-
MesirPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Pengaruh yang menakjubkan atas negeri itu yang dihasilkan dari pengangkatan Yusuf sebagai penguasa yang memerintah (Kej 41:39-46; 45:26); perubahan menyeluruh yang diadakan oleh pemerintahannya, yang mengakibatkan orang Mesir menjual tanah mereka dan bahkan diri mereka kepada Firaun (Kej 47:13-20); pajak 20 persen yang harus mereka bayar setelah itu dari hasil tanah mereka (Kej 47:21-26); ke-215 tahun masa tinggal orang Israel di Gosyen, hingga akhirnya jumlah maupun kekuatan mereka melebihi penduduk asli, sebagaimana dinyatakan oleh Firaun (Kel 1:7-10, 12, 20); Sepuluh Tulah dan kehancuran yang diakibatkannya tidak hanya atas perekonomian Mesir tetapi terlebih lagi atas kepercayaan agama mereka dan prestise keimaman mereka (Kel 10:7; 11:1-3; 12:12, 13); Eksodus orang Israel setelah kematian semua putra sulung orang Mesir dan kemudian pemusnahan orang-orang terbaik dari pasukan militer Mesir di L. Merah (Kel 12:2-38; 14:1-28)—semua hal ini pasti perlu dijelaskan oleh pihak pejabat Mesir.
Hendaknya tidak pernah dilupakan bahwa pencatatan sejarah di Mesir, seperti halnya di banyak negeri Timur Tengah, memiliki kaitan yang tak terpisahkan dengan keimaman, yang menjadi pembimbing dan pelatih para penulis. Akan sangat ganjil apabila penjelasan yang bersifat propaganda tidak dikarang untuk menjelaskan kegagalan total dewa-dewa orang Mesir dalam mencegah bencana yang ditimpakan oleh Allah Yehuwa ke atas Mesir dan rakyatnya. Sejarah, bahkan sejarah masa belakangan, mencatat banyak kejadian yang fakta-faktanya diputarbalikkan sedemikian rupa oleh propaganda semacam itu sehingga orang yang ditindas digambarkan sebagai penindas, dan korban yang tidak bersalah digambarkan sebagai agresor yang berbahaya dan kejam. Catatan Maneto (lebih dari seribu tahun setelah Eksodus), jika dilestarikan dengan cukup tepat oleh Yosefus, mungkin menggambarkan kisah turun-temurun yang telah diputarbalikkan yang disampaikan oleh generasi-generasi orang Mesir yang sesudahnya sebagai penjelasan elemen-elemen dasar dari kisah yang benar, yang terdapat di dalam Alkitab, mengenai Israel di Mesir.—Lihat EKSODUS (Keautentikan Catatan Eksodus).
-
-
MesirPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Menetapnya bangsa Israel untuk sementara di Mesir terukir dalam ingatan bangsa itu dan tak mudah terlupakan, dan pembebasan mereka secara mukjizat dari negeri tersebut secara tetap diingatkan kembali sebagai bukti yang menonjol tentang Keilahian Yehuwa. (Kel 19:4; Im 22:32, 33; Ul 4:32-36; 2Raj 17:36; Ibr 11:23-29) Itulah sebabnya ada ungkapan, ”Akulah Yehuwa, Allahmu sejak dari tanah Mesir.” (Hos 13:4; bdk. Im 11:45.) Tidak satu pun keadaan atau peristiwa yang mengunggulinya sampai pembebasan mereka dari Babilon memberikan bukti lebih jauh tentang kuasa Yehuwa untuk membebaskan. (Yer 16:14, 15) Pengalaman mereka di Mesir dituliskan dalam Hukum yang diberikan kepada mereka (Kel 20:2, 3; Ul 5:12-15); pengalaman itu merupakan dasar untuk perayaan Paskah (Kel 12:1-27; Ul 16:1-3); pengalaman itu membimbing mereka dalam berurusan dengan penduduk asing (Kel 22:21; Im 19:33, 34) dan dengan orang miskin yang menjual diri ke dalam perbudakan (Im 25:39-43, 55; Ul 15:12-15); pengalaman itu menyediakan dasar hukum untuk pemilihan dan penyucian suku Lewi bagi dinas di tempat suci (Bil 3:11-13). Karena Israel pernah menjadi penduduk asing di Mesir, orang Mesir yang memenuhi persyaratan tertentu dapat diterima ke dalam jemaat Israel. (Ul 23:7, 8) Kerajaan-kerajaan Kanaan dan orang-orang di negeri-negeri tetangga merasa takjub dan takut karena laporan-laporan yang mereka dengar tentang kuasa Allah yang diperlihatkan terhadap Mesir sehingga merintis jalan bagi Israel untuk menaklukkan mereka (Kel 18:1, 10, 11; Ul 7:17-20; Yos 2:10, 11; 9:9) dan terus diingat selama berabad-abad setelah itu. (1Sam 4:7, 8) Sepanjang sejarah mereka, segenap bangsa Israel melantunkan peristiwa-peristiwa ini dalam lagu-lagu mereka.—Mz 78:43-51; Mz 105 dan 106; 136:10-15.
-