PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • km 6/00 hlm. 3
  • Kotak Pertanyaan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kotak Pertanyaan
  • Pelayanan Kerajaan Kita—2000
  • Bahan Terkait
  • Bagian 7​—Memimpin Pengajaran Alkitab yang Progresif
    Pelayanan Kerajaan Kita—2005
  • Berdoa Di Hadapan Orang-Orang Lain Dengan Rendah Hati
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-24)
  • Mengangkat Tangan-Tangan yang Loyal dalam Doa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Hargailah Kehormatan untuk Berdoa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2022
Lihat Lebih Banyak
Pelayanan Kerajaan Kita—2000
km 6/00 hlm. 3

Kotak Pertanyaan

◼ Siapa yg hendaknya memimpin doa di perhimpunan?

Doa bersama di sidang adalah suatu bagian vital dlm ibadat kita. Mewakili orang lain di hadapan Yehuwa merupakan suatu hak istimewa yg berharga dan tanggung jawab yg tidak ringan. Mengingat pentingnya hal ini, para penatua perlu menggunakan penilaian yg baik sewaktu memutuskan sdr mana yg memenuhi syarat untuk memanjatkan doa di perhimpunan. Saudara-saudara terbaptis yg mewakili sidang hendaknya pelayan Kristen yg matang yg dikenal krn teladan baiknya serta direspek sidang. Doa mereka yg saleh dan penuh respek hendaknya menyingkapkan hubungan yg baik dng Allah Yehuwa. Artikel ”Berdoa di Hadapan Orang-Orang Lain dng Rendah Hati” di Menara Pengawal terbitan 15 Mei 1986 menyoroti prinsip-prinsip penting yg khususnya berguna bagi orang yg berdoa di hadapan umum demi kepentingan sidang.

Para penatua tidak akan menugasi seorang sdr untuk memimpin doa apabila ia dikenal krn tingkah lakunya yg meragukan atau sembrono. Seorang sdr yg cenderung menggerutu atau yg suka memanfaatkan doa bersama untuk mengutarakan perselisihan pribadi tidak akan dipilih. (1 Tim. 2:8) Sekalipun seorang sdr muda mungkin sudah dibaptis, para penatua harus memastikan apakah ia memiliki kematangan rohani untuk berdoa demi kepentingan sidang.—Kis. 16:1, 2.

Kadang-kadang pd pemusatan dinas, bisa saja seorang sdri yg terbaptis memimpin doa apabila tidak ada sdr yg memenuhi syarat di sana untuk mewakili kelompok. Ia hendaknya memakai tudung kepala yg pantas. Jika kemungkinan seorang sdr yg memenuhi syarat tidak hadir pd pemusatan dinas tertentu, para penatua hendaknya menugasi seorang sdri yg memenuhi syarat untuk memimpin pemusatan itu.

Merupakan kebiasaan bagi ketua Perhimpunan Umum untuk memanjatkan doa pembuka. Namun, pd perhimpunan yg lain, jika ada lebih banyak sdr yg memenuhi syarat, sdr-sdr selain ketua perhimpunan atau seseorang yg ditugasi membawakan bagian terakhir boleh diminta untuk memanjatkan doa pembuka atau penutup. Apa pun acaranya, sdr yg ditunjuk untuk berdoa di perhimpunan hendaknya diberi tahu sebelumnya agar ia dapat memikirkan apa yg akan ia katakan. Kemudian, ia dapat memanjatkan doa yg berpautan dan sungguh-sungguh, yg cocok bagi perhimpunan tertentu.

Doa-doa demikian tidak perlu panjang. Sewaktu seorang sdr memanjatkan doa umum, kata-katanya biasanya akan lebih dipahami jika ia berdiri, mengutarakan diri dng volume yg pas, dan berbicara dng jelas. Ini akan memungkinkan semua yg berkumpul untuk mendengar doa itu dan pd penutupnya mengatakan ”Amin!” dng sepenuh hati.—1 Taw. 16:36; 1 Kor. 14:16.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan