PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tiba-Tiba Kehilangan Pekerjaan!
    Sedarlah!—2005 | 8 Juli
    • Tiba-Tiba Kehilangan Pekerjaan!

      ”Sewaktu kehilangan pekerjaan, saya merasa terpukul sekali. Harga diri saya benar-benar terpuruk.”​—Tony, Jerman.

      ”Kepala saya serasa ditindih batu yang sangat berat. Sebagai orang tua tunggal, saya khawatir bagaimana memberi makan kedua anak saya dan membayar rekening-rekening saya.”​—Mary, India.

      ”Saya betul-betul tertekan sewaktu kehilangan pekerjaan, dan takut tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain.”​—Jaime, Meksiko.

      DI SELURUH dunia, jutaan orang menghadapi keadaan yang menyedihkan seperti Tony, Mary, dan Jaime. Menjelang pergantian abad ini, diperkirakan 10 persen tenaga kerja di Eropa dan Asia Tengah​—sekitar 23 juta orang​—sedang mencari pekerjaan. Di negeri-negeri yang belum begitu maju, lebih dari seperempat tenaga kerjanya menganggur. Di Amerika Serikat, ”hampir 2,6 juta pekerjaan lenyap dalam jangka waktu 28 bulan terakhir,” kata The New York Times pada bulan Juli 2003.

      Di banyak negeri, ada banyak kendala yang besar dalam mencari pekerjaan. Misalnya, setiap tahun pasar tenaga kerja dibanjiri oleh lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Selain itu, bagi orang yang mengantongi gelar atau terlatih di bidang khusus tidak ada jaminan untuk memperoleh pekerjaan dalam profesi pilihannya. Oleh karena itu, sekarang orang-orang pada umumnya sering berganti pekerjaan selama tahun-tahun kerja mereka. Bahkan, ada yang harus sama sekali mengubah karier mereka.

      Kalau Anda kehilangan pekerjaan, apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan? Dan, setelah Anda memperolehnya, apa yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankannya?

  • Lima Kiat Mendapatkan Pekerjaan
    Sedarlah!—2005 | 8 Juli
    • Lima Kiat Mendapatkan Pekerjaan

      SIAPA yang mendapatkan pekerjaan terbaik? Apakah selalu pelamar yang paling memenuhi syarat? ”Tidak,” ujar Brian, seorang konsultan tenaga kerja. ”Orang yang mencari pekerjaan dengan cara yang paling efektif, dialah yang sering kali mendapatkannya.” Apa yang dapat Anda lakukan agar bisa lebih efektif dalam mencari pekerjaan? Mari kita bahas lima saran berikut.

      Buatlah Pengorganisasian Pribadi

      Jika Anda kehilangan pekerjaan yang baik atau sudah menganggur selama beberapa waktu, mudah sekali untuk menjadi kecil hati. ”Sewaktu saya mula-mula kehilangan pekerjaan, saya merasa optimis bisa mendapatkan pekerjaan lain,” kata Katharina, seorang penjahit di Jerman. ”Namun, seraya bulan-bulan berlalu, dan saya belum juga menemukan pekerjaan, saya menjadi betul-betul tertekan. Lambat laun, bahkan sulit bagi saya untuk membicarakan hal ini dengan teman-teman saya.”

      Bagaimana Anda dapat melawan perasaan hilang harapan seperti itu? ”Yang sangat penting adalah Anda harus menetapkan jadwal ’hari kerja’ sendiri sehingga pada awal setiap hari Anda tahu apa yang harus dilakukan,” demikian saran buku Get a Job in 30 Days or Less. Para penulisnya menyarankan agar Anda ”menetapkan target harian dan mencatat apa yang telah Anda capai”. Selain itu, mereka mengatakan bahwa ”Anda harus mengawali setiap hari dengan berpakaian seperti layaknya Anda hendak pergi bekerja”. Mengapa? ”Dengan berpakaian sepatutnya, Anda akan menjadi lebih percaya diri bahkan sewaktu berbicara di telepon.”

      Ya, mencari pekerjaan harus dianggap sebagai pekerjaan Anda, tidak soal berapa lama hal itu berlangsung. Katharina, yang disebutkan sebelumnya, menerapkan cara yang profesional ini. Ia mengatakan, ”Saya minta alamat dan nomor telepon berbagai perusahaan dari kantor tenaga kerja. Saya menghubungi perusahaan-perusahaan yang memasang iklan. Saya memeriksa buku telepon dan membuat daftar perusahaan yang mungkin mempunyai lowongan pekerjaan yang belum diiklankan, dan kemudian saya menghubungi mereka. Saya juga membuat sebuah resume dan mengirimkannya ke perusahaan-perusahaan tersebut.” Setelah mencari pekerjaan secara sistematis, Katharina memperoleh pekerjaan yang cocok.

      Cari Tahu tentang Pekerjaan yang Tidak Diiklankan

      Nelayan yang jalanya paling besar memiliki kemungkinan terbesar untuk mendapatkan ikan. Demikian pula, jika Anda mengetahui caranya memperbesar ”jala” Anda, Anda akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Jika Anda mencari pekerjaan hanya dari iklan-iklan di surat kabar atau Internet, sebagian besar pekerjaan yang ada mungkin lolos dari ”jala” Anda. Banyak lowongan pekerjaan tidak pernah diiklankan. Bagaimana Anda dapat memperoleh informasi tentang pasar pekerjaan yang tidak diiklankan ini?

      Seperti Katharina, selain mencari lowongan kerja dari iklan, Anda harus menyisihkan waktu setiap minggu untuk menelepon perusahaan-perusahaan yang mungkin mempunyai pekerjaan yang dapat Anda lakukan. Jangan menunggu mereka untuk mengiklankan lowongan kerja tersebut. Jika seorang manajer mengatakan tidak ada lowongan, tanyakan kepadanya kalau-kalau dia tahu ke mana Anda bisa mencari pekerjaan dan terutama siapa yang harus Anda temui. Kalau dia memberikan saran, buatlah janji dengan perusahaan itu dan sebutkan nama orang yang menunjukkannya kepada Anda.

      Tony, yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, mendapatkan pekerjaan dengan cara ini. ”Saya mengambil inisiatif untuk menghubungi beberapa perusahaan sekalipun mereka tidak memasang iklan,” jelasnya. ”Salah satunya mengatakan bahwa saat itu sedang tidak ada lowongan tetapi saya bisa mencobanya lagi tiga bulan kemudian. Saya melakukan hal itu, dan saya mendapatkan pekerjaan.”

      Primrose, seorang ibu dan orang tua tunggal di Afrika Selatan, melakukan hal yang serupa. ”Sewaktu saya mengikuti kursus PPPK,” katanya, ”saya melihat sebuah gedung baru sedang dibangun di seberang jalan dan mendapati bahwa gedung itu nantinya akan dijadikan panti werda. Saya berulang kali mencoba membuat janji dengan pengelola panti tersebut. Akhirnya, dia mengatakan bahwa pada saat itu belum ada lowongan. Akan tetapi, saya berulang kali kembali untuk melihat kalau-kalau saya bisa bekerja di sana, walaupun sebagai relawan. Akhirnya, saya diterima sebagai pekerja temporer. Saya dengan giat melakukan tugas apa pun yang diberikan. Alhasil, saya memperoleh keterampilan tambahan dan mendapatkan pekerjaan tetap di panti itu.”

      Anda juga dapat meminta bantuan teman, keluarga, dan kenalan Anda untuk menunjukkan lowongan pekerjaan yang tidak diiklankan. Begitulah caranya Jacobus, pengawas keamanan di Afrika Selatan, menemukan pekerjaan. Ia mengatakan, ”Sewaktu perusahaan tempat saya bekerja bangkrut, saya memberi tahu teman-teman dan keluarga bahwa saya sedang mencari pekerjaan. Pada suatu hari, teman saya kebetulan mendengar sebuah percakapan di antrean supermarket. Seorang wanita bertanya kepada wanita lain yang berdiri di depannya apakah dia tahu ada orang yang sedang mencari pekerjaan. Teman saya menyela dan memberi tahu wanita itu tentang saya. Maka, dibuatlah janji untuk bertemu, dan saya pun mendapatkan pekerjaan itu.”

      Bersikaplah Fleksibel

      Untuk menambah peluang Anda mendapatkan pekerjaan, Anda harus fleksibel. Jaime, yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, berkomentar, ”Kecil kemungkinannya Anda akan mendapatkan pekerjaan yang persis seperti yang Anda harapkan. Anda perlu belajar puas dengan pekerjaan yang tidak terlalu ideal.”

      Bersikap fleksibel bisa berarti mengatasi prasangka terhadap jenis-jenis pekerjaan tertentu. Perhatikan Ericka, yang tinggal di Meksiko. Meskipun dia sudah mendapatkan pelatihan sebagai sekretaris eksekutif, awalnya dia tidak bisa memperoleh pekerjaan yang dia sukai. ”Saya belajar untuk menerima apa pun yang bisa dikerjakan,” katanya. ”Untuk sementara, saya bekerja sebagai asisten penjualan. Saya juga menjual taco di jalan-jalan dan membersihkan rumah-rumah. Akhirnya, saya bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan profesi saya.”

      Sewaktu Mary, yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, kehilangan pekerjaan sebagai pegawai administrasi, dia juga melihat perlunya bersikap fleksibel. Dia menjelaskan, ”Saya tidak ngotot untuk mendapatkan jenis pekerjaan yang sama dengan yang sebelumnya. Saya menanggapi setiap lowongan kerja yang ditawarkan, bahkan yang dianggap pekerjaan rendahan. Hasilnya, saya dapat memperoleh pekerjaan untuk menafkahi kedua anak saya.”

      Susunlah Resume yang Efektif

      Bagi para pelamar posisi eksekutif, menyusun dan mengirimkan resume merupakan keharusan.a Namun, tidak soal pekerjaan apa yang Anda inginkan, resume yang dipersiapkan dengan baik bisa menjadi aset yang besar. ”Sebuah resume memberi tahu calon majikan bukan hanya tentang siapa Anda melainkan juga apa yang telah Anda capai dan mengapa mereka membutuhkan Anda,” kata Nigel, seorang konsultan tenaga kerja di Australia.

      Bagaimana caranya menyusun sebuah resume? Tuliskan nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan alamat E-mail Anda. Nyatakan tujuan Anda. Cantumkan pendidikan yang telah Anda tempuh, dengan menonjolkan pelatihan dan keterampilan yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang sedang Anda incar. Tuliskan secara terperinci pengalaman kerja sebelumnya. Jangan hanya mencantumkan apa yang telah Anda lakukan, tetapi juga berikan contoh tentang tujuan yang telah Anda capai dan hal-hal baik yang telah Anda hasilkan bagi majikan Anda sebelumnya. Selain itu, tonjolkan segi-segi dari pekerjaan Anda sebelumnya yang menunjukkan bahwa Anda memenuhi syarat untuk pekerjaan yang ingin Anda peroleh. Cantumkan keterangan pribadi yang menunjukkan sifat-sifat, minat, serta hobi Anda. Karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan yang berlainan, Anda mungkin harus menyesuaikan resume Anda untuk setiap lamaran kerja.

      Haruskah Anda membuat resume jika Anda melamar pekerjaan untuk pertama kalinya? Ya! Mungkin ada hal-hal yang pernah Anda lakukan yang dapat dianggap sebagai pengalaman kerja. Misalnya, apakah Anda memiliki hobi, seperti membuat perabot dari kayu atau mungkin memperbaiki mobil tua? Hal-hal seperti itu dapat dicantumkan. Pernahkah Anda bekerja sebagai relawan? Cantumkan jenis pekerjaan sukarela yang pernah Anda lakukan dan tujuan-tujuan yang telah Anda capai.​—Lihat kotak ”Contoh Resume untuk yang Belum Memiliki Pengalaman Kerja.”

      Jika Anda tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk diwawancarai calon majikan, tinggalkan sebuah kartu kecil​—sebaiknya berukuran 10 kali 15 sentimeter​—yang berisi nama, alamat, nomor telepon dan alamat E-mail Anda, serta ringkasan tentang keterampilan serta prestasi Anda. Di balik kartu tersebut, jika cocok, Anda bahkan dapat menempelkan foto diri atau foto Anda bersama keluarga. Bagikan kartu ini kepada orang-orang yang mungkin bisa membantu Anda mendapatkan pekerjaan, dan mintalah mereka untuk memberikannya kepada siapa pun yang mereka tahu menawarkan jenis pekerjaan yang sedang Anda cari. Sewaktu calon majikan melihat kartu tersebut, mungkin saja ia memberi Anda kesempatan untuk diwawancarai​—mungkin diikuti dengan tawaran pekerjaan!

      Dengan mempersiapkan resume, Anda akan dibantu untuk merasa lebih percaya diri sewaktu Anda mencari pekerjaan. Nigel, yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, ”Menulis sebuah resume membantu Anda menyusun buah pikiran serta tujuan-tujuan Anda. Hal itu juga membangun rasa percaya diri karena akan membantu Anda siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan selama wawancara.”​—Lihat kotak di halaman 7.

      Buatlah Persiapan yang Baik untuk Wawancara

      Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk wawancara? Sebaiknya Anda mencari keterangan tentang perusahaan yang Anda tuju. Semakin banyak yang Anda ketahui tentang perusahaan tersebut, semakin baik kesan yang Anda berikan selama wawancara. Keterangan itu juga akan membantu Anda menentukan apakah perusahaan itu benar-benar mempunyai jenis pekerjaan yang Anda inginkan atau apakah Anda memang ingin bekerja di sana.

      Selanjutnya, pikirkan pakaian yang akan Anda kenakan sewaktu diwawancara. Jika yang sedang Anda cari adalah pekerjaan fisik, kenakanlah pakaian yang cocok, rapi, dan bersih. Pakaian serta dandanan yang rapi memberikan kesan kepada calon majikan bahwa Anda memiliki rasa harga diri, sehingga kemungkinan besar Anda juga akan menganggap penting pekerjaan Anda. Kalau Anda menginginkan pekerjaan di kantor, pilihlah pakaian yang bersahaja, yang dianggap cukup resmi di daerah Anda. Nigel mengatakan, ”Pilihlah pakaian jauh di muka sehingga Anda tidak terburu-buru dan menambah stres yang tidak perlu sebelum Anda diwawancarai.”

      Nigel juga menyarankan agar Anda datang ke tempat wawancara kira-kira 15 menit lebih awal. Tentu saja tidak bijaksana untuk datang terlalu awal. Tetapi, datang terlambat dapat berakibat sangat buruk. Para pakar mengatakan bahwa tiga detik pertama dari wawancara Anda sangatlah menentukan. Pada saat itulah, si pewawancara menilai penampilan dan cara Anda membawakan diri, dan ini sangat mempengaruhi penilaiannya terhadap Anda. Kalau Anda terlambat, Anda akan memberikan kesan yang teramat buruk. Ingatlah, tidak ada kesempatan lain untuk memperbaiki kesan pertama.

      Ingat juga bahwa si pewawancara bukanlah musuh Anda. Kemungkinan besar, ia pun harus melamar untuk pekerjaannya sendiri, jadi dia tahu bagaimana perasaan Anda. Malahan, ia mungkin juga gugup, karena bisa jadi ia belum menerima cukup pelatihan untuk melakukan wawancara. Lagi pula, jika si pewawancara adalah calon majikan Anda, mungkin dialah yang akan banyak dirugikan kalau salah memilih karyawan.

      Untuk awal yang baik, tersenyumlah dan jabatlah tangan si pewawancara dengan mantap kalau itu memang cara yang lazim. Selama wawancara, pusatkan perhatian pada hal-hal yang dibutuhkan sang majikan dari diri Anda dan apa yang bisa Anda berikan. Sehubungan dengan hal-hal yang harus dihindari, Nigel mengatakan, ”Jangan menunjukkan keresahan atau duduk terlalu santai​—sikap tubuh yang baik menyiratkan rasa percaya diri. Jangan terlalu rileks atau terlalu banyak bicara, dan yang pasti, jangan menggunakan bahasa yang tidak senonoh. Selain itu, hindari sikap kritis terhadap mantan majikan dan rekan sekerja Anda​—sikap negatif bisa memberi kesan kepada si pewawancara bahwa Anda juga akan bersikap negatif terhadap pekerjaan yang baru.”

      Sehubungan dengan hal-hal yang harus dilakukan dan dikatakan selama wawancara, para pakar memberi saran-saran berikut: Jaga kontak mata dengan pewawancara, gunakan gerak-isyarat yang wajar sewaktu Anda berbicara, dan berbicaralah dengan pelafalan yang jelas. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan singkat dan jujur, dan ajukan pertanyaan yang relevan dengan perusahaan dan pekerjaan. Pada akhir wawancara, jika Anda masih ingin mendapatkan pekerjaan tersebut, nyatakanlah. Dengan demikian, Anda memperlihatkan rasa antusias terhadap pekerjaan itu.

      Dengan mengikuti saran-saran yang digariskan di atas, mungkin tidak lama lagi Anda akan mendapatkan pekerjaan. Jika demikian, apa yang dapat dilakukan agar Anda meningkatkan kemungkinan untuk mempertahankannya?

      [Catatan Kaki]

      a Di beberapa tempat, dokumen yang sama disebut riwayat hidup atau curriculum vitae (CV).

      [Kotak/Gambar di hlm. 6]

      Contoh Resume untuk yang Belum Memiliki Pengalaman Kerja

      Nama:

      Alamat:

      Nomor Telepon dan Alamat E-Mail:

      Tujuan: Mencari posisi awal di pabrik.

      Pendidikan: Tamat Sekolah Menengah Umum di Bandung, 2004.

      Kursus: Bahasa, Matematika, Komputer, Pertukangan Kayu.

      Keterampilan: Kompeten dan terampil dalam pekerjaan dengan tangan. Secara rutin merawat mobil keluarga. Membuat kursi dan meja di bengkel kayu di rumah. Menggunakan matematika sewaktu membuat perabot rumah tangga. Bekerja sebagai relawan di proyek pembangunan, memasang atap. Dapat menggunakan berbagai program komputer dan senang mempelajari program-program baru.

      Keterangan Pribadi: Dapat diandalkan​—selama tahun terakhir di SMU, hanya absen dua hari. Jujur​—pernah mengembalikan dompet berisi uang yang hilang. Ramah​—secara rutin melakukan pekerjaan sukarela di masyarakat setempat dan senang membantu kaum lansia. Olahraga —senang bermain bola basket. Hobi​—senang memperbaiki mobil dan membuat perabot dari kayu.

      Referensi: Disediakan berdasarkan permintaan.b

      [Catatan Kaki]

      b Orang-orang yang bisa dihubungi untuk referensi bisa termasuk guru sekolah yang mengenal Anda dengan baik atau teman keluarga yang mempunyai bisnis. Dengan memberikan nama-nama ini jika diminta, Anda bisa lebih cepat mengetahui apakah calon majikan Anda berminat untuk mempekerjakan Anda. Pastikan bahwa Anda memperoleh izin dari orang yang bersangkutan sebelum namanya dicantumkan sebagai referensi.

      [Kotak/Gambar di hlm. 7]

      Pertanyaan-Pertanyaan yang Mungkin Diajukan selama Wawancara

      ❑ Mengapa Anda melamar pekerjaan ini?

      ❑ Mengapa Anda ingin bekerja khususnya untuk perusahaan ini?

      ❑ Apa yang Anda ketahui tentang pekerjaan/perusahaan/industri ini?

      ❑ Apakah Anda pernah melakukan jenis pekerjaan ini sebelumnya?

      ❑ Anda bisa bekerja dengan mesin apa saja?

      ❑ Pengalaman apa yang Anda miliki dalam bidang pekerjaan ini?

      ❑ Keterampilan apa yang Anda miliki untuk melakukan pekerjaan ini?

      ❑ Ceritakan tentang diri Anda.

      ❑ Pilihlah lima kata yang paling tepat untuk menggambarkan diri Anda.

      ❑ Apakah Anda bisa bekerja di bawah tekanan?

      ❑ Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya?

      ❑ Mengapa sudah begitu lama Anda tidak bekerja?

      ❑ Apa pendapat mantan majikan Anda tentang diri Anda?

      ❑ Seberapa sering Anda absen selama bekerja di perusahaan yang sebelumnya?

      ❑ Apa rencana Anda untuk masa depan?

      ❑ Kapan Anda bisa mulai bekerja?

      ❑ Apa aset Anda yang terbesar?

      [Kotak/Gambar di hlm. 9]

      Haruskah Anda Menggunakan Agen Tenaga Kerja di Internet?

      Salah satu situs Web tenaga kerja terbesar di Internet, di Amerika Serikat, mencantumkan pada daftarnya 17 juta resume yang dapat dipertimbangkan para calon majikan dan sekitar 800.000 pekerjaan yang dapat dipertimbangkan para pencari pekerjaan. Survei menunjukkan bahwa 96 persen orang-orang di beberapa negeri mencari pekerjaan via Internet. Akan tetapi, riset menunjukkan bahwa di antara para profesional dari 40 negeri hanya 5 persen yang akhirnya memperoleh pekerjaan melalui media ini.

      Dengan menempatkan resume Anda di Internet, lebih banyak calon majikan yang akan tahu bahwa Anda sedang mencari pekerjaan. Tetapi Anda perlu berhati-hati karena hal ini juga meningkatkan kemungkinan Anda menjadi korban penipuan. Untuk melindungi diri dari hal ini, para pakar industri memberikan saran-saran berikut:

      1. Bacalah kebijakan tentang privasi yang diberikan oleh suatu agen tenaga kerja di Internet sebelum Anda menempatkan resume Anda. Beberapa situs pekerjaan menjual perincian tentang pribadi Anda kepada perusahaan-perusahaan pemasaran massal atau pihak-pihak lain yang berminat.

      2. Tempatkan resume Anda hanya di beberapa situs pekerjaan yang baik reputasinya. Sangat penting untuk menjaga data pribadi Anda agar tidak disalahgunakan. Resume Anda sebaiknya tidak berisi keterangan yang diincar oleh orang yang ingin mencuri identitas Anda sehingga mengakibatkan problem finansial yang tidak ada habisnya. Majikan yang jujur tidak perlu tahu nomor rekening bank, nomor kartu kredit, atau tanggal lahir Anda.

      3. Waspadalah terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas. Pam Dixon, seorang peneliti yang bekerja di World Privacy Forum, mengatakan bahwa semakin tidak spesifik suatu tawaran pekerjaan, semakin kurang nilai keabsahannya. ”Kata-kata yang tidak jelas seperti ’Ada ribuan lowongan kerja’ atau ’Kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar’ merupakan tanda bahaya,” katanya, dan ia menambahkan, ”Permintaan ulang untuk resume Anda juga bisa menimbulkan problem.”

      Ingat, situs-situs pekerjaan di Internet yang paling bonafide pun tidak dapat mengawasi apa yang terjadi atas resume Anda setelah itu di-download oleh calon majikan atau pihak lain yang berminat.

      [Diagram/Gambar di hlm. 6]

      PEKERJAAN

      Buatlah persiapan untuk wawancara

      Susunlah resume yang efektif

      Bersikaplah fleksibel

      Cari tahu tentang pekerjaan yang tidak diiklankan

      Buatlah pengorganisasian pribadi

      [Gambar di hlm. 7]

      Mencari pekerjaan menuntut ketekunan dan riset yang baik

      [Gambar di hlm. 8]

      Cara yang profesional akan membantu Anda sewaktu diwawancarai

  • Cara Mempertahankan Pekerjaan Anda
    Sedarlah!—2005 | 8 Juli
    • Cara Mempertahankan Pekerjaan Anda

      ”Pernahkah engkau melihat orang yang terampil dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan menempatkan diri.”​—Amsal 22:29.

      AYAT Alkitab di atas menunjukkan bahwa pekerja yang terampil sering kali sangat dihargai. Keterampilan dan sifat-sifat apa saja yang dihargai para majikan? George, direktur sumber daya manusia di sebuah perusahaan yang memiliki 700 pekerja, mengatakan kepada Sedarlah!, ”Yang kami hargai dari seorang pekerja adalah kesanggupannya untuk berkomunikasi dengan baik dan untuk bekerja secara harmonis dengan rekan-rekan sekerjanya.” Alkitab memuat nasihat praktis yang dapat membantu Anda meningkatkan keterampilan ini, sehingga prospek untuk mempertahankan pekerjaan Anda lebih besar. Pertimbangkan beberapa contoh.

      Berkomunikasilah dengan Efektif

      Penulis Alkitab yang bernama Yakobus memperlihatkan bahwa seorang komunikator yang efektif tidak akan terlalu cepat membuka mulutnya. Yakobus menulis bahwa seseorang hendaknya ”cepat mendengar, lambat berbicara”. (Yakobus 1:19) Mengapa ini adalah nasihat yang bagus? Salomo menulis, ”Apabila seseorang menjawab suatu perkara sebelum mendengar, itu adalah kebodohan di pihaknya dan kehinaan.” (Amsal 18:13) Kenyataannya, mendengarkan majikan dan rekan-rekan sekerja Anda dengan baik dapat mencegah kesalahpahaman dan mencegah Anda membuat kesalahan yang bodoh.

      Yang juga penting adalah cara Anda berbicara. Jika Anda berbicara dengan jelas dan cukup terdengar, kemungkinan besar apa yang Anda katakan akan dimengerti dan lebih direspek oleh pendengar Anda. Brian, salah seorang konsultan tenaga kerja yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, berkomentar, ”Anda akan merasa heran kalau tahu bahwa banyak orang kehilangan pekerjaan, bukan karena mereka kurang terampil, melainkan karena tidak punya kesanggupan untuk berkomunikasi dengan efektif.”

      Bekerja Samalah dengan Baik

      Mengingat banyaknya waktu yang Anda lewatkan bersama rekan sekerja, Anda pasti akan mengenal mereka dengan baik. Akibatnya, Anda mungkin tergoda untuk bergosip tentang mereka, menonjol-nonjolkan kesalahan dan kelemahan mereka. Namun, Alkitab menasihatkan untuk ”menetapkan tujuan untuk hidup dengan tenang, memperhatikan urusanmu sendiri”. (1 Tesalonika 4:11) Dengan demikian, Anda tidak akan mendapat reputasi sebagai ”orang yang suka mencampuri urusan orang lain”. (1 Petrus 4:15) Selain itu, Anda tidak akan membuang-buang waktu dan menimbulkan benturan yang tidak perlu dengan rekan-rekan sekerja Anda.

      Apabila Anda diminta untuk mengerjakan sesuatu, ingatlah nasihat Yesus yang bijaksana, ”Jika seseorang yang mempunyai wewenang memaksamu untuk menjalankan tugas sejauh satu mil, pergilah bersamanya dua mil.” (Matius 5:41) Yesus sedang membicarakan kalangan berwenang pemerintah, tetapi prinsipnya tentu berlaku di tempat kerja. Jika Anda mempunyai reputasi sebagai pekerja yang rajin​—orang yang bersedia ”berjalan dua mil”—​kemungkinan besar Anda bisa mempertahankan pekerjaan Anda. Tentu saja, apa yang secara sah bisa diminta seorang majikan dari Anda ada batasnya. Yesus mengatakan bahwa seseorang harus membayar ”perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar, tetapi perkara-perkara Allah kepada Allah”. (Matius 22:21) Pada prinsipnya, dalam ayat ini Yesus menunjukkan bahwa orang-orang yang berwenang tidak boleh mengganggu Anda dalam urusan yang lebih penting, seperti ibadat kepada Allah.

      Berlakulah Jujur

      Sebuah survei atas lebih dari 1.400 perusahaan menyingkapkan bahwa kebanyakan majikan ”menilai kejujuran dan integritas yang dimiliki para pelamar sebagai sifat-sifat yang paling mengesankan mereka”. Jelaslah, jujur berarti tidak mencuri uang atau barang-barang majikan Anda. Itu juga berarti tidak mencuri waktu. Sebuah penelitian yang diadakan oleh sebuah agen tenaga kerja mendapati bahwa waktu yang dicuri per minggu, per pekerja, rata-rata 4 jam 15 menit. Hal ini bisa terjadi antara lain karena kebiasaan para pencuri waktu ini untuk datang terlambat, berhenti kerja terlalu awal, dan mengobrol dengan rekan-rekan sekerja pada jam kerja.

      Alkitab menasihatkan, ”Biarlah orang yang mencuri tidak mencuri lagi, tetapi sebaliknya biarlah ia bekerja keras, melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya.” (Efesus 4:28) Selain itu, Firman Allah menganjurkan orang Kristen untuk bekerja keras, bahkan sewaktu para pengawas tidak mengamati mereka secara langsung. Rasul Paulus menulis, ”Dalam segala sesuatu taatilah mereka yang adalah majikanmu secara jasmani, bukan dengan tindakan di depan mata mereka saja, sebagai orang yang ingin menyenangkan manusia, tetapi dengan tulus hati, dengan takut akan Yehuwa.” (Kolose 3:22) Apabila Anda mempunyai reputasi sebagai pekerja yang rajin​—bahkan ketika tidak diawasi​—Anda adalah pekerja yang dapat dipercaya.

      Bersikaplah Realistis

      Alkitab secara akurat meramalkan bahwa masa hidup kita ini adalah masa yang kritis dan sulit dihadapi. (2 Timotius 3:1) Ketidakstabilan serta gejolak politik dan sosial yang ditimbulkannya pasti mengakibatkan ketidakpastian dalam bidang ekonomi. (Matius 24:3-8) Oleh karena itu, sekalipun Anda menerapkan saran-saran di atas, mungkin Anda masih akan kehilangan pekerjaan.

      Namun, dengan menerapkan prinsip Alkitab, seseorang bisa dibantu untuk mengurangi kekhawatiran akibat kehilangan pekerjaan. Yesus mengatakan, ”Jika Allah secara demikian membajui tumbuh-tumbuhan di ladang, yang ada di sini hari ini dan besok dilemparkan ke dalam oven, bukankah ia terlebih lagi akan membajui kamu, hai, kamu yang imannya kecil? Maka, jangan sekali-kali khawatir dan mengatakan, ’Apa yang akan kami makan?’ atau, ’Apa yang akan kami minum?’ atau, ’Apa yang akan kami kenakan?’ . . . Sebab Bapak surgawimu mengetahui bahwa kamu membutuhkan semua perkara ini.”​—Matius 6:30-32.

      Seperti jutaan orang di dunia ini, Ericka, yang disebutkan sebelumnya, telah mengalami sendiri benarnya kata-kata yang dikutip di atas. Ia mengungkapkan perasaannya, ”Saya sangat menikmati pekerjaan saya sekarang. Namun, berdasarkan pengalaman saya tahu bahwa keadaan bisa berubah. Sekalipun demikian, dengan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dan percaya kepada Yehuwa, saya telah belajar bagaimana saya dapat mengurangi kekhawatiran saya sewaktu tidak punya pekerjaan dan merasa lebih puas dengan pekerjaan yang saya peroleh.”

      [Gambar di hlm. 10]

      Tidak memberi perhatian sewaktu rapat bisa mengakibatkan Anda kehilangan pekerjaan

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan