan