PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 Desember hlm. 2-7
  • Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Menderita

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Menderita
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ALLAH MEMBIARKAN AYUB MENDERITA
  • KISAH AYUB MEMBANTU KITA BERTEKUN
  • GUNAKAN BUKU AYUB UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN
  • Ayub Menjunjung Tinggi Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • ”Berharaplah kepada Yehuwa”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2022
  • Buku Alkitab Nomor 18​—Ayub
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Pokok-Pokok Penting Buku Ayub
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 Desember hlm. 2-7

ARTIKEL PELAJARAN 48

NYANYIAN 129 Terus Bertekun

Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Menderita

”Allah pasti tidak akan bertindak jahat.”—AYB. 34:12.

INTI

Buku Ayub membantu kita memahami mengapa Allah membiarkan manusia menderita dan bagaimana kita bisa bertekun sewaktu menderita.

1-2. Mengapa kita perlu membaca buku Ayub?

APAKAH baru-baru ini Saudara membaca buku Ayub? Meskipun ditulis sekitar 3.500 tahun yang lalu, buku itu sering dianggap sebagai salah satu karya tulis terbaik di dunia. Sebuah referensi menyebut penulisnya jenius, karena kata-kata yang dia gunakan sederhana tapi indah dan menyentuh hati. Memang, yang menulis buku itu Musa. Tapi sebenarnya, Yehuwa-lah yang memberi tahu dia apa yang harus ditulis.—2 Tim. 3:16.

2 Buku Ayub adalah buku yang sangat penting di Alkitab. Mengapa? Karena buku itu menjelaskan persoalan penting yang dihadapi manusia dan malaikat, yaitu penyucian nama Yehuwa. Buku itu juga mengajar kita hal-hal yang luar biasa tentang Yehuwa, seperti kasih, hikmat, keadilan, dan kuasa-Nya. Misalnya, Alkitab berkali-kali menyebut Yehuwa sebagai ”Yang Mahakuasa”, tapi gelar itu paling banyak muncul di buku Ayub, yaitu sebanyak 31 kali. Buku Ayub juga menjawab banyak pertanyaan tentang kehidupan, termasuk satu pertanyaan yang sulit dijawab banyak orang, yaitu: Mengapa Allah membiarkan manusia menderita?

3. Apa saja manfaatnya mempelajari buku Ayub?

3 Membaca buku Ayub itu seperti berdiri di atas gunung. Di sana, kita bisa melihat pemandangan di sekitar kita dari sudut pandang yang lebih luas. Begitu juga, sewaktu membaca buku Ayub, kita bisa melihat penderitaan kita dari sudut pandang Yehuwa. Sekarang, kita akan membahas bagaimana buku Ayub membantu kita sewaktu menghadapi penderitaan. Kita akan belajar bagaimana kisah Ayub mungkin bermanfaat untuk bangsa Israel zaman dulu dan bagaimana kisah itu bisa bermanfaat untuk kita sekarang. Kita juga akan belajar caranya menggunakan kisah ini untuk membantu orang lain.

ALLAH MEMBIARKAN AYUB MENDERITA

4. Apa yang membuat Ayub sangat berbeda dengan orang Israel di Mesir?

4 Sewaktu orang Israel diperbudak di Mesir, ada seorang pria bernama Ayub yang tinggal di negeri Uz, yang letaknya mungkin di sebelah timur Negeri Perjanjian dan di bagian utara negeri Arab. Waktu itu, orang Israel mulai menyembah dewa-dewi Mesir. Tapi Ayub sangat berbeda dengan mereka. Dia melayani Yehuwa dengan setia. (Yos. 24:14; Yeh. 20:8) Karena itulah Yehuwa berkata tentang Ayub: ”Tidak ada yang seperti dia di bumi.”a (Ayb. 1:8) Ayub sangat kaya dan dihormati, lebih dari siapa pun di daerah Timur. (Ayb. 1:3) Setan pasti sangat tidak suka melihat orang yang penting dan terhormat itu melayani Yehuwa dengan setia.

5. Mengapa Yehuwa membiarkan Ayub menderita? (Ayub 1:​20-22; 2:​9, 10)

5 Setan menuduh bahwa Ayub akan berhenti melayani Yehuwa kalau dia menderita. (Ayb. 1:​7-11; 2:​2-5) Tuduhan Setan yang lancang itu menimbulkan banyak pertanyaan. Jadi meskipun Yehuwa sangat menyayangi Ayub, Dia membiarkan Setan membuktikan tuduhannya. (Ayb. 1:​12-19; 2:​6-8) Setan pun mengambil ternak Ayub, membunuh sepuluh anaknya, dan membuat dia terkena bisul yang menyakitkan dari kepala sampai kaki. Tapi, cobaan yang kejam ini tidak berhasil membuat Ayub meninggalkan Yehuwa. (Baca Ayub 1:​20-22; 2:​9, 10.) Belakangan, Yehuwa mengembalikan kesehatan, kekayaan, dan reputasi Ayub. Dia juga memberi Ayub sepuluh anak lagi. Selain itu, Yehuwa secara mukjizat memperpanjang umur Ayub 140 tahun lagi sehingga dia bisa melihat anak cucunya sampai empat generasi. (Ayb. 42:​10-13, 16) Nah, bagaimana kisah Ayub mungkin bermanfaat bagi hamba Yehuwa lainnya di masa lalu? Dan, bagaimana kisah itu bisa bermanfaat bagi kita sekarang?

6. Kalau orang Israel tahu kisah Ayub, apa manfaatnya untuk mereka? (Lihat juga gambar.)

6 Bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi orang Israel? Kehidupan bangsa Israel di Mesir tidak mudah. Misalnya, Yosua dan Kaleb menghabiskan masa muda mereka sebagai budak. Lalu, mereka harus tinggal di padang belantara selama 40 tahun karena kesalahan orang Israel lainnya. Kalau orang Israel tahu kisah Ayub, itu pasti membantu mereka dan anak cucu mereka. Mereka jadi bisa mengerti siapa sebenarnya yang membuat mereka menderita dan mengapa Allah membiarkannya. Mereka juga bisa mengerti bahwa Yehuwa menyayangi dan memberkati orang yang setia kepada-Nya.

Di Mesir, seorang pria Israel menyusun batu bata sambil memikirkan mengapa dia menderita. Di dekatnya, beberapa orang Mesir menggunakan tongkat untuk memukuli orang-orang Israel lainnya yang sedang bekerja keras.

Orang Israel, yang sudah lama menjadi budak di Mesir, mungkin tidak mengerti mengapa mereka menderita. Belakangan sewaktu mereka tahu kisah Ayub, itu pasti bermanfaat bagi mereka. (Lihat paragraf 6)


7-8. (a) Dari buku Ayub, apa yang bisa kita pelajari tentang penderitaan yang kita alami? (b) Bagaimana hal-hal itu bisa membantu orang yang sedang menderita? Berikan contoh.

7 Bagaimana kisah ini bisa bermanfaat bagi kita? Sayangnya, banyak orang sekarang tidak percaya kepada Allah, karena mereka tidak mengerti mengapa orang baik menderita. Perhatikan pengalaman Hazelb dari Rwanda. Waktu kecil, dia percaya kepada Allah. Tapi, dia mengalami banyak hal buruk. Orang tuanya bercerai, dan dia dibesarkan oleh ayah angkatnya, yang memperlakukan dia dengan buruk. Lalu waktu remaja, dia diperkosa. Tapi sewaktu dia pergi ke tempat ibadahnya, dia tidak mendapat penghiburan. Belakangan dia menulis surat kepada Allah, ”Tuhan, saya sudah berdoa kepada-Mu. Saya juga sudah berupaya jadi orang baik, tapi saya tetap menderita. Saya tidak mau lagi menyembah-Mu. Saya mau melakukan apa pun yang membuat saya bahagia.” Seperti Hazel, banyak orang diajar bahwa yang membuat mereka menderita adalah Allah. Itu pasti membuat kita sangat sedih!

8 Nah dari buku Ayub, kita belajar bahwa bukan Allah yang menyebabkan penderitaan, tapi Setan. Selain itu, kita tidak boleh selalu menyimpulkan bahwa seseorang menderita akibat kesalahannya sendiri. Alkitab memberi tahu kita bahwa ”waktu dan kejadian yang tidak terduga” bisa menimpa siapa pun. (Pkh. 9:11; Ayb. 4:​1, 8) Kita juga sudah belajar bahwa kalau kita bertekun, kita ikut menjawab tuduhan Setan dan membersihkan nama Yehuwa. (Ayb. 2:3; Ams. 27:11) Semua hal ini membantu kita mengerti mengapa kita dan orang yang kita sayangi menderita. Hazel belakangan belajar dengan Saksi Yehuwa dan mengerti bahwa bukan Allah yang menyebabkan dia menderita. Dia berkata, ”Saya berdoa lagi kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Saya memberi tahu Dia bahwa waktu saya bilang saya tidak mau menyembah-Nya, saya tidak bermaksud begitu. Waktu itu, saya belum kenal Dia. Tapi sekarang, saya tahu bahwa Dia menyayangi saya. Saya akhirnya bisa benar-benar bahagia.” Kita pasti sangat bersyukur karena tahu alasan Allah membiarkan penderitaan. Sekarang, mari kita bahas bagaimana kisah Ayub bisa membantu kita masing-masing sewaktu kita menderita.

KISAH AYUB MEMBANTU KITA BERTEKUN

9. Bagaimana keadaan Ayub waktu dia duduk di atas abu? (Yakobus 5:11)

9 Bayangkan Ayub duduk sendirian di atas abu. Tubuhnya penuh dengan bisul, dan dia sangat kesakitan. Karena penyakitnya itu, kulitnya menghitam dan mengelupas dari tubuhnya yang sangat kurus. Ayub pun tidak punya banyak tenaga lagi. Dari luar, dia kelihatannya hanya bisa menggaruk badannya dengan pecahan tanah liat sambil mengeluh kesakitan. Tapi, dia sebenarnya bukan hanya bertahan hidup. Dia bertekun. (Baca Yakobus 5:11.) Apa yang membantunya bertekun?

10. Apa yang menunjukkan bahwa Ayub sangat akrab dengan Yehuwa?

10 Ayub sangat akrab dengan Yehuwa sampai-sampai dia bisa menceritakan semua perasaannya kepada Yehuwa. (Ayb. 10:​1, 2; 16:20) Misalnya, di pasal 3, Ayub mengeluh tentang berbagai tragedi yang menimpanya, dan dia berpikir bahwa Yehuwa-lah yang menyebabkan semua itu. Lalu sewaktu dia berdebat dengan tiga temannya, Ayub menyatakan dengan tegas bahwa selama ini dia setia kepada Yehuwa. Tapi, kata-kata Ayub kadang menunjukkan bahwa dia menganggap dirinya lebih benar dari Yehuwa. (Ayb. 10:​1-3; 32:​1, 2; 35:​1, 2) Meski begitu, dia mengakui bahwa dia kadang ”bicara sembarangan” sewaktu membela dirinya. (Ayb. 6:​3, 26) Selain itu, di pasal 31, Ayub meminta Allah untuk menyatakan dirinya tidak bersalah. (Ayb. 31:35) Dia menuntut Allah untuk menjelaskan alasannya dia menderita. Tentu saja, dia tidak berhak melakukan hal itu. Tapi dari kata-katanya, kita bisa melihat bahwa Ayub sangat beriman kepada Yehuwa dan benar-benar yakin Yehuwa akan menganggap dia setia.

11. Bagaimana Yehuwa menjawab Ayub?

11 Akhirnya, Yehuwa menjawab Ayub dari dalam badai. Tapi, Dia tidak menjelaskan secara terperinci alasannya Ayub menderita. Dia juga tidak menghukum Ayub, yang sempat mengeluh dan menganggap dirinya benar. Sebaliknya, Yehuwa menasihati Ayub seperti seorang ayah yang baik. Itu adalah cara terbaik untuk membantu Ayub. Hasilnya, Ayub dengan rendah hati mengakui bahwa ada banyak hal yang tidak dia ketahui, dan dia menyesali kata-katanya yang tidak pantas. (Ayb. 31:6; 40:​4, 5; 42:​1-6) Bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi hamba Yehuwa lainnya di masa lalu? Dan, bagaimana kisah itu bisa bermanfaat bagi kita sekarang?

12. Bagaimana kisah Ayub mungkin bermanfaat untuk orang Israel?

12 Bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi orang Israel? Perhatikan bagaimana kisah Ayub mungkin membantu Musa sewaktu dia memimpin bangsa Israel. Waktu itu, dia menghadapi banyak kesulitan. Dia juga sering merasa kecewa dan kecil hati. Tapi, tidak seperti orang Israel yang sering mengeluh dan memberontak melawan Yehuwa, Musa mencari bantuan Yehuwa. (Kel. 16:​6-8; Bil. 11:​10-14; 14:​1-4, 11; 16:​41, 49; 17:5) Kisah Ayub juga mungkin membantu Musa sewaktu dia dikoreksi Yehuwa. Misalnya, sewaktu bangsa Israel berkemah di Kades, mungkin di tahun ke-40 mereka di padang belantara, Musa ”berbicara tanpa dipikir” dan tidak memuliakan Yehuwa. (Mz. 106:​32, 33) Akibatnya, Yehuwa tidak memperbolehkan Musa masuk ke Negeri Perjanjian. (Ul. 32:​50-52) Koreksi ini pasti membuat Musa sangat sedih, tapi dia tetap bertekun dan menerimanya dengan rendah hati. Nah, kisah Ayub juga mungkin membantu orang-orang Israel yang masuk ke Negeri Perjanjian. Kalau mereka merenungkannya, mereka bisa belajar caranya menceritakan perasaan mereka kepada Yehuwa dan caranya menerima koreksi dengan rendah hati. Mereka juga bisa diingatkan bahwa mereka tidak boleh menganggap diri lebih benar dari Yehuwa.

13. Bagaimana kisah Ayub bisa membantu kita bertekun? (Ibrani 10:36)

13 Bagaimana kisah ini bisa bermanfaat bagi kita? Sebagai orang Kristen, kita juga perlu bertekun. (Baca Ibrani 10:36.) Kita mungkin menderita karena penyakit tertentu, depresi, masalah keluarga, kehilangan orang yang disayangi, atau masalah besar lainnya. Dan kadang, kata-kata atau tindakan orang lain mungkin membuat kita semakin sulit bertekun. (Ams. 12:18) Tapi dari buku Ayub, kita belajar bahwa kita bisa mencurahkan perasaan kita kepada Yehuwa dan yakin Dia akan mendengarkan kita. (1 Yoh. 5:14) Dia juga tidak akan menghukum kita kalau kadang kita ”bicara sembarangan” sewaktu berdoa, sama seperti Ayub. Sebaliknya, Yehuwa akan memberi kita kekuatan dan hikmat untuk bertekun. (2 Taw. 16:9; Yak. 1:5) Dia juga mungkin akan mengoreksi kita, sama seperti dia mengoreksi Ayub. Dia bisa melakukannya melalui Alkitab, organisasi-Nya, atau saudara-saudari yang matang. Nah, buku Ayub mengajar kita caranya bertekun sewaktu dikoreksi atau dinasihati. (Ibr. 12:​5-7) Kalau kita dengan rendah hati mau membuat penyesuaian yang dibutuhkan, kita akan mendapat manfaat, sama seperti Ayub. (2 Kor. 13:11) Ya, ada banyak pelajaran berharga dari buku Ayub! Sekarang, mari kita bahas bagaimana kita bisa menggunakan buku Ayub untuk membantu orang lain.

GUNAKAN BUKU AYUB UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN

14. Sewaktu mengabar, bagaimana kita bisa menjelaskan alasan manusia menderita?

14 Sewaktu berdinas, apakah Saudara pernah bertemu dengan seseorang yang ingin tahu alasannya manusia menderita? Bagaimana Saudara menjawabnya? Saudara mungkin mulai menjelaskan dari Alkitab tentang apa yang dulu terjadi di Taman Eden. Saudara mungkin menceritakan bagaimana Setan, malaikat yang jahat, membohongi pasangan manusia yang pertama sehingga mereka memberontak melawan Allah. (Kej. 3:​1-6) Dan, Saudara mungkin menjelaskan bahwa setelah Adam dan Hawa memberontak, manusia jadi menderita dan akhirnya mati. (Rm. 5:12) Lalu, Saudara mungkin menjelaskan bahwa Allah membiarkan suatu jangka waktu berlalu supaya bisa membuktikan bahwa Setan berbohong dan supaya manusia dapat kesempatan untuk mendengar kabar baik tentang masa depan yang indah. (Why. 21:​3, 4) Ini adalah penjelasan yang bagus, dan ini sudah membantu banyak orang mengerti mengapa manusia menderita.

15. Dengan cara apa lagi kita bisa menjelaskan alasan manusia menderita? (Lihat juga gambar.)

15 Cara lain Saudara bisa menjelaskan kepada seseorang alasan manusia menderita adalah dengan menggunakan kisah Ayub. Pertama-tama, Saudara mungkin bisa memuji dia karena sudah mengajukan pertanyaan yang bagus itu. Lalu, beri tahu dia bahwa dulu ada seorang pria beriman bernama Ayub yang bertanya-tanya mengapa dia sangat menderita. Bahkan, dia sempat berpikir bahwa yang membuat dia menderita adalah Allah. (Ayb. 7:​17-21) Orang yang Saudara ajak bicara itu mungkin tidak menyangka bahwa dari dulu sudah ada orang yang berpikir seperti itu. Lalu, Saudara bisa menjelaskan bahwa Ayub menderita bukan karena Allah, tapi karena Setan. Setan menuduh bahwa manusia melayani Allah demi keuntungan mereka sendiri. Saudara juga bisa menjelaskan bahwa meskipun bukan Allah yang menyebabkan Ayub menderita, Dia membiarkan hal itu terjadi. Mengapa? Karena Dia yakin akan ada manusia yang tetap setia kepada-Nya meskipun menderita. Dengan begitu, tuduhan Setan akan terbukti tidak benar. Terakhir, Saudara bisa menjelaskan bahwa belakangan Allah memberkati Ayub karena dia tetap setia. Ya, dengan menjelaskan hal-hal itu, kita bisa menghibur orang-orang.

Beberapa gambar: 1. Seorang wanita yang terlihat sedih memegang sebuah foto yang dia temukan di antara puing-puing rumahnya yang terbakar. 2. Belakangan, wanita itu mendekati saudara-saudari yang sedang menjaga rak beroda di dekat tempat pengungsian. Saudari yang ada di situ membacakan sebuah ayat kepadanya.

Bagaimana Saudara bisa menggunakan buku Ayub untuk menjelaskan bahwa Allah tidak mungkin bertindak jahat? (Lihat paragraf 15)


16. Ceritakan bagaimana buku Ayub membantu seseorang yang sedang menderita.

16 Perhatikan bagaimana buku Ayub membantu Mario. Suatu hari di tahun 2021, seorang saudari memberikan kesaksian lewat telepon, dan orang pertama yang dia telepon adalah Mario. Dia membagikan sebuah ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa-doa kita tapi juga memberi kita harapan. Sewaktu saudari itu menanyakan pendapatnya, Mario mengatakan bahwa dia tadi sedang menulis surat untuk keluarganya karena mau bunuh diri. Dia berkata, ”Saya percaya kepada Allah, tapi pagi ini saya merasa Dia sudah meninggalkan saya.” Lalu, sewaktu saudari itu mengunjunginya kembali lewat telepon, mereka membahas tentang penderitaan yang Ayub alami. Mario pun memutuskan untuk membaca seluruh buku Ayub. Jadi, saudari itu mengirimkan link ke Alkitab yang ada di jw.org. Hasilnya, Mario mau belajar Alkitab dan mau tahu lebih banyak tentang Allah yang sayang dan peduli kepadanya.

17. Mengapa Saudara bersyukur karena Yehuwa sudah memberi kita buku Ayub? (Ayub 34:12)

17 Jelaslah, Firman Allah punya kuasa yang besar untuk membantu orang-orang, termasuk mereka yang sedang menderita. (Ibr. 4:12) Kita pasti sangat bersyukur karena Yehuwa memasukkan kisah Ayub ke dalam Firman-Nya! (Ayb. 19:​23, 24) Buku Ayub meyakinkan kita bahwa ”Allah pasti tidak akan bertindak jahat”. (Baca Ayub 34:12.) Buku itu juga memberi tahu kita mengapa Allah membiarkan penderitaan dan bagaimana kita bisa bertekun menghadapinya. Kita juga bisa menggunakan buku itu untuk menghibur orang-orang yang sedang menderita. Di artikel berikutnya, kita akan membahas bagaimana buku Ayub bisa membantu kita untuk memberikan nasihat yang baik.

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Apa manfaatnya kalau kita memahami alasan Allah membiarkan Ayub menderita?

  • Bagaimana buku Ayub bisa membantu kita bertekun?

  • Bagaimana kita bisa menggunakan buku Ayub untuk membantu orang lain?

NYANYIAN 156 Karena Iman

a Kelihatannya, percakapan antara Yehuwa dan Setan serta cobaan yang Ayub alami terjadi setelah Yusuf meninggal (1657 SM) dan sebelum Musa dilantik menjadi pemimpin Israel (±1514 SM).

b Beberapa nama di artikel ini sudah diubah.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan