PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pendamaian, Hari
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Pada hari itu, imam besar Israel mempersembahkan korban-korban sebagai penutup dosa bagi dirinya, bagi orang-orang Lewi lainnya, dan bagi bangsa itu. Hari itu juga digunakan untuk mentahirkan tabernakel atau, di kemudian hari, untuk mentahirkan bait dari pencemaran akibat dosa.

  • Pendamaian, Hari
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Hanya pada satu hari dalam setahun, yakni pada Hari Pendamaian, imam besar diperbolehkan masuk ke dalam Ruang Mahakudus di tabernakel atau bait. (Ibr 9:7; Im 16:2, 12, 14, 15)

  • Pendamaian, Hari
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Kakak Musa, Harun, adalah imam besar Israel pada waktu penyelenggaraan ini ditetapkan di padang belantara di Sem. Sinai pada abad ke-16 SM. Hal-hal yang diinstruksikan kepadanya menjadi pola untuk penyelenggaraan Hari Pendamaian di kemudian hari. Dengan memvisualisasikan peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi pada hari itu, kita dapat lebih memahami makna hari itu bagi orang Israel. Tidak diragukan lagi, pada waktu itu mereka dibuat lebih menyadari keadaan mereka yang penuh dosa serta kebutuhan akan penebusan, dan mereka juga digerakkan untuk lebih menghargai belas kasihan Yehuwa yang limpah melalui penyediaan penyelenggaraan ini untuk menutup dosa-dosa yang mereka lakukan pada tahun sebelumnya.

      Corak-Corak Hari Pendamaian. Harun harus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk persembahan dosa dan seekor domba jantan untuk persembahan bakaran. (Im 16:3) Pada Hari Pendamaian ia menanggalkan jubah keimaman biasa, ia membasuh tubuhnya dengan air, dan mengenakan pakaian linen yang kudus. (Im 16:4) Berikutnya, imam besar menarik undi atas dua ekor kambing (anak kambing jantan), yang sama-sama sehat dan tidak bercacat, yang diperoleh dari himpunan putra-putra Israel. (Im 16:5, 7) Sang imam besar menarik undi atas kedua ekor kambing itu untuk menentukan kambing yang akan dipersembahkan bagi Yehuwa sebagai persembahan dosa dan kambing yang akan dilepaskan di padang belantara, sebagai ’kambing bagi Azazel’ yang menanggung dosa-dosa mereka. (Im 16:8, 9; bdk. 14:1-7; lihat AZAZEL.) Ia kemudian mempersembahkan lembu jantan muda sebagai persembahan dosa bagi dirinya dan keluarganya, yang mencakup seluruh suku Lewi, yaitu suku keluarganya. (Im 16:6, 11) Setelah itu, ia mengambil dupa wangi serta penadah bara yang penuh dengan bara api yang menyala-nyala dari mezbah dan masuk ke belakang tirai, ke dalam Ruang Mahakudus. Dupa wangi dibakar di ruang yang paling dalam ini, tempat adanya tabut kesaksian, dan asap dupa menyebar menutupi tutup Tabut yang terbuat dari emas dan yang di atasnya terdapat dua kerub dari emas. (Im 16:12, 13; Kel 25:17-22) Hal itu dilakukan agar Harun dapat masuk lagi ke dalam Ruang Mahakudus dengan aman.

      Sekembalinya dari Ruang Mahakudus, Harun mengambil sedikit darah lembu jantan itu, lalu memasuki ruang tersebut dengan membawa darah itu, dan mencipratkannya dengan jarinya tujuh kali di depan penutup Tabut di sebelah timur. Dengan demikian, pendamaian bagi para imam telah dilakukan, sehingga para imam menjadi tahir dan dapat memperantarai Yehuwa dan umat-Nya.—Im 16:14.

      Kambing yang ditentukan ”bagi Yehuwa” melalui pengundian dikorbankan sebagai persembahan dosa bagi bangsa itu. (Im 16:8-10) Sang imam besar kemudian membawa darah kambing bagi Yehuwa ke dalam Ruang Mahakudus, dan menggunakan darah itu untuk melakukan pendamaian bagi ke-12 suku Israel non-imam. Seperti halnya darah lembu, darah kambing pun dicipratkan ”ke arah penutup dan di hadapan penutup” Tabut.—Im 16:15.

      Dengan cara ini Harun juga mengadakan pendamaian untuk tempat kudus dan kemah pertemuan. Kemudian, ia mengambil sedikit darah lembu jantan dan darah ’kambing bagi Yehuwa’ untuk mengadakan pendamaian bagi mezbah korban bakaran, dengan membubuhkan darah itu pada tanduk-tanduk mezbah. Ia juga harus ”mencipratkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali pada mezbah dan mentahirkannya dan menyucikannya dari kenajisan putra-putra Israel”.—Im 16:16-20.

      Lalu, sang imam besar beralih kepada kambing yang satu lagi, yaitu kambing bagi Azazel. Ia meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu, mengakui di atasnya ”semua kesalahan putra-putra Israel dan semua pemberontakan mereka dalam semua dosa mereka”, menaruh itu semua di atas kepala kambing tersebut, dan kemudian melepaskannya ”ke padang belantara dengan perantaraan orang yang sudah siap sedia”. Dengan demikian, kambing tersebut membawa pergi semua kesalahan orang Israel ke padang belantara, dan di sana kambing itu lenyap dari pandangan. (Im 16:20-22) Setelah itu, orang yang melepaskan kambing itu harus mencuci pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan air sebelum ia masuk kembali ke perkemahan.—Im 16:26.

      Lalu Harun masuk ke dalam kemah pertemuan, menanggalkan pakaian linennya, membasuh tubuhnya, dan mengenakan pakaiannya yang biasa. Selanjutnya ia mempersembahkan persembahan bakarannya dan persembahan bakaran bangsa itu (dengan menggunakan domba jantan yang disebutkan di Im 16:3, 5) dan mengadakan pendamaian, dan ia harus membakar lemak persembahan dosa di atas mezbah. (Im 16:23-25)

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan