PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 November hlm. 28-29
  • Jagalah ”Persatuan yang Diberikan Melalui Kuasa Kudus”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jagalah ”Persatuan yang Diberikan Melalui Kuasa Kudus”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”BERUSAHA KERAS MENJAGA PERSATUAN”
  • Yehuwa Mengumpulkan Keluarga-Nya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Persatuan Kristen Memuliakan Allah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Memelihara Persatuan pada Hari-hari Terakhir Ini
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Persatuan Kristen yang Sejati​—Bagaimana Terwujud?
    Pelayanan Kerajaan Kita—2003
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 November hlm. 28-29
Beberapa saudara-saudari makan bersama di sebuah rumah.

Jagalah ”Persatuan yang Diberikan Melalui Kuasa Kudus”

RASUL PAULUS menasihati orang Kristen di Efesus untuk selalu ”tabah terhadap yang lain karena kasih, berusaha keras menjaga persatuan yang diberikan melalui kuasa kudus, dan hidup dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan”.—Ef. 4:​2, 3.

”Persatuan” yang kita nikmati ”diberikan melalui kuasa kudus”. Itu berarti kita bisa bersatu karena kuasa kudus Allah. Tapi seperti yang Paulus katakan, persatuan kita perlu dijaga. Siapa yang bertanggung jawab untuk menjaganya? Setiap orang Kristen.

Sebagai perumpamaan, kalau ada yang memberi Saudara sebuah mobil baru, siapa yang bertanggung jawab untuk merawatnya? Tentu saja Saudara. Kalau mobil itu rusak karena Saudara tidak merawatnya, Saudara tidak bisa menyalahkan pemberinya.

Persatuan Kristen kita juga seperti itu. Allah sudah memberikannya kepada kita, tapi kita masing-masing bertanggung jawab untuk menjaganya. Kalau Saudara punya masalah dengan seorang rekan seiman, coba pikirkan: ’Apakah saya berupaya sebisa-bisanya untuk menyelesaikan masalahnya demi menjaga persatuan?’

”BERUSAHA KERAS MENJAGA PERSATUAN”

Sesuai tulisan Paulus, kadang kita mungkin perlu berusaha keras untuk menjaga persatuan, apalagi kalau seorang saudara atau saudari menyakiti hati kita. Untuk menjaga persatuan, apakah kita harus selalu menemui orang itu dan membahas masalahnya? Tidak. Coba pikirkan: ’Kalau saya bahas masalah ini, apakah saya menjaga persatuan atau malah membuat masalahnya semakin besar?’ Bisa jadi, lebih baik kita memaafkan atau mengabaikan saja kesalahannya.—Ams. 19:11; Mrk. 11:25.

Beberapa gambar: Seorang saudara memilih untuk mengabaikan kesalahan. 1. Dia dimarahi oleh saudara lainnya. 2. Dia memikirkan apa yang baru saja dilakukan saudara itu. 3. Dia membaca Alkitab dan merenung.

Coba pikirkan: ’Kalau saya bahas masalah ini, apakah saya menjaga persatuan atau malah membuat masalahnya semakin besar?’

Paulus juga menasihati kita untuk selalu ”tabah terhadap yang lain karena kasih”. (Ef. 4:2) Menurut sebuah referensi, kata-kata itu juga bisa diterjemahkan ”menerima mereka apa adanya”. Itu berarti kita menerima kenyataan bahwa rekan seiman kita juga berdosa, sama seperti kita. Memang, kita semua berupaya untuk ”mengenakan kepribadian baru”. (Ef. 4:​23, 24) Tapi, tidak seorang pun bisa melakukannya dengan sempurna. (Rm. 3:23) Kalau kita ingat hal itu, kita bisa lebih mudah untuk bersabar kepada rekan seiman kita, mengampuni mereka, dan menjaga persatuan.

Kalau kita memaafkan dan mengabaikan kesalahan rekan seiman kita, kita akan terus menikmati ”ikatan perdamaian yang mempersatukan”. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ’ikatan yang mempersatukan’ di Efesus 4:3 juga diterjemahkan menjadi ”jaringan ikat” di Kolose 2:19. Jaringan ikat, atau ligamen, adalah jaringan kuat yang menghubungkan tulang dengan tulang. Sama seperti itu, perdamaian dan kasih kepada saudara-saudari bisa mempersatukan kita. Hasilnya, kita bisa tetap dekat dengan mereka meskipun kita mungkin tidak selalu sependapat dengan mereka.

Jadi, kalau ada rekan seiman yang membuat Saudara kesal atau sakit hati, cobalah untuk berpengertian kepadanya, bukannya bersikap kritis. (Kol. 3:12) Karena kita semua tidak sempurna, Saudara pasti pernah menyakiti orang lain juga. Dengan mengingat itu, Saudara bisa ikut ”menjaga persatuan yang diberikan melalui kuasa kudus”.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan