PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 November hlm. 10-15
  • Tetap Bersukacita Sewaktu Merawat Orang Lain

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tetap Bersukacita Sewaktu Merawat Orang Lain
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • YANG BISA MEMBUAT SAUDARA TIDAK BERSUKACITA
  • CARANYA UNTUK TETAP BERSUKACITA
  • CARA MEMBANTU MEREKA YANG MERAWAT ORANG LAIN
  • Perhatian bagi Orang yang Merawat si Sakit—Bagaimana Orang Lain Dapat Membantu
    Sedarlah!—1997
  • Tantangan dalam Merawat Orang Sakit
    Sedarlah!—1997
  • Tetap Bersukacita di Masa Tua
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Bagaimana Caranya Mengatasi Perasaan Ini
    Sedarlah!—1997
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 November hlm. 10-15

ARTIKEL PELAJARAN 45

NYANYIAN 111 Alasan Sukacita Kita

Tetap Bersukacita Sewaktu Merawat Orang Lain

”Orang yang menabur benih sambil menangis akan menuai sambil bersorak gembira.”—MZ. 126:5.

INTI

Kesulitan yang dihadapi orang-orang yang merawat orang lain dan caranya mereka bisa tetap bersukacita.

1-2. Bagaimana Yehuwa memandang mereka yang sedang merawat orang-orang yang mereka sayangi? (Amsal 19:17; lihat juga gambar.)

”KAMI sudah menikah lebih dari 32 tahun,” kata seorang saudara dari Korea bernama Jin-yeol. ”Selama lima tahun ini, saya harus merawat istri saya karena dia terkena penyakit Parkinson dan sulit bergerak. Kami punya ranjang rumah sakit di rumah, dan dia tidur di sana. Tiap malam, saya tidur di sampingnya sambil pegang tangannya. Saya sangat sayang sama istri saya, dan saya senang bisa merawat dia.”

2 Apakah Saudara sedang merawat orang yang Saudara sayangi, misalnya orang tua, teman hidup, anak, atau sahabat Saudara? Kalau iya, Saudara pasti senang melakukannya karena Saudara menyayangi dia. Dan dengan melakukan hal itu, Saudara menunjukkan bahwa Saudara mengabdi kepada Yehuwa. (1 Tim. 5:​4, 8; Yak. 1:27) Tapi, merawat seseorang itu tidak selalu mudah. Sering kali, Saudara menghadapi kesulitan yang tidak diketahui orang lain. Bahkan, Saudara mungkin merasa tidak ada yang mengerti kesulitan Saudara. Sewaktu bersama orang lain, Saudara mungkin tersenyum. Tapi sewaktu sendirian, Saudara tidak bisa menahan air mata Saudara. (Mz. 6:6) Kalau itu yang Saudara rasakan, ingatlah: Meskipun orang lain tidak selalu tahu kesulitan Saudara, Yehuwa selalu tahu. (Bandingkan Keluaran 3:7.) Air mata dan pengorbanan Saudara berharga bagi Dia. (Mz. 56:8; 126:5) Dia memperhatikan semua hal yang Saudara lakukan untuk merawat orang yang Saudara sayangi. Malah, Dia menganggap diri-Nya berutang kepada Saudara, dan Dia berjanji untuk membayarnya.—Baca Amsal 19:17.

Beberapa gambar: 1. Seorang saudari menyuapi mamanya yang sudah lansia dan terbaring di tempat tidur. 2. Seorang saudari memakaikan sepatu ke suaminya yang lumpuh. Suaminya duduk di kursi roda. 3. Seorang saudari memasangkan helm ke anak laki-lakinya yang punya keterbatasan sebelum anaknya bermain sepak bola bersama ayahnya. 4. Seorang saudara mengunjungi rumah seorang saudara lansia dan berdoa bersamanya.

Apakah Saudara sedang merawat orang yang Saudara sayangi? (Lihat paragraf 2)


3. Kesulitan apa saja yang mungkin Abraham dan Sara hadapi sewaktu merawat Terah?

3 Di Alkitab, ada banyak kisah hamba Yehuwa yang merawat orang lain, misalnya Abraham dan Sara. Sewaktu mereka pindah dari Ur ke Haran, ayah Abraham, Terah, ikut bersama mereka, padahal umurnya sudah sekitar 200 tahun. Mereka harus menempuh perjalanan berminggu-minggu. (Kej. 11:​31, 32) Meskipun Abraham dan Sara menyayangi Terah, pasti tidak mudah bagi mereka untuk merawat dia, terutama selama perjalanan. Mereka mungkin harus menunggangi unta atau keledai, dan itu pasti sangat sulit buat Terah yang sudah tua. Jadi, wajar saja kalau kadang Abraham dan Sara merasa sangat kelelahan. Meski begitu, Yehuwa memberi mereka kekuatan yang mereka butuhkan. Begitu juga, Dia akan mendukung dan menguatkan Saudara.—Mz. 55:22.

4. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

4 Sukacita bisa membantu seseorang bertekun sewaktu merawat orang lain. (Ams. 15:13) Mengapa? Karena orang yang bersukacita bisa tetap bahagia meskipun keadaannya sulit. (Yak. 1:​2, 3) Salah satu cara Saudara bisa bersukacita adalah dengan berdoa meminta bantuan Yehuwa untuk tetap bersikap positif. Tapi, ada cara-cara lain yang bisa membantu Saudara tetap bersukacita. Kita akan membahasnya di artikel ini. Kita juga akan membahas bagaimana orang lain bisa membantu Saudara. Tapi pertama-tama, mari kita bahas mengapa Saudara perlu tetap bersukacita dan apa saja yang bisa membuat Saudara tidak bersukacita.

YANG BISA MEMBUAT SAUDARA TIDAK BERSUKACITA

5. Mengapa mereka yang merawat orang lain perlu tetap bersukacita?

5 Kalau Saudara tidak lagi bersukacita sewaktu merawat orang lain, Saudara bisa dengan mudah menjadi lelah. (Ams. 24:10) Dan sewaktu Saudara lelah, Saudara mungkin jadi kurang ramah dan kurang memperhatikan kebutuhannya. Nah, apa saja yang bisa membuat Saudara tidak lagi bersukacita?

6. Mengapa mereka yang merawat orang lain mungkin merasa terlalu capek?

6 Terlalu capek. Seorang saudari bernama Leah berkata, ”Meskipun satu hari berjalan dengan lancar, saya tetap saja capek setelah merawat orang seharian. Kadang, saya bahkan tidak punya tenaga lagi untuk membalas pesan.” Yang lain tidak punya cukup waktu untuk tidur atau istirahat. Seorang saudari bernama Inés berkata, ”Saya sering kurang tidur. Di malam hari, saya sering kali harus bangun setiap dua jam untuk mengurus mama mertua saya. Saya dan suami juga sudah lama tidak pergi liburan.” Beberapa orang bahkan harus menolak tugas-tugas dari organisasi dan tidak bisa bergaul bersama teman mereka karena harus merawat orang yang mereka sayangi seharian. Akibatnya, mereka mungkin merasa kesepian dan merasa terjebak dengan keadaan mereka.

7. Mengapa mereka yang merawat orang lain mungkin merasa bersalah atau sedih?

7 Merasa bersalah atau sedih. Seorang saudari bernama Jessica berkata, ”Saya sering merasa bahwa apa yang saya lakukan untuk Papa belum cukup. Dan kalau saya pakai waktu untuk diri sendiri, saya jadi merasa egois dan merasa bersalah.” Yang lain juga merasa bersalah karena mereka kesal dengan keadaan mereka atau karena sewaktu mereka stres, mereka mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada orang yang mereka rawat. (Yak. 3:2) Selain itu, ada yang merasa sedih sewaktu melihat orang yang mereka rawat tidak lagi bersemangat dan sehat seperti dulu. Seorang saudari bernama Barbara mengatakan, ”Sedih sekali rasanya waktu melihat sahabat yang saya sayangi makin hari makin lemah.”

8. Kalau orang yang dirawat menunjukkan penghargaan, apa pengaruhnya? Berikan contoh.

8 Merasa tidak dihargai. Beberapa merasa seperti itu karena orang yang mereka rawat jarang memuji mereka atau berterima kasih atas kerja keras dan pengorbanan mereka. Kata-kata yang menunjukkan penghargaan, meskipun singkat, bisa punya pengaruh yang besar. (1 Tes. 5:18) Saudari Melissa, yang bekerja sebagai perawat, berkata, ”Saya kadang nangis karena sangat capek dan stres. Tapi waktu orang yang saya rawat bilang, ’Makasih ya bantuannya,’ saya jadi semangat lagi. Besoknya, saya jadi lebih siap dan semangat untuk merawat mereka.” Saudara Ahmadu dan istrinya merawat keponakan mereka yang menderita penyakit epilepsi. Dia menceritakan bagaimana perasaannya sewaktu keponakannya berterima kasih kepada mereka. Ahmadu mengatakan, ”Dia mungkin tidak benar-benar mengerti seberapa besar pengorbanan kami untuk merawat dia. Tapi, saya sangat senang dan tersentuh waktu dia menunjukkan rasa terima kasihnya atau waktu dia berupaya menulis, ’Aku sayang kalian.’”

CARANYA UNTUK TETAP BERSUKACITA

9. Bagaimana mereka yang merawat orang lain bisa bersikap sadar diri?

9 Berupayalah untuk sadar diri. (Ams. 11:2) Kita tidak selalu bisa melakukan semua yang kita inginkan karena waktu dan tenaga kita terbatas. Jadi, tentukan apa yang bisa dan tidak bisa Saudara lakukan. Dan, Saudara tidak perlu merasa bersalah kalau Saudara kadang harus menolak untuk melakukan sesuatu. Itu tandanya Saudara sadar diri. Dan kalau ada yang menawarkan bantuan, terima dan hargai bantuannya. Seorang saudara bernama Jay mengatakan, ”Kita tidak bisa melakukan semuanya dalam sehari. Kalau kita menyadari hal itu dan tidak memaksa diri, kita bisa tetap bersukacita.”

10. Mengapa mereka yang merawat orang lain perlu punya pengertian? (Amsal 19:11)

10 Milikilah pengertian. (Baca Amsal 19:11.) Orang yang punya pengertian berupaya memahami alasan di balik tindakan tertentu. Jadi kalau Saudara punya pengertian, Saudara bisa tetap tenang sewaktu diperlakukan dengan tidak baik. Nah, seseorang yang menderita penyakit tertentu bisa melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, misalnya orang yang tadinya baik dan sabar mungkin jadi suka bertengkar, sering menuntut, kritis, atau sulit disenangkan. (Pkh. 7:​7, catatan kaki) Jadi kalau Saudara sedang merawat orang yang menderita penyakit yang parah, cobalah cari tahu tentang penyakitnya. Semakin Saudara memahami penyakitnya, Saudara akan semakin mengerti bahwa sifatnya menjadi kurang baik karena penyakitnya, bukan karena orangnya memang seperti itu.—Ams. 14:29.

11. Apa yang setiap hari harus diutamakan oleh mereka yang merawat orang lain? (Mazmur 132:​4, 5)

11 Perkuat persahabatan Saudara dengan Yehuwa. Saudara kadang perlu mengurangi kegiatan Saudara supaya bisa melakukan hal-hal yang ”lebih penting”, seperti memperkuat persahabatan Saudara dengan Yehuwa. (Flp. 1:10) Dulu, meskipun Raja Daud sangat sibuk, dia tetap mengutamakan ibadahnya kepada Yehuwa. (Baca Mazmur 132:​4, 5.) Begitu juga, meskipun Saudara sangat sibuk, Saudara tetap perlu membaca Alkitab dan berdoa setiap hari. Seorang saudari bernama Elisha berkata, ”Saya bisa tetap bersukacita karena merenungkan ayat-ayat yang menghibur di buku Mazmur. Doa juga sangat membantu saya. Tiap hari, saya doa berkali-kali supaya bisa tetap tenang.”

12. Mengapa mereka yang merawat orang lain perlu menjaga kesehatan mereka sendiri?

12 Jagalah kesehatan. Karena sibuk merawat orang lain, Saudara mungkin sulit menjaga kesehatan Saudara sendiri. Saudara mungkin tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan yang sehat. Tapi ingatlah, makan makanan yang bergizi dan berolahraga dengan teratur sangat penting untuk kesehatan jasmani dan mental. Jadi, meskipun sibuk, Saudara tetap perlu mencari waktu untuk melakukannya. (Ef. 5:​15, 16) Saudara juga perlu berupaya untuk cukup tidur. (Pkh. 4:6) Menurut para ahli, tidur bisa membantu tubuh membuang racun dari otak. Dan menurut sebuah artikel medis, kalau kita cukup tidur, kita jadi tidak terlalu khawatir dan bisa tetap tenang sewaktu keadaannya sulit. Selain itu, Saudara perlu mencari waktu untuk melakukan hal yang Saudara sukai. (Pkh. 8:15) Seorang saudari memberi tahu apa yang membantu dia bersukacita. Dia berkata, ”Waktu cuacanya bagus, saya berupaya untuk keluar dan menikmati sinar matahari. Saya juga pergi main dengan teman saya minimal sebulan sekali.”

13. Mengapa tertawa itu bagus? (Amsal 17:22)

13 Jangan lupa untuk tertawa. (Baca Amsal 17:22; Pkh. 3:​1, 4) Tertawa itu bagus untuk kesehatan jasmani dan mental Saudara. Sewaktu Saudara merawat seseorang, apa yang terjadi sering kali tidak sesuai dengan yang direncanakan. Tapi, kalau Saudara bisa mencari hal-hal lucu dari keadaan itu, Saudara mungkin jadi tidak terlalu kesal. Dan kalau Saudara tertawa bersama orang yang Saudara rawat, kalian bisa menjadi lebih akrab.

14. Kalau Saudara menceritakan perasaan Saudara kepada seorang sahabat, apa manfaatnya?

14 Ceritakan perasaan Saudara kepada teman yang Saudara percayai. Meskipun Saudara sudah berupaya untuk bersukacita, akan ada saatnya Saudara merasa kewalahan. Saat itu terjadi, ceritakanlah perasaan Saudara kepada seorang sahabat yang tidak akan menghakimi Saudara atau bereaksi berlebihan. (Ams. 17:17) Dia akan mendengarkan dan menguatkan Saudara, dan mungkin itulah yang Saudara butuhkan untuk tetap bersukacita.—Ams. 12:25.

15. Kalau Saudara sering membicarakan tentang Firdaus, apa manfaatnya?

15 Bayangkan kehidupan di Firdaus. Ingatlah, pekerjaan untuk merawat orang lain itu hanya sementara, dan memang Yehuwa tidak menciptakan kita untuk melakukannya. (2 Kor. 4:​16-18) Kehidupan kita sekarang bukanlah ”kehidupan yang sebenarnya”. (1 Tim. 6:19) Jadi, cobalah mengobrol dengan orang yang Saudara rawat tentang hal-hal yang bisa kalian lakukan bersama di Firdaus. Dengan begitu, kalian bisa lebih bersukacita. (Yes. 33:24; 65:21) Seorang saudari bernama Heather berkata, ”Waktu bicara dengan orang-orang yang saya rawat, saya sering bilang, ’Sebentar lagi kita bisa sama-sama naik sepeda, jahit baju, dan lari. Kita juga bisa memanggang roti dan memasak untuk keluarga dan sahabat kita yang dibangkitkan.’ Setelah membicarakan hal itu, kami bersyukur kepada Yehuwa karena punya harapan ini.”

CARA MEMBANTU MEREKA YANG MERAWAT ORANG LAIN

16. Bagaimana kita bisa membantu saudara-saudari di sidang yang sedang merawat orang lain? (Lihat juga gambar.)

16 Bantu mereka supaya bisa istirahat. Kita bisa menawarkan bantuan untuk mengurus orang yang dirawat. Dengan begitu, orang yang merawatnya bisa istirahat dan punya waktu untuk mengurus kebutuhannya sendiri. (Gal. 6:2) Beberapa penyiar mengatur jadwal setiap minggu untuk membantu mereka yang merawat orang lain. Saudari Natalya, yang harus mengurus suaminya yang lumpuh, berkata, ”Seorang saudara di sidang menemani suami saya sekali atau dua kali seminggu. Mereka berdinas, mengobrol, dan bahkan menonton film bersama. Suami saya sangat senang. Saya juga jadi punya waktu untuk istirahat dan melakukan hal-hal yang saya sukai, seperti jalan-jalan sebentar di luar.” Kalau cocok, Saudara bahkan bisa menawarkan diri untuk menginap dan menjaga orang yang dirawat supaya orang yang merawatnya bisa tidur nyenyak.

Dua saudari mengunjungi rumah seorang saudari lansia. Saudari yang merawat lansia itu melambaikan tangannya dan tersenyum kepada mereka bertiga sambil berjalan ke luar.

Bagaimana Saudara bisa membantu rekan seiman di sidang yang sedang merawat orang lain? (Lihat paragraf 16)a


17. Apa yang bisa kita lakukan supaya mereka yang merawat orang lain bisa menikmati perhimpunan?

17 Bantu mereka supaya bisa menikmati perhimpunan. Mereka yang merawat orang lain mungkin tidak bisa benar-benar menikmati perhimpunan, pertemuan wilayah, dan pertemuan regional. Jadi untuk membantu mereka, Saudara bisa menawarkan diri untuk duduk menemani orang yang dirawat selama beberapa waktu atau bahkan sepanjang acara itu. Kalau orang yang dirawat tidak bisa keluar rumah, Saudara bisa menemani dia berhimpun secara online supaya orang yang merawatnya bisa berhimpun secara fisik.

18. Apa lagi yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka yang merawat orang lain?

18 Puji dan doakan mereka. Para penatua perlu mengadakan kunjungan penggembalaan secara rutin kepada mereka yang sedang merawat orang lain. (Ams. 27:23) Tapi selain para penatua, kita semua juga perlu terus memuji dan menguatkan mereka. Kita juga bisa berdoa meminta Yehuwa untuk terus menguatkan mereka dan membantu mereka tetap bersukacita.—2 Kor. 1:11.

19. Masa depan seperti apa yang kita nantikan?

19 Sebentar lagi, Yehuwa akan menghapus semua air mata penderitaan. Penyakit dan kematian tidak akan ada lagi. (Why. 21:​3, 4) ”Orang lumpuh akan melompat seperti rusa.” (Yes. 35:​5, 6) Tidak akan ada lagi orang yang mengalami kesulitan karena usia tua atau karena merawat yang sakit. ”Hal-hal [itu] tidak akan diingat lagi.” (Yes. 65:17) Sambil menunggu Yehuwa menepati janji-Nya yang luar biasa itu, yakinlah Dia tidak akan meninggalkan kita. Kalau kita terus mengandalkan-Nya, Dia akan memberi kita kekuatan untuk ”bertekun menghadapi segala sesuatu dengan sabar dan sukacita”.—Kol. 1:11.

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Apa yang bisa membuat seseorang tidak bersukacita sewaktu merawat orang lain?

  • Bagaimana seseorang bisa tetap bersukacita sewaktu merawat orang lain?

  • Bagaimana Saudara bisa membantu mereka yang merawat orang lain?

NYANYIAN 155 Sukacita Kami Selamanya

a PENJELASAN GAMBAR: Dua saudari muda menemani seorang saudari lansia supaya saudari yang merawatnya bisa punya waktu untuk jalan-jalan sebentar.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan