PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 Desember hlm. 8-13
  • Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Memberikan Nasihat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Memberikan Nasihat
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • CARA TIGA TEMAN AYUB MEMBERIKAN NASIHAT
  • CARA ELIHU MEMBERIKAN NASIHAT
  • TERUS DAPATKAN MANFAAT DARI BUKU AYUB
  • Yehuwa Menyembuhkan Kepedihan Hatinya
    Tirulah Iman Mereka
  • Pelajaran tentang Cara Menangani Masalah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Upah Ayub​—Sumber Pengharapan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Buku Alkitab Nomor 18​—Ayub
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 Desember hlm. 8-13

ARTIKEL PELAJARAN 49

NYANYIAN 44 Doa di Kala Susah Hati

Buku Ayub Bisa Membantu Saat Saudara Memberikan Nasihat

”Sekarang, Ayub, tolong dengar kata-kataku.”—AYB. 33:1.

INTI

Buku Ayub mengajar kita caranya memberikan nasihat yang baik.

1-2. Mengapa tidak mudah bagi teman-teman Ayub untuk menghiburnya?

BERITA tentang Ayub tersebar dengan cepat di daerah Timur. Pria yang terkenal kaya raya itu sudah kehilangan segalanya. Sewaktu tiga teman Ayub, yaitu Elifaz, Bildad, dan Zofar, mendengar hal itu, mereka datang ke Uz untuk menghibur dia. Tapi, apa yang mereka lihat ternyata lebih buruk dari yang mereka dengar.

2 Bayangkan situasinya. Hampir semua yang Ayub miliki dirampas darinya. Domba, sapi, unta, dan keledainya yang banyak sudah hilang. Banyak pelayannya dibunuh, dan semua anaknya tewas sewaktu rumah mereka roboh. Tapi bukan itu saja. Ayub terkena penyakit yang menjijikkan. Tubuhnya penuh dengan bisul. Dari jauh, ketiga teman Ayub melihat dia duduk di atas abu, dan dia terlihat sangat sedih. Selama tujuh hari, mereka tidak mengatakan apa-apa kepada pria yang sedang kesakitan itu. (Ayb. 2:​12, 13) Selain itu, seorang pemuda bernama Elihu datang dan duduk dekat mereka. Akhirnya Ayub mulai bicara. Dia mengutuki hari kelahirannya dan berharap untuk mati. (Ayb. 3:​1-3, 11) Jelaslah, dia butuh bantuan! Bagaimana reaksi teman-temannya itu? Kata-kata mereka dan cara mereka mengatakannya akan membuktikan apakah mereka teman sejati yang benar-benar peduli kepada Ayub.

3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

3 Yehuwa membimbing Musa untuk menulis apa yang dikatakan dan dilakukan oleh tiga teman Ayub dan Elihu. Tapi, perhatikan bahwa sebagian kata-kata Elifaz mungkin dipengaruhi roh jahat, sedangkan kata-kata Elihu dibimbing oleh Yehuwa. (Ayb. 4:​12-16; 33:​24, 25) Karena itu, buku Ayub tidak hanya berisi nasihat yang sangat baik tapi juga nasihat yang sangat buruk. Jadi dari buku ini, kita bisa belajar caranya memberikan nasihat. Pertama, kita akan belajar dari contoh buruk ketiga teman Ayub. Lalu, kita akan membahas contoh baik Elihu. Kita juga akan membahas bagaimana hal-hal itu mungkin bermanfaat bagi orang Israel zaman dulu dan bagaimana itu bisa bermanfaat bagi kita sekarang.

CARA TIGA TEMAN AYUB MEMBERIKAN NASIHAT

4. Mengapa tiga teman Ayub gagal menghiburnya? (Lihat juga gambar.)

4 Alkitab mengatakan bahwa tiga teman Ayub datang untuk ”menunjukkan simpati kepadanya dan menghibur dia”. (Ayb. 2:11) Tapi mereka gagal melakukannya. Mengapa? Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, mereka terlalu cepat mengambil kesimpulan. Misalnya, mereka mengatakan bahwa Ayub dihukum karena dosa-dosanya.a (Ayb. 4:7; 11:14) Kedua, sebagian besar nasihat mereka kedengarannya bijak tapi sebenarnya tidak bermanfaat, kasar, dan menyakitkan. (Ayb. 13:12) Misalnya, Bildad dua kali mengatakan bahwa Ayub terlalu banyak bicara. (Ayb. 8:2; 18:2) Dan, Zofar secara tidak langsung menyebut Ayub ”orang yang bodoh”. (Ayb. 11:12) Ketiga, meskipun kelihatannya suara mereka tidak keras sewaktu bicara ke Ayub, nada bicara mereka sering kali merendahkan, menyindir, dan menuduh. (Ayb. 15:​7-11) Ya, bukannya menghibur atau menguatkan Ayub, mereka malah berupaya membuktikan bahwa Ayub menderita karena dosa-dosanya.

Salah satu teman Ayub berbicara dengan kasar kepada Ayub, dan dua temannya yang lain mengamati mereka. Ayub, yang duduk di tanah, mendengarkan temannya sambil kesakitan karena tubuhnya penuh dengan bisul.

Sewaktu memberikan nasihat, jangan gunakan nada bicara yang merendahkan. Berupayalah sebisa-bisanya untuk membantu dia. (Lihat paragraf 4)


5. Apa pengaruh nasihat tiga teman Ayub terhadap Ayub?

5 Tidak heran, nasihat dari tiga teman Ayub itu membuat Ayub kesal dan terluka. (Ayb. 19:2) Dan wajar saja, dia merasa harus membela dirinya. Tapi sewaktu melakukannya, dia jadi berpikir bahwa dirinya yang paling benar dan mulai bicara sembarangan. (Ayb. 6:​3, 26) Tiga temannya itu memberi Ayub nasihat yang tidak sesuai dengan cara berpikir Yehuwa. Mereka juga tidak beriba hati kepadanya. Akibatnya tanpa disadari, mereka digunakan Setan untuk membuat Ayub kecil hati. (Ayb. 2:​4, 6) Nah, bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi hamba Yehuwa lainnya di masa lalu? Dan, bagaimana kisah ini bisa bermanfaat bagi kita sekarang?

6. Kalau para pemimpin Israel tahu contoh buruk tiga teman Ayub, apa manfaatnya?

6 Bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi orang Israel? Waktu Yehuwa memberi orang Israel hukum-hukum-Nya, Dia juga mengangkat pria-pria yang bijaksana untuk menjadi pemimpin dan hakim atas umat-Nya. (Ul. 1:​15-18; 27:1) Pria-pria itu perlu mendengarkan baik-baik sebelum memberikan nasihat atau membuat keputusan. (2 Taw. 19:6) Mereka juga tidak boleh berpikir bahwa mereka sudah tahu semua faktanya sebelum menyelidiki masalahnya baik-baik. (Ul. 19:18) Selain itu, mereka tidak boleh terlihat kesal atau berbicara dengan kasar kepada orang-orang yang meminta bantuan mereka. Dengan begitu, orang-orang itu jadi lebih terbuka sewaktu menceritakan perasaan mereka. (Kel. 22:​22-24) Ya, kalau para pemimpin Israel tahu contoh buruk tiga teman Ayub, itu bisa bermanfaat untuk mereka.

7. Selain para pemimpin Israel, siapa saja yang bisa memberikan nasihat? Bagaimana mereka mungkin bisa mendapat manfaat dari contoh buruk tiga teman Ayub? (Amsal 27:9)

7 Tentu saja, bukan hanya para pemimpin Israel yang bisa memberikan nasihat. Semua orang Israel, tidak soal tua atau muda, pria atau wanita, bisa memberikan nasihat kepada orang yang perlu dikoreksi atau dibantu untuk mendekat kepada Yehuwa. (Mz. 141:5) Orang yang memberikan nasihat yang tulus adalah teman yang sejati. (Baca Amsal 27:9.) Contoh buruk dari tiga teman Ayub mungkin bisa membantu orang Israel untuk tahu apa yang tidak boleh dikatakan dan dilakukan sewaktu memberikan nasihat.

8. Apa yang tidak boleh kita lakukan sewaktu memberikan nasihat? (Lihat juga gambar.)

8 Bagaimana kisah ini bisa bermanfaat bagi kita? Waktu saudara-saudari mengalami kesulitan, kita pasti mau membantu mereka. Tapi kita perlu berhati-hati untuk tidak mengikuti apa yang dilakukan tiga teman Ayub. Pertama, kita tidak boleh cepat-cepat mengambil kesimpulan. Kita perlu mencari tahu semua faktanya dulu. Kedua, kita tidak boleh memberikan nasihat hanya berdasarkan pengalaman kita sendiri, seperti yang Elifaz lakukan berkali-kali. Tapi, nasihat kita harus berdasarkan Alkitab. (Ayb. 4:8; 5:​3, 27) Ketiga, kita tidak boleh menggunakan kata-kata yang kejam atau menyakitkan. Memang, tidak semua yang dikatakan Elifaz dan teman-temannya itu salah. Bahkan, salah satu pernyataannya dikutip penulis Alkitab lainnya. (Bandingkan Ayub 5:13 dengan 1 Korintus 3:19.) Meski begitu, nasihat mereka menyakiti Ayub dan kebanyakan yang mereka katakan tentang Allah tidak benar. Karena itu, Yehuwa menganggap semua kata-kata mereka salah. (Ayb. 42:​7, 8) Nasihat yang baik tidak pernah menggambarkan Yehuwa sebagai Allah yang sulit disenangkan atau menggambarkan hamba-hamba-Nya sebagai orang yang tidak bisa disayangi. Sekarang, apa yang bisa kita pelajari dari teladan Elihu?

Beberapa gambar yang menunjukkan seorang saudara sedang menasihati saudara lain yang sedang tertekan: 1. Saudara yang pertama mendengarkan dengan sabar sewaktu saudara yang kedua menceritakan perasaannya. Mereka duduk di halaman, dan ada minuman di atas meja. 2. Saudara yang pertama membuka Alkitab. 3. Saudara yang pertama dengan baik hati membagikan nasihat dari Alkitab, dan saudara yang kedua mendengarkannya baik-baik.

Sewaktu memberikan nasihat, (1) cari tahu semua faktanya, (2) gunakan Alkitab, dan (3) sampaikan nasihatnya dengan pengasih (Lihat paragraf 8)


CARA ELIHU MEMBERIKAN NASIHAT

9. Setelah tiga teman Ayub selesai bicara, mengapa Ayub masih butuh dihibur, dan bagaimana Yehuwa membantunya?

9 Suasananya pasti tegang setelah Ayub dan teman-temannya selesai berdebat. Kata-kata mereka sangat banyak sampai-sampai memenuhi 28 pasal di Alkitab. Dan, banyak dari kata-kata itu diucapkan sewaktu mereka sedang kesal atau marah. Tidak heran, Ayub tetap sedih. Dia masih butuh dihibur, dan dia juga perlu dikoreksi. Bagaimana Yehuwa membantunya? Dia menggunakan Elihu untuk menghibur dan menasihatinya. Tapi, mengapa Elihu tidak bicara dari awal? Dia berkata, ”Aku masih muda dan kalian sudah berumur. Maka aku menghormati kalian dan menahan diri.” (Ayb. 32:​6, 7) Elihu yang masih muda tahu bahwa orang yang lebih tua biasanya lebih bijak karena mereka sudah hidup lebih lama dan lebih berpengalaman. Tapi setelah dengan sabar mendengarkan mereka, Elihu tidak tahan lagi dan berkata, ”Orang berumur belum tentu berhikmat, dan bukan orang tua saja yang bisa mengerti apa yang benar.” (Ayb. 32:9) Lalu, apa yang Elihu katakan? Dan, bagaimana dia mengatakannya?

10. Apa saja yang Elihu lakukan sebelum menasihati Ayub? (Ayub 33:​6, 7)

10 Sebelum menasihati Ayub, Elihu membuat suasananya tenang. Bagaimana caranya? Pertama-tama, dia menenangkan diri. Dari mana kita tahu? Sewaktu memberikan nasihat kepada Ayub, dia tidak pernah menggunakan kata-kata yang kasar meskipun dia awalnya sangat marah. (Ayb. 32:​2-5) Sebaliknya, dia meyakinkan Ayub bahwa dia tidak menganggap dirinya lebih tinggi. Misalnya, dia berkata, ”Di hadapan Allah yang benar, aku sama dengan kamu.” (Baca Ayub 33:​6, 7.) Lalu, Elihu menunjukkan kepada Ayub bahwa dia sudah mendengarkan Ayub baik-baik. Kita tahu hal itu karena sebelum menasihati Ayub, dia mengulangi hal-hal penting yang sudah Ayub katakan. (Ayb. 32:11; 33:​8-11) Dan, dia melakukannya lebih dari sekali.—Ayb. 34:​5, 6, 9; 35:​1-4.

11. Bagaimana cara Elihu menasihati Ayub? (Ayub 33:1)

11 Sewaktu menasihati Ayub, Elihu melakukannya dengan sopan dan tidak merendahkan Ayub. Misalnya, Elihu menggunakan nama Ayub sewaktu berbicara dengannya. Itu kelihatannya tidak dilakukan oleh ketiga teman Ayub. (Baca Ayub 33:1.) Elihu juga memberi Ayub kesempatan untuk bicara. Dia melakukan itu mungkin karena dia ingat bahwa dia sendiri sangat ingin bicara sewaktu mendengar Ayub dan teman-temannya berdebat. (Ayb. 32:4; 33:32) Selain itu, Elihu dengan tegas memberi tahu Ayub bahwa beberapa kata-kata dan tindakannya tidak benar. Dia juga dengan baik hati mengingatkan Ayub tentang hikmat, kuasa, keadilan, dan kasih setia Yehuwa. (Ayb. 36:​18, 21-26; 37:​13, 23, 24) Nasihat Elihu yang baik pasti membuat Ayub siap untuk menerima nasihat berikutnya dari Yehuwa, Penciptanya. (Ayb. 38:​1-3) Nah, bagaimana contoh Elihu mungkin bermanfaat bagi hamba Yehuwa lainnya di masa lalu? Dan, bagaimana contoh itu bisa bermanfaat bagi kita sekarang?

12. Bagaimana Yehuwa menggunakan nabi-nabi-Nya untuk membantu bangsa Israel, dan bagaimana teladan Elihu mungkin bisa membantu mereka dan orang Israel lainnya?

12 Bagaimana kisah ini mungkin bermanfaat bagi orang Israel? Sepanjang sejarah Israel zaman dulu, Yehuwa menggunakan nabi-nabi-Nya untuk mengajar dan mengoreksi umat-Nya. Misalnya di zaman hakim-hakim, Yehuwa menggunakan Debora untuk membimbing bangsa-Nya. Dia juga menggunakan Samuel sebagai juru bicara-Nya sejak Samuel kecil. (Hak. 4:​4-7; 5:7; 1 Sam. 3:​19, 20) Lalu selama zaman raja-raja, Yehuwa terus menggunakan nabi-nabi-Nya untuk menguatkan bangsa Israel dan menasihati mereka yang berbuat dosa. (2 Sam. 12:​1-4; Kis. 3:24) Nah, contoh Elihu yang dicatat di buku Ayub mungkin bisa membantu para nabi dan orang Israel lainnya untuk tahu apa yang perlu dikatakan dan dilakukan sewaktu memberikan nasihat.

13. Bagaimana kita bisa menghibur saudara-saudari?

13 Bagaimana kisah ini bisa bermanfaat bagi kita? Seperti para nabi, kita perlu menceritakan kehendak Yehuwa kepada orang-orang. Kita juga perlu menghibur saudara-saudari dengan kata-kata yang menguatkan. (1 Kor. 14:3) Karena itu, contoh Elihu bisa bermanfaat bagi kita, khususnya para penatua. Mereka perlu berupaya untuk selalu berbicara dengan baik hati, bahkan kepada orang yang mungkin sedang tertekan atau mulai ”bicara sembarangan”.—Ayb. 6:3; 1 Tes. 5:14.

14-15. Bagaimana penatua bisa meniru Elihu sewaktu menguatkan orang lain? Berikan contoh.

14 Bayangkan situasi ini. Seorang penatua tahu bahwa di sidangnya ada seorang saudari yang mengalami depresi. Dia dan seorang saudara lain mengunjungi saudari itu untuk menguatkannya. Saudari itu bercerita bahwa meskipun dia berhimpun dan berdinas, dia tidak merasa bahagia. Apa yang bisa dikatakan dan dilakukan kedua saudara itu?

15 Pertama, mereka bisa berupaya memahami keadaan saudari tersebut. Untuk itu, mereka perlu mendengarkannya baik-baik. Apakah saudari itu mungkin merasa tidak layak disayangi Allah? Atau, apakah dia terbebani dengan ’kekhawatiran hidup’? (Luk. 21:34) Kedua, mereka bisa memuji hal-hal baik dari saudari itu, misalnya dia masih berhimpun dan berdinas meskipun mengalami depresi. Dan ketiga, setelah memahami keadaan saudari itu dan hal-hal yang membuat dia kecil hati, mereka bisa menggunakan Alkitab untuk meyakinkan dia bahwa Allah menyayanginya.—Gal. 2:20.

TERUS DAPATKAN MANFAAT DARI BUKU AYUB

16. Bagaimana kita bisa terus mendapatkan manfaat dari buku Ayub?

16 Ada banyak manfaat yang kita dapatkan dari buku Ayub! Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, buku ini tidak hanya memberi tahu kita alasan Allah membiarkan penderitaan, tapi juga caranya kita bisa bertekun. Dan seperti yang dibahas di artikel ini, kita semua bisa memberikan nasihat yang baik dengan belajar dari contoh buruk tiga teman Ayub dan contoh baik Elihu. Jadi, kalau suatu saat nanti Saudara perlu memberikan nasihat, cobalah pelajari lagi hal-hal ini. Dan, kalau Saudara sudah lama tidak membaca buku Ayub, bacalah kembali buku yang luar biasa ini dalam waktu dekat. Saudara pasti akan merasakan manfaatnya!

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Apa saja yang bisa kita pelajari dari contoh buruk tiga teman Ayub?

  • Apa yang bisa kita pelajari dari cara Elihu menasihati Ayub?

  • Bagaimana kita bisa terus mendapatkan manfaat dari buku Ayub?

NYANYIAN 125 ’Bahagialah yang Berbelaskasihan’

a Roh jahat kelihatannya memengaruhi cara berpikir Elifaz sehingga dia percaya bahwa tidak ada orang yang dianggap benar oleh Yehuwa dan tidak ada yang bisa menyenangkan-Nya. Karena itu, dia mengulanginya setiap kali dia berbicara kepada Ayub.—Ayb. 4:17; 15:​15, 16; 22:2.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan