PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Kronologi
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Dari tahun 1943 SM sampai Eksodus. Menurut Keluaran 12:40, 41, ”Putra-putra Israel yang tinggal di Mesir, telah tinggal di sana selama empat ratus tiga puluh tahun. Pada akhir keempat ratus tiga puluh tahun itu, bahkan pada hari ini juga segenap bala tentara Yehuwa keluar dari tanah Mesir.” Meskipun kebanyakan terjemahan mengalihbahasakan ayat 40 sedemikian rupa sehingga 430 tahun itu berlaku sepenuhnya untuk lamanya orang Israel tinggal di Mesir, teks Ibrani aslinya dapat diterjemahkan seperti di atas. Selain itu, di Galatia 3:16, 17, Paulus mengaitkan periode 430 tahun itu dengan waktu antara pengesahan perjanjian Abraham dan diadakannya perjanjian Hukum. Tampaknya perjanjian Abraham disahkan sewaktu Abraham bertindak sesuai dengan janji Allah, yakni menyeberangi S. Efrat pada tahun 1943 SM dalam perjalanan ke Kanaan dan benar-benar memasuki ”negeri” yang Allah tunjukkan kepadanya. (Kej 12:1; 15:18-21) Tepat 430 tahun setelah kejadian itu, keturunannya dibebaskan dari Mesir, pada tahun 1513 SM, dan pada tahun yang sama perjanjian Hukum diadakan dengan mereka. Sudah sejak masa awal dipahami bahwa periode yang disebutkan di Keluaran 12:40, 41 harus dihitung dari waktu ketika para nenek moyang bangsa itu pergi ke Kanaan; bukti tentang hal itu ditunjukkan oleh terjemahan Septuaginta Yunani, ”Tetapi lamanya putra-putra Israel tinggal di negeri Mesir dan di negeri Kanaan [adalah] empat ratus tiga puluh tahun.”

      Dari perpindahan Abraham ke Kanaan sampai Yakub masuk ke Mesir panjangnya 215 tahun. Angka ini kita peroleh dari fakta-fakta berikut: Dua puluh lima tahun berlalu sejak keberangkatan Abraham dari Haran sampai kelahiran Ishak (Kej 12:4; 21:5); dari waktu itu sampai kelahiran Yakub ada 60 tahun (Kej 25:26); dan Yakub berumur 130 tahun sewaktu ia memasuki Mesir (Kej 47:9); jadi, jumlahnya 215 tahun (dari 1943 sampai 1728 SM). Hal ini berarti bahwa orang Israel setelah itu berada di Mesir selama periode 215 tahun juga (dari 1728 sampai 1513 SM). Orang Israel dapat berlipat ganda cukup banyak selama 215 tahun sehingga penduduknya mencakup 600.000 ”laki-laki”; hal ini diperlihatkan di bawah judul EKSODUS.—Kel 12:37.

      Yehuwa memberi tahu Abram (Abraham), ”Engkau dapat mengetahui dengan pasti bahwa benihmu akan menjadi penduduk asing di suatu negeri yang bukan milik mereka, dan mereka akan melayani orang-orangnya, dan orang-orang itu pasti akan membuat mereka menderita selama empat ratus tahun.” (Kej 15:13; lihat juga Kis 7:6, 7.) Pernyataan itu diucapkan sebelum kelahiran Ishak, ahli waris atau ”benih” yang dijanjikan. Pada tahun 1932 SM, Ismael dilahirkan bagi Abram oleh Hagar, hamba perempuan dari Mesir, dan pada tahun 1918 SM Ishak lahir. (Kej 16:16; 21:5) Apabila kita menghitung 400 tahun mundur dari Eksodus, yang menandai akhir ’penderitaan’ (Kej 15:14), kita sampai ke tahun 1913 SM, dan ketika itu Ishak berumur sekitar lima tahun. Tampaknya, pada waktu itu Ishak disapih dan, sementara menjadi ”penduduk asing” di negeri yang bukan miliknya, ia mulai mengalami awal penderitaan yang telah dinubuatkan karena Ismael, yang berumur kira-kira 19 tahun, ’mengolok-olok’ dia. (Kej 21:8, 9) Meskipun pada zaman modern perbuatan Ismael mengolok-olok ahli waris Abraham itu dianggap sepele, tidak demikian halnya pada zaman patriarkat. Hal itu nyata dari reaksi Sara dan juga dari fakta bahwa Allah setuju dengan desakannya agar Hagar dan putranya, Ismael, diusir. (Kej 21:10-13) Fakta bahwa kejadian itu justru dicatat secara terperinci dalam catatan ilahi juga menunjukkan bahwa peristiwa itu menandai mulainya periode penderitaan 400 tahun yang baru berakhir pada waktu Eksodus.—Gal 4:29.

      Dari tahun 1513 SM sampai kerajaan terbagi. Pada ”tahun keempat ratus delapan puluh setelah putra-putra Israel keluar dari tanah Mesir”, dalam tahun keempat masa pemerintahan Salomo, pembangunan bait di Yerusalem dimulai. (1Raj 6:1) ”Keempat ratus delapan puluh” adalah angka ordinal yang sama dengan 479 tahun penuh plus beberapa waktu tambahan, dalam hal ini satu bulan. Dengan menghitung 479 tahun sejak Eksodus (Nisan 1513 SM) kita sampai ke tahun 1034 SM dan pada bulan kedua, Ziw (jatuh pada sebagian bulan April dan sebagian bulan Mei), pembangunan bait pun dimulai. Karena tahun ini adalah tahun keempat (angka ordinal lain lagi) pemerintahan Salomo, masa pemerintahannya dimulai genap tiga tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1037 SM. Jelaslah, empat puluh tahun masa pemerintahannya mulai dihitung dari Nisan tahun 1037 sampai Nisan tahun 997 SM, dan pada tahun yang disebutkan belakangan kerajaan Israel terbagi. Oleh karena itu, struktur kronologis untuk periode ini adalah seperti diperlihatkan di bawah ini.

      Peristiwa

      Tahun

      Periode Antarperistiwa

      Dari Eksodus

      1513 SM

       

      sampai masuknya Israel ke Kanaan

      1473 SM

      40 tahun

      sampai akhir zaman Hakim-Hakim dan awal pemerintahan Saul

      1117 SM

      356 tahun

      sampai awal pemerintahan Daud

      1077 SM

      40 tahun

      sampai awal pemerintahan Salomo

      1037 SM

      40 tahun

      sampai terbaginya kerajaan

      997 SM

      40 tahun

      Total tahun dari Eksodus sampai terbaginya kerajaan (1513 sampai 997 SM)

       

      516 tahun

      Angka-angka ini didasarkan atas ayat-ayat seperti Ulangan 2:7; 29:5; Kisah 13:21; 2 Samuel 5:4; 1 Raja-Raja 11:42, 43; 12:1-20. Beberapa kritikus menunjuk ke keempat periode yang masing-masing panjangnya 40 tahun selama periode ini dan mengemukakan bahwa hal itu merupakan bukti bahwa para penulis Alkitab ’semata-mata berupaya untuk simetris’ dan bukannya berupaya mendapatkan kronologi yang akurat. Sebaliknya, periode pengembaraan orang Israel sebelum memasuki Kanaan lamanya hampir 40 tahun persis sebagai penggenapan penghukuman ilahi yang dicatat di Bilangan 14:33, 34 (bdk. Kel 12:2, 3, 6, 17; Ul 1:31; 8:2-4; Yos 4:19), sedangkan ketiga periode lainnya bisa jadi terdiri dari angka-angka pecahan. Sebagai contoh, di 2 Samuel 5:5 diperlihatkan bahwa masa pemerintahan Daud sebenarnya berlangsung 401⁄2 tahun. Andaikan, sebagaimana tampaknya kebiasaan yang berlaku, masa pemerintahan raja-raja itu dihitung dari bulan Nisan ke Nisan, dapat berarti bahwa masa pemerintahan Raja Saul berlangsung hanya 39 1⁄2 tahun, tetapi bulan-bulan yang tersisa sampai ke bulan Nisan berikutnya dianggap bagian dari masa pemerintahan Saul dan karena itu tidak secara resmi termasuk dalam 40 tahun masa pemerintahan Daud. Setidak-tidaknya, begitulah kebiasaan yang dikenal di antara para penguasa Semitik di Mesopotamia; bulan-bulan di antara kematian seorang raja dan bulan Nisan yang berikutnya disebut ”periode naik takhta” raja penerusnya, tetapi tahun pertama masa pemerintahannya baru mulai dihitung sewaktu bulan Nisan tiba.

      anjangnya periode dari masuknya orang Israel ke Kanaan sampai akhir zaman Hakim-Hakim tidak disebutkan secara langsung, tetapi hanya dapat diketahui dengan menarik kesimpulan yang logis. Maksudnya, dengan mengurangi 123 tahun periode-periode yang diketahui (pengembaraan di padang belantara, masa pemerintahan Saul dan Daud, dan tiga tahun pertama masa pemerintahan Salomo) dari 479 tahun yang terdapat di antara Eksodus dan tahun keempat masa pemerintahan Salomo, ada sisa 356 tahun.

      Bagaimana 356 tahun (dari masuknya Israel ke Kanaan pada tahun 1473 SM sampai permulaan masa pemerintahan Saul pada tahun 1117 SM) ini dibagi tidak disebutkan dalam Tulisan-Tulisan Kudus. Akan tetapi, jelaslah bahwa ada selang waktu yang cukup lama. Mengapa? Jika periode penindasan, masa pemerintahan para hakim, dan masa damai yang disebutkan dalam buku Hakim-Hakim dihitung secara berurutan, jumlahnya 410 tahun. Agar ketiga periode ini terhitung dalam periode 356 tahun yang disebutkan sebelumnya, beberapa periode pasti harus terjadi bersamaan dan bukannya berurutan, dan beginilah pandangan kebanyakan komentator. Keadaan-keadaan yang diuraikan dalam catatan Alkitab memungkinkan penjelasan tersebut. Penindasan-penindasan itu terjadi di berbagai daerah di negeri itu dan mempengaruhi berbagai suku. (PETA, Jil. 1, hlm. 743) Jadi, pernyataan ”negeri itu tidak mengalami gangguan lagi”, yang digunakan setelah menceritakan kemenangan-kemenangan Israel atas para penindas mereka, tidak selalu memaksudkan seluruh daerah yang dihuni oleh segenap 12 suku, tetapi dapat berlaku untuk bagian yang khususnya terpengaruh oleh penindasan tertentu.—Hak 3:11, 30; 5:31; 8:28; bdk. Yos 14:13-15.

      Di Kisah pasal 13 rasul Paulus meninjau kembali cara Allah berurusan dengan Israel sejak ’bapak-bapak leluhur mereka dipilih’ terus sampai periode perbudakan di Mesir, Eksodus, pengembaraan di padang belantara, penaklukan Kanaan, dan pembagian tanah; kemudian ia menyatakan, ”Semua itu terjadi selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Dan setelah hal-hal itu, ia memberi mereka hakim-hakim hingga zaman nabi Samuel.” (Kis 13:20) Ada banyak kesalahpahaman akibat terjemahan ayat ini dalam King James, yang bunyinya, ”Dan setelah itu ia memberikan kepada mereka hakim-hakim selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun, sampai nabi Samuel.” Akan tetapi, kebanyakan manuskrip kuno (termasuk Manuskrip Sinaitikus, Manuskrip Vatikanus No. 1209, dan Manuskrip Aleksandrinus), dan juga kebanyakan terjemahan modern (seperti JB, Kx, dan lain-lain; ay. 19, 20, AS, RS, AT), semuanya mendukung terjemahan yang sebelumnya, yang memperlihatkan bahwa zaman Hakim-Hakim dimulai setelah masa 450 tahun itu. Mengingat periode ”kira-kira empat ratus lima puluh tahun” dimulai ketika Allah ’memilih bapak-bapak leluhur’ Israel, periode itu tampaknya dimulai pada tahun 1918 SM dengan kelahiran Ishak, ”benih” semula yang dijanjikan kepada Abraham. Oleh karena itu, periode tersebut berakhir kira-kira tahun 1467 SM, sewaktu penaklukan awal atas Kanaan selesai, sehingga pembagian tanah dapat dimulai. Mengingat angka 450 itu hanya perkiraan, perbedaan satu tahun atau lebih tidaklah penting.

      Dari tahun 997 SM sampai Yerusalem ditelantarkan. Petunjuk yang membantu kita mengetahui panjangnya zaman raja-raja ini dapat kita temukan di Yehezkiel 4:1-7 yang menyebutkan bagaimana nabi Yehezkiel harus menggambarkan pengepungan atas Yerusalem dengan pengarahan Allah. Yehezkiel harus berbaring pada sisi kirinya selama 390 hari untuk ”menanggung kesalahan keturunan Israel” dan pada sisi kanannya selama 40 hari untuk ”menanggung kesalahan keturunan Yehuda”, dan diperlihatkan bahwa tiap-tiap hari sama dengan satu tahun. Kedua periode (390 tahun dan 40 tahun) yang dilambangkan dengan cara itu tampaknya sama dengan lamanya Yehuwa bersabar dengan haluan penyembahan berhala kedua kerajaan itu. Pengertian orang Yahudi mengenai nubuat tersebut, sebagaimana dikemukakan dalam Soncino Books of the Bible (komentar atas Yehezkiel, hlm. 20, 21) adalah, ”Kesalahan Kerajaan Utara berlangsung selama periode 390 tahun ([menurut] Seder Olam [tawarikh pascapembuangan paling awal yang dilestarikan dalam bahasa Ibrani], [dan Rabi] Rasyi serta [Rabi] Ibnu Ezra). Abarbanel, yang dikutip oleh Malbim, menghitung periode kesalahan Samaria dari waktu terjadinya perpecahan di bawah Rehoboam . . . sampai kejatuhan Yerusalem. . . . [Sisi] kanan [sisi Yehezkiel berbaring] memaksudkan selatan, yaitu Kerajaan Yehuda yang terletak di sebelah selatan atau kanan. . . . Penyimpangan Yehuda berlangsung empat puluh tahun segera setelah kejatuhan Samaria. Menurut Malbim, waktu tersebut dihitung dari tahun ketiga belas masa pemerintahan Yosia . . . ketika Yeremia memulai dinasnya. (Yer. i. 2).”—Diedit oleh A. Cohen, London, 1950.

      Sejak terbaginya kerajaan pada tahun 997 SM sampai kejatuhan Yerusalem pada tahun 607 SM ada 390 tahun. Meskipun memang benar bahwa Samaria, ibu kota kerajaan utara, sudah ditaklukkan Asiria pada tahun 740 SM, pada tahun keenam masa pemerintahan Hizkia (2Raj 18:9, 10), beberapa di antara penduduknya mungkin melarikan diri ke kerajaan selatan sebelum penyerangan Asiria. (Perhatikan juga keadaan di Yehuda setelah terbaginya kerajaan seperti yang diuraikan di 2Taw 10:16, 17.) Namun, yang lebih penting lagi adalah fakta bahwa Allah Yehuwa senantiasa mengingat orang Israel dari kerajaan utara yang sudah terbuang karena dalam berita para nabi-Nya, Ia selalu menyebutkan mereka bahkan lama setelah kejatuhan Samaria. Hal itu memperlihatkan bahwa kepentingan mereka masih diwakili oleh ibu kota Yerusalem dan kejatuhan kota itu pada tahun 607 SM adalah pernyataan penghukuman Yehuwa bukan saja atas Yehuda melainkan atas bangsa Israel secara keseluruhan. (Yer 3:11-22; 11:10-12, 17; Yeh 9:9, 10) Sewaktu kota Yerusalem jatuh, runtuhlah harapan bangsa itu secara keseluruhan (kecuali beberapa yang tetap berpaut pada iman yang sejati).—Yeh 37:11-14, 21, 22.

      Dalam tabel sebelumnya, periode 390 tahun ini terus digunakan sebagai pedoman kronologis yang dapat diandalkan. Jumlah masa pemerintahan raja-raja Yehuda dari Rehoboam sampai Zedekia ada 393 tahun. Meskipun beberapa pakar kronologi berupaya menyejajarkan data mengenai para raja melalui sejumlah pemerintahan bersama dan ”selang waktu” di Yehuda, tampaknya perlu disebutkan bahwa hanya ada satu pemerintahan bersama. Demikianlah halnya dengan Yehoram, yang disebutkan (setidaknya dalam teks Masoret dan dalam beberapa manuskrip Alkitab yang paling tua) menjadi raja ”sementara Yehosyafat menjadi raja Yehuda”, dengan demikian memberikan dasar untuk menduga adanya pemerintahan bersama. (2Raj 8:16) Dengan cara ini seluruh periode tetap dalam batas ke-390 tahun itu.

      Tabel tersebut tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai kronologi yang mutlak tetapi sebagai ulasan yang disarankan untuk masa pemerintahan kedua kerajaan itu. Para penulis terilham zaman dahulu menyinggung fakta-fakta dan angka-angka yang sangat dikenal oleh mereka dan orang Yahudi pada waktu itu, dan berbagai pandangan kronologis yang dianut oleh para penulis ini untuk titik-titik tertentu tidak menimbulkan problem. Tidak demikian halnya dewasa ini, dan karena itu kita harus berpuas hanya dengan menetapkan urutan yang secara masuk akal selaras dengan catatan Alkitab.

      Dari tahun 607 SM sampai Israel kembali dari pembuangan. Panjangnya periode ini ditetapkan oleh dekret Allah sendiri mengenai Yehuda, bahwa ”seluruh negeri ini akan menjadi tempat yang hancur, sesuatu yang mencengangkan, dan bangsa-bangsa ini harus melayani raja Babilon selama tujuh puluh tahun”.—Yer 25:8-11.

      Menurut nubuat Alkitab, periode 70 tahun ini tidak dapat diterapkan untuk waktu mana pun selain untuk waktu di antara penelantaran Yehuda, yang terjadi setelah pembinasaan Yerusalem, dan kembalinya orang-orang Yahudi buangan ke tanah air mereka sebagai hasil dekret Kores. Nubuat itu dengan jelas menyebutkan bahwa 70 tahun itu adalah tahun-tahun kehancuran negeri Yehuda dan begitulah pengertian nabi Daniel, karena ia menyatakan, ”Aku, Daniel, memahami dari buku-buku, jumlah tahun yang disampaikan firman Yehuwa kepada nabi Yeremia, yakni tujuh puluh tahun, untuk menggenapi masa kehancuran Yerusalem.” (Dan 9:2) Setelah menguraikan penaklukan Yerusalem oleh Nebukhadnezar, 2 Tawarikh 36:20, 21 menyatakan, ”Selain itu, orang-orang yang luput dari pedang dibawanya sebagai tawanan ke Babilon, dan mereka menjadi hamba bagi dia dan putra-putranya sampai kekuasaan kerajaan Persia mulai memerintah; untuk menggenapi firman Yehuwa melalui mulut Yeremia, sampai negeri itu membayar lunas sabat-sabatnya. Selama dibiarkan telantar, negeri itu menjalankan sabat, sampai genap tujuh puluh tahun.”

      Yerusalem mengalami pengepungan terakhir pada tahun ke-9 masa pemerintahan Zedekia (609 SM), dan kota itu jatuh pada tahun ke-11 masa pemerintahannya (607 SM), bertepatan dengan tahun ke-19 masa pemerintahan Nebukhadnezar yang sebenarnya (dihitung dari tahun ia naik takhta, pada tahun 625 SM). (2Raj 25:1-8) Pada bulan kelima tahun itu (bulan Ab, yang jatuh pada sebagian bulan Juli dan sebagian bulan Agustus) kota Yerusalem dibakar, tembok-temboknya dirobohkan, dan sebagian besar rakyat digiring ke pembuangan. Akan tetapi, ”beberapa dari antara rakyat kecil negeri itu” diperbolehkan tinggal, dan itulah yang mereka lakukan sampai terbunuhnya Gedalia, orang yang diangkat Nebukhadnezar, dan setelah itu mereka melarikan diri ke Mesir sehingga akhirnya Yehuda ditinggalkan dalam keadaan sama sekali telantar. (2Raj 25:9-12, 22-26) Hal itu terjadi pada bulan ketujuh, Etanim (atau Tisri, yang jatuh pada sebagian bulan September dan sebagian bulan Oktober). Oleh karena itu, ke-70 tahun penelantaran pasti terjadi kira-kira pada tanggal 1 Oktober 607 SM dan berakhir pada tahun 537 SM. Menjelang bulan ketujuh tahun 537 SM ini, rombongan pertama orang Yahudi pun tiba di Yehuda, 70 tahun setelah negeri itu mulai ditelantarkan sama sekali.—2Taw 36:21-23; Ezr 3:1.

      Dari tahun 537 SM sampai perubahan haluan Kornelius. Pada tahun kedua setelah orang Israel kembali dari pembuangan (536 SM), fondasi bait diletakkan lagi di Yerusalem, tetapi bait yang dibangun kembali itu baru rampung pada tahun keenam masa pemerintahan Darius I (orang Persia). (Ezr 3:8-10; 6:14, 15) Mengingat Darius baru meneguhkan kedudukannya di Babilon setelah ia menaklukkan Nebukhadnezar III, si pemberontak, pada bulan Desember tahun 522 dan tidak lama setelah itu menangkap dan membunuhnya di Babilon, tahun 522 SM dapat dianggap sebagai tahun Raja Darius I naik takhta. Maka tahun pertama masa pemerintahannya dimulai pada musim semi tahun 521 SM. (Babylonian Chronology, 626 B.C.–A.D. 75, hlm. 30) Karena itu, tahun keenam masa pemerintahan Darius dimulai pada tanggal 12 April 516 SM, dan berlangsung sampai akhir Maret 515 SM. Atas dasar ini, pembangunan kembali bait Yehuwa oleh Zerubabel rampung pada tanggal 6 Maret 515 SM.

      Tahun yang sangat penting berikutnya adalah tahun ke-20 masa pemerintahan Artahsasta (Longimanus), tahun ketika Nehemia mendapat izin untuk pergi dan membangun kembali Yerusalem. (Neh 2:1, 5-8) Alasan untuk memilih tahun 455 SM dan bukannya tahun 445 SM yang diterima umum, dibahas dalam artikel PERSIA. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut, yang mencakup pembangunan kembali Yerusalem dan tembok-temboknya, menandai titik awal nubuat mengenai ”tujuh puluh minggu” di Daniel 9:24-27. Minggu-minggu yang dimaksud jelaslah ”minggu tahun” (Dan 9:24, RS, AT, Mo), yang berjumlah 490 tahun. Sebagaimana diperlihatkan di bawah judul TUJUH PULUH MINGGU, nubuat itu menunjuk kepada pemunculan Yesus sebagai sang Mesias pada tahun 29 M; kematiannya pada ”pertengahan minggu itu” atau pada pertengahan minggu tahun yang terakhir, yaitu pada tahun 33 M; dan akhir periode perkenan khusus Allah bagi orang Yahudi pada tahun 36 M. Jadi, 70 minggu tahun berakhir dengan perubahan haluan Kornelius, 490 tahun setelah tahun 455 SM.—Kis 10:30-33, 44-48; 11:1.

      Yesus muncul sebagai sang Mesias tepat pada tahun yang telah dinubuatkan, mungkin sekitar enam bulan setelah Yohanes Pembaptis memulai pemberitaannya pada ”tahun kelima belas masa pemerintahan Kaisar Tiberius”. (Luk 1:36; 3:1, 2, 21-23) Karena Senat Romawi mengangkat Tiberius sebagai kaisar pada tanggal 15 September 14 M, tahun ke-15 masa pemerintahannya berlangsung dari bagian akhir tahun 28 M sampai tahun 29 M. (Lihat TIBERIUS.) Jadi, terbukti bahwa Yesus dibaptis dan diurapi pada musim gugur tahun 29 M.

      Mengingat Yesus berumur ”kira-kira tiga puluh tahun” sewaktu ia dibaptis pada tahun 29 M (Luk 3:23), ia lahir 30 tahun sebelumnya, atau kira-kira musim gugur tahun 2 SM. Ketika itu Kaisar Agustus memerintah dan Kuirinius menjadi gubernur Siria. (Luk 2:1, 2) Agustus memerintah dari tahun 27 SM sampai tahun 14 M. Senator Romawi bernama P. Sulpisius Kuirinius dua kali menjadi gubernur Siria, yang pertama tampaknya setelah P. Kuintilius Varus, yang masa jabatannya sebagai legatus Siria berakhir pada tahun 4 SM. Beberapa pakar menentukan tahun 3-2 SM sebagai tahun ketika Kuirinius menjadi gubernur untuk pertama kali. (Lihat PENDAFTARAN.) Ketika itu Herodes Agung adalah raja Yudea, dan kita telah melihat adanya bukti yang menunjukkan bahwa ia mungkin mati pada tahun 1 SM. Jadi, semua bukti yang tersedia, dan khususnya ayat-ayat Alkitab, menunjukkan bahwa Putra Allah lahir sebagai manusia pada musim gugur tahun 2 SM.

  • Kronologi
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • [Daftar di hlm. 1336-1338]

      TAHUN-TAHUN PENTING Selama Masa Pemerintahan Raja-Raja Yehuda dan Israel

      CATATAN: Tabel ini dimaksudkan untuk menyediakan uraian singkat yang berguna tentang kejadian-kejadian penting sehubungan dengan raja-raja Yehuda dan Israel. Catatan Alkitab tentang tahun-tahun pemerintahan raja-raja Yehuda dapat digunakan untuk menetapkan tanggal-tanggal lainnya. Tahun pemerintahan raja-raja Yehuda yang tercantum berlangsung dari musim semi tahun yang disebutkan hingga musim semi tahun berikutnya. Tahun pemerintahan raja-raja dari kerajaan Israel dan Yehuda dikoordinasikan. Ada banyak sinkronisasi dalam Alkitab, dan hal itu diperhitungkan dalam menentukan tahun-tahun tersebut.

      Para imam besar dan para nabi yang disebutkan namanya dalam catatan Alkitab sehubungan dengan berbagai raja juga didaftarkan dalam tabel ini. Tetapi daftar ini pastilah tidak lengkap. Keimaman Harun yang mula-mula bertugas di tabernakel lalu di bait tampaknya mempunyai garis keturunan yang tidak terputus sampai waktu pembuangan di Babilon. Dan Alkitab memperlihatkan bahwa, selain para nabi yang disebutkan namanya, ada lebih banyak lagi yang melayani dalam tugas suci itu.​—1Raj 18:4; 2Taw 36:​15, 16.

      KERAJAAN DUA BELAS SUKU

      Tahun SM

      SAUL mulai memerintah sebagai raja atas seluruh 12 suku (40 tahun)

      Nabi: Samuel

      Imam besar: Ahiya, Ahimelekh

      1117

      Kelahiran Daud

      1107

      Samuel menyelesaikan buku Hakim-Hakim

      ± 1100

      Samuel menyelesaikan buku Rut

      ± 1090

      Buku 1 Samuel selesai ditulis

      ± 1078

      DAUD mulai memerintah sebagai raja Yehuda di Hebron (40)

      Nabi: Natan, Gad, Zadok

      Imam besar: Abiatar

      1077

      Daud menjadi raja atas seluruh Israel; menjadikan Yerusalem ibu kotanya

      1070

      Gad dan Natan menyelesaikan 2 Samuel

      ± 1040

      SALOMO mulai memerintah sebagai raja (40)

      Nabi: Natan, Ahiya, Ido

      Imam besar: Abiatar, Zadok

      1037

      Pembangunan bait Salomo dimulai

      1034

      Bait yang dibangun Salomo di Yerusalem rampung

      1027

      Salomo menulis Kidung Agung

      ± 1020

      Salomo menulis buku Pengkhotbah

      seb. 1000

      KERAJAAN YEHUDA

      Tahun SM

      KERAJAAN ISRAEL

      REHOBOAM mulai memerintah sebagai raja (17 tahun); bangsa terpecah menjadi dua kerajaan

      Nabi: Syemaya, Ido

      997

      YEROBOAM mulai memerintah sebagai raja atas 10 suku di utara, tampaknya mula-mula dari Syikhem, kemudian dari Tirza (22 tahun)

      Nabi: Ahiya

      Syisyak dari Mesir menyerbu Yehuda dan mengambil perbendaharaan dari bait di Yerusalem

      993

      ABIYA (ABIYAM) mulai memerintah sebagai raja (3)

      Nabi: Ido

      980

      ASA tampaknya mulai memerintah (41), tetapi tahun pertama pemerintahannya dihitung sejak 977

      Nabi: Azaria, Oded, Hanani

      978

      ± 976

      NADAB mulai memerintah sebagai raja (2)

      ± 975

      BAASYA membunuh Nadab lalu mulai memerintah sebagai raja (24)

      Nabi: Yehu (putra Hanani)

      Zerah, orang Etiopia, berperang melawan Yehuda

      967

      ± 952

      ELAH mulai memerintah sebagai raja (2)

      ± 951

      ZIMRI, panglima militer, membunuh Elah lalu memerintah sebagai raja (7 hari)

      ± 951

      OMRI, panglima tentara, mulai memerintah sebagai raja (12)

      ± 951

      Tibni menjadi raja atas sebagian bangsa; bangsa itu semakin terbagi

      ± 947

      Omri mematahkan perlawanan Tibni dan menjadi penguasa tunggal di Israel

      ± 945

      Omri membeli gunung Samaria dan membangun ibu kotanya di sana

      ± 940

      AHAB mulai memerintah sebagai raja (22)

      Nabi: Elia, Mikaya

      YEHOSYAFAT tampaknya mulai memerintah (25), tetapi tahun pertama pemerintahannya dihitung sejak 936

      Nabi: Yehu (putra Hanani), Eliezer, Yahaziel

      Imam besar: Amaria

      937

      ± 920

      AHAZIA, putra Ahab, ”menjadi raja” (2); tampaknya ayahnya masih hidup ketika itu;

      Tahun-tahun pemerintahan Ahazia bisa jadi dihitung sejak ± 919

      Nabi: Elia

      Yehoram, putra Yehosyafat, dengan satu atau lain cara menjadi rekan bersama ayahnya dalam pemerintahan

      ± 919

      ± 917

      YEHORAM, putra Ahab, mulai memerintah sebagai raja tunggal Israel (12); tetapi setidak-tidaknya dalam satu ayat, pemerintahan singkat di bawah saudaranya, Ahazia, yang mati tanpa putra, juga dianggap pemerintahan Yehoram

      Nabi: Elisa

      YEHORAM menjadi rekan penguasa yang sah bersama Yehosyafat; kekuasaan Yehoram sebagai raja dapat dihitung sejak tahun itu (8)

      Nabi: Elia

      913

      Yehosyafat mati dan Yehoram menjadi penguasa tunggal

      ± 911

      AHAZIA, putra Yehoram, mulai memerintah (1), meskipun mungkin diurapi menjadi raja ± 907

      Imam besar: Yehoyada

      ± 906

      ATALIA merebut takhta (6)

      ± 905

      YEHU, panglima militer, membunuh Yehoram lalu mulai memerintah (28); tetapi tampaknya tahun-tahun kekuasaannya sebagai raja dihitung sejak ± 904

      Nabi: Elisa

      YEHOAS, putra Ahazia, mulai memerintah sebagai raja (40)

      Imam besar: Yehoyada

      898

      876

      YEHOAHAZ mulai memerintah sebagai raja (17)

      ± 862

      Yehoas rupanya menjadi rekan bersama ayahnya, Yehoahaz

      ± 859

      YEHOAS, putra Yehoahaz, mulai memerintah sebagai raja tunggal Israel (16)

      Nabi: Elisa

      AMAZIA mulai memerintah sebagai raja (29)

      858

      Yehoas dari Israel menangkap Amazia, membobol tembok Yerusalem, dan mengambil perbendaharaan dari bait

      s. 858

      ± 844

      YEROBOAM II mulai memerintah sebagai raja (41)

      Nabi: Yunus, Hosea, Amos

      Buku Yunus ditulis

      UZZIA (AZARIA) mulai memerintah sebagai raja (52)

      Nabi: Hosea, Yoel (?), Yesaya

      Imam besar: Azaria (II)

      829

      Buku Yoel mungkin ditulis

      ± 820

      Uzzia ”menjadi raja” dalam arti khusus, mungkin kini bebas dari kekuasaan Yeroboam II

      ± 818

      Buku Amos ditulis

      ± 804

      ± 803

      ZAKHARIA ”mulai memerintah” dalam pengertian tertentu, tetapi rupanya kekuasaan sebagai raja tidak sepenuhnya diteguhkan sebagai miliknya sampai ± 792 (6 bulan)

      ± 791

      SYALUM membunuh Zakharia lalu memerintah sebagai raja (1 bulan)

      ± 791

      MENAHEM membunuh Syalum lalu mulai memerintah, tetapi tampaknya tahun kekuasaannya sebagai raja dihitung sejak ± 790 (10)

      ± 780

      PEKAHIA mulai memerintah sebagai raja (2)

      ± 778

      PEKAH membunuh Pekahia lalu mulai memerintah sebagai raja (20)

      Nabi: Oded

      YOTAM mulai memerintah sebagai raja (16)

      Nabi: Mikha, Hosea, Yesaya

      777

      AHAZ rupanya mulai memerintah (16), tetapi tahun pertama pemerintahannya dihitung sejak 761

      Nabi: Mikha, Hosea, Yesaya

      Imam besar: Uriya (?)

      762

      Ahaz rupanya menjadi raja bawahan Tiglat-pileser III dari Asiria

      ± 759

      ± 758

      HOSYEA membunuh Pekah lalu ”mulai memerintah” menggantikan dia, tetapi tampaknya kekuasaannya diteguhkan sepenuhnya atau mungkin ia menerima dukungan raja Asiria, Tiglat-pileser III, ± 748 (9 tahun)

      HIZKIA rupanya mulai memerintah (29), tetapi tahun pertama pemerintahannya dihitung sejak 745

      Nabi: Mikha, Hosea, Yesaya

      Imam besar: Azaria (II atau III)

      746

      s. 745

      Buku Hosea selesai ditulis

      742

      Pasukan Asiria mulai mengepung Samaria

      740

      Asiria mengalahkan Samaria, menundukkan Israel; kerajaan utara berakhir

      Sanherib menyerbu Yehuda

      732

      Buku Yesaya selesai ditulis

      s. 732

      Buku Mikha selesai ditulis

      seb. 717

      Penyusunan Amsal selesai

      ± 717

      MANASYE mulai memerintah sebagai raja (55)

      716

      AMON mulai memerintah sebagai raja (2)

      661

      YOSIA mulai memerintah sebagai raja (31)

      Nabi: Zefanya, Yeremia, nabiah Hulda

      Imam besar: Hilkia

      659

      Buku Zefanya ditulis

      seb. 648

      Buku Nahum ditulis

      seb. 632

      YEHOAHAZ memerintah sebagai raja (3 bulan)

      628

      YEHOYAKIM mulai memerintah sebagai raja bawahan Mesir (11)

      Nabi: Habakuk (?), Yeremia

      628

      Buku Habakuk mungkin ditulis

      ± 628

      Nebukhadnezar II menjadikan Yehoyakim raja bawahan Babilon

      620

      YEHOYAKHIN mulai memerintah sebagai raja (3 bulan 10 hari)

      618

      Nebukhadnezar II membawa orang-orang Yahudi sebagai tawanan dan membawa perbendaharaan bait ke Babilon

      617

      ZEDEKIA mulai memerintah sebagai raja (11)

      Nabi: Yeremia, Yehezkiel

      Imam besar: Seraya

      617

      Nebukhadnezar II kembali menyerbu Yehuda; pengepungan Yerusalem dimulai

      609

      Tembok-tembok Yerusalem dibobol pada hari ke-9 bulan ke-4

      607

      Yerusalem dan bait dibakar pada hari ke-10 bulan ke-5

      607

      Orang-orang Yahudi terakhir meninggalkan Yehuda sekitar pertengahan bulan ke-7

      607

      Yeremia menulis buku Ratapan

      607

      Buku Obaja ditulis

      ± 607

      CATATAN: Setelah Samaria ditaklukkan, kesepuluh suku dari kerajaan Israel dibawa ke pembuangan. Tetapi negeri tersebut tidak ditelantarkan, seperti yang terjadi atas Yehuda setelah pembinasaan Yerusalem pada tahun 607 SM. Raja Asiria memindahkan orang-orang dari Babilon, Kuta, Awa, Hamat, dan Sefarwaim ke kota-kota Israel untuk tinggal di sana. Keturunan mereka masih ada di sana ketika orang-orang Yahudi kembali ke Yerusalem pada tahun 537 SM untuk membangun kembali bait.—2Raj 17:​6, 24; Ezr 4:​1, 2.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan