-
AbrahamPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Karena Sara tetap mandul, tampaknya Eliezer, pengurus rumah tangga yang setia asal Damaskus, akan menjadi ahli waris Abraham. Tetapi, Yehuwa sekali lagi meyakinkan Abraham bahwa keturunannya sendiri akan tak terhitung banyaknya, seperti bintang-bintang di langit. Maka Abraham ”menaruh iman kepada Yehuwa; dan Allah memperhitungkan hal itu sebagai keadilbenaran kepadanya”, walaupun ini terjadi bertahun-tahun sebelum Abraham disunat. (Kej 15:1-6; Rm 4:9, 10)
-
-
AbrahamPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Ujian terbesar atas iman Abraham datang kira-kira 20 tahun kemudian. Menurut kisah turun-temurun orang Yahudi, Ishak pada waktu itu berusia 25 tahun. (Jewish Antiquities, karya F. Yosefus, I, 227 [xiii, 2]) Untuk menaati perintah Yehuwa, Abraham mengajak Ishak pergi ke utara dari Beer-syeba di Negeb menuju G. Moria, yang terletak tepat di sebelah utara Salem. Di sana ia membangun sebuah mezbah dan bersiap-siap untuk mempersembahkan Ishak, benih yang dijanjikan, sebagai korban bakaran. Abraham memang ”sama seperti telah mempersembahkan Ishak”, sebab ”ia menganggap Allah sanggup membangkitkan dia bahkan dari antara orang mati”. Baru pada saat terakhir Yehuwa turun tangan dan menyediakan seekor domba jantan sebagai ganti Ishak pada mezbah persembahan. Maka, iman tanpa keraguan, yang didukung oleh ketaatan penuh, inilah yang menggerakkan Yehuwa untuk memperkuat perjanjian-Nya dengan Abraham melalui sumpah, sebagai jaminan khusus yang sah.—Kej 22:1-18; Ibr 6:13-18; 11:17-19.
-