PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Ciptaan; Penciptaan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Sesungguhnya, ada beragam kisah penciptaan di Babilon kuno, tetapi kisah yang populer adalah mitos mengenai Marduk, dewa nasional Babilon. Secara singkat, kisah itu menceritakan keberadaan dewi Tiamat dan dewa Apsu, yang menjadi orang tua dewa-dewi lainnya. Aktivitas para dewa itu sangat mengganggu Apsu sehingga ia memutuskan untuk membinasakan mereka semua. Akan tetapi, Apsu dibunuh oleh salah satu dewa yang bernama Ea, dan ketika Tiamat menuntut balas untuk Apsu, dia dibunuh oleh putra Ea, Marduk, yang kemudian membelah tubuh Tiamat, dan menggunakan setengah tubuhnya untuk membentuk langit dan setengahnya lagi untuk mendirikan bumi. Tindakan-tindakan Marduk selanjutnya mencakup menciptakan manusia (dengan bantuan Ea), menggunakan darah dewa yang lain, yaitu Kingu, kepala pasukan Tiamat.

  • Ciptaan; Penciptaan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Syair dari Babilonia bersifat mitos dan politeistis. Konsepnya tentang dewa-dewi sama sekali tidak unggul. Dewa-dewinya mengasihi dan membenci, menyusun siasat dan rencana jahat, bertarung dan membinasakan. Marduk, sang jagoan, baru bisa menang setelah bertarung dengan sengit, sampai-sampai seluruh tenaganya terkuras. Sebaliknya, buku Kejadian mencerminkan monoteisme yang terunggul. Allah benar-benar menjadi tuan dan majikan seluruh unsur di alam semesta sehingga semuanya menaati bahkan firman-Nya yang paling sederhana. Ia mengendalikan semuanya tanpa perlu bersusah payah. Ia berfirman dan terlaksanalah firman-Nya. Seandainya memang ada kaitan antara kedua kisah itu, tidak ada cara yang lebih baik untuk mengukur keterilhaman catatan Alkitab selain membandingkan satu demi satu bagiannya dengan kisah dari Babilonia, seperti yang dilakukan kebanyakan pakar. Pada waktu kita membaca pasal di buku Kejadian sekarang, catatan itu masih menyingkapkan kepada kita keagungan dan kuasa dari pribadi Allah yang esa, dan masih menimbulkan dalam diri manusia modern, seperti halnya dalam diri orang Ibrani zaman dahulu, keinginan untuk menyembah sang Pencipta.”—Archaeology and the Bible, 1949, hlm. 297, 298.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan