PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN

Catatan Kaki

b Lihat seri artikel ”Sel Induk​—Apakah Sains Sudah Melangkah Terlalu Jauh?” dalam Sedarlah! terbitan 22 November 2002.

[Kotak/Gambar di hlm. 8]

Apa Praembrio Itu?

Istilah ”praembrio” memaksudkan tahap perkembangan bayi yang belum lahir selama 14 hari pertama setelah pembuahan. Setelah itu, ia disebut embrio hingga akhir minggu kedelapan. Sejak minggu kedelapan, ia disebut janin. Mengapa sampai ada istilah ”praembrio”?

Menurut International Journal of Sociology and Social Policy, istilah itu ”digunakan sebagai dalih untuk mengizinkan penelitian embrio manusia” selama 14 hari pertama sejak pembuahan. Sebuah karya referensi mengatakan, ”Jika seseorang mendefinisikan embrio sebagai struktur yang bakal menjadi bayi, bagian-bagiannya yang paling awal baru terbentuk sekitar dua minggu setelah sperma bertemu dengan sel telur.” Tetapi, dapatkah praembrio ini dianggap sekadar gumpalan sel, yang hanya berguna untuk penelitian? Perhatikan apa yang sebenarnya terjadi selama periode dua minggu ini.

Setelah sperma menembus sel telur, butuh waktu sekitar 24 jam bagi kromosom pria dan wanita untuk melebur. Selama beberapa hari berikutnya, sel membelah. Empat atau lima hari setelah pembuahan, gugusan sel itu berkembang menjadi bola kosong (masih lebih kecil daripada kepala jarum pentol) dengan lapisan sel luar dan gumpalan sel dalam. Gugusan ini sekarang disebut blastokis. Kebanyakan sel di lapisan luar akan berkembang menjadi jaringan nonembrionik. Namun, dari gumpalan sel dalam, bayi akan berkembang.

Kira-kira seminggu setelah pembuahan, terjadi penanaman ke rahim. Blastokis melekatkan diri pada rahim dan mulai membentuk plasenta, yang memungkinkan oksigen dan makanan mengalir masuk dari pembuluh darah sang ibu dan kotoran dikeluarkan. Menurut buku Incredible Voyage​—Exploring the Human Body (Perjalanan yang Luar Biasa​—Menjelajah Tubuh Manusia), kira-kira pada hari kesembilan, gumpalan sel dalam itu mulai ”bekerja membentuk manusia yang baru”. Buku itu menambahkan, ”Kira-kira 20 sel itu harus melakukan serangkaian restrukturisasi dan diferensiasi selama lima atau enam hari lagi untuk menciptakan struktur dasar pertama dari embrio yang sebenarnya.” Jadi, pada akhir minggu kedua, mulai muncul ”struktur dasar pertama” ini, yang darinya sistem saraf pusat akhirnya berkembang.

Karena proses persiapan selangkah demi selangkah dalam embrio awal manusia ini, ada yang berpendapat bahwa ”tidak ada satu pun peristiwa biologis yang dapat dianggap sebagai awal sebuah embrio manusia baru”.

Namun, orang Kristen sejati percaya bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan. Fakta bahwa sel yang mula-mula dibuahi memuat instruksi untuk pembentukan plasenta, penanaman ke rahim, dan terjalinnya hubungan dengan pembuluh darah ibu, dan lain-lain, benar-benar menambah kekaguman mereka akan Allah Yehuwa sebagai sang Perancang.

[Gambar]

Embrio manusia pada hari ketiga (diperbesar kira-kira 400X)

[Keterangan]

Courtesy of the University of Utah Andrology and IVF Laboratories

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan