PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yosua
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Kegiatan sebagai Penerus Musa. Setelah Musa meninggal, Yosua bersiap-siap masuk ke Tanah Perjanjian. Ia mengutus para pemimpin yang harus memberikan petunjuk kepada orang Israel agar bersiap-siap menyeberangi S. Yordan tiga hari lagi; ia mengingatkan orang Gad, orang Ruben, dan setengah dari suku Manasye mengenai kewajiban mereka untuk memberikan bantuan dalam menaklukkan negeri itu, lalu ia mengutus dua pria untuk memata-matai Yerikho dan daerah sekitarnya.—Yos 1:1–2:1.

      Setelah kedua mata-mata itu kembali, orang Israel meninggalkan Syitim dan berkemah di dekat S. Yordan. Keesokan harinya, Yehuwa secara mukjizat membendung S. Yordan sehingga bangsa itu dapat menyeberang di atas tanah yang kering. Untuk mengenang peristiwa itu, Yosua mendirikan 12 batu di tengah-tengah dasar sungai dan 12 batu di Gilgal, yaitu perkemahan Israel yang pertama di sebelah barat S. Yordan. Ia juga membuat pisau-pisau dari batu api untuk menyunat semua pria Israel yang lahir di padang belantara. Jadi, mereka cukup siap untuk merayakan Paskah kira-kira empat hari kemudian.—Yos 2:23–5:11.

      Setelah itu, sewaktu berada dekat Yerikho, Yosua bertemu dengan seorang malaikat-pemimpin yang memberikan instruksi kepadanya mengenai prosedur yang harus ia ikuti untuk merebut kota tersebut. Yosua menjalankan segala sesuatu selaras dengan petunjuk itu dan, setelah membinasakan Yerikho, ia mengucapkan suatu kutuk yang mengandung nubuat atas siapa pun yang membangun kembali kota itu di kemudian hari. Nubuat itu digenapi lebih dari 500 tahun kemudian. (Yos 5:13–6:26; 1Raj 16:34) Lalu, ia maju untuk menyerang Ai. Pada mulanya, pasukan Israel yang terdiri dari kira-kira 3.000 orang menderita kekalahan karena Yehuwa tidak memberikan bantuan akibat ketidakpatuhan Akhan, yang mengambil jarahan dari Yerikho untuk keperluan pribadi. Akibat dosa tersebut, orang Israel melontari Akhan dan rumah tangganya dengan batu dan setelah itu Yosua menyerbu Ai dan menghabisi kota itu hingga menjadi timbunan puing.—Yos 7:1–8:29.

      Pada waktu itulah seluruh jemaat Israel, termasuk para wanita, anak-anak, dan penduduk asing, pergi ke daerah sekitar G. Ebal. Di G. Ebal itu, Yosua mendirikan mezbah yang sesuai dengan perincian yang digariskan dalam Hukum. Seraya setengah dari jemaat itu berdiri di depan G. Gerizim dan setengahnya lagi di depan G. Ebal, Yosua membacakan ”hukum itu, berkat dan laknat”. ”Tidak ada satu kata pun dari antara semua hal yang Musa perintahkan yang tidak dibacakan oleh Yosua dengan suara keras di hadapan seluruh jemaat Israel.”—Yos 8:30-35.

      Setelah kembali ke perkemahan mereka di Gilgal, Yosua dan para pemimpin Israel dikunjungi para utusan dari Gibeon. Karena menyadari bahwa Yehuwa berperang untuk orang Israel, melalui muslihat, orang Gibeon berhasil mengadakan perjanjian perdamaian dengan Yosua. Akan tetapi, ketika fakta yang sebenarnya tersingkap, Yosua menetapkan mereka sebagai budak. Berita mengenai apa yang telah dilakukan orang Gibeon juga sampai ke telinga Adoni-zedek, raja Yerusalem. Karena itu, ia beserta empat raja Kanaan lainnya memulai suatu penyerangan untuk menghukum mereka. Sebagai tanggapan atas bantuan yang diminta oleh orang Gibeon, Yosua bergerak maju dari Gilgal sepanjang malam. Kemudian, Yehuwa berperang bagi Israel demi membela orang Gibeon. Hal itu menunjukkan bahwa Ia menyetujui perjanjian yang diadakan sebelumnya dengan mereka. Dari antara pasukan musuh, lebih banyak yang binasa akibat hujan batu yang terjadi secara mukjizat daripada yang tewas dalam peperangan itu sendiri. Yehuwa bahkan mendengarkan permintaan Yosua agar siang diperpanjang sehingga pertempuran dapat dilanjutkan.—Yos 9:3–10:14.

      Yosua menuntaskan kemenangan yang Allah berikan itu dengan merebut Makeda, Libna, Lakhis, Eglon, Hebron, dan Debir, sehingga kekuatan orang Kanaan di bagian selatan negeri itu dipatahkan. Selanjutnya, raja-raja di bagian utara Kanaan, di bawah pimpinan Yabin, raja Hazor, menghimpun pasukan mereka di dekat sumber air Merom untuk berperang melawan Israel. Meskipun harus menghadapi kuda dan kereta perang, Allah membesarkan hati Yosua agar tidak takut. Sekali lagi, Yehuwa memberikan kemenangan kepada Israel. Sesuai perintah, Yosua memotong urat kaki kuda-kuda dan membakar kereta-kereta perang musuh. Hazor pun dibakar dengan api. (Yos 10:16–11:23) Jadi, dalam waktu kira-kira enam tahun (bdk. Bil 10:11; 13:2, 6; 14:34-38; Yos 14:6-10), Yosua mengalahkan 31 raja dan menaklukkan sebagian besar Tanah Perjanjian.—Yos 12:7-24; PETA, Jil. 1, hlm. 737.

  • Yosua, Buku
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa bangsa Israel mulai muncul dan menempati tanah yang diuraikan dalam buku Yosua. Demikian pula, tidak ada alasan yang sah untuk menantang kebenaran catatan buku ini mengenai caranya orang Israel memperoleh kepemilikan atas Kanaan. Para pemazmur (Mz 44:1-3; 78:54, 55; 105:42-45; 135:10-12; 136:17-22), Nehemia (Neh 9:22-25), martir Kristen yang pertama, Stefanus (Kis 7:45), Yakobus, sang murid (Yak 2:25), ataupun rasul Paulus yang terpelajar (Kis 13:19; Ibr 4:8; 11:30, 31), semuanya tidak ada yang meragukan keautentikannya. Dan 1 Raja-Raja 16:34 mencatat penggenapan kutukan yang bersifat nubuat yang diucapkan Yosua kira-kira 500 tahun sebelumnya ketika Yerikho dibinasakan.—Yos 6:26.

      Penulis. Beberapa pakar, meskipun mengakui bahwa buku ini ditulis pada atau menjelang zaman Yosua, menolak pandangan turun-temurun orang Yahudi bahwa Yosua sendiri yang menulisnya. Keberatan mereka yang utama adalah bahwa beberapa peristiwa yang dicatat dalam buku Yosua juga muncul dalam buku Hakim-Hakim, yang dimulai dengan kata-kata, ”Setelah kematian Yosua.” (Hak 1:1) Namun, kata-kata pembukaan ini belum tentu menjadi petunjuk waktu untuk semua peristiwa yang terdapat dalam catatan Hakim-Hakim. Buku tersebut tidak disusun persis menurut urutan kronologis, karena buku itu menyebutkan suatu peristiwa yang jelas terjadi sebelum kematian Yosua. (Hak 2:6-9) Maka, beberapa peristiwa, seperti penaklukan Hebron oleh Kaleb (Yos 15:13, 14; Hak 1:9, 10), Debir oleh Otniel (Yos 15:15-19; Hak 1:11-15), dan Lesyem, atau Lais (Dan), oleh keturunan Dan (Yos 19:47, 48; Hak 18:27-29), juga bisa saja terjadi sebelum kematian Yosua. Bahkan tindakan orang-orang Dan mendirikan sebuah patung berhala di Lais dapat secara masuk akal terjadi pada zaman Yosua. (Hak 18:30, 31) Dalam nasihat penutupnya, Yosua memberi tahu orang Israel, ”Singkirkan allah-allah yang dilayani bapak-bapak leluhurmu di seberang Sungai dan di Mesir, dan layanilah Yehuwa.” (Yos 24:14) Andaikan pada waktu itu tidak ada penyembahan berhala, pernyataan tersebut tidak banyak artinya.

  • Yosua, Buku
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Tidak Bertentangan. Ada yang berpendapat bahwa isi buku ini saling bertentangan karena memberikan kesan bahwa seluruh negeri itu telah ditaklukkan oleh Yosua tetapi juga melaporkan bahwa banyak bagiannya masih harus direbut. (Bdk. Yos 11:16, 17, 23; 13:1.) Namun, hal yang tampaknya bertentangan tersebut mudah dipecahkan apabila kita mengingat bahwa ada dua aspek yang berbeda dalam penaklukan negeri itu. Pertama, peperangan nasional di bawah kepemimpinan Yosua mematahkan kekuasaan orang-orang Kanaan. Selanjutnya, orang perorangan dan tiap-tiap suku dituntut untuk merebut negeri itu sepenuhnya. (17:14-18; 18:3) Kemungkinan besar, sementara Israel berperang di tempat-tempat lain, orang-orang Kanaan kembali menetap di kota-kota seperti Debir dan Hebron sehingga kota-kota tersebut harus direbut lagi dengan upaya perorangan atau suku.—Bdk. Yos 11:21-23 dengan Yos 14:6, 12; 15:13-17.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan